PENELITIAN PENGEMBANGAN
(RESEARCH AND DEVELOPMENT/ R&D)
A. Pengertian
Penelitian pengembangan (Research and development /R&D) adalah metode penelitian
yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut.
Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan
dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat luas, maka
diperlukan penelitian untuk menguji produk tersebut. Jadi penelitian pengembangan bersifat
longitudinal (bertahap bisa multy years).
Sesuai dengan namanya, Research & Developmnet difahami sebagai kegiatan penelitian
yang dimulai dengan research dan diteruskan dengan development. Kegiatan research dilakukan
untuk mendapatkan informasi tentang kebutuhan pengguna (needs assessment), sedangkan
kegiatan development dilakukan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran.
Pemahaman ini tidak terlalu tepat. Kegiatan research tidak hanya dilakukan pada tahap
needs assesment, tapi juga pada proses pengembangan produk, yang memerlukan kegiatan
pengumpulan data dan analisis data, yaitu pada tahap proses validasi ahli dan pada tahap validasi
empiris atau uji-coba. Sedangkan nama development mengacu pada produk yang dihasilkan
dalam proyek penelitian.
Karakteristik langkah pokok R&D yang membedakannya dengan pendekatan penelitian
lain. Borg and Gall, 1983 menjelaskan 4 ciri utama R&D, yaitu:
1. Studying research findings pertinent to the product to be developed. (melakukan studi
atau penelitian awal untuk mencari temuan-temuan penelaitian terkait dengan produk
yang akan dikembangkan).
2. Developing the product base on this findings. (mengembangkan produk berdasarkan
temuan penelitian tersebut).
3. Field testing it in the setting where it will be used eventually. (dilakukannya uji lapangan
dalam seting atau situasi senyatanya dimana produk tersebut nantinya digunakan).
4. Revising it to correct the deficiencies found in the field-testing stage. (melakukan revisi
untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ditemukan dalam tahap-tahap uji
lapangan).
Langkah-
langkah
Penelitian
dan
Pengembangan (Research and Development/R&D)
Berikut penjelasan dari skema langkah-langkah penelitian dan pengembangan menurut
Borg & Gall :
1. Analisis Kebutuhan (needs assessment)
Suatu proses yang yang sistematis untuk menentukan tujuan, mengidentifikasi ketidaksesuaian
antara kenyataan dan kondisi yang diinginkan. Meliputi kajian pustaka, pengamatan atau
observasi kelas dan persiapan laporan awal. Penelitian awal atau analisis kebutuhan sangat
penting dilakukan guna memperoleh informasi awal untuk melakukan pengembangan. Ini bisa
dilakukan misalnya melalui pengamatan kelas untuk melihat kondisi riil lapangan.
2. Perencanaan
Perencanaan, yang mencakup merumuskan kemampuan, merumuskan tujuan khusus untuk
menentukan urutan bahan, dan uji coba skala kecil (uji ahli atau ujicoba pada skala kecil, atau
expert judgement).
3. Pengembangan format produk awal
Pengembangan format produk awal yang mencakup penyiapan bahan-bahan pembelajaran,
handbook dan alat-alat evaluasi. Format pengembangan program yang dimaksud apakah ber upa
bahan cetak, urutan proses, atau prosedur yang dilengkapi dengan video.
4. Validasi produk awal
Uji ahli atau Validasi, dilakukan dengan responden para ahli perancangan model atau produk.
Kegiatan ini dilakukan untuk mereview produk awal, memberikan masukan untuk perbaikan.
Proses validasi ini disebut dengan Expert Judgement atau Teknik Delphi.
5. Revisi produk tahap awal
Dilakukan berdasarkan hasil validasi awal. Hasil uji coba lapangan tersebut diperoleh informasi
kualitatif tentang program atau produk yang dikembangkan.
6. Uji coba produk
Dilakukan terhadap 5-15 sekolah dengan melibatkan 30-100 subjek data kuantitatif. Hasil belajar
dikumpulkan dan dianalisis sesuai dengan Tujuan khusus yang ingin dicapai. Atau jika
kemungkinan dibandingkan dengan kelompok control.
7. Revisi produk
Dikerjakan berdasarkan hasil uji coba lapangan. Hasil uji coba lapangan dengan melibatkan
kelompok subjek lebih besar. Dimaksudkan untuk menentukan keberhasilan produk dalam
pencapaian Tujuan dan mengumpulkan informasi.
