DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3
1. MUH. LUTHFI AZIZ 21030114140192
2. INAYAH ADITYANA 21030116140142
3. MIFTAQUL HUDA 21030116120022
4. SONA FATHIYAH 21030116120023
1. Ibu Dyah Hesti Wardhani, ST. MT. yang telah membimbing penulis dalam
menyusun makalah ini.
2. Orang tua penulis yang telah memberi petunjuk, saran, dan masukan besar
dalam penulisan makalah ini.
Semoga bantuan yang telah diberikan dibalas oleh Allah SWT dan menjadi
ibadah hendaknya. Amin.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, untuk itu
penulis mengharapkan saran dan kritikan yang bersifat membangun demi
terwujudnya kesempurnaan.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Kristal adalah suatu padatan yang atom, molekul, atau ion penyusunnya
terkemas secara teratur dan polanya berulang melebar secara tiga dimensi. Secara
umum, zat cair membentuk kristal ketika mengalami proses pemadatan. Berbagai
bentuk kristal ditemukan di alam. Bentuk-bentuk kristal bergantung pada jenis
ikatan molecular antara atom atom untuk menentukan strukturnya, dan juga
keadaan kristal tersebut.
Susunan yang sempurna ada di keseluruhan material kristal pada skala atom
tidaklah ada. Semua bahan padat mengandung sebagian besar cacat atau
ketidaksempurnaan. Beberapa material kristalin mungkin menunjukkan sifat sifat
elektrik khas, seperti efek feroelektrik atau efek piezoelektik. Kebanyakan
material kristalin memiliki cacat kristalografis. Jenis dan struktur cacat tersebut
dapat berefek besar pada sifat-sifat material tersebut.
2.1. Kristal
1. Cacat Titik
Cacat titik yaitu adanya atom yang hilang atau terdapat sisipan atom
asing dalam kisi. Cacat titik ini terdiri dari :
Kekosongan
[ Rj=Ro exp(-Em/kT) ]
Subtitutional
Interstitial
Macam dislokasi:
1) Dislokasi Ulir
Terjadinya dislokasi ulir akibat gerakan garis dislokasi yang saling tegak
lurus dengan tegangan geser.
2) Dislokasi Tepi
3) Dislokasi Campuran
3. Cacat Permukaan
1) Permukaan Material
Salah satu batas yang selalu ada adalah permukaan luar atau
permukaan eksternal, dimana permukaan ada disetiap ujung Kristal. Di
permukaan, atom tidak memiliki jumlah tetangga maksimum sehingga jumlah
ikatanya lebih kecil dan memiliki keadaan energy yang lebih besar dari atom
atom yang berada dibagian dalam. Ikatan atom pada permukaan Kristal yang
tidak terikat memberikan energy permukaan yang diekspresikan dalam satuan
energy persatuan luas permukaan (J/m2 atau org/cm2). Untuk mengurangi
energy tersebut, suatu bahan cenderung untuk memperkecil permukaannya.
Namun untuk zat padat hal ini sulit karena memiliki sifat yang kaku.
2) Grain Boundaries
Jenis lain dari cacat interfacial adalah grain boundaries yaitu batas
yang memisahkan dua grain kecil atau Kristal yang memiliki struktur Kristal
yang berbeda dalam bahan polikristalin. Didalam daerah batas, dimana
terdapat jarak cukup lebar diantara atom, terdapat beberapa atom yang hilang
dalam transisi dari orientasi Kristal dalam satu grain ke grain yang
berdekatan.
Bermacam-macam ketidak sejajaran kristalografi diantara grain yang
berdekatan merupakan hal yang mungkin. Ketika orientasi yang tidak cocok
ini diabaikan atau derajatnya kecil maka bentuk sudut kecil grain
boundaries digunakan.Batas ini dapat digambarkan dalam bentuk susunan
dislokasi. Salah satu contoh sederhana dari sudut kecil grain boundaries
dibentuk ketika dislokasi tepi disejajarkan seperti pada gambar 1. Jenis ini
disebut tilt boundaries atau batas kemiringan. Jika sudut kecil dibentuk dari
susunan dislokasi screw maka disebut twist boundaries.
Kita dapat membedakan antara sudut batas grain kecil dan sudut batas
grain besar. Hal ini mungkin untuk menjelaskan sudut batas kecil grain
sebagai kesatuan dislokasi. Gambar disamping merupakan transmisi
mikroskop electron dari kemiringan sudut batas grain kecil silicon. Garis
merah menandakan dislokasi tepi atau edge dislocation dab garis biru
mengindikasikan kemiringan sudut. Jenis lain dari cacat permukaan dalam
kisi adalah stacking fault dimana rentetan bidang atom memiliki kesalahan.
3) Twin Boundaries
Twin boundaries atau batas kembar merupakan jenis khusus dari grain
boundaries dimana terdapat cermin kisi yang simetri. Atom dalam satu sisi
batas ditempatkan sebagai cermin atom pada sisi yang lainnya. Daerah
diantara dua sisi tersebut terbentuk bidang twin. Batas kembar dihasilkan dari
perpindahan atom yang diproduksi oleh gaya mekanik yang dikerjakan pada
bahan (mechanic twin) dan juga terbentuk selama proses annealing panas yang
mengikuti deformasi (annealing twins). Perkembaran terjadi pada bidang
Kristal tertentu dan arah tertentu juga dan keduannya tergantung pada struktur
Kristal. Annealing twin adalah tipe yang ditemukan dalam metal yang
berstruktur FCC dan mechanic twin dapat di observasi pada logam berstruktur
BCC dan HCP.
