PENDAHULUAN
terendah janin di dalam jalan lahir setelah ketuban pecah. Terhentinya aliran darah
yang melewati tali pusat dapat berakibat fatal karena terkait dengan oksigenasi
janin.
dikatakan presentasi tali pusat (tali pusat terkemuka), atau mungkin mengalami
prolaps dan berada di depan bagian presentasi janin setelah membran ruptur
(dikatakan penumbungan tali pusat). Yang menjadi masalah pada prolaps tali
pusat adalah tali pusat terletak di jalan lahir di bawah bagian presentasi janin, dan
Mortalitas terjadinya prolaps tali pusat pada janin sekitar 11-17 %. Insiden
terjadinya prolaps tali pusat adalah 1 : 3000 kelahiran, tali pusat menumbung kira-
kira 1 : 200 kelahiran, tetapi insiden dari occult prolapse 50 % tidak diketahui.
dengan diagnosa kompresi tali pusat. Prolaps tali pusat lebih sering terjadi jika tali
pusat panjang dan jika plasenta letak rendah. Myles melaporkan hasil
penelitiannya dalam kepustakaan dunia bahwa angka kejadian prolap tali pusat
1
1.2. Rumusan Masalah
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1. Definisi
Prolaps tali pusat adalah Tali pusat berada di samping atau melewati bagian
terendah janin dalam jalan lahir sebelum ketuban pecah. (Mansjoer Arif,
2000,hal.308)
Prolaps Tali Pusat adalah Keadaan darurat yang mana keadaan tali pusat
dipindahkan diantara bagian yang disiapkan untuk janin dan tulang pelvis ibu. (
Prolaps tali pusat adalah kejadian dimana di samping atau melewati bagian
terendah janin di dalam jalan lahir setelah ketuban pecah. Terhentinya aliran darah
yang melewati tali pusat dapat berakibat fatal karena terkait dengan oksigenasi
janin.
2.2. Etiologi
bagian bawah janin terhadap panggul, sehingga pintu atas panggul tidak tertutup
2. Posisi melintang
3. Letak sungsang
4. Kehamilan premature
5. Hidramnion
3
6. Janin kembar
2.3. Klasifikasi
1. Prolaps Occult
Keadaan dimana tali pusat terletak diatas di dekat pelvis tetapi tidak dalam
Adalah keadaan dimana tali pusat dapat diraba melalui arteum uteri, tetapi
3. Tali pusat mungkin prolaps kedalam vagina atau bahkan diluar vagina
Manifestasi klinis atau gejala klinis yang dapat timbul dari prolaps tali pusat
adalah :
2. Tali pusat dapat dirasakan/ diraba dengan tangan didalam bagian yang
3. Keadaan jalan lahir yang berbahaya mungkin terjadi sebagai mana tali
5. Hipoksia Janin
4
2.5. Patofisiologi
KPD, dan plasenta previa dapat menyebabkan prolaps tali pusat. Dimana tali
diantarabagian yang disiapkan untuk janin dan tulang pelvis ibu, sehingga tali
pusat keluar dari uterus mendahului bagian persentase pada setiap kontraksi.
Dengan demikian tali pusat akan kelihatan menonjol keluar dari vagina.
pembuluh darah tali pusat yang dapat menyebabkan hipoksia pada janin.
2.6. Komplikasi
karena setiap saat tali pusat dapat terjepit antara bagian terendah janin dengan
jalan lahir dengan akibat gangguan oksigensi janin. Pada tali pusat terdepan,
sebelum ketuban pecah, ancaman terhadap janin tidak seberapa besar, tetapi
setelah ketuban pecah bahaya kematian janin sangat besar. Myles melaporkan
Sedangkan pada ibu karena terjadi prolapsus maka dilakukan seksio atau
5
2.7. Penatalaksanaan
b. Beri oksigen 4-6 liter/ menit melalui masker atau nasal kanul
keberhasilan reposisi.
3) Jika bagian terbawah janin sudah terpegang dengan kuat diatas rongga
6
2) Jika persentase bokong/sungsang lakukan ekstraksi bokong atau kaki,
menyusul.
Jika tali pusat tidak berdenyut berarti janin telah meninggal. Keadaan ini
sudah tidak merupakan tindakan darurat lagi, lahirkan bayi secara normal
ibu dan keluarganya tentang apa yang terjadi serta tindakan apa yang terjadi
7
BAB III
3.1. Pengkajian
1. Identitas klien
4. Pemeriksaan khusus :
a. Kepala :
atau tidak.
atau tidak.
b. Toraks :
striae dan linea atau tidak, areola mamae hiperpigmentasi atau tidak,
8
Palpasi : Ada pembengkakan pada payudara atau tidak.
diapeks.
c. Abdomen :
Inspeksi : Ada striae dan linea atau tidak, ada bekas luka operasi atau
tidak.
