200
150
Tekanan
50
0
0 100 200 300 400
Temperatur
250
200
Volume Spesifik (m3/kg)
150
Vg
100
Vf
50
0 Critical Point
0 100 200 300 400
Temperatur (C)
Pada gambar 2.1 grafik di atas menunjukkan bahwa nilai Volume spesifik
uap menurun terhadap kenaikan temperatur, hal ini bahwa hubungan antara energy
dalam uap dengan temperatur ialah berbanding terbalik, semakin rendah temperatur
maka semakin tinggi nilai energy dalam airnya dan justru sebaliknya semakin tinggi
nilai temperaturya semakin tinggi pula nilai energy dalam uap nya. Sedangkan
hubungan antara Volume spesifik air terhadap Temperatur menunjukkan bahwa
nilai volume air tidak terpengaruh terhadap naiknya temperature dan justru
sebaliknya jika semakin tinggi atau rendahnya volume spesifik terhadap
temperature tidak mengalami perubahan atau konstan.
250
200
Vg
100
Vf
50
0 Critical Point
0 50 100 150 200 250
Tekanan (bar)
Gambar 2.2 Grafik hubungan antara Volume Spesifik (m3/kg) terhadap Tekanan
(bar)
Pada gambar 2.2 grafik di atas menunjukkan bahwa hubungan volume
spesifik uap dan air terhadap Tekanan adalah konstan atau tidak mengalami
perubahan. Meskipun nilai temperaturnya rendah maupun meningkat (tinggi)
3. Densitas kg/m3) (C) terhadap Temperatur (C) dan Tekanan
1200
1000
Densitas (kg/m3)
800
600
rho_g
400 rho_f
Critical Point
200
0
0 100 200 300 400
Temperatur (C)
Gambar 3.1 Grafik hubungan antara Densitas kg/m3) (C) terhadap Temperatur
(C)
Pada gambar 3.1 grafik di atas menunjukkan bahwa nilai densitas air
menurun terhadap kenaikan temperatur, hal ini bahwa hubungan antara densitas air
dengan temperatur ialah berbanding terbalik, semakin rendah temperatur maka
semakin tinggi nilai densitas airnya dan justru sebaliknya semakin tinggi nilai
temperaturya semakin tinggi pula nilai densitas uapnya. Sedangkan hubungan
antara Densitas uap terhadap Temperatur menunjukkan bahwa nilai densitas uap
naik terhadap naiknya temperatur hal ini menunjukkan bahwa hubungan keduanya
ialah berbanding lurus, semakin tinggi densitas uap semakin tinggi pula temperatur
dan sebalikknya semakin rendah temperature maka semakin pula nilai densitas
uapnya. pada grafk di atas juga menunjukkan bahwa air yang semakin meningkat
pada sampai titi kritis atau critical point pada batasnya akan menjadi uap hal ini
disebabkan karena pada saat temperature tinggi atau mengalami kenaikan suhu
menyebabkan geraknya partikel air (seperti air yang didihkan) oleh karena itu air
tersebut akan mengalami perubahan menjadi uap, sehingga oleh karena semakin
tingginya temperature makan semakin tinggi uap yang dihasilakan.
1200
1000
600
rho_g
400 rho_f
Critical Point
200
0
0 50 100 150 200 250
Tekanan (bar)
Gambar 3.2 Grafik hubungan antara Densitas kg/m3) (C) terhadap Tekanan (bar)
Pada gambar 3.2 grafik di atas menunjukkan bahwa nilai densitas air
menurun terhadap kenaikan tekanan, hal ini bahwa hubungan antara densitas air
dengan tekanan ialah berbanding terbalik, semakin rendah tekanan maka semakin
tinggi nilai densitas airnya dan justru sebaliknya semakin tinggi nilai tekanannya
semakin tinggi pula nilai densitas uapnya. Sedangkan hubungan antara Densitas
uap terhadap tekanan menunjukkan bahwa nilai densitas uap naik terhadap naiknya
tekanan hal ini menunjukkan bahwa hubungan keduanya ialah berbanding lurus,
semakin tinggi densitas uap semakin tinggi pula tekanan dan sebalikknya semakin
rendah tekanan maka semakin pula nilai densitas uapnya.