4. Cacat Ruang
Cacat pada Kristal dapat mengubah sifat listrik dan mekanik bahan.
Kekosongan pada Kristal dapat mengubah sifat listrik bahan. Sebagai contoh, kita
memanfaatkan kekosongan pada Kristal silicon untuk pendopingan oleh phospor
sehingga terbentuk semikonduktor tipe n. Selain itu cacat Kristal seperti
kekosongan, dislokasi, dan boundaries dapat meingubah sifat mekanik bahan.
Grain Boundaries dapat menghambat difusi atom dan gerak dislokasi sehingga
deformasi bahan sulit terjadi. Semakin kecil grain, semakin kuat bahan tersebut.
Terdapat beberapa jenis cacat Kristal pada susunan atom dalam Kristal.
Kita perlu ketahui bahwa kehadiran cacat Kristal yang sedikit memiliki pengaruh
yang sangat besar dalam menentukan sifat suatu bahan dan pengaturan cacat
sangat penting dalam pemrosesan bahan.
Contoh relevansi cacat Kristal dalam kehidupan pada umumnya dan dalam
bahan pada khususnya yaitu, ketika kita membeli cincin berlian, sebenarnya kita
membayar banyak dan tipe cacat pada Kristal pada cincin berlian tersebut.
Pembuatan device semikonduktor tidak hanya membutuhkan Silikon murni tetapi
juga meliputi cacat Kristal tertentu pada sample. Menempa suatu logam akan
menghasilkan cacat pada logam tersebut dan meningkatkan kekuatan dan
kelenturan logam. Catatan, sifat-sifat tersebut dicapai tanpa mengubah komposisi
penyusun bahan tetapi hanya manipulasi cacat Kristal. (Fitra, Wahyu dkk)
Kotoran atau atom asing akan selalu ada dan beberapa akan ada sebagai
titik cacat kristal. Atom impuritas bisa membentuk solid solution pada keramik
sama halnya seperti pada logam. Impuritas bisa berbentuk substistusi atau
interstisi.
Paduan substitusi, paduan ini terjadi bila atom lain menggantikan atom
penyusun bahan dengan syarat ukuran atomnya sama supaya struktur kristalnya
tidak berubah.
Paduan Interstisi, paduan ini terjadi bila ukuran atom asing dengan atom
penyusun bahan berbeda, ukuran atom asing lebih kecil dari atom penyusun bahan
sehingga akan terjadi penyisipan atom asing kedalam kisi bahan.
Penguatan Presipitat
Penguatan Dispersi
Pengerasan Regangan
Pengerasan Martensit
Cacat kristal yang terjadi pada suatu bahan padat dapat mempengaruhi
sifat fisis tertentu. Cara memodelkan cacat ini adalah dengan menganggap terjadi
perpindahan suatu atom. Cara memodelkan cacat ini adalah dengan menganggap
terjadi perubahan suatu atom atau molekul dari suatu titik dalam kristal ke
permukaan.
2. Deformasi Plastis
Walaupun keramik pada temperatur ruang akan patah sebelum
terjadinya diformasi, penelitian yang mendalam melihat masih adanya
mekanisme deformasi plastik. Deformasi plastik berbeda antara kristal dan
non kristal. keramik kristal deformasi plastis terjadi karena gerakan dislokasi
seperti halnya logam. keramik non kristal deformasi plastis terjadi karena
aliran viskous sama halnya apabila cairan berdeformasi.
4. Kekerasan
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Cacat pada Kristal dapat mengubah sifat listrik dan mekanik bahan.
Kekosongan pada Kristal dapat mengubah sifat listrik bahan. Sebagai contoh, kita
memanfaatkan kekosongan pada Kristal silicon untuk pendopingan oleh phospor
sehingga terbentuk semikonduktor tipe n.
Kotoran atau atom asing akan selalu ada dan beberapa akan ada sebagai
titik cacat kristal. Atom impuritas bisa membentuk solid solution pada keramik
sama halnya seperti pada logam. Impuritas bisa berbentuk substistusi atau
interstisi.
Cacat kristal yang terjadi pada suatu bahan padat dapat mempengaruhi
sifat fisis antara lain Sifat Sifat Mekanik, Deformasi Plastis, Pengaruh Porositas
/ Rongga, Kekerasan dan Creep
DAFTAR PUSTAKA
Carter, C. Barry and Norton, M. Grant. 2007. Ceramic material science and
engineering
Wahyu Fitra, dkk (2011) Makalah Ilmu Logam Cacar Kristal dan Manfaatnya
https://www.academia.edu/8358295/BAB_II_Cacat_Kristal_DOC
http://ft.unsada.ac.id/wp-content/uploads/2010/02/bab10-mt.
http://www.virginia.edu/bohr/mse209/chapter4.htm
http://aziscahyono.blogspot.co.id/2015/12/macam-macam-cacat-struktur-pada-
material.html
http://yayanteknikelektro.blogspot.co.id/2013/02/semikonduktor.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Deformasi_(teknik)