PENDAHULUAN
Latar Belakang
Berbicara mengenai vitamin memang beragam jenisnya dan mempunyai fungsi yang sangat baik
untuk tubuh. vitamin merupakan nutrisi yang paling penting untuk tubuh kita untuk menjalankan
pertumbuhan dan fungsinya dengan baik. Vitamin sendiri berbeda dengan mineral yang tidak
mudah untuk rusak, vitamin memang sangat dibutuhkan namun vitamin juga mudah rusak jika
terkena asam.
Berbeda dengan mineral, vitamin mempunyai sifat yang mudah sekali untuk larut didalam air atau
pun lemak. Vitamin yang larut dalam lemak adalah jenis vitamin yang tidak dapat dikeluarkan dari
tubuh melalui keringat maupun urin, serta secara umum vitamin larut lemak hanya sedikit yang
hilang pada proses pemasakan. dan vitamin larut lemak bersifat toksik pada dosis sangat tinggi.
Oleh karena itulah perlu kita ketahui vitamin apa saja yang termasuk ke dalam jenis vitamin yang
larut dalam lemak.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang dikaji dalam makalah ini yaitu
sebagai berikut :
Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
PEMBAHASAN
Definisi Vitamin
Vitamin adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital
dalam metabolisme organisme. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin
adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Istilah vitamin sebenarnya
sudah tidak tepat untuk dipakai dalam pengertian biokimia karena tidak memiliki kesamaan
struktur tetapi akhirnya dipertahankan dalam konteks ilmu kesehatan dan gizi. Nama ini berasal
dari gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya hidup dan amina (amine) yang mengacu pada
suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap
demikian. Kelak diketahui bahwa banyak vitamin sama sekali tidak memiliki atom N.
Sebagai salah satu komponen gizi, vitamin diperlukan memperlancar proses metabolisme tubuh,
dan tidak berfungsi menghasilkan energi. Vitamin terlibat dalam proses enzimatik. Tubuh
memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan yang sedikit itu diabaikan, akan
mengakibatkan terganggunya metabolisme di dalam tubuh kita karena fungsinya tidak dapat
digantikan oleh senyawa lain. Kondisi kekurang vitamin disebut avitaminosis.
Pada umumnya vitamin tidak dapat dibuat sendiri oleh hewan (atau manusia) karena mereka tidak
memiliki enzim untuk membentuknya, sehingga harus dipasok dari makanan. Akan tetapi, ada
beberapa vitamin yang dapat dibuat dari zat-zat tertentu (disebut provitamin) di dalam tubuh.
Contoh vitamin yang mempunyai provitamin adalah vitamin D. Provitamin D banyak terdