PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
masyarakat. Angka kematian yang berhubungan dengan ibu dan anak adalah
Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi dan Balita (AKB).
Menurut data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012,
rata-rata AKI tercatat mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup. Rata-rata
kematian ini jauh melonjak dibanding hasil SDKI tahun 2007 yang mencapai
228 per 100.000 kelahiran hidup. Dalam hal ini, fakta lonjaknya AKI tersebut
masih sangat jauh dari target Sustainable Development Goals (SDGs) untuk
1
2
Pada tahun 2015 sebesar 137/100.000 kelahiran hidup. Kemudian, pada tahun
penyumbang angka kematian ibu tertinggi. Pada tahun 2014 kematian ibu di
tahun 2015 sebesar 15 per 1000 KH dan kembali turun pada tahun 2016
Agung sebanyak 2 kasus, Wilayah Puskesmas Pasar Ikan 1 Kasus dan Nusa
kematian ibu bersalin sebesar 49.5%, hamil 26%, dan nifas 24%. Komplikasi
Indonesia sebesar 9%. Kematian maternal banyak terjadi pada saat persalinan,
salah satu penyebabnya adalah kala II lama (37%) dan kematian perinatal
sendiri salah satu penyebabnya adalah asfiksia pada bayi (28%) (DepKes RI,
2010).
lamanya bayi di jalan lahir atau partus lama. Fraser (2009) menyatakan bahwa
partus lama adalah persalinan dengan kemajuan sangat lambat dengan jumlah
waktu persalinan lebih dari 20 jam pada primipara dan 14 jam pada multipara,
menurut Oxorn (2010) pada kala II jangka waktu sampai terjadinya kelahiran
3
tidak boleh melampaui 2 jam pada primigravida dan 1 jam pada multipara.
Partus lama akan berdampak buruk baik pada ibu maupun pada janin
(Indrasari, 2014).
intrapartum, rupture uteri, kelelahan pada ibu dan syok, sedangkan pada janin
akibat tindakan ekstrasi dan pecahnya ketuban lama sebelum kelahiran dapat
khusunya penggunaan posisi yang tidak tepat pada saat proses persalinan
dapat menyebabkan partus lama. Pada proses persalinan khususnya kala II, ibu
lama. Studi yang dilakukan terhadap ambulasi, mobilitas, dan posisi selama
prognosis persalinan.
4
Terdapat beberapa variasi posisi yang dapat ibu pilih dalam bersalin,
posisi miring ke kiri, ataupun posisi tegak. Pada posisi miring, memberikan
uterus lebih efektif, dan ini dilakukan pada ibu yang kesulitan untuk
meregangkan pahanya (Fraser, 2009). Saat ini banyak ibu bersalin yang lebih
memilih posisi setengah duduk pada saat proses persalinan daripada posisi
yang lainnya. Posisi setengah duduk adalah posisi istirahat dan netral terhadap
gaya gravitasi. Posisi ini akan membantu seorang wanita yang kelelahan untuk
Partus lama menjadi salah satu penyebab kematian ibu karena pada
partus lama akan menyebabkan infeksi, kehabisan tenaga, dehidrasi pada ibu,
keselamatan ibu. Dampak dari kala II lama ini menimbulkan morbiditas tinggi
pada ibu bahkan dapat menjadi penyebab mortalitas pada ibu karena
penanganan yang tidak adekuat pada ibu bersalin dengan kala II lama.
yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir
atau jalan lain dengan bantuan atau tanpa bantuan (Kekuatan sendiri).
