Jawaban Soal Aqidah
Jawaban Soal Aqidah
ALIRAN SYIAH
Syiah adalah salah satu aliran dalam Islam yang meyakini Ali bin Abi Talib dan
keturunannya sebagai pemimpin Islam setelah Nabi saw. wafat. Para penulis sejarah Islam
berbeda pendapat mengenai awal mula golongan syiah. Sebagian menganggap Syiah lahir
setelah Nabi Muhammad saw. wafat, yaitu pada suatu perebutan kekuasaan antara kaum
Muhajirin dan Anshar.
Pendapat yang palingpopular tentang lahirnya golongan Syiah adalh setelah gagalnya
perundingan antara Ali bin Abi Talib a Muawiyah bin Abi Sufyan di Siffin. Perundingan ini
diakhiri dengan tahkim atau arbitrasi. Akibat kegagalan itu, sejumlah pasukan Ali
memberontak terhadap kepemimpinannya dan keluar dari pasukan Ali. Mereka itu disebut
golongan Khawarij atau orang-orang yang keluar, sedangkan sebagian besar pasukan yang
tetap setia kepada Ali disebut Syiah atau pengikut Ali.
ALIRAN QODARIYAH
Nama Qadariyah berasal dari pengertian bahwa manusia mempunyai qudrah atau kekuatan
untuk melaksanakan kehendaknya dan bukan nberasal dari pengertian bahwa manusia
terpaksa tunduk pada qadar Allah. Dalam sejarah perkembangan teologi Islam, tidak
diketahui secara pasti kapan aliran ini muncul.
Pendiri aliran ini adalah Mabad al-Juhani dan Gailan ad-Dimasyqi. Aliran ini mempunyai
pendapat bahwa manusia berkuasa atas perbuatan-perbuatan baik ataupun jahat. Selain itu,
menurut aliran ini manusia mempunyai kemerdekaan atas tingkah lakunya. Ia berbuat baik
ataupun jahat atas kehendaknya sendiri. Degan demikian, menurut aliran ini manusia
diciptakan Allah mempunyai kebebasan untuk mengatur jalan hidupnyatanpa campur tangan
Allah. Oleh karena itu, jika manusia diberi ganjaran yang baik berupa surga atau disiksa di
neraka, semua itu adalah pilihan mereka sendiri.
ALIRAN JABARIYAH
Nama Jabariyah berasal dari kata jabara yang mengandung sarti memaksa. Smenurut al-
Syahrastani, Jabariyah berarti menghilangkan perbuatan dari hamba secara hakikat dan
menyandarkan perbuatamn tersebut kepada Allah.
Dalam sejarah tercatat bahwa orang yang pertama kali mengemukakan paham Jabariyah di
kalangan umat Islam adalh al-Jaad Ibnu Dirham. Pandangan-pandangan Jaad ini, kemudian
disebarluaskan oleh para pngikutnya, seperti Jahm bin Safwan. Manusia menurut aliran
Jabariyah adalah sangat lemah, tidak berdaya, serta terikat dengan kekuasaan dan kehendak
mutlak Tuhan. Manusia tidak mempunyai kehendak dan kemauan bebas, sebagaimana
dimiliki soleh paham qadariyah. Seluruh tindakan dan perbuatan manusia tidak boleh lepas
dari aturan, scenario, dan kehendak Allah. Segala akibat baik baik dan buruk yang diterima
oleh manusia dalam perjalanan hidupnya adalah merupakan ketentuan Allah. Akan tetapi, ada
kecendrungan bahwa Tuhan bahwa Tuhan lebih memperlihatkan sikap-Nya yang mutlak,
absolute, dan berbuat sekehenak-Nya. Hal ini dapat menimbulkan paham seolah-olah Tuhan
tidak adil. Misalnya, Tuhan menyiksa orang yang berbuat dosa yang dilakukan orang itu
terjadi atas kehendak-Nya.
Baik aliran Qadariyah maupun Jabariyah tampaknya memperlihatkan paham yang saling
bertentangan sekalipun mereka sama-sama berpegang pada Al-Quran. Hal ini
memperlihatkan betapa terbukanya kemungkinan terjadinay perbedaan pendapat dalm Islam.