Anda di halaman 1dari 3

latar Belakang

Dalam bercocok tanam, terdapat beberapa pola tanam agar efisien dan
memudahkan kita dalam penggunaan lahan, dan untuk menata ulang kalender
penanaman. Pola tanam sendiri ada tiga macam, yaitu : monokultur, polikultur
(tumpangsari), dan rotasi tanaman. Ketiga pola tanam tersebut memiliki nilai plus dan
minus tersendiri. Pola tanam memiliki arti penting dalam sistem produksi tanaman.
Dengan pola tanam ini berarti memanfaatkan dan memadukan berbagai komponen
yang tersedia (agroklimat, tanah, tanaman, hama dan penyakit, keteknikan dan sosial
ekonomi). Pola tanam di daerah tropis seperti di Indonesia, biasanya disusun selama 1
tahun dengan memperhatikan curah hujan (terutama pada daerah/lahan yang
sepenuhnya tergantung dari hujan. Maka pemilihan jenis/varietas yang ditanampun
perlu disesuaikan dengan keadaan air yang tersedia ataupun curah hujan. Tumpangsari
merupakan suatu usaha menanam beberapa jenis tanaman pada lahan dalam waktu
yang sama, yang diatur sedemikian rupa dalam barisan-barisan tanaman. Penanaman
dengan cara ini bisa dilakukan pada dua atau lebih jenis tanaman yang relatif seumur,
misalnya jagung dan kangkung atau bisa juga pada beberapa jenis tanaman yang
umurnya berbeda-beda. Untuk dapat melaksanakan pola tanam tumpangsari secara
baik perlu diperhatikan beberapa faktor lingkungan yang mempunyai pengaruh
diantaranya ketersediaan air, kesuburan tanah, sinar matahari dan hama penyakit.
Penentuan jenis tanaman yang akan ditumpangsarikan dan saat penanaman sebaiknya
disesuaikan dengan ketersediaan air yang ada selama pertumbuhan. Hal ini
dimaksudkan untuk menghindari persaingan (penyerapan hara dan air) pada suatu
petak lahan antar tanaman. Pada pola tanam tumpangsari sebaiknya dipilih dan
dikombinasikan antara tanaman yang mempunyai perakaran yang relatif dalam dan
tanaman yang mempunyai perakaran relatif dangkal.
pola tanam tumpangsari adalah bentuk pertamanan campuran antara jenis
jenis tanaman yang ditanam dalam jarak dan baris baris yang teratur. Salah satu
bentuk pola tanam tumpangsari termasuk juga pertamanan campuran antara tanaman
ekonomi dengan tanaman makanan ternak (Humphreys, 1979).
Jagung atau biasa disebut dengan Maize adalah makanan serta pakan terpenting
di belahan bumi bagian barat. Jagung dapat tumbuh di berbagai kondisi iklim. Sejak
zaman prasejarah, jagung telah menjadi makanan pokok bangsa Meksiko dan Amerika
Latin. Dalam perdagang global, kata maize lebih sering digunakan dari pada jagung.
Meksiko merupakan negara tempat jagung berasal. Meksiko memiliki banyak varietas
jagung yaitu sebanyak 65. Tanaman jagung merupakan tanaman biji-bijian yang
jumlah produksi setiap tahunnya terbesar dibanding tanaman biji-bijian yang lain
(Malti, 2011).
Sebagai tanaman serealia, jagung bisa tumbuh hampir diseluruh dunia. Jagung
termasuk bahan pangan penting penting karena merupakan sumber karbohidrat kedua
setelah beras. Sebagai salah satu sumber bahan pangan, jagung telah menjadi
komoditas utama setelah beras. Bahkan, dibeberapa daerah Indonesia, jagung dijadikan
sebagai bahan pangan ternak dan industri (Purwono, 2011).
Kangkung merupakan tanaman sayuran komersial yang bersifat menjalar.
Kangkung berbatang kecil, bulat panjang, dan berlubang di dalamnya. Jenis kangkung
yang sering dibudidayakan antara lain kangkung darat (Ipomoea reptans L, Poir) dan
kangkung air (Ipomoea aquatica Forski). Kangkung darat berdaun panjang, berujung
runcing, dan brwarna hijau keputih-putihan, bunganya berwarna putih. Sedangkan
kangkung air berdaun panjang, tetapi ujungnya agak tumpul dan berwarna hijau tua,
bunganya berwarna kekuning-kuningan atau ungu. Varietas kangkung darat
diantaranya sutera dan bangkok, untuk kangkung air diantaranya sukabumi dan biru
(Sunarjono, 2013).
Pada praktikum pola tanam akan menggunakan pola tumpangsari yaitu tanaman
jagung dan kangkung.
Purwono. 2011. Bertanam Jagung Unggul. Penerbit Penebar Swadaya : Jakarta.

Malti. 2011. Comparative Anatomy of Maize and its Application.Intrnational Journal


of Bio-resorces and Stress Management.

Beets, W. C. 1982. Multiple cropping and Tropical Faring System. Grower Pub. Co.
Ltd., Aldershot..Donald, C. M. 1963.

Humphreys, L. R. 1979. Tropical Pasture and Fodder Crops. ITAS, Longman Group
Ltd., London

Sunarjono. 2013. Bertanam 36 Jenis Sayur. Penbar Swadaya. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai