Penyusun:
NPM 1306376231
Pembimbing:
MARET 2017
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
NPM : 1306376231
dengan sebenarnya menyatakan bahwa makalah ini saya susun tanpa tindakan
Plagiarisme sesuai dengan peraturan yang berlaku di Universitas Indonesia. Jika
di kemudian hari ternyata saya terbukti melakukan tindakan plagiarisme, saya
akan bertanggung jawab sepenuhnya dan menerima sanksi yang dijatuhkan oleh
Universitas Indonesia kepada saya.
Plagiarisme adalah tindakan seseorang yang mencuri ide atau pikiran yang telah
dituangkan dalam bentuk tertulis dan/atau tulisan orang lain dan yang digunakannya
dalam tulisannya seolah-olah ide atau tulisan orang lain tersebut adalah ide, pikiran,
dan/atau tulisan sendiri sehingga merugikan orang lain baik material maupun
nonmaterial, dapat berupa pencurian sebuah kata, frasa, kalimat, paragraph, atau bahkan
pencurian bab dari tulisan atau buku seseorang, tanpa menyebutkan sumbernya, termasuk
dalam plagiarisme adalah plagiarisme diri.
NPM : 1306376231
Diagnosis:
Inpartu persalinan kala I aktf pada G1P0A0, Hamil 39 minggu; janin presentasi
kepala, tunggal, hidup.
Resume:
Ny. FS, 24 tahun, G1P0A0 mengaku hamil 9 bulan, datang dengan keluhan
mulas-mulas yang semakin sering sejak 12 jam sebelum masuk puskesmas
(Masuk Puskesmas pukul 06.30 WIB). Keluhan lainya yaitu keluar lendir disertai
darah sejak 10 jam sebelum masuk puskesmas. Keluhan keluar air-air yang tidak
bisa di tahan dari jalan lahir disangkal.
Berdasarkan anamnesis, diketahui jika hari pertama haid terakhir (HPHT) pasien
pada tanggal 28 Juni 2016 dengan usia kehamilan sekitar 39 Minggu dan taksiran
persalinan sekitar tanggal 5 April 2017. Pasien rutin memeriksakan kehamilan di
Puskesmas Kecamatan Pulogadung sekitar sekali setiap bulan sejak usia
kehamilan sekitar 3 bulan (13 minggu), kemudian sekali setiap dua minggu sejak
usia kehamilan sekitar 28 minggu, dan sekali setiap satu minggu sejak usia
kehamilan 36 minggu. Selama kehamilan pasien menyangkal adanya riwayat
tekanan darah tinggi, kencing manis, demam, serta adanya keputihan yang gatal
atau berbau. Pasien mengaku telah melakukan pemeriksaan USG sebanyak satu
kali di Puskesmas Kecamatan Pulogadung pada tanggal 3 Oktober 2016. Dari
pemeriksaan USG tersebut dikatakan usia kehamilan sekitar 14 minggu dan janin
dalam kondisi baik.
Berdasarkan data pemeriksaan fisik menujukkan status generalis dan tanda vital
dalam batas normal. Pada pemeriksaan obstetrik didapatkan tinggi fundus uteri 29
cm, letak memanjang, punggun di sisi kanan ibu, presentasi kepala, penurunan
3/5, denyut jantung janin (DJJ) 135x/menit, taksiran berat janin klinis (TBJ)
sebesar 2635 gram, his dirasakan 3x dalam 10 menit dengan durasi 40 detik. Pada
pemeriksaan dalam didapatkan pembukaaan 7 cm, ketuban utuh, kepala di hodge
II. Pasien direncanakan partus pervaginam.
Setalah 3 jam observasi (pukul 09.00 WIB), pasien mengaku merasakan dorongan
kuat untuk meneran. Pada pemeriksaan dalam didapatkan pembukaan lengkap,
kepala di hodge III-IV, selaput ketuban negatif, ketuban jernih, UUK anterior.
Didapatkan pula his 4x dalam 10 menit dengan durasi 45 detik, dan DJJ
142x/menit.
Tiga puluh menit kemudian (pukul 10.00 WIB), telah lahir spontan bayi laki-laki,
dengan berat lahir 2.600 gram, panjang badan 48 cm, menangis spontan, tonus
otot baik, dengan Apgar Score 9/10. Plasenta lahir lengkap pada sepuluh menit
kemudian (pukul 10.10 WIB), kemudian dilakukan masase uterus dan uterus
teraba berkontraksi dengan baik. Pada eksplorasi jalan lahir didapatkan robekan
pada mukosa vagina dan otot perineum (ruptur perineum grade II). Kemudian
dilakukan perineorafi. Perdarahan pada PK III-IV diperkirakan 100 cc.
