Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

SPRAIN DAN STRAIN

Oleh :

Ali Imran
NPM. 0926010087

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
TRI MANDIRI SAKTI
BENGKULU
2010
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan

Makalah yang berjudul Sprain dan Strain tepat pada waktunya.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu penyelesaian makalah ini

Kami juga menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak

kesalahan dan ketidaksempurnaan. Untuk itu kritik dan saran sangat kami

harapkan demi perbaikan laporan yang akan datang

Akhirnya kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak

terima kasih.

Bengkulu, Oktober 2010

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i


KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang .............................................................................. 1
2. Rumusan Masalah ......................................................................... 2
3. Tujuan............................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian ................................................................................. 3
2. Patofisiologi ............................................................................. 3
3. Tanda dan Gejala...................................................................... 3
4. Klasifikasi ................................................................................ 4
5. Penatalaksanaan ....................................................................... 4
6. Asuhan keperawatan ............................................................... 6

BAB III PENUTUP


1. Kesimpulan.................................................................................... 9
2. Saran .............................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Sprain dan strain merupakan bentuk cidera pada system
musculoskeletal. Meskipun ini merupakan dua kata yang dapat dipertukarkan
dalam penggunaannya, sprain dan strain merupakan dua tipe cidera yang
berbeda.
Sprain adalah bentuk cidera berupa penguluran atau kerobekan pada
ligament (jaringan yang menghubungkan tulang dengan tulang) atau kapsul
sendi, yang memberikan stabilitas sendi. Kerusakan yang parah pada ligament
atau kapsul sendi dapat menyebabkan ketidakstabilan pada sendi. Gejalanya
dapat berupa nyeri, inflamasi/peradangan, dan pada beberapa kasus
ketidakmampuan menggerakkan tungkai. Sprain terjadi ketika sendi dipaksa
melebihi lingkup gerak sendi yang normal, seperti melingkar atau memutar
pergelangan kaki.
Sedangkan Strain adalah bentuk cidera berupa penguluran atau
kerobekan pada struktur muskulo-tendinous (otot dan tendon). Strain akut
pada struktur muskulo-tendinous terjadi pada persambungan antara otot dan
tendon. Strain terjadi ketika otot terulur dan berkontraksi secara mendadak,
seperti pada pelari atau pelompat. Tipe cidera ini sering terlihat pada pelari
yang mengalami strain pada hamstringnya. Beberapa kali cidera terjadi secara
mendadak ketika pelari dalam melangkah penuh. Gejala pada strain otot yang
akut bisa berupa nyeri, spasme otot, kehilangan kekuatan, dan keterbatasan
lingkup gerak sendi. Strain kronis adalah cidera yang terjadi secara berkala
oleh karena penggunaan berlebihan atau tekanan berulang-ulang, menghasilkan
tendonitis (peradangan pada tendon). Sebagai contoh, pemain tennis bisa
mendapatkan tendonitis pada bahunya sebagai hasil tekanan yang terus-
menerus Bari servis yang berulang-ulang.

1
2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan kami kemukakan adalah :

1. Konsep teori sprain dan strain.

2. Asuhan keperawatan sprain dan strain.

3. Tujuan
Adapun tujuan dan manfaat pembuatan makalah ini adalah untuk

melatih dan menambah pengetahuan tentang sprain dan strain, disini

diharapkan agar mahasiswa/i dapat memahami dan membuat asuhan

keperawatan sprain dan strain.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian
Sprain adalah kekoyakan pada otot, ligament atau tendon yang dapat
bersifat sedang atau parah.
Sedangkan strain adalah tarikan pada otot, ligament atau tendon yang
disebabkan oleh regangan (streech) yang berlebihan.

2. Patofisiologi
Sprain adalah kekoyakan (avulsion) seluruh atau sebagian dari dan
disekeliling sendi, yang disebabkan oleh daya yang tidak semestinya,
pemelintiran atau mendorong / mendesak pada saat berolah raga atau aktivitas
kerja.
Kebanyakan keseleo terjadi pada pergelangan tangan dan kaki, jari-jari
tangan dan kaki. Pada trauma olah raga (sepak bola) sering terjadi robekan
ligament pada sendi lutut. Sendi-sendi lain juga dapat terkilir jika diterapkan
Jaya tekanan atau tarikan yang tidak semestinya tanpa diselingi peredaan.
Sedangkan strain adalah daya yang tidak semestinya yang diterapkan
pada otot, ligament atau tendon. Daya (force) tersebut akan meregangkan
serabut-serabut tersebut clan menyebabkan kelemahan dan mati rasa temporer
serta perdarahan jika pembuluh darah clan kapiler dalam jaringan yang sakit
tersebut mengalami regangan yang berlebihan.

