Anda di halaman 1dari 6

MATERI AMPHETAMIN

Pengertian Amfetamin
Amfetamin adalah kelompok obat psikoaktif sintetis yang disebut sistem saraf pusat
(SSP) stimulants.stimulan. Amfetamin merupakan satu jenis narkoba yang dibuat secara sintetis dan kini
terkenal di wilayah Asia Tenggara. Amfetamin dapat berupa bubuk putih, kuning, maupun coklat, atau
bubuk putih kristal kecil.
Senyawa ini memiliki nama kimia methylphenethylamine merupakan suatu senyawa yang
telah digunakan secara terapetik untuk mengatasi obesitas, attention-deficit hyperactivity
disorder (ADHD), dan narkolepsi. Amfetamin meningkatkan pelepasan katekolamin yang mengakibatkan
jumlah neurotransmiter golongan monoamine (dopamin, norepinefrin, dan serotonin) dari saraf pra-
sinapsis meningkat. Amfetamin memiliki banyak efek stimulan diantaranya meningkatkan aktivitas dan
gairah hidup, menurunkan rasa lelah, meningkatkan mood, meningkatkan konsentrasi, menekan nafsu
makan, dan menurunkan keinginan untuk tidur. Akan tetapi, dalam keadaan overdosis, efek-efek tersebut
menjadi berlebihan.
Secara klinis, efek amfetamin sangat mirip dengan kokain, tetapi amfetamin memiliki waktu
paruh lebih panjang dibandingkan dengan kokain (waktu paruh amfetamin 10 15 jam) dan durasi yang
memberikan efek euforianya 4 8 kali lebih lama dibandingkan kokain. Hal ini disebabkan oleh
stimulator-stimulator tersebut mengaktivasi reserve powers yang ada di dalam tubuh manusia dan
ketika efek yang ditimbulkan oleh amfetamin melemah, tubuh memberikan signal bahwa tubuh
membutuhkan senyawa-senyawa itu lagi. Berdasarkan ICD-10 (The International Statistical
Classification of Diseases and Related Health Problems), kelainan mental dan tingkah laku yang
disebabkan oleh amfetamin diklasifikasikan ke dalam golongan F15 (Amfetamin yang menyebabkan
ketergantungan psikologis).
Cara yang paling umum dalam menggunakan amfetamin adalah dihirup melalui tabung. Zat
tersebut mempunyai mempunyai beberapa nama lain: ATS, SS, ubas, ice,Shabu, Speed, Glass, Quartz,
Hirropon dan lain sebagainya. Amfetamin terdiri dari dua senyawa yang berbeda: dextroamphetamine
murni and pure levoamphetamine.dan levoamphetamine murni. Since dextroamphetamine is more potent
than levoamphetamine, pure Karena dextroamphetamine lebih kuat daripada levoamphetamine,
dextroamphetamine juga lebih kuat daripada campuran amfetamin.
Amfetamin dapat membuat seseorang merasa energik. Efek amfetamin termasuk rasa
kesejahteraan, dan membuat seseorang merasa lebih percaya diri. Perasaan ini bisa bertahan sampai 12
jam, dan beberapa orang terus menggunakan untuk menghindari turun dari obat
Obat-obat yang termasuk ke dalam golongan amfetamin adalah:
1. Amfetamin
2. Metamfetamin
3. Metilendioksimetamfetamin (MDMA, ecstasy atau Adam).
Mekanisme kerja Amphetamine
Namun, aktivitas amfetamin di seluruh otak tampaknya lebih spesifik; reseptor tertentu yang
merespon amfetamin di tetapi beberapa daerah otak cenderung tidak melakukannya di wilayah
lain. Sebagai contoh, dopamin D2 reseptor di hippocampus , suatu daerah otak yang terkait dengan
membentuk ingatan baru, tampaknya tidak terpengaruh oleh kehadiran amfetamin.
.Sistem saraf utama yang dipengaruhi oleh amfetamin sebagian besar terlibat dalam sirkuit
otak. Selain itu, neurotransmiter yang terlibat dalam jalur berbagai hal penting di otak tampaknya menjadi
target utama dari amfetamin. Salah satu neurotransmiter tersebut adalah dopamin , sebuah pembawa
pesan kimia sangat aktif dalam mesolimbic dan mesocortical jalur imbalan. Tidak mengherankan,
anatomi komponen jalur tersebut-termasuk striatum , yang nucleus accumbens , dan ventral striatum -
telah ditemukan untuk menjadi situs utama dari tindakan amfetamin. Fakta bahwa amfetamin
mempengaruhi aktivitas neurotransmitter khusus di daerah terlibat dalam memberikan wawasan tentang
konsekuensi perilaku obat, seperti timbulnya stereotip euforia .
Amphetamine telah ditemukan memiliki beberapa analog endogen, yaitu molekul struktur serupa yang
ditemukan secara alami di otak. l- Fenilalanin dan -phenethylamine adalah dua contoh, yang terbentuk
dalam sistem saraf perifer serta dalam otak itu sendiri. Molekul-molekul ini berpikir untuk memodulasi
tingkat kegembiraan dan kewaspadaan, antara lain negara afektif terkait.

Pengaruh Amfetamin
Amfetamin Mempengaruhi Otak
Ketika seseorang menggunakan upper, zat tersebut akan merangsang sistem saraf pusat
penggunanya. Zat bekerja pada sistem neurotransmiter norepinefrin dan dopamin otak. Menggunakan
amfetamin dapat menyebabkan otak untuk menghasilkan tingkat dopamin yang lebih tinggi. Jumlah
dopamin yang berlebih di dalam otak akan menghasilkan perasaan euforia dan kesenangan yang biasa
dikenal sebagai high.
Seiring berjalannya waktu, orang yang menggunakan shabu akan mengembangkan toleransi
terhadap zat amfetamin yang terkandung di dalam Shabu. Toleransi artinya seseorang akan membutuhkan
dosis yang lebih tinggi untuk mendapatkan efek yang sama. Jika sejumlah dosis yang dibutuhkan tidak
terpenuhi maka pengguna zat amfetamin akan muncul perasaan craving/withdrawal atau dikenal dengan
perasaan sakaw.
Sensasi yang ditimbulkan oleh amfetamin
Sensasi yang ditimbulkan akan membuat otak lebih jernih dan bisa berpikir lebih fokus. Otak
menjadi lebih bertenaga untuk berpikir berat dan bekerja keras, namun akan muncul kondisi arogan yang
tanpa sengaja muncul akibat penggunaan zat ini. Pupil akan berdilatasi (melebar). Nafsu makan akan
sangat ditekan. Hasrat ingin pipis juga akan ditekan. Tekanan darah bertendensi untuk naik secara
signifikan. Secara mental, pengguna akan mempunyai rasa percaya diri yang berlebih dan merasa lebih
happy. Pengguna akan lebih talkative, banyak ngomong dan meningkatkan pola komunikasi dengan orang
lain. Karena seluruh sistem saraf pusat terstimulasi maka kewaspadaan dan daya tahan tubuh juga
meningkat. Pengguna seringkali berbicara terus dengan cepat dan terus menerus. Amfetamin dosis rendah
akan habis durasinya di dalam tubuh kita antara 3 sampai 8 jam, Setelah itu pengguna akan merasa
kelelahan. Kondisi ini akan membuat dorongan untuk kembali speed-up dan kembali mengkonsumsi
satu dosis kecil lagi, begitu seterusnya. Penggunaan bagi social user dimana biasanya hanya
menggunakan amfetamin pada akhir minggu biasanya menjadi tidak bisa mengontrol penggunaannya dan
banyak yang berakhir dengan penggunaan sepanjang minggu penuh, mulai dari Sabtu ke Jumat, begitu
seterusnya.

Efek Mengkonsumsi Amfetamin


Karena efeknya yang menimbulkan kecanduan dengan adanya toleransi dari zat yang dikonsumsi,
maka zat ini juga akan menimbulkan efek secara fisik. Begitu seseorang telah kecanduan amfetamin,
maka orang tersebut harus kembali menggunakan amfetamin untuk mencegah sakaw (withdrawal).
Karena efek yang ditimbulkan amfetamin bisa boosting energi pada penggunanya, maka efek withdrawal
yang paling sering muncul adalah kelelahan. Pengguna zat ini kemungkinan juga akan membutuhkan
waktu tidur yang lebih lama dan sangat sensitif/mudah marah pada saat dibangunkan. Begitu efek obatnya
hilang, pengguna yang tadinya tidak merasa lapar kemudian menjadi sangat lapar. Pada beberapa
kalangan selebriti, penggunaan zat ini sering digunakan sebagai obat untuk menurunkan nafsu makan.
Namun sebenarnya sama saja karena nafsu makan akan kembali meningkat setelah efek obatnya hilang.
Itulah sebabnya banyak selebriti perempuan yang mati-matian menjaga berat badannya dan akhirnya
berakhir pada kecanduan amfetamin.
Depresi juga merupakan efek withdrawal yang paling sering pada pengguna amfetamin. Pada
kasus-kasus yang berat malahan dapat menimbulkan tentamen suicide (hasrat ingin bunuh diri). Karena
efek depresinya ini terkadang pengguna dapat menjadi orang yang berlaku sangat kasar.
Efek Jangka Pendek dari Amfetamin
Berikut ini adalah beberapa efek dari mengkonsumsi Amfetamin, yaitu :
Meningkatkan suhu tubuh Menurunkan nafsu makan
Kerusakan sistem kardiovaskular Euforia

Paranoia Mulut kering


Meningkatkan denyut jantung Dilatasi pupil
Meningkatkan tekanan darah Mual
Menjadi hiperaktif Sakit kepala
Mengurangi rasa kantuk Perubahan perilaku seksual
Tremor

Efek Jangka Panjang dari Amfetamin


Selama jangka panjang, seseorang yang menggunakan amfetamin secara teratur akan menemukan
tanda-tanda efek samping jangka panjang yang biasanya terdiri dari :
Pandangan kabur
Pusing
Peningkatan detak jantung
Sakit kepala
Tekanan darah tinggi
Kurang nafsu makan
Nafas cepat
Gelisah
Pada penggunaan zat terus menerus akhirnya akan menimbulkan gangguan gizi dan gangguan
tidur. Pengguna akan lebih rentan untuk sakit apapun karena kondisi kesehatan yang secara
keseluruhannya buruk.
Amfetamin Psikosis
Efek penggunaan jangka panjang bisa menimbulkan kondisi yang disebut dengan amfetamin
psikosis. Gangguan mental ini sangat mirip sekali dengan paranoid schizophrenia. Efek psikosis ini juga
bisa muncul pada penggunaan jangka pendek dengan dosis yang besar. Kondisi psikosis inilah yang tidak
disadari oleh kebanyakan pengguna amfetamin. Karena efeknya baru muncul jangka panjang maka sering
kali efek ini disalah artikan. Pengalaman dari negara-negara lain yang sudah lebih lama muncul
penggunaan amfetamin, telah banyak korban dengan gangguan psikosis atau gangguan kejiwaan yang
parah
Penyalahgunaan Amfetamin
Kebanyakan zat dalam narkoba sebenarnya digunakan untuk pengobatan dan penefitian. Tetapi
karena berbagai alasan, maka narkoba kemudian disalahgunakan. Penggunaan terus menerus dan
berlanjut akan menyebabkan Ketergantungan atauDependensi, yang bisa juga disebut dengan Kecanduan.
Tingkatan penyalahgunaan biasanya sebagai berikut:
1. Coba-coba
2. Senang-senang
3. Menggunakan pada saat atau keadaan tertentu
4. Penyalahgunaan
5. Ketergantungan
Amfetamin bisa disalahgunakan selama bertahun-tahun atau digunakan sewaktu-waktu. Bisa
terjadi ketergantungan fisik maupun ketergantungan psikis. Dulu ketergantungan terhadap amfetamin
timbul jika obat ini diresepkan untuk menurunkan berat badan, tetapi sekarang penyalahgunaan
amfetamin terjadi karena penyaluran obat yang ilegal.
Banyak wanita yang berlomba-lomba menjadi kurus agar terlihat menarik sehingga mereka
memilih jalan pintas, yaitu dengan menggunakan produk pelangsing.Padahal produk pelangsing tersebut
belum tentu aman. Beberapa produk pelangsing ditemukan mengandung suatu senyawa yang disebut
amfetamin. Amfetamin merupakan senyawa yang cukup banyak ditemukan dalam produk-produk
pelangsing (penurun berat badan) yang mengklaim produk tersebut bebas dari senyawa berbahaya. Pada
mulanya sekitar tahun 1960-an, amfetamin boleh digunakan secara bebas untuk menurunkan berat badan.
Amfetamin menekan nafsu makan, mengontrol berat badan, serta menstimulasi sistem saraf pusat dan
sistem kardiovaskular. Efek-efek tersebut dihasilkan diperantarai dengan meningkatkan konsentrasi
sinapsis dari norepinefrin dan dopamine melalui stimulasi pelepasan neurotransmitter atau menghambat
pengambilannya. Amfetamin merupakan suatu obat yang dapat mempengaruhi sistem saraf pusat. Oleh
karena itu, hal ini berbahaya jika digunakan secara tidak terkendali oleh praktisi kesehatan (dokter atau
apoteker).
Beberapa amfetamin tidak digunakan untuk keperluan medis dan beberapa lainnya dibuat dan
digunakan secara ilegal. Di AS, yang paling banyak disalahgunakan adalah
metamfetamin. Penyalahgunaan MDMA sebelumnya tersebar luas di Eropa, dan sekarang telah mencapai
AS. Setelah menelan obat ini, pemakai seringkali pergi ke disko untuk triping. MDMA mempengaruhi
penyerapan ulang serotonin (salah satu penghantar saraf tubuh) di otak dan diduga menjadi racun bagi
sistim saraf.

Anda mungkin juga menyukai