Selama pemantauan pada dua jam post partum, pasien mengeluh nyeri ringan
pada luka penjahitan dengan VAS 2. Pasien sudah buang air kecil, namun belum
berkeinginan untuk buat air besar. Pada pemeriksaan fisik status generalis dan
tanda vital dalam batas normal, ASI belum keluar. Pada hari kedua nifas
dilakukan kunjungan rumah. Pasien dan bayi dalam kondisi baik, pola makan
pasien baik, serta pasien sudah dapat menyusui bayinya.
B. Identitas Suami
Nama : Tn. Jarsiman
Tempat, tanggal lahir : Pandeglang, 03 Mei 1977
Usia : 38 tahun
Suku bangsa : Sunda
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : SD
Pekerjaan : Buruh
Keluhan Utama
Pasien mengeluh mulas-mulas yang semakin sering sejak 12 jam sebelum
masuk puskesmas. (Masuk puskesmas pukul 06.30 tanggal 27 Maret
2017).
Keluhan Tambahan
Keluar lendir darah dari lubang kemaluan sejak 10 jam sebelum masuk
puskesmas.
Menstrual diary
2 8 30 6 28 4
April 2016 Mei 2016 Juni 2016 Juni 2016 Juli 2016
Pemeriksaan Antropometri
Berat badan sebelum hamil : 76,2 kg
Berat badan saat ini : 83,4 kg
Kenaikan berat badan selama masa kehamilan adalah sebesar: 7,2 kg.
Tinggi badan : 155 cm
Indeks massa tubuh sebelum hamil : 31,71 kg/m2
Indeks massa tubuh saat ini : 34,67 kg/m2
Lingkar lengan atas : 32 cm
Status Generalis
Kepala : Normosefal, rambut hitam tidak mudah dicabut
Mata : Konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik
Leher : Tidak ada benjolan, tidak ada pembesaran kelenjar getah
bening, dan tiroid
Toraks : Simetris saat keadaan statis dan dinamis
bunyi jantung I dan II normal, tidak ada murmur dan
gallop
suara napas vesikuler, tidak ada ronkhi dan wheezing pada
kedua lapang paru
Payudara : Simetris kanan-kiri, tidak ada tanda-tanda inflamasi,
tidak ada retraksi puting
Abdomen : Perut membuncit sesuai usia kehamilan, tidak ada jaringan
parut, tidak ada bekas operasi
Ekstremitas : Akral hangat, tidak ada edema pada wajah dan ekstremitas,
capillary refill time (CRT) <2 detik.
Status Obstetrik
a. Palpasi
Pemeriksaan Leopold
o Leopold I : Tinggi fundus uteri 29 cm, bagian teratas
janin adalah bagian lunak (bokong),
o Leopold II : Letak janin memanjang, punggung berada
di sisi kanan maternal,
o Leopold III : Bagian terbawah janin adalah bagian keras
Homogen (kepala),
o Leopold IV : Divergen, kepala teraba 3 jari di atas
simfisis pubis (3/5).
Kesimpulan: janin presentasi kepala, tunggal, letak memanjang,
punggung berada di sisi kanan maternal, dan penurunan kepala 3/5.
Taksiran berat janin berdasarkan tinggi fundus uteri dan penurunan
kepala adalah 2635 gram ((29-12) x 155)
Denyut jantung janin 135x/menit
His teraba 3x/ dalam 10 menit dengan durasi 40 detik.
Pemeriksaan dalam
o Inspeksi : Vulva dan ostium uretra eksterna tampak
tenang, dan tidak ada tanda-tanda inflamasi.
o Inspekulo : Tidak dilakukan
o Vaginal touche : Porsio arah anterior, tebal <1
cm, pembukaan serviks 7 cm, selaput
ketuban utuh, kepala di Hodge II.
.
