BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan transpirasi dan evaporasi.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi transpirasi dan
evaporasi.
3. Untuk mengetahui bagaimana proses transpirasi dan evaporasi.
3
BAB II
ISI
terjadinya difusi air. Namun stomata memiliki resistansi rendah ketika membuka
dan uap air berdifusi ke luar melalui stomata.
2.1.2 Evaporasi
Evaporasi adalah salah satu komponen siklus hidrologi, yaitu peristiwa
menguapnya air dari permukaan air, tanah,dan bentuk permukaan bukan dari
vegetasi lainnya. Evaporasi merupakan proses penguapan air yang berasal dari
permukaan bentangan air atau dari bahan padat yang mengandung air. Evaporasi
(penguapan) adalah perubahan air menjadi uap air. Air yang ada di bumi bila
terjadi proses evaporasi akan hilang ke atmosfer menjadi uap air. Evaporasi dapat
terjadi dari permukaan air bebas seperti bejana berisi air, kolam, waduk, sungai
ataupun laut. Proses evaporasi dapat terjadi pada benda yang mengandung air,
lahan yang gundul atau pasir yang basah. Pada lahan yang basah, evaporasi
mengakibatkan tanah menjadi kering dan dapat memengaruhi tanaman yang
berada di tanah itu. Mengetahui banyaknya air yang dievaporasi dari tanah adalah
penting dalam usaha mencegah tanaman mengalami kekeringan dengan
mengembalikan sejumlah air yang hilang karena evaporasi.
Sel daun mempunyai potensial osmosis yang tinggi sehingga air tidak mudah
menguap.
2. Faktor Luar atau Lingkungan
1. Cahaya matahari
Kenaikan temperatur sampai pada suatu batas yang tertentu menyebabkan
melebarnya stoma dan dengan demikian memperbesar transpirasi. Daun-daun
yang terkena cahaya matahari langsung mempunyai suhu beberapa derajat lebih
tinggi daripada udara disekitarnya, dan karena itu cahaya mempengaruhi
transpirasi bukan hanya melalui pengendalian pembukaan dan penutupan stomata
tetapi juga melalui efek sekunder terhadap suhu daun.
Cahaya mempengaruhi laju transpirasi melalui dua cara sebagai berikut :
a. Sehelai daun yang dikenai cahaya matahari secara langsung akan mengabsorbsi
energi radiasi. Hanya sebagian kecil dari energi tersebut yang digunakan dalam
fotosintesis. Pemanasan tersebut meningkatkan transpirasi, karena suhu daun
biasanya merupakan faktor terpenting yang mempengaruhi laju proses tersebut.
Fakta yang menunjukkan bahwa daun yang kena cahaya matahari mempunyai laju
suhu yang lebih tinggi daipada suhu udara memungkinkan laju transpirasi yang
cepat, bahkan dalam udara yang jenuh.
b. Cahaya tidak usah selalu berbentuk cahaya langsung, dapat pula mempengaruhi
transpirasi melalui pengaruhnya terhadap buka-tutupnya stomata.
2. Temperatur
Merupakan faktor lingkungan yang terpenting yang mempengaruhi
transpirasi daun yang ada dalam keadaan turgor. Suhu daun di dalam naungan
kurang lebih sama dengan suhu udara. Pengaruh temperatur terhadap transpirasi
daun dapat pula ditinjau dari sudut lain, yaitu didalam hubungannya dengan
tekanan uap air di dalam daun dan tekanan uap air di luar daun. Kenaikan
tempratur menambah tekanan uap di dalam daun. Kenaikan temperatur itu sudah
barang tentu juga menambah tekanan uap di luar daun, akan tetapi berhubung
udara di luar daun itu tidak di dalam ruang yang terbatas, maka tekanan uap tiada
akan setinggi tekanan uap yang terkurung didalam daun. Akibat dari pada
perbedaan tekanan ini, maka uap air akan mudah berdifusi dari dalam daun ke
udara bebas.
