lanjut terlantar, agar mereka dapat hidup secara wajar, sehingga mereka
B. HASIL PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 22 April 2008 sampai dengan 25 April
dalam penelitian ini adalah penerapan terapi bekam kering dengan cara menghisap
49
2
permukaan kulit dan memijat tempat sekitarnya yang sebelumnya diolesi minyak
but- but dengan menggunakan alat bekam yaitu: penghisap (hand pump),
mangkuk (cupping set), minyak but-but, sarung tangan (rubber gloves atau hand
scoon) pada area pada tubuh yang mengalami nyeri tanpa mengeluarkan darah
kotor.
1. Karakteristik Responden
Berikut ini adalah data gambaran umum responden pasien yang menderita
nyeri di Panti Wrheda Budi Dharma kota Yogyakarta yang diperoleh dari
karakteristik responden menurut jenis kelamin dan umur yang dapat dilihat
dibawah ini :
Karakteristik Jumlah %
responden total total
Jenis Kelamin
Laki laki 12 30
Perempuan 28 70
Total 40 100
Sumber : Data Primer bulan April 2008
jumlah 28 orang (70%) dari jumlah seluruh responden yang berada pada
kelompok perlakuan.
3
Karakteristik Jumlah %
responden total total
Umur
55 62 5 13
62 - 73 31 77
> 73 4 10
Total 40 100
Sumber : Data Primer bulan April 2008
Tabel 4.3 Tingkat Nyeri pada Kelompok eksperimen di Panti Wrheda Budi
Dharma kota Yogyakarta
Dari tabel 4.3 di atas terlihat bahwa rerponden yang mengalami nyeri
menjadi 19 responden dan yang dari nyeri berat yang semula berjumlah 8
4
responden menjadi 2 responden, hal ini berarti jika dilihat dari tabel hampir
Dari data tersebut di atas selanjutnya dilakukan analisis dengan uji beda
rata- rata untuk sampel yang berhubungan dengan rumus / uji Parametrik
Paired t- Test dengan menggunakan SPSS 10.0 yang hasilnya tampak pada
Tabel 4.4 Pengaruh terapi bekam kering terhadap perubahan tingkat nyeri di Panti
Wrheda Budi Dharma kota Yogyakarta(N=40)
Variabel mean SD t p
Tingkat nyeri
Pre 5,00 1.649 7,965 ,000
1.502
post 3,37
Sumber : Data Primer bulan April 2008
didapatkan hasil bahwa nilai signifikasi (p) sebesar ,000. Hal ini menunjukkan
bahwa nilai signifikasi (p) < 0,05, yang berarti bahwa Ho ditolak dan Ha
Wrheda Budi Dharma kota Yogyakarta. Selain itu untuk melihat Ho ditolak
dapat pula diketahui dari nial t hitung yaitu sebesar 7,965, menunjukkan
bahwa sebelum pemberian terapi bekam kering lebih kecil dari setelah
C. PEMBAHASAN
jenis kelamin dan umur yang berada di Panti Wrheda Budi Dharma kota
tingkat nyeri pada awal atau sebelum perlakuan akan diketahui bahwa
sebagian besar pada responden mengalami nyeri dengan tingkat nyeri sedang
yaitu sebesar 62,5% (25 responden dari 40 responden), hal ini sesuai dengan
Berdasarkan tabel 4.3 di atas dapat dilihat dari hasil penelitian mengenai
pegaruh terapi bekam kering terhadap perubahan tingkat nyeri pada lansia di
Panti Wrheda Budi Dharma kota Yogyakarta yang terdiri dari 40 responden.
terapi bekam kering yang semula responden paling banyak berada pada
tingkat nyeri sedang. Selain itu responden yang berada pada tingkat nyeri
ringan yang semula berjumlah 7 responden naik menjadi 19 responden. Hal ini
dikarenakan responden yang berada pada kategori tingkat nyeri sedang dan
berat mengalami perubahan atau penurunan pada tingkat nyeri ringan. Begitu
terhadap perubahan tingkat nyeri pada lansia di Panti Wrheda Budi Dharma
kota Yogyakarta.
Dari hal tersebut di atas, sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa ada
adalah stimulasi kutan yaitu stimulasi pada kulit yang dilakukan untuk
menurunkan nyeri (Potter dan Perry, 2006). Terapi bekam kering ini sendiri
merupakan teknik yang memberikan stimulus pada saraf tubuh seperti halnya
yang akan dilanjutkan pada cornu posterior medulla spinalis melalui syaraf A-
delta dan C, serta traktus spino thalamicus ke arah thalamus yang akan
Secara fisiologis terapi bekam dapat menurunkan nyeri karena pada terapi
bekam memberikan stimulus atau rangsangan pada saraf tubuh, hal ini sesuai
teori Gate Control bahwa sensasi nyeri dapat di blok pada gate-nya dengan
membawa sensasi umum. Aplikasi teori gate control untuk mengatasi nyeri
adalah dengan relaksasi. Hal tersebut dapat menurunkan nyeri dengan cepat
karena impuls yang bergerak cepat dari reseptor syaraf perifer mencapai
gate terlebih dahulu dan impuls nyeri berjalan lebih lambat sepanjang serat
sensasi pesan dan tidak menerima pesan nyeri. Endorphin adalah satu jenis
tubuh mirip morphin yang dapat memblok reseptor narkotik di ujung syaraf di
otak dan corda spinalis sehingga transmisi sensasi nyeri terhambat. Dengan
untuk manajemen rasa nyeri. Teori ini menyatakan bahwa rangsangan akan
8
dirintangi ketika sebuah pintu tertutup. Penutupan pintu adalah dasar untuk
Selanjutnya apabila hasil tersebut dianalisis statistik dengan uji beda rata-
rata untuk sampel yang berhubungan dengan rumus / uji Parametrik Paired t-
Test nilai signifikasi pada kelompok eksperimen yaitu 0.000 < 0,05. yang
terdapat pengaruh terapi bekam kering terhadap penurunan tingkat nyeri pada
D. KETERBATASAN PENELITIAN
tidak seperti yang sudah dilaksanakan, misalnya dalam mengetahui skala nyeri
peneliti hanya menggunakan dua metode atau cara untuk mengetahui skala
nyeri responden yaitu dengan skala nyeri numerikal (0-10). Padahal selain
dengan cara ini ada beberapa metode lainnya. Apabila klien tidak dapat
penjelasan dari peneliti maka deskripsi nyeri tidak akurat. Karena keterbatasan
waktu dan jumlah populasi penelitian kali ini tidak menggunakan kelompok