Urinalisis
o Warna/kejernihan : kuning agak keruh
o pH : asam
o Berat jenis : 1,005
o Reduksi N/PP : negatif
o Protein N/PP : negatif
o Keton : negatif
o Urobilin : negatif
o Billirubin : negatif
o Darah : negatif
o Nitrit : negatif
o Leukosit : negatif
Sedimen
o Eritrosit : 0-1/LP
o Leukosit : 1-3/LP
o Epitel : postif
o Kristal : negatif
o Silinder : negatif
o Bakteri : negatif
o Jamur : negatif
Pemeriksaan penunjang
Diagnosis hamil dan janin hidup ditunjang oleh pemeriksaan Doppler yang
menunjukkan adanya denyut jantung janin dengan frekuensi 135x/menit
b. Rencana Terapi
Partus pervaginam (PK II, III, dan IV), pasien baru diperbolehkan untuk
meneran ketika pembukaan serviks sudah lengkap dan terdapat tanda-tanda
persalinan kala II, bimbing ibu meneran ketika ibu merasakan adanya
dorongan spontan untuk meneran.
c. Rencana Edukasi
Edukasi ibu untuk tetap menjaga asupan makanan dan minuman seperti
biasa.
Memberikan kebebasan pada ibu untuk berjalan-jalan dan memilih posisi
yang nyaman.
Edukasi ibu untuk tidak meneran sebelum pembukaan lengkap.
Edukasi ibu cara meneran yang benar dan istirahat dengan berbaring ke arah
kiri selama persalinan.
Edukasi ibu untuk berkemih.
Edukasi keluarga untuk memberikan dukungan dan motivasi selama proses
persalinan.
Edukasi mengenai inisiasi menyusu dini dan pemberian ASI eksklusif.
Edukasi dan konseling mengenai metode kontrasepsi pasca persalinan.
G. LAPORAN PERSALINAN
a. Persalinan Kala I
Senin, 27 Maret 2017 pukul 06.30
o Dilakukan pemeriksaan awal dan didapatkan hasil tekanan darah Ibu
110/70 mmHg, frekuensi nadi 100x/menit, frekuensi napas 18x/menit,
suhu 36C. His 3x/10 menit, durasi 40 detik. DJJ 135x/menit.
Pembukaan serviks 7 cm, kepala di Hodge II, selaput ketuban utuh.
Pemantauan dengan partograf dimulai.
Senin, 27 Maret 2017 pukul 07.00
b. Persalinan Kala II
Senin, 27 Maret 2017, pukul 09.30
o Pasien mengeluh adanya dorongan meneran yang tidak bisa ditahan.
Pada pemeriksaan didapatkan tanda-tanda kala dua, yakni vulva
membuka dan perineum menonjol. His 4x/10 menit, durasi 45 detik.
DJJ 141x/menit. Pembukaan serviks 10 cm, kepala di Hodge III-IV,
selaput ketuban sudah tidak ada, cairan ketuban keluar berwarna jernih.
Dipersiapkan alat partus set dan kandung kemih pasien dikosongkan
dengan kateter. Pasien kemudian di edukasi dan dibimbing untuk
Status Generalis
Kepala : Normosefal, rambut hitam tidak mudah dicabut
Mata : Konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik
Leher : Tidak ada benjolan, tidak ada pembesaran kelenjar getah
bening dan tiroid
Toraks : Simetris saat keadaan statis dan dinamis
bunyi jantung I dan II normal, tidak ada murmur dan
gallop
suara napas vesikuler, tidak ada ronkhi dan mengi di
kedua lapang paru
Payudara : Simetris kanan-kiri, tidak ada tanda-tanda inflamasi,
konsistensi kenyal, tidak ada retraksi puting, ASI belum
keluar
Abdomen : Datar, lemas, fundus uteri teraba dua jari di bawah pusat,
kontraksi baik, kandung kemih tidak teraba, tidak ada
nyeri tekan
Ekstremitas : Akral hangat, tidak ada edema, CRT <2 detik
Genitalia : Vulva dan uretra tenang, jahitan luka perineum intak, tidak
ada perdarahan aktif dari luka, dan terdapat lokhia rubra yang
tidak berbau
Asesmen
Paritas 1 post partum spontan 2 jam
Planning
Rencana diagnosis
o Observasi keluhan pasca persalinan
Rencana terapi
o Rawat gabung
o Parasetamol 3x500 mg PO
Objektif
Keadaan umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos mentis (GCS = 15)
Planning
Edukasi ibu untuk banyak minum air putih, makan makanan berserat dan
berprotein tingi,
Edukasi ibu untuk kontrol nifas,
Edukasi ibu untuk rajin membersihkan kemaluan dan jalan lahir dan
menganti pembalut serta celana dalam,
Motivasi pasien untuk memberikan ASI eksklusif dan edukasi pasien
mengenai perawatan payudara,
Motivasi pasien untuk segera menentukan pilihan KB dan menggunakannya
saat kontrol nifas,
Edukasi pasien mengenai perawatan kebersihan kulit bayi dan pemantauan
kondisi bayi.