3. Tanda dan Gejala


Tanda dan gejala sprain adalah :
1. Sama dengan strain (kram) tetapi lebih parah.
2. Edema, perdarahan dan perubahan warna yang lebih nyata.
3. Ketidakmampuan untuk menggunakan sendi, otot dan tendon.
4. Tidak dapat menyangga beban, nyeri lebih hebat dan konstan.

3
Sedangkan tanda dan gejala strain adalah :
5. Kelemahan
6. Mati rasa
7. Perdarahan yang ditandai dengan :4
1. Perubahan warna
2. Bukaan pada kulit
3. Perubahan mobilitas, stabilitas dan kelonggaran sendi.
4. Nyeri
5. Odema

4. Klasifikasi
Therapist mengkategorikan sprain dan strain berdasarkan berat
ringannya cidera.
1. Derajat I (ringan)
Berupa beberapa stretching atau kerobekan ringan pada otot atau ligament.
Cidera derajat I biasanya sembuh dengan cepat dengan pemberian
istirahat, es, kompresi dan elevasi (RICE). Terapi latihan dapat membantu
mengembalikan kekuatan dan fleksibilitas.
2. Derajat II (sedang)
Berupa kerobekan parsial tetapi masih menyambung. Cidera derajat II
terapinya sama hanya saja ditambah dengan immobilisasi pada daerah
yang cidera.
3. Derajat III (berat)
Berupa kerobekan penuh pada otot dan ligament, yang menghasilkan
ketidakstabilan sendi. Terapi derajat III biasanya dilakukan immobilisasi
dan kemungkinan pembedahan untuk mengembalikan fungsinya.

4. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan sprain adalah :
1. Pembedahan.
Mungkin diperlukan agar sendi dapat berfungsi sepenuhnya; pengurangan-

4
pengurangan perbaikan terbuka terhadap jaringan yang terkoyak.
2. Kemotherapi.
Dengan analgetik Aspirin (100-300 mg setiap 4 jam) untuk meredakan
nyeri dan peradangan. Kadang diperlukan Narkotik (codeine 30-60 mg
peroral setiap 4 jam) untuk nyeri hebat.
3. Elektromekanis.
1. Penerapan dingin
Dengan kantong es 24oC
2. Pembalutan / wrapping ekstemal.
Dengan pembalutan, cast atau pengendongan (sung).
3. Posisi ditinggikan.
Jika yang sakit adalah bagian ekstremitas.
4. Latihan ROM.
Tidak dilakukan latihan pada saat terjadi nyeri hebat dan perdarahan.
Latihan pelan-pelan dimulai setelah 7-10 hari tergantung jaringan yang
sakit.
5. Penyangga beban.
Menghentikan penyangga beban dengan penggunaan kruk selama 7
hari atau lebih tergantung jaringan yang sakit.
Sedangkan penatalaksanaan strain adalah :
1. Kemotherapi. Dengan analgetik seperti Aspirin (300 600 mg/hari) atau
Acetaminofen (300 600 mg/hari).
2. Elektromekanis.
1. Penerapan dingin.
Dengan kantong es 24OC
2. Pembalutan atau wrapping ekstemal.
Dengan pembalutan atau pengendongan bagian yang sakit.
3. Posisi ditinggikan atau diangkat.
Dengan ditinggikan jika yang sakit adalah ekstremitas.
4. Latihan ROM.
Latihan pelan-pelan dan penggunaan semampunya sesudah 48 jam.

5
5. Penyangga beban.
Semampunya dilakukan penggunaan secara penuh.

3. Asuhan Keperawatan Klien dengan Strain dan Sprain


1. Pengkajian
1. Identitas pasien.
2. Keluhan Utama.
Nyeri, kelemahan, mati rasa, edema, perdarahan, perubahan mobilitas /
ketidakmampuan untuk menggunakan sendi, otot clan tendon.
3. Riwayat Kesehatan.
1. Riwayat Penyakit Sekarang.
1. Kapan keluhan dirasakan, apakah sesudah beraktivitas kerja
atau setelah berolah raga.
2. Daerah mana yang mengalami trauma.
3. Bagaimana karakteristik nyeri yang dirasakan.
4. Riwayat Penyakit Dahulu.
Apakah klien sebelumnya pernah mengalami sakit seperti ini atau
mengalami trauma pada sistem muskuloskeletal lainnya.
5. Riwayat Penyakit Keluarga.
Apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit seperti ini.
1. Pemeriksaan Fisik.
1. Inspeksi :
1. Kelemahan
2. Edema
3. Perdarahan perubahan warna kulit
4. Ketidakmampuan menggunakan sendi
1. Palpasi :
5. Mati rasa
6. Auskultasi
7. Perkusi.

6
1. Pemeriksaan Penunjang.
Pada sprain untuk diagnosis perlu dilaksanakan rontgen untuk
membedakan dengan patah tulang.

8. Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul.


1. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri / ketidakmampuan,
ditandai dengan ketidakmampuan untuk mempergunakan sendi, otot
dan tendon.
2. Nyeri akut berhubungan dengan peregangan atau kekoyakan pada otot,
ligament atau tendon ditandai dengan kelemahan, mati rasa,
perdarahan, edema, nyeri.
3. Gangguan konsep diri berhubungan dengan kehilangan fungsi tubuh

4. Rencana Asuhan keperawatan


1. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri / ketidakmampuan,
ditandai dengan ketidakmampuan untuk mempergunakan sendi, otot dan
tendon.
Tujuan :
1. Meningkatkan / mempertahankan mobilitas pada tingkat paling
tinggi yang mungkin.
2. Menunjukkan teknik memampukan melaksanakan aktivitas (ROM
aktif dan pasif).
Intervensi :
3. Kaji derajat mobilitas yang dihasilkan oleh cedera / pengobatan
dan perhatikan persepsi pasien terhadap mobilisasi.
4. Ajarkan untuk melaksanakan latihan rentang gerak pasien/aktif
pada ekstremitas yang sehat dan latihan gerak pasif pada
ekstremitas yang sakit.
5. Berikan pembalutan, pembebatan yang sesuai.

7
6. Nyeri akut berhubungan dengan peregangan atau kekoyakan pada otot,
ligament atau tendon ditandai dengan kelemahan, mati rasa, perdarahan,
edema, nyeri.
Tujuan :
7. Menyatakan nyeri hilang.
Intervensi :
8. Pertahankan imobilisasi bagian yang sakit dengan tirah baring, gips
dan pembalutan.
9. Tinggikan dan dukung ekstremitas yang terkena.
10. Pemberian kompres dingin dengan kantong es 24oC.
11. Ajarkan metode distraksi dan relaksasi selama nyeri akut.
12. Berikan individu pereda rasa sakit yang optimal dengan analgesik.

13. Gangguan konsep diri berhubungan dengan kehilangan fungsi tubuh.


Tujuan :
14. Mendemonstrasikan adaptasi kesehatan, penanganan keterampilan.

Intervensi :
15. Dorong individu untuk mengekspresikan perasaan khususnya
mengenai pandangan pemikiran perasaan seseorang.
16. Dorong individu untuk bertanya mengenai masalah, penanganan,
perkembangan, dan prognosa kesehatan.
17. Berikan informasi yang dapat dipercaya dan perkuat informasi
yang sudah diberikan.
18. Hindari kritik negatif.
19. Beri privasi dan suatu keamanan lingkungan

8
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Sprain adalah kekoyakan (avulsion) seluruh atau sebagian dari dan
disekeliling sendi, yang disebabkan oleh daya yang tidak semestinya,
pemelintiran atau mendorong / mendesak pada saat berolah raga atau aktivitas
kerja.
Kebanyakan keseleo terjadi pada pergelangan tangan dan kaki, jari-jari
tangan dan kaki. Pada trauma olah raga (sepak bola) sering terjadi robekan
ligament pada sendi lutut. Sendi-sendi lain juga dapat terkilir jika diterapkan
Jaya tekanan atau tarikan yang tidak semestinya tanpa diselingi peredaan.
Sedangkan strain adalah daya yang tidak semestinya yang diterapkan
pada otot, ligament atau tendon. Daya (force) tersebut akan meregangkan
serabut-serabut tersebut clan menyebabkan kelemahan dan mati rasa temporer
serta perdarahan jika pembuluh darah clan kapiler dalam jaringan yang sakit
tersebut mengalami regangan yang berlebihan.

2. Saran
Diharapkan makalah dapat memberikan tambahan informasi bagi
mahasiswa tentang konsep teori sprain dan strain serta asuhan keperawatan
pada sprain dan strain.

9
DAFTAR PUSTAKA

Price, Sylvia A dan Wilson, Lorraine M. 2006. Patofisiologi Edisi V, Jilid II.
Jakarta : EGC

Smeltzer, Suzanne C dan Bare, Brenda G. 2002. Keperawatan Medical Bedah


Edisi VIII, Jilid I. Jakarta : EGC

Corwin, Elizabeth.J. 2001. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : EGC

Dongoes, Marilynn E, dkk. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Edisi III. Jakarta
: EGC

10

Anda mungkin juga menyukai