4. Energi dalam (kJ/kg) terhadap Temperatur (C) dan Tekanan (bar)
3000
2500
Energi dalam (kJ/kg)
1500
ug
1000 uf
500
0
0 100 200 300 400
Temperatur (C)
Gambar 4.1 Grafik hubungan Antara Energi dalam (kJ/kg) terhadap Temperatur
(C) bar)
Pada gambar 4.1 grafik di atas menunjukkan bahwa nilai energy dalam uap
menurun terhadap kenaikan temperatur, hal ini bahwa hubungan antara energy
dalam uap dengan temperatur ialah berbanding terbalik, semakin rendah temperatur
maka semakin tinggi nilai energy dalam airnya dan justru sebaliknya semakin tinggi
nilai temperaturya semakin tinggi pula nilai energy dalam uap nya. Sedangkan
hubungan antara energy dalam air terhadap Temperatur menunjukkan bahwa nilai
energy dalam air naik terhadap naiknya temperatur hal ini menunjukkan bahwa
hubungan keduanya ialah berbanding lurus, semakin tinggi energy dalam air
semakin tinggi pula temperatur dan sebalikknya semakin rendah temperature maka
semakin pula nilai energy dalam airnya.
3000
2500
1500
ug
1000 uf
500
0
0 50 100 150 200 250
Tekanan (bar)
Gambar 4.2 Grafik hubungan Antara Energi dalam (kJ/kg) terhadap Tekanan
(bar)
Pada gambar 4.2 grafik di atas menunjukkan bahwa nilai energy dalam uap
menurun terhadap kenaikan tekanan, hal ini bahwa hubungan antara energy dalam
uap dengan tekanan ialah berbanding terbalik, semakin rendah tekanan maka
semakin tinggi nilai energy dalam airnya dan justru sebaliknya semakin tinggi nilai
tekanannya semakin tinggi pula nilai energy dalam uapnya. Sedangkan hubungan
antara energy dalam air terhadap tekanan menunjukkan bahwa nilai energy dalam
air naik terhadap naiknya tekanan hal ini menunjukkan bahwa hubungan keduanya
ialah berbanding lurus, semakin tinggi energy dalam air semakin tinggi pula
tekanan dan sebalikknya semakin rendah tekanan maka semakin pula nilai energy
dalam airnya.
5. Entalpi (kJ/kg) terhadap Temperatur (C) dan Tekanan (bar)
3000
2500
1500
hg
1000 hf
500
0
0 100 200 300 400
Temperatur (C)
Gambar 5.1 Grafik hubungan antara Entalpi (kJ/kg) terhadap Temperatur (C)
Pada gambar 5.1 grafik di atas menunjukkan bahwa nilai Entalpi uap
menurun terhadap kenaikan temperatur, hal ini bahwa hubungan antara Entalpi uap
dengan temperatur ialah berbanding terbalik, semakin rendah temperatur maka
semakin tinggi nilai Entalpi uapnya dan justru sebaliknya semakin tinggi nilai
temperaturnya semakin tinggi pula nilai Entalpi uapnya. Sedangkan hubungan
antara Entalpi air terhadap Temperatur menunjukkan bahwa nilai Entalpi air naik
terhadap naiknya temperatur hal ini menunjukkan bahwa hubungan keduanya ialah
berbanding lurus, semakin tinggi Entalpi air semakin tinggi pula temperatur dan
sebalikknya semakin rendah temperature maka semakin pula nilai Entalpi airnya.
3000
2500
1500
hg
1000 hf
500
0
0 50 100 150 200 250
Tekanan (bar)
. Gambar 5.2 Grafik hubungan antara Entalpi (kJ/kg) terhadap Tekanan (bar)
Pada gambar 5.2 grafik di atas menunjukkan bahwa nilai Entalpi uap
menurun terhadap kenaikan tekanan, hal ini bahwa hubungan antara Entalpi uap
dengan tekanan ialah berbanding terbalik, semakin rendah tekanan maka semakin
tinggi nilai Entalpi uapnya dan justru sebaliknya semakin tinggi nilai tekanannya
semakin tinggi pula nilai Entalpi uapnya. Sedangkan hubungan antara Entalpi air
terhadap tekanan menunjukkan bahwa nilai Entalpi air naik terhadap naiknya
tekanan hal ini menunjukkan bahwa hubungan keduanya ialah berbanding lurus,
semakin tinggi Entalpi air semakin tinggi pula tekanan dan sebalikknya semakin
rendah tekanan maka semakin pula nilai Entalpi airnya.
6. Entropi ( kJ/(kg K) terhadap Temperatur (C) dan tekanan (bar)
10
9
8
7
Entropi ( kJ/(kg K))
6
5
Critical Point sg
4
sf
3
2
1
0
0 100 200 300 400
Temperatur (C)
0.0015
Viskositas (pa.s)
0.001
Viskositas
0.0005
0
0 100 200 300 400
Temperatur (C)
0.0015
Viskositas
0.001
Viskositas
0.0005
0
0 100 200 300
Tekanan