Anda di halaman 1dari 5

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Erosi porsio merupakan salah satu masalah kesehatan reproduksi yang

sering terjadi pada wanita di negara-negara berkembang seperti Indonesia.

Banyak kejadian erosi portio yang tidak terdeteksi menyebabkan

meningkatnya kejadian kanker servik di masyarakat. Belum ada data akurat

mengenai kejadian kanker di Indonesia. Namun, diketahui dari rangkuman

Pusat Patologi Indonesia, dari 10 jenis kanker paling banyak diderita di

Indonesia, kanker serviks menduduki angka tertinggi. Fakta ini membuktikan

kaum wanita merupakan golongan paling berisiko terkena kanker

dibandingkan pria (Siswandi, 2006:90).

Epidemiologi menunjukkan bahwa kanker ini merupakan penyakit

menular seksual yang disebabkan oleh infeksi virus yaitu Human Papiloma

Virus (HPV) dan salah satu penyebabnya yaitu karena terjadinya erosi pada

porsio (Heffner.2006:87). Erosi porsio sering dijumpai pada sebagian besar

wanita yang pernah melahirkan. Luka- luka kecil maupun besar pada serviks

karena partus atau abortus memudahkan masuknya kuman-kuman kedalam

endoserviks dan kelenjar-kelenjarnya sehingga menyebabkan infeksi menahun

(Yatim.2005:49).

Erosi porsio dapat ditandai misalnya saja mengalami keputihan yang

sangat banyak, nyeri saat berhubungan, keluar bercak darah. Erosi ini jika
2

terus menerus tidak tertangani bisa menjadi komplikasi yang lebih serius

misalnya saja candidiasis, trikomoniasis dan kanker serviks. (Winkjosastro,

Jakarta).

World Health Organization (WHO), sekitar 65% perempuan datang ke

pusat kesehatan untuk melakukan screening dengan keadaan erosi yang sudah

lumayan parah dan keadaan ini banyak terjadi di negara berkembang. Banyak

juga yang datang dengan stadium lanjut dan mengarah kepada kanker

serviks. Berdasarkan data Departemen Kesehatan (Depkes), di Indonesia

terdapat 90-100 kasus kanker serviks per 100.000 penduduk. Setiap tahun

terjadi 200.000 kasus kanker serviks yang terjadi karena terlambat

dilakukannya screening (Norwits. 2007:63).

Erosi porsio mempunyai andil besar dengan terjadinya kanker serviks

yang mempunyai frekuensi relatif tertinggi (25,6%) di Indonesia. Di

Indonesia, kejadian kanker serviks paling tinggi dibandingkan jenis kanker

lainnya. Setiap tahunnya terjadi 180.000 sampai 200.000 kasus baru kanker

serviks. Data yang diperoleh dari catatan dinas kesehatan menujukkan bahwa

jumlah penderita erosi porsio masih sangat banyak terjadi, dimana pada tahun

2012 ditingkat nasional terdapat 973.674 kasus. (Depkes RI,2012)

Data dari Dinas Kesehatan Jawa timur tahun 2012 20.890 kasus, Dinas

kesehatan Tulungagung 462 kasus dan di RSUD dr. Iskak Tulungagung 110

kasus pada tahun 2012. Meskipun angka kejadian erosi porsio tidak terlalu

tinggi namun juga memerlukan perhatian khusus.

Dari masalah diatas dapat diketahui bahwa pendeteksian terhadap

pasien erosi porsio perlu dibantu, karena menemukan erosi dalam stadium dini
3

berarti menyelamatkan jiwa, mengurangi kesakitan dan biaya pengobatan.

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, penulis mengkaji permasalahan lewat

proposal studi kti yang berjudul Asuhan Kebidanan Kesehatan Reproduksi

pada Ny. T umur 50 tahun dengan Erosi Portio di RSUD dr. Iskak

Tulungagung Kabupaten Tulungagung tahun 2014.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan pada latar belakang diatas maka penulis

merumuskan masalah yaitu Asuhan Kebidanan Kesehatan Reproduksi pada

Ny. T umur 50 tahun dengan Erosi Portio di RSUD dr. Iskak Tulungagung

Kabupaten Tulungagung tahun 2014 .

1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mendapatkan pengalaman yang nyata didalam menerapkan teori

yang sudah diperoleh selama pendidikan dan dapat memberikan

asuhan kebidanan kepada klien dengan erosi porsio.

1.3.2 Tujuan Khusus

1.3.2.1 Melaksanakan pengkajian data subyektif dan obyektif pada

Ny. T umur 50 tahun dengan Erosi Portio di RSUD dr. Iskak

Tulungagung Kabupaten Tulungagung tahun 2014

1.3.2.2 Melakukan intreprestasi data pada Ny. T umur 50 tahun

dengan Erosi Portio di RSUD dr. Iskak Tulungagung

Kabupaten Tulungagung tahun 2014


4

1.3.2.3 Menetapkan diagnosa potensial pada Ny. T umur 50 tahun

dengan Erosi Portio di RSUD dr. Iskak Tulungagung

Kabupaten Tulungagung tahun 2014

1.3.2.4 Mengidentifikasi kebutuhan atau tindakan segera untuk

konsultasi kolaborasi dan penanganan segera pada Ny. T

umur 50 tahun dengan Erosi Portio di RSUD dr. Iskak

Tulungagung Kabupaten Tulungagung tahun 2014

1.3.2.5 Merencanakan asuhan kebidanan pada Ny. T umur 50 tahun

dengan Erosi Portio di RSUD dr. Iskak Tulungagung

Kabupaten Tulungagung tahun 2014

1.3.2.6 Melaksanakan perencanaan asuhan kebidanan pada Ny. T

umur 50 tahun dengan Erosi Portio di RSUD dr. Iskak

Tulungagung Kabupaten Tulungagung tahun 2014

1.3.2.7 Menetapkan evaluasi efektifitas asuhan yang diberikan dan

memperbaiki tindakan yang diperlukan pada Ny. T umur 50

tahun dengan Erosi Portio di RSUD dr. Iskak Tulungagung

Kabupaten Tulungagung tahun 2014

1.3.2.8 Melakukan pendokumentasian asuhan kebidanan pada Ny. T

umur 50 tahun dengan Erosi Portio di RSUD dr. Iskak

Tulungagung Kabupaten Tulungagung tahun 2014

1.3.2.9 Menentukan adanya kesenjangan teori-teori dan fakta asuhan

pada Ny. T umur 50 tahun dengan Erosi Portio di RSUD dr.

Iskak Tulungagung Kabupaten Tulungagung tahun 2014


5

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Institusi

1.4.1.1 Menambah informasi studi kasus tentang asuhan kebidanan

reproduksi pada Ny. T umur 50 tahun dengan erosi porsio

1.4.1.2 Sebagai bahan bacaan di perpustakaan.

1.4.2 Rumah Sakit

Diharapkan dapat menambah informasi untuk memperkuat strategi

pelayanan asuhan kebidanan pada klien dengan kasus erosi porsio

1.4.3 Bagi Penulis

Merupakan pengalaman yang berharga bagi penulis, memperluas

wawasan dan meningkatkan pengetahuan mengenai asuhan

kebidanan pada klien dengan kasus erosi porsio

1.4.4 Bagi Pasien

1.4.4.1 Agar pasien segera melakukan deteksi dini erosi porsio

1.4.4.2 Pasien segera mendapatkan pengobatan

Anda mungkin juga menyukai