6
pemasukan air lewat bagian-bagian itu tiada seberapa kalau dibanding dengan
penyerapan air melalui akar. Tersedianya air dalam tanah adalah faktor
lingkungan lain yang mempengaruhi laju transpirasi. Bila kondisi air tanah
sedemikian sehingga penyediaan air ke sel-sel mesofil terhambat, penurunan laju
transpirasi akan segera tampak. Laju transpirasi dapat dipengaruhi oleh
kandungan air tanah dan laju absorbsi air dari akar.
2.2.2 Evaporasi
Beberapa faktor yang mempengaruhi besarnya tingkat evaporasi adalah
sebagai berikut:
1. Radiasi matahari
Evaporasi adalah proses perubahan air dengan wujud cair menjadi wujud gas.
Proses ini terjadi di siang hari dan kerap kali juga di malam hari. Perubahan dari
wujud cair menjadi gas, memerlukan energi berupa panas. Sumber energi utama
proses evaporasi adalah sinar matahari, dan proses tersebut terjadi semakin besar
pada saat penyinaraan langsung dari matahari. Awan merupakan penghalang
proses evaporasi, yang mengurangi input energi matahari.
2. Angin
Ketika air menguap ke atmosfir, maka lapisan batas antara tanah dengan
udara menjadi jenuh dengan uap air, sehingga proses evaporasi 15 berhenti. Agar
proses evaporasi dapat terus berjalan, maka udara tersebut haruslah diganti dengan
udara kering. Pergantian tersebut dapat dimungkinkan jika terjadi angin, jadi
kecepatan angin memegang peranan dalam proses evaporasi.
3. Kelembaban relatif
Faktor lain yang mempengaruhi evaporasi adalah kelembaban relatif udara.
Jika kelembaban relatif ini naik, kemampuannya untuk menyerap uap air akan
berkurang sehingga laju evaporasinya akan menurun. Penggantian lapisan udara
pada batas tanah dan udara dengan udara yang sama kelembaban relatifnya tidak
akan menolong untuk memperbesar laju evaporasi.
4. Suhu atau temperatur
Seperti disebutkan di atas suatu input energi sangat diperlukan agar evaporasi
berjalan terus. Jika suhu udara dan tanah cukup tinggi, proses evaporasi akan
berjalan lebih cepat dibandingkan jika suhu udara dan tanah rendah, karena
8
adanya energi panas tersedia. Karena kemampuan udara untuk menyerap uap air
akan naik jika suhunya naik, maka suhu udara memiliki efek ganda terhadap
besarnya evaporasi, sedangkan suhu tanah dan air mempunyai efek tunggal.
antara daun dengan atmosfer dan air akan hilang ke dalam atmosfer. Untuk
mengukur laju transpirasi tersebut dapat digunakan potometer. Sebagian besar
transpirasi berlangsung melalui stomata sedang melalui kutikula daun dalam
jumlah yang lebih sedikit. Transpirasi terjadi pada saat tumbuhan membuka
stomatanya untuk mengambil karbon dioksida dari udara untuk berfotosintesis
Penyerapan air dari dalam tanah ke bagian atas tumbuhan memiliki arti
bahwa tanaman tersebut harus melawan gaya gravitasi bumi yang selalu
mengakibatkan benda jatuh ke bawah. Akan tetapi, tanaman berhasil melakukan
hal itu. Kuncinya ialah tanaman-tanaman ini menggunakan tekanan akar, tenaga
kapilari, dan juga tarikan transpirasi. Namun pada tanaman-tanaman yang sangat
tinggi, yang berperan paling penting adalah tarikan transpirasi. Dalam proses ini,
ketika air menguap dari sel mesofil, maka cairan dalam sel mesofil akan menjadi
semakin jenuh. Sel-sel ini akan menarik air melalu osmosis dari sel-sel yang
berada lebih dalam di daun. Sel-sel ini pada akhirnya akan menarik air yang
diperlukan dari jaringan xylem yang merupakan kolom berkelanjutan dari akar ke
daun. Oleh karena itu, air kemudian dapat terus dibawa dari akar ke daun
melawan arah gaya gravitasi, sehingga proses ini terus menerus berlanjut. Proses
penguapan air dari sel mesofil daun biasa kita sebut dengan proses transpirasi.
