Sampah iwaka merupakan sampah terbesar di kota Timika, karena disini adalah tempat
penampungan sampah dari semua tempat-tempat sampah yang tersebar diseluruh kota ini.
Setiap malam ada 4 sampai 5 truk sampah mengangkut sampah-sampah dari titik-titik
pembuangan sampah di kota menuju ke iwaka sebagai TPA (Tempat Pembuangan Akhir).
Berbagai jenis sampah ada disini mulai dari sampah basah sampai sampah kering,dan ada juga
Dahulu sampah dianggap sebagai sesuatu yang tidak berguna atau bermanfaat namun
sekarang ini sampah sudah merupakan sesuatu yang bermanfaat karena dapat diambil sebagai
makanan ternak, dan juga dapat didaur ulang, dengan demikian dapat menambah penghasilan
masyarakat.
Setiap hari Puluhan warga berdatangan ke tempat ini untuk mengambil sampah sesuai
Sampah-sampah yang bersifat anorganik seperti kaleng minuman ringan biasanya dikumpulkan
Adapun dampak negatif dari tempat pembungan ini adalah tempat disekitar area
pembuangan sampah ini mengeluarkan bau yang tidak enak, dan juga terjadi pencemaran udara
Hingga saat ini diTimika belum ada pabrik untuk mengolah sampah organik. Jadi sampah
yang diambil masyarakat dijual ke tempat-tempat penampungan yang selanjutnya akan dijual ke
telah peduli terhadap kebersihan kota dengan cara menyediakan tempat pembuangan sampah.
Iwaka garbage is the largest waste in the city of Timika, because here is a waste shelter
Every night there are 4 to 5 garbage trucks hauling rubbish from dumping points in the city to
Various types of waste here ranging from wet waste to dry waste, and there are also types of
Formerly rubbish considered as something that is not useful or useful but nowadays waste is
something useful because it can be taken as fodder, and also can be recycled, thereby can
Every day Dozens of residents come to this place to pick up garbage according to their
individual needs. Inorganic waste such as soft drink cans are usually collected and resold.
As for the negative impact of this place of dumping is the place around the garbage
disposal area is an unpleasant smell, and also the air pollution caused by smoke generated by
Until now in Timika there is no factory to process organic waste. So the public garbage is
sold to the shelters which will then be sold outside Papua, for ex9ample to the island of Java.
as residents of the Timika community, we need to thank the local authorities who have
been concerned about the cleanliness of the city by providing a garbage dump. So our city