8. Uji coba lapangan
Melibatkan 10-30 sekolah terhadap 40-200 subjek yang disertai wawancara, observasi, dan
penyampaian angket kemudian dilakukan analisis.
9. Revisi produk akhir
Melakukan refisi terhadap produk akhir, berdasarkan saran dalam uji coba lapangan.
10. Desiminasi dan implementasi
Melaporkan dan menyebarluaskan produk melalui pertemuan dan jurnal ilmiah, bekerjasama
dengan penerbit untuk sosialisasi produk untuk komersial, dan memantau distribusi dan kontrol
kualitas.
Prosedur penelitian pengembangan menurut Borg dan Gall, dapat dilakukan dengan lebih
sederhana melibatkan 5 langkah utama:
1. Melakukan analisis produk yang akan dikembangkan
2. Mengembangkan produk awal
3. Validasi ahli dan revisi
4. Ujicoba lapangan skala kecil dan revisi produk
5. Uji coba lapangan skala besar dan produk akhir
1) Model pengembangan
Model Pengembangan merupakan dasar untuk mengembangkan produk yang akan
dihasilkan. Model pengembangan dapat berupa model prosedural, model konseptual, dan model
teoritik. Model prosedural adalah model yang bersifat deskriptif, menunjukkan langkah-langkah
yang harus diikuti untuk menghasilkan produk.
Model konseptual adalah model yang bersifat analitis, yang menyebutkan komponen-
komponen produk, menganalisis komponen secara rinci dan menunjukkan hubungan antar
komponen yang akan dikembangkan. Model teoritik adalah model yang menggambar kerangka
berfikir yang didasarkan pada teori-teori yang relevan dan didukung oleh data empirik.
Dalam model pengembangan, peneliti memperhatikan 3 hal:
a. Menggambarkan Struktur Model yang digunakan secara singkat, sebagai dasar pengembangan
produk.
b. Apabila model yang digunakan diadaptasi dari model yang sudah ada, maka perlu dijelaskan
alasan memilih model, komponen-komponen yang disesuaikan, dan kekuatan serta kelemahan
model dibanding model aslinya.
c. Apabila model yang digunakan dikembangkan sendiri, maka perlu dipaparkan mengenai
komponen-komponen dan kaitan antar komponen yang terlibat dalam pengembangan.
c. Jenis Data
Dalam uji coba, data digunakan sebagai dasar untuk menentukan keefektifan, efisiensi,
dan daya tarik produk yang dihasilkan. Jenis data yang akan dikumpulkan harus disesuaikan
dengan informasi yang dibutuhkan tentang produk yang dikembangkan dan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai. Bisa terjadi data yang dikumpulkan hanya data tentang pemecahan masalah
yang terkait dengan keefektifan dan efisiensi, atau data tentang daya tarik produk yang
dihasilkan.
Paparan data hendaknya dikaitkan dengan desain penelitian dan subyek uji coba tertentu.
Data mengenai kecermatan isi dapat dilakukan terhadap subyek ahli isi, kelompok kecil, atau
ketiganya. Dalam Uji Ahli, data yang terungkap antara lain ketepatan substansi, ketepatan
metode, ketapatan desain produk, dsb.
Tujuan Penelitian
a). Bahan ajar dalam bentuk modul pembelajaran fisika pada konsep Kinematika yang valid.
b). Bahan ajar dalam bentuk modul yang praktis sehingga mudah digunakan dan dipahami dalam
pembelajaran fisika pada konsep Kinematika.
c). Bahan ajar dalam bentuk modul yang efektif sehingga tepat digunakan dalam pembelajaran fisika
pada konsep Kinematika.
