Bagan 1
3. Model Oliva
Model oliva berprinsip bahwa kurikulum harus sederhana, komprehensif dan sistematis.
Secara garis besar terdapat siklus terdiri atas uraian filosofis, uraian penjabaran umum, tujuan
pembelajaran umum (goals) dan tujuan pembelajaran khusus (objektives), desain
perencanaan, implementasi dan evaluasi. Langkah-langkah model kurikulum ini dikenal
sebagai The Tweleve – Components , tetapi dapat diuraikan menjadi 17 langkah yaitu :
a. Merinci kebutuhan-kebutuhan peserta didik secara umum
b. Merinci kebutuhan-kebutuhan masyarakat
c. Menuliskan pernyataan filosofis dan tujuan pendidikannya
d. Merinici kebutuhan-kebutuhan perserta didik di sekolah masing-masing
e. Merinci kebutuhan-kebutuhan komunitas tertentu
f. Merinci kebutuhan-kebuthan yang berkaitan dengan mata pelajaran
g. Merinci kebutuhan instisional
h. Merinci tujuan kurikuler
i. Mengorganisasi dan mengimplementasikan kurikulum
j. Merinci tujuan pembelajaran umum
k. Merinci tujuan pembelajaran khusus
l. Memilih strategi-strategi pembelajaran
m. Memulai menyeleksi strategi-strategi evaluasi
n. Melaksanakan strategi-strategi pembelajaran
o. Melakukan seleksi terakhir atas strategi-strategi evaluasi
p. Mengevaluasi dan memodifikasi komponen-komponen pembelajaran
q. Mengevaluasi dan memodifikasi komponen-komponen kurikulum
Kurikulum di Indonesia yang berkembang saat ini adalah kurikulum 2013 revisi tahun 2017.
Kurikulum sekarang ini merupakan penyempurnaan/revisi dari kurikulum 2013. Berangkat
dari kurikulum 2013 perkembangannya merupakan atas inisiatif pemerintah untuk
menghadapi tantangan baik berupa internal dan maupun eksternal dan merupakan
penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya yakni KTSP yang dinilai terdapat kekurangan.
Bedasarkan hal tersebut dalam hal ini menurut analisis kami kurikulum 2013 merupakan
suatu kurikulum yang memiliki sifat sentralisasi karena atas inisiatif dari pemerintah. Dalam
perkembangan kurikulum 2013 secara umum disusun dalam bagan kerangka kerja sebagai
berikut
Berdasarkan bagan kerangka kerja dalam penyusunan kurikulum 2013, terlihat hampir mirip
mendekati model pengembangan kurikulum Olivia yakni pada tahap awal terapat merupakan
analisis dari kebutuhan baik dari peserta didik secara umum kemudian kebutuhan masyarakat
dan pernyataan filosofis. Hal ini terlihat pada kerangka penyusunan kurikulum 2013 pada
poin kesiapan peserta didik, tujuan Pendidikan dan kebutuhan. Kemudian selanjutnya pada
kerangka diturunakan menjadi standar kompetensi lulusan yakni merupakan kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan. Dalam
perumusan kompetensi lulusan antar satuan pendidikan mempertimbangkan gradasi setiap
tingkatan satuan pendidikan dan memperhatikan kriteria sebagai berikut:
a. perkembangan psikologis anak,
b. lingkup dan kedalaman materi,
c. kesinambungan, dan
d. fungsi satuan pendidikan.
Kemudian diturunkan menjadi kerangka kurikulum hingga seterusnya sampai pada bagan.
Dalam hal ini untuk mengkonstruksi standar kompetensi lulusan dan seterusnya jika
dikaitkan berdasarkan Olivia maka untuk mengkontruksi hal tersebut terdapat hal yang
dirincikan seperti merinici kebutuhan-kebutuhan perserta didik dengan memperhatikan
perkembangan psikologis anak, merinci kebutuhan-kebuthan yang berkaitan dengan mata
pelajaran yakni mencakup lingkup dan kedalaman materi, kesinambungan dan seterusnya.
Walaupun menurut kami terdapat tidak terlalu serupa atau tidak terlalu tereksplisit tampak
seperti pada bagan contohnya merinci kurikuler, namun kami berpendapat bahwa kurikulum
2013 mengadobsi dari model Olivia.