Masa nifas (Puerperium) merupakan masa selama persalinan dan segera setelah kelahiran yang meliputi minggu-minggu berikutnya pada waktu saluran reproduksi kembali ke keadaan tidak hamil (normal). Masa dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama 6-8 minggu atau 40 hari (Sarwono, 2006). Puerperium adalah masa sesudah persalinan yang di perlukan untuk pulihnya kembali alat kandungan yang lamanya 6 minggu. Masa nifas adalah periode waktu selama 6-8 minggu setelah persalinan (Saleha Siti, 2009). Jadi, masa nifas adalah masa pemulihan alat-alat kandungan sesudah persalinan yangmana dimulai sejak keluarnya plasenta dan akan berakhir setelah alat-alat tersebut kembali pada keaadaan semula (6-8 Minggu). 2. Tujuan Asuhan Masa Nifas Tujuan pemberiaan masa nifas, yaitu : a. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologis b. Memberikan pendidikan tentang laktasi dan perawatan payudara. c. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, KB, menyusui, pemberian imunisasi dan perawatan bayi sehat d. Memberikan pelayanan Keluarga Berencana e. Melaksanakan skrening yang komprehensif, mendeteksi masalah, mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayi f. Mendukung dan memperkuat diri ibu dan memungkinkan ia melaksanakan peran ibu dalam situasi keluarga dan budaya yang khusus. g. Memberikan asuhan kebidanan secara profesional 3. Tahapan Masa Nifas Masa nifas terdiri dari 3 tahap, yaitu : a. Puerperium Dini, yaitu masa kepulihan, yang dalam hal ini ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan. Dalam agama Islam, dianggap bersih dan boleh bekerja setelah 40 hari. b. Puerperium Intermedial, yaitu masa kepulihan menyeluruh alat-alat genitalia, yang lamanya sekitar 6-8 minggu c. Remote Puerperium, yaitu masa yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna, terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi. Waktu untuk sehat sempurna dapat berlangsung selama berminggu-minggu, bulanan, bahkan tahuna 4. Peranan dan Tanggung Jawab Bidan dalam Masa Nifas Bidan memiliki peranan yang sangat penting dalam pemberian asuhan post partum. Adapun peran dan tanggung jawab dalam masa nifas antara lain : a. Memberikan dukungan secara berkesinambungan selama masa nifas sesuai dengan kebutuhan ibu untuk mengurangi ketegangan fisik dan psikologis selama masa nifas. b. Sebagai promotor hubungan antara ibu dan bayi serta keluarga. c. Mendorong ibu untuk menyusui bayinya dengan meningkatkan rasa nyaman. d. Membuat kebijakan, perencana program kesehatan yang berkaitan ibu dan anak dan mampu melakukan kegiatan administrasi. e. Mendeteksi komplikasi dan perlunya rujukan. f. Memberikan konseling untuk ibu dan keluarganya mengenai cara mencegah perdarahan, mengenali tanda-tanda bahaya, menjaga gizi yang baik, serta mempraktekkan kebersihan yang aman. g. Melakukan manajemen asuhan dengan cara mengumpulkan data, menetapkan diagnosa dan rencana tindakan serta melaksanakannya untuk mempercepat proses pemulihan, mencegah komplikasi dengan memenuhi kebutuhan ibu dan bayi selama priode nifas. h. Memberikan asuhan secara professional. 5. Kebijakan Program Nasional Masa Nifas Kebijakan program nasional pada masa nifas yaitu paling sedikit empat kali melakukan kunjungan pada masa nifas, dengan tujuan untuk : a. Menilai kondisi kesehatan ibu dan bayi. b. Melakukan pencegahan terhadap kemungkinan-kemungkinan adanya gangguan kesehatan ibu nifas dan bayinya. c. Mendeteksi adanya komplikasi atau masalah yang terjadi pada masa nifas. d. Menangani komplikasi atau masalah yang timbul dan mengganggu kesehatan ibu nifas maupun bayinya. Kunjungan Waktu Asuhan I 6-8 jam post Mencegah perdarahan masa nifas oleh karena atonia uteri. partum Mendeteksi dan perawatan penyebab lain perdarahan serta melakukan rujukan bila perdarahan berlanjut. Memberikan konseling pada ibu dan keluarga tentang cara mencegah perdarahan yang disebabkan atonia uteri. Pemberian ASI awal. Mengajarkan cara mempererat hubungan antara ibu dan bayi baru lahir. Menjaga bayi tetap sehat melalui pencegahan hipotermi. Setelah bidan melakukan pertolongan persalinan, maka bidan harus menjaga ibu dan bayi untuk 2 jam pertama setelah kelahiran atau sampai keadaan ibu dan bayi baru lahir dalam keadaan baik. II 6 hari post Memastikan involusi uterus barjalan dengan normal, uterus partum berkontraksi dengan baik, tinggi fundus uteri di bawah umbilikus, tidak ada perdarahan abnormal. Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi dan perdarahan. Memastikan ibu mendapat istirahat yang cukup. Memastikan ibu mendapat makanan yang bergizi dan cukup cairan. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan benar serta tidak ada tanda-tanda kesulitan menyusui. Memberikan konseling tentang perawatan bayi baru lahir. III 2 minggu post Asuhan pada 2 minggu post partum sama dengan asuhan yang partum diberikan pada kunjungan 6 hari post partum. IV 6 minggu post Menanyakan penyulit-penyulit yang dialami ibu selama masa nifas. partum Memberikan konseling KB secara dini.