Sedangkan persalinan kala II yaitu mulai pembukaan lengkap (10 cm) sampai
dan jam -1 jam pada multigravida (Manuaba I.B.G, 2010). Sedangkan Kala
II yang tidak berlangsung normal atau disebut kala II lama merupakan suatu
5
persalinan dengan his yang adekuat namun tidak menunjukkan kemajuan pada
pembukaan serviks, turunnya kepala dan putaran paksi dalam selama > 2 jam
pada primigravida dan > 1 jam pada multigravida. Adapun faktor penyebab
kala II lama terdiri dari kelainan letak janin, kelainan panggul, kelainan his
dan mengejan, pimpinan partus yang salah, janin besar, ketuban pecah dini,
melakukan asuhan sayang ibu seperti menganjurkan agar ibu tetap didampingi
terdiri dari posisi miring kiri, posisi merangkak, posisi duduk atau setengah
duduk, posisi jongkok atau berdiri, posisi telentang (Pantiawati, Ika dkk,
2016).
posisi berbaring miring kekiri merupakan posisi yang paling nyaman dan tidak
berbahaya bagi bayi. Posisi miring kiri dapat mengurangi penekanan pada
suplai oksigen tidak terganggu. posisi ini juga baik bagi ibu karena jika ibu
fase, instruksi yang sesuai untuk memimpin ibu meneran, serta posisi yang
nilai rata-rata waktu pada persalinan kala II pada posisi miring 34,54 menit
dan pada posisi setengah duduk yaitu 43,85 menit. Penelitian Martini dkk
(2016) bahwa posisi miring lebih efektif daripada posisi jongkok dengan lama
kala II antara posisi miring dan posisi setengah duduk didapatkan nilai rata-
rata lamanya kala II pada posisi miring 29,5 menit, sedangkan rata-rata pada
setengah duduk.
Pasar Ikan), BPM J (Puskesmas Nusa Indah) dan BPM S (Puskesmas ratu
Agung). Data register BPM R didapatkan data bahwa lama waktu persalinan
kala II berlangsung antara 1-2 jam. Data register BPM J lama waktu
dengan posisi miring kiri dengan posisi setengah duduk. Hasil yang
didapatkan bahwa persalinan dengan posisi miring kiri lama persalinan lebih
posisi miring kiri dengan posisi setengah duduk terhadap lama persalinan di
B. Rumusan Masalah
penyebabnya adalah kala II lama (37%). Kala II lama menjadi salah satu
penyebab kematian ibu karena pada partus lama akan menyebabkan infeksi,
kehabisan tenaga, dehidrasi pada ibu, dan dapat terjadi pendarahan post
seperti bantu ibu dalam posisi meneran harus dilakukan bidan untuk mencegah
terjadinya kala II lama. Berdasarkan hasil survey awal di BPM S lama kala
duduk.
Apakah ada perbedaan lama persalinan kala II pada ibu posisi miring kiri
dengan posisi setengah duduk di Wilayah Kerja Puskesmas Ratu Agung Tahun
2017?.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
8
II pada ibu posisi miring kiri dengan posisi setengah duduk di Wilayah
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan
Hasil penelitian ini merupakan fakta yang dapat dijadikan masukan pada
miring kiri
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
9
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber data atau
E. Keaslian Penelitian
1. Martini dkk (2016) Perbedaan Posisi Miring Dengan Posisi Setengah
orang (87%) dan kala II memanjang 2 orang (13%). Hasil uji statistik
didapatkan nilai P value 0,178 > 0,05 artinya tidak ada perbedaan posisi
II. Adapun perbedaan lama kala II antara posisi miring dan posisi
miring 29,5 menit, sedangkan rata-rata pada posisi setengah duduk 35,4
Dan Posisi Setengah Duduk. Jenis penelitian ini adalah analitik kuantitatif
ini adalah seluruh ibu inpartu kala II di BPS Suparini, BPS Kartini dan
BPS Lia Maria. Besar sampel penelitian ini ditentukan dengan rumus
10
dengan uji independent sample ttes. Hasil penelitian nilai rata-rata waktu
pada persalinan kala II pada posisi miring yaitu 34,54 menit dan pada
posisi setengah duduk yaitu 43,85 menit sedangkan perbedaan nilai rata-
rata diantara posisi miring dan setengah duduk adalah 9,31 menit. Hasil
uji statistik dengan menggunakan uji t didapatkan nilai p value 0,02 <
responden dengan posisi lithotomy sebesar 1.79 jam, dengan besar standar
2.31 jam dan lama persalinan kala II minimal sebesar 1.08 jam.