Metode Penelitian
a) Jenis Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode Penelitian dan Pengembangan (Research and
Development/R&D)
b) Tahap Penelitian
1. Tahap studi pendahuluan dengan melakukan pemilihan jenis produk yang akan dikembangkan
2. Tahap pengembangan desai model dengan membuat prototype produk 3. Tahap validasi
sesuai dengan prosedur penelitian
c). Validator
a. Dosen
Dosen sebagai salah satu pihak yang bertindak sebagai validator adalah dosen jurusan Fisika
FMIPA UNP yang bersedia untuk menilai kelayakan bahan ajar yang telah dirancang. Tiga orang
dosen ini bertindak sebagai pakar dari pengembangan bahan ajar ini. Tiga Dosen ini terdiri atas
pakar materi dan pakar pembelajaran.
b. Guru mata pelajaran fisika
Guru mata pelajaran fisika yang bertindak sebagai validator pada penelitian ini adalah guru
mata pelajaran fisika di SMA/MA.
c. Siswa
Siswa yang bertidak sebagai validator pada penelitian ini adalah siswa kelas XI semester 1
SMA Negeri 1 X Koto Singkarak yang terdaftar pada tahun ajaran 2009/2010
osedur Penelitian
Instrumen Penelitian
Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan angket.
Keterangan :
x = Rata-rata responden
N = Jumlah responden
x = Jumlah nilai responden
r = Nilai kelayakan
Nilai kelayakan media berdasarkan nilai kelayakan pada skala Likert
Penilaian Nilai
Sangat layak 4,00 5,00
Layak 3,00 3,99
Kurang layak 2,00 2,99
Tidak layak 1,00 1,99
Hasil Penelitian
1. Modul Cetak Pembelajaran Fisika
Hasil dari penelitian ini adalah bahan ajar berupa bentuk modul cetak
pembelajaran Fisika untuk satu kompetensi. Modul ini terdiri dari halaman depan (Cover), kata
pengantar, daftar isi, pembatas modul, serta bagian-bagian modul. Adapun bagian-bagian modul
tersebut adalah, uraian pencapaian kompetensi, materi, rangkuman, latihan, kunci jawaban
latihan, penilaian latihan mandiri, lembar kegiatan siswa, serta sumber & bahan bacaan.
Gambar 8. Diagram Nilai Kelayakan Bahan Ajar oleh Dosen dan Guru Fisika
b. Deskripsi dan Analisis Data Angket Uji Keefektifan kepada Siswa
Distribusi jawaban angket diperoleh melalui hasil perhitungan dimana nilai keefektifan
bahan ajar pada tahap uji coba kepada siswa yaitu 4,39 dengan interpretasi nilai Sangat Layak,
ini berarti siswa menilai modul telah efektif sebagai bahan ajar pada konsep Kinematika.
Kesimpulan
Pada penelitian pengembangan bahan ajar cetak ini kesimpulan bahwa :
1. Hasil penelitian yang diperoleh yakni nilai validitas bahan ajar yang meliputi validitas isi,
validitas konstruk dan validitas teknis bernilai 3,72 pada tahap uji pakar dengan kriteria valid.
2. Hasil penelitian mengenai kepraktisan bahan ajar berupa modul dari penilaian rancangan
prototype bahan ajar yang di uji kepada pakar dapat digunakan dengan revisi kecil atau dengan
sedikit revisi, membuktikan bahan ajar telah praktis. Selain itu data mengenai kepraktisan
memiliki nilai 4,33 dengan kriteria sangat praktis.
3. Hasil penelitian mengenai keefektifan bahan ajar ditunjukkan dari respon positif yang diperoleh
dari guru dan siswa sebagai pengguna produk. Setelah dilakukan revisi bahan ajar, nilai
efektifitas bahan ajar pada tahap uji kepada Guru 4,25 dan kepada siswa 4,39 dengan kriteria
sangat efektif. Rata-rata keefektifan modul adalah 4,32 dengan kriteria sangat efektif. Guru dan
siswa menyimpulkan bahwa modul sangat efektif digunakan dalam pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Borg, W.R. and Gall, M.D. (1983). Educational Research: An Introduction. London: Longman, Inc.
Dick, W. And Carey, L. (1996). The Systematic Design of Instruction. New York: Harper Collin Publishers.
Sugiyono. (2007). Metode Penilaian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R/D).
Bandung: Alfabeta.
Truckman, Bruce W. (1972). Conducting Educational Research. New York Chicago San Fransisco Atlanta:
Harcourt Brace Jovanovic. Inc.
http://matematika-ipa.com/metode-penelitian-metode-penelitian-dan pengembangan- contoh-
skripsi-proposal-penelitian/
http://pakguruku.blogspot.com/2010/01/metode-penelitian-pengembangan.html