Anda di halaman 1dari 6

2.

Jelaskan 3 model pengembangan kurikulum, mulai dari pengembangannya, prosedur


pengembangan serta kelebihan dan kekurangan. Selanjutnya analisis model pengembangan
yang mana yang sekarang diterapkan di Indonesia.
1. Model Tyler
Model Tyler berusaha untuk menjawab pertnyaan yang merupakan pilar dari kurikulum yakni
tujuan, isi/ pengalaman belajar, organisasi pengalaman belajar serta evaluasi. Model Tyler
dapat dilihat dari tabel berikut.

Bagan 1

Tahap prosedur pengembangannya terdiri dari


1. Menentukan Tujuan
Menentukan tujuan yakni berusaha untuk menggambarkan arah pendidikan yang
dituju dan jenis kemampuan apa yang harus dimiliki siswa setelah proses pendidikan.
Klasifikasi tujuan dari kurikulum dibagi menjadi 3 yakni
a. Teori ilmu pengetahuan (disipline oriented)
b. Model humanistik/ pengembangan pribadi ( Child Centerd)
c. Perbaikan kehidupan masyarakat (Society Center)
2. Menentukan Pengalaman belajar
Pengelaman belajar yaitu aktifitas siswa dalam berinteraksi dengan lingkungan dan
bagaimana siswa mereaksi terhadap lingkungan. Terdapat prinsip dalam menentukan
pengalaman belajar
a. Harus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
b. Harus memuaskan siswa, yakni siswa merasa senang dalam pembelajaran dan
sesuai dengan perkembangan siswa.
c. Harus melibatkan siswa
d. Satu pengalaman belajar dapat mencapai lebih dari satu tujuan.
3. Mengorganisasi pengalaman belajar
Pengalaman belajar dapat diwujudkan dalam bentuk mata pelajaran atau berupa
program. Pengorganisasian dapat dilihat secara vertikal dan horizontal. Secara vertikal
adalah merupakan satu jenis pengalaman belajar dilakukan dalam berbagai tingkat
kelas yang berbeda. Horizontal berusaha mengghubungkan satu bidang kajian dengan
bidang kajian lainnya yang masih dalam satu tingkatan.
Terdapat 3 prinsip dalam pengorganisasian pengalaman belajar agar berjalan efektif.
a. Kesinambungan (continuity), Pengulangan secara terus menerus jenis pengalaman
untuk membentuk kemampuan yang ingin dibentuk.
b. Urutan isi (sequence), Penambahan kedalaman dan keluasan bahan disesuaikan
dengan tingkat kemampuan dan perkembangan siswa.
c. Integrasi (integration), mengkaitkan pokok bahasan satu mata pelajaran dengan
mata pelajaran lain.
4. Menentukan Evaluasi
Fungsi dari evaluasi adalah untuk menilai sejauh mana tingkat pencapaian dari tujuan.
Kriteria untuk ketercapaian tujuan dapat dengan melihat apakah terjadi suatu
perubahan tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Untuk
melihat ketercapaian dapat dilakukan evaluasi yang bersifat sumatif sedangkan untuk
melihat efektifitas proses dapat dilihat dari evaluasi yang bersifat formatif.
2. Model Taba
Taba menggunakan pendekatan desentralisasi yakni pendekatan akar rumput (grass roots
aproach) bagi perkembangan kurikulum. Taba berpendapat bahwa kurikulum dirancang oleh
guru bukan oleh pihak admin/pemerintah. Hal ini disebabkan guru lebih mengetahui kondisi
keadaan siswa. Model Taba menekankan pada pengembangan secara induktif yang
merupakan kebalikan dari model tradisional. Karakteristik dari Taba, guru memiliki peran
yang aktif mengembangkan kurikulum dan memposisikan sebagai inovator dalam kurikulum.
Langkah – langkah dalam model Taba
a. Producing Pilot Units (membuat unit percontohan), mengadakan unit-unit eksperimen
oleh guru. Pada tahap ini berusaha menghubungkan antara teori dan praktik. Adapun
langkah-langkah membuat unit percontohan adalah
1) Diagnosa kebutuhan
2) Merumuskan tujuan
3) Pemilihan isi
4) Organisasi isi
5) Pemilihan pengalaman belajar
6) Organisasi kegiatan pembelajaran
7) Mengevaluasi
8) Melihat sekuens dan keseimbangan
b. Testing Experimental Units (menguji unit percobaan).
Menguji kembali di kelas atau di tempat lain dengan berbagai situasi dan kondisi
belajar untuk mengetahui validitas kepraktisannya serta menghimpun data untuk
penyempurnaan
c. Revising and Consolidating (revisi dan konsolidasi).
Pada tahap ini dilakukan perbaikan dan penyempurnaan berdasarkan data yang
dihimpun oleh sebelumnya. Kemudian dilakukan konsolidasi untuk menarik
kesimpulan secara umum dan konsistensi teori yang digunakan.
d. Developing a framework (pengembangan kerangka kerja).
Pada tahap ini dikaji ulang oleh para ahli kurikulum dan profesional. Para ahli
kurikulum dan profesional harus menjawab 4 pertanyaan berikut ini
1) Apakah lingkup isi telah memadai
2) Apakah isi telah tersusun secara logis
3) Apakah pembelajaran telah membeikan peluang terhadap pengembangan
intelektual, keterampilan dan sikap.
4) Apakah konsep dasar sudah terakomodasi
e. Installing and disseminating new units(memasang dan menyebarkan unitunit baru)
Pada tahap ini dilakukan penerapan dan perluasan program ke sekolah-sekolah dan
dilakukan pendataan tentang kesulitan serta permasalahan guru-guru di lapangan.
Oleh karena ini perlu diperhatikan tentang kesiapan di lapangan yang berkaitan
dengan aspek-aspek kurikulum.