Oleh itu, pengambilan air dengan cara ini biasa kita sebut dengan proses tarikan
transpirasi dan selama akar terus menerus menyerap air dari dalam tanah dan
transpirasi terus terjadi, air akan terus dapat diangkut ke bagian atas sebuah
tanaman Proses transpirasi ini selain mengakibatkan penarikan air melawan gaya
gravitasi bumi, juga dapat mendinginkan tanaman yang terus menerus berada di
bawah sinar matahari. Mereka tidak akan mudah mati karena terbakar oleh
teriknya panas matahari karena melalui proses transpirasi, terjadi penguapan air
dan penguapan akan membantu menurunkan suhu tanaman. Selain itu, melalui
proses transpirasi, tanaman juga akan terus mendapatkan air yang cukup untuk
melakukan fotosintesis agar keberlangsungan hidup tanaman dapat terus terjamin.
2.3.2 Evaporasi
Penguapan atau evaporasi terjadi ketika cairan merubah bentuknya
menjadi bentuk gas atau uap. Kebanyakan yang terjadi di Bumi adalah perubahan
dari keadaan cair dari air ke uap air. Meskipun terlihat sangat sederhana, air tidak
10
hanya senyawa yang paling berlimpah di Bumi, hal ini juga sangat kompleks.
Jumlah air di bumi tidak pernah berubah, itu hanya berubah bentuk saat melewati
apa yang dikenal sebagai siklus air. Setiap tahap memerlukan proses yang berbeda
yang diperlukan untuk mengubah air menjadi bentuk baru.
Air memiliki tiga keadaan yang berbeda: cair, uap, dan es. Penguapan air
adalah proses yang berubah dari cair ke uap. Untuk melakukan hal ini, air
memerlukan salah satu dari beberapa kondisi berada di tempat. Untuk badan air
seperti danau, sungai, atau laut untuk memungkinkan beberapa molekul air untuk
beralih dari cairan dan akan dilepas sebagai uap air ke udara, panas dari matahari
harus hadir untuk memulai proses. Perubahan energi atau tekanan selalu
diperlukan dari beberapa sumber untuk proses ini terjadi. Molekul air yang
terkandung dalam badan air lainnya, seperti laut, tidak memiliki tingkat energi
yang sama. Molekul individual dengan energi yang lebih tinggi akan melepaskan
diri dari molekul lain ketika matahari memberikan panas, atau energi, ke seluruh
badan air. Ini adalah bagaimana penguapan terjadi di lautan. Semakin banyak
energi yang disediakan, semakin kuat beberapa molekul menjadi dan semakin
mudah bagi mereka untuk memutuskan ikatan mereka ke molekul air dengan
sedikit energi kinetik.
Transpirasi Evaporasi
1. Proses fisiologis atau fisika 1. Proses fisika murni
termodifikasi
2. Diatur bukaan stomata 2. Tidak diatur bukaan stomata
3. Diatur beberapa macam tekanan 3. Tidak diatur oleh tekanan
4. Terjadi di jaringan hidup 4. Tidak terbatas pada jaringan hidup
5. Permukaan sel basah 5. Permukaan yang menjalankannya
menjadi kering
Tabel 1. Perbedaan Transpirasi dan Evaporasi
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Semakin tinggi kadar lengas tanah maka semakin besar volume air yang
diabsorbs dan ditranspirasi oleh tamanan.
2. Pada transpirasi, hal yang penting adalah difusi uap air dari udara yang
lembab di dalam daun ke udara kering di luar daun.
3. Penguapan atau evaporasi terjadi ketika cairan merubah bentuknya menjadi
bentuk gas atau uap.
4. Laju transpirasi dipengaruhi oleh ukuran tumbuhan, kadar CO2, cahaya, suhu,
aliran udara, kelembaban, dan tersedianya air tanah.
5. Evaporasi dapat terjadi dari permukaan air bebas seperti bejana berisi air,
kolam, waduk, sungai ataupun laut.
12
DAFTAR PUSTAKA
Ai, N.S. 2011. Biomassa dan Kandungan Klorofil Total Daun Jahe
(Zingiber officinale L.) yang Mengalami Cekaman Kekeringan. Jurnal
Ilmiah Sains. 11(1) : 1-4.