2. Ketakutan dan kecemasan b/d situasi, ancaman yang dirasakan oleh ibu
atau janin.
3. Resiko cedera terhadap janin b/d hipoksia janin dan abnormalitas pelvis
ibu.
9
3.3. Intervensi Keperawatan
lambat.
c. Intervensi :
R/ : Usia gestasi janin, harus 36 minggu atau lebih untuk dilakukan induksi
persalinan.
3. Posisikan ibu telentang dengan bagian kepala ibu lebih rendah dari
10
5. Gunakan EFM (electric fetal monitoring) 15- 20 menit sebelum prosedur
7. Perhatikan adanya adanya deselerasi perubahan posisi ibu dari sisi ke sisi .
R/ : Komperesi tali pusat di antara jalan lahir dan bagian presentasi dapat
10. Auskultasi jantung janin bila pecah ketuban. R/ : Pada keadaan prolaps
11. Pantau respons janung janin untuk obat praopresi atau anestesi regional.
11
depresi pernapasan akibat narkotik.Hipontesi maternal pada respons
Kolaborasi
13. Bantu sesuai dengan kebutan dalam penggunaan elektroda janin internal R/
a. Intervensi
12
1. Diskusikansituasi dan pemahaman tentang situasi dengan klien dan
yang terjadi.
2. Pantau respon verbal dan non verbal klien/ pasangan. R/ : Menandakan rasa
terhadap situasi.
6. Berikan informasi dalam bentuk verbal dan tertulis dan beri kesempatan
meninjau ulang informasi karena akibat tingkat stres, klien tidak dapat
13
a. Tujuan :Cedera pada janin tidak terjadi .
teridentifikasi.
c. Intervensi :
kateter tekanan intrauterus bila tersedia. R/: Tekanan istirahat lebih besar
menggangu oksigenasi
hipoksida janin .
4. Observasi terhadap prolaps tali pusat sama atau dapat dilihat bila pecah
ketuban khususnya pada janin presentasi bokong . R/: Prolaps tali pusat
tidak menonjol keluar juga tidak secara total memblok tulang seperti pada
presentasi verteks.
14
5. Perhatikan bau dan perubahan warna cairan aminion pada pecah ketubn
spesis disertai dengan takikardi dapat tarjadi pada pada pecah ketuban
lama.
Kolaborasi
menit atau kurang . R/ : Kontraksi yang terjadi setiap 2 menit atau kurang
dingin.
a. Intervesi :
15
3. Gunakan tekhnik aseptik selama pemeriksaan vagina. R/ : Membantu
ke vagina.
5. R/ : Pada infeksi, cairan amniotik menjadi lebih kental dan kuning pekat
6. Pantau suhu, nadi, pernapasan dan sel darah putih sesuai indikasi. R/ :
16
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Prolaps tali pusat adalah kejadian dimana di samping atau melewati bagian
terendah janin di dalam jalan lahir setelah ketuban pecah. Terhentinya aliran darah
yang melewati tali pusat dapat berakibat fatal karena terkait dengan oksigenasi
janin
4.2 Saran
Disarankan dalam penanganan dari prolaps tali pusat harus sesuai dengan
17
DAFTAR PUSTAKA
Eszenhillda. 2012. Askep Prolapsus Tali Pusat. Diakses pada tanggal 16 Oktober
pusat.html
Posyandu. 2012. Prolaps Tali Pusat. Diakses pada tanggal 16 Oktober 2012 melalui
http://posyandu.org/pendidikan/seputar-melahirkan/629-prolaps-tali-pusat-occult-
prolapse.html
Scribd. 2012. Askep Pada Klien Dengan Prolaps Tali Pusat. Diakses pada tanggal 26
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=rj
a&ved=0CDkQFjAC&url=http%3A%2F%2Fml.scribd.com%2Fdoc%2F8487832
1%2FAskep-Pd-Klien-Dgn-Prolaps-Tali-
Pusat&ei=xFl9UI3UIsPhrAeTlYGgAg&usg=AFQjCNGsOijk0iIB8sMw1B_72Ec
NmVGZjA&sig2=P_NDgXHi3rlL8Mg6XX5_lg
18