3. Model Oliva
Model oliva berprinsip bahwa kurikulum harus sederhana, komprehensif dan sistematis.
Secara garis besar terdapat siklus terdiri atas uraian filosofis, uraian penjabaran umum, tujuan
pembelajaran umum (goals) dan tujuan pembelajaran khusus (objektives), desain
perencanaan, implementasi dan evaluasi. Langkah-langkah model kurikulum ini dikenal
sebagai The Tweleve – Components , tetapi dapat diuraikan menjadi 17 langkah yaitu :
a. Merinci kebutuhan-kebutuhan peserta didik secara umum
b. Merinci kebutuhan-kebutuhan masyarakat
c. Menuliskan pernyataan filosofis dan tujuan pendidikannya
d. Merinici kebutuhan-kebutuhan perserta didik di sekolah masing-masing
e. Merinci kebutuhan-kebutuhan komunitas tertentu
f. Merinci kebutuhan-kebuthan yang berkaitan dengan mata pelajaran
g. Merinci kebutuhan instisional
h. Merinci tujuan kurikuler
i. Mengorganisasi dan mengimplementasikan kurikulum
j. Merinci tujuan pembelajaran umum
k. Merinci tujuan pembelajaran khusus
l. Memilih strategi-strategi pembelajaran
m. Memulai menyeleksi strategi-strategi evaluasi
n. Melaksanakan strategi-strategi pembelajaran
o. Melakukan seleksi terakhir atas strategi-strategi evaluasi
p. Mengevaluasi dan memodifikasi komponen-komponen pembelajaran
q. Mengevaluasi dan memodifikasi komponen-komponen kurikulum

Kurikulum di Indonesia yang berkembang saat ini adalah kurikulum 2013 revisi tahun 2017.
Kurikulum sekarang ini merupakan penyempurnaan/revisi dari kurikulum 2013. Berangkat
dari kurikulum 2013 perkembangannya merupakan atas inisiatif pemerintah untuk
menghadapi tantangan baik berupa internal dan maupun eksternal dan merupakan
penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya yakni KTSP yang dinilai terdapat kekurangan.
Bedasarkan hal tersebut dalam hal ini menurut analisis kami kurikulum 2013 merupakan
suatu kurikulum yang memiliki sifat sentralisasi karena atas inisiatif dari pemerintah. Dalam
perkembangan kurikulum 2013 secara umum disusun dalam bagan kerangka kerja sebagai
berikut
Berdasarkan bagan kerangka kerja dalam penyusunan kurikulum 2013, terlihat hampir mirip
mendekati model pengembangan kurikulum Olivia yakni pada tahap awal terapat merupakan
analisis dari kebutuhan baik dari peserta didik secara umum kemudian kebutuhan masyarakat
dan pernyataan filosofis. Hal ini terlihat pada kerangka penyusunan kurikulum 2013 pada
poin kesiapan peserta didik, tujuan Pendidikan dan kebutuhan. Kemudian selanjutnya pada
kerangka diturunakan menjadi standar kompetensi lulusan yakni merupakan kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan. Dalam
perumusan kompetensi lulusan antar satuan pendidikan mempertimbangkan gradasi setiap
tingkatan satuan pendidikan dan memperhatikan kriteria sebagai berikut:
a. perkembangan psikologis anak,
b. lingkup dan kedalaman materi,
c. kesinambungan, dan
d. fungsi satuan pendidikan.
Kemudian diturunkan menjadi kerangka kurikulum hingga seterusnya sampai pada bagan.
Dalam hal ini untuk mengkonstruksi standar kompetensi lulusan dan seterusnya jika
dikaitkan berdasarkan Olivia maka untuk mengkontruksi hal tersebut terdapat hal yang
dirincikan seperti merinici kebutuhan-kebutuhan perserta didik dengan memperhatikan
perkembangan psikologis anak, merinci kebutuhan-kebuthan yang berkaitan dengan mata
pelajaran yakni mencakup lingkup dan kedalaman materi, kesinambungan dan seterusnya.
Walaupun menurut kami terdapat tidak terlalu serupa atau tidak terlalu tereksplisit tampak
seperti pada bagan contohnya merinci kurikuler, namun kami berpendapat bahwa kurikulum
2013 mengadobsi dari model Olivia.

Anda mungkin juga menyukai