Anda di halaman 1dari 1

Feminisme dalam Islam

Wacana feminisme akhir-akhir ini menjadi telaah kajian yang menarik dan menjadi
fenomena di kalangan muslim dan muslimah. Globalisasi dan digitalisasi sangat berpengaruh
bagi masuknya pemikiran mengenai feminisme di kalangan umat Islam. Feminisme dikenal
dalam dunia Islam kira-kira sejak awal abad ke-20. Misalnya lewat pemikiran Aisyah
Taymuniah (penulis dan penyair Mesir), Zainab Fawwaz (eseis Libanon), Taj Sultanah (Iran),
dan masih banyak lagi.1
Salah satu hal yang identik dengan masa jahiliyah bangsa Arab adalah dengan
kebencian yang tinggi terhadap kelahiran bayi perempuan serta penempatan posisi
perempuan yang tidak setara dengan kaum lelaki. Kehadiran agama Islam memberikan angin
sejuk bagi posisi dan derajad perempuan kala itu. Fatima Mernissi mencatat banyak
perempuan yang menduduki tahta kekuasaan politik. Hal tersebut mencerminkan pada masa
Nabi Muhammad S.A.W. tercipta relasi yang ideal antara laki-laki dan perempuan yang ideal.2
Allah subhanahu wa taala menciptakan manusia dalam dua jenis, yaitu laki-laki dan
perempuan. Masing-masing juga memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam hampir semua
hal. Secara fisik, memang terdapat perbedaan antara laki-laki dan perempuan, namun bukan
berarti mereka tidak bisa bersaing. Perbedaan fungsi biologis antara laki-laki dan perempuan
tidak berarti membedakan satus serta kedudukan diantara keduanya. Dalam menetukan
kualitas keagamaan, Islam tidak membedakan atas dasar gender,namun menempatkan
keutamaan manusia berdasarkan amal shaleh dan kebaikan yang mereka lakukan.
Berdasarkan hal tersebut, maka wanita Islam Indonesia wajib untuk maju. Wanita islam wajib
menjaga kesehatan reproduksinya agar dapat menghasilkan generasi yang berkualitas, juga
meningkatkan kualitas pendidikan hingga jenjang yang paling tinggi. Selain itu, tidak ada
larangan bagi wanita muslim untuk masuk dalam dunia politik dan menjadi pemimpin.
Untuk para wanita muslim, teruslah memperbaiki kualitas diri dan ubahlah dunia!
Referensi
1. Munawar B. Islam dan Feminisme: Dari Sentralisme kepada Kesejahteraan. Surabaya: Risalah
Gusti; 1995.
2. Mernissi F. Ratu-Ratu Islam yang Terlupakan (Terjemahan). Bandung: Mizan; 1996.

Anda mungkin juga menyukai