Anda di halaman 1dari 3

BAB III

PEMBAHASAN

A. Kelengkapan Prasarana.
Kelengkapan prasarana dan sarana pada suatu daerah sangat menentukan tingkat keberhasilan
pemerintah daerah dalam mengakomodasi berbagai kegiatan dan kebutuhan masyarakat. Untuk
mencapainya pemerintah harus terus melakukan monitoring dan evaluasi terhadap fasilitas yang
telah ada.
Suatu wilayah dapat dikatakan lengkap fasilitas kesehatannya apabila memenuhi jenis-jenis
fasilitas yang harus dipenuhi, antara lain :
Sarana medik utama :
- Rumah Sakit Umum
- Rumah Sakit Khusus
- Rumah Sakit Jiwa
- Rumah Sakit Bersalin
Sarana Medik Dasar:
- Poliklinik
Sarana Penunjang Medik Spesialis :
- Praktik Berkelompok
Sarana Penunjang Medik
- Laboratorium klinik
- Laboratorium Kesehatan Masyarakat
- Apotek
- Toko Obat
- Optikal
- Toko Pest Control
- Toko Alat Kesehatan

7
B. Distribusi Pelayanan.
Pola distribusi pelayanan ditentukan oleh besarnya suatu populasi di suatu kawasan
dengan fasilitas yang akan melayani masyarakatnya. Distribusi tempat-tempat fasilitas
kesehatan sangatlah penting, yang mana hal tersebut sangat mempengaruhi tingkat
keberhasilan masyarakat dalam mendapatkan akses layanan kesehatan. Lokasinya harus dapat
dijangkau oleh semua masyarakat. Selain itu, penyebarannya pun juga harus merata. Jangan
sampai fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada hanya bisa dijangkau oleh kelompok masyarakat
tertentu.

Penempatan lokasi fasilitas kesehatan merupakan salah satu indikator kualitas


pelayanan kesehatan di suatu wilayah. Indikator lain kualitas pelayanan kesehatan di suatu
wilayah, antara lain:

1. Jumlah dan kualitas sumber daya manusia. Dalam hal ini, banyaknya tenaga medis
dan para medis, seperti dokter, perawat, dan lainnya harus proporsional atau
sebanding dengan jumlah, kepadatan, dan persebaran penduduk, serta kebutuhan
masyarakat setempat. Jangan sampai sumber daya manusia yang ada tidak sesuai
dengan proporsi yang semestinya, yang berakibat pada terhambatnya pelayanan
kesehatan masyarakat. Selain itu, sumber-sumber daya manusia juga harus
ditempatkan secara merata agar dapat menjangkau seluruh masyarakat. Sumber daya
manusia yang ada pun harus berkompeten dan dapat bertanggung jawab dalam
melayani kebutuhan kesehatan masyarakat.
2. Kondisi infrastruktur yang digunakan untuk mengakses fasilitas-fasilitas kesehatan.
Kita bisa melihatnya pada kualitas dan kuantitas jalan dan sarana transportasi yang
tersedia. Kapasitas jalan dan sarana transportasi tentunya disesuaikan dengan berbagai
keperluan masyarakat, termasuk untuk mengakses lokasi fasilitas kesehatan.
3. Standar jumlah dan ukuran fasilitas kesehatan. Dalam hal ini, jumlah fasilitas
kesehatan sangat ditentukan oleh aspek demografis dan kebutuhan di masyarakat.
Adapun kapasitas dan ukuran tentunya disesuaikan dengan jenis fasilitas kesehatan.
Balai pengobatan, misalnya, idealnya luas lahan yang dibutuhkan sekitar 300 m 2.
Sedangkan puskesmas, lahan yang diperlukan yaitu sekitar 1000 m2.
4. Kualitas peralatan medis. Yang mana peralatan-peralatan medis yang ada harus sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan oleh Pemerintah atau instansi-instansi skala
internasional. Tujuannya agar peralatan-peralatan tersebut bisa membantu

8
penyumbuhan berbagai macam penyakit yang diderita dan tidak membahayakan
pasien.

C. Kualitas dari Prasarana dan Sarana.


Kualitas merupakan salah satu indikator penting dalam pemenuhan kebutuhan akan
prasarana dan sarana dalam lingkup perkotaan sampai kebawahnya. Dengan kualitas yang
baik, maka tingkat kenyamanan pemakai atau yang diakomodasikan oleh pemerintah
semakin meningkat dan tingkat keberhasilan pemerintah pun semakin baik pula. Jika kualitas
dari fasilitas kesehatan tidak memadai maka akibatnya adalah menyebabkan wabah penyakit
yang seharusnya bisa dicegah sehingga menyebabkan pandemik, dan dapat mengakibatkan
kesehatan penduduk memburuk dari tahun ke tahun.

Anda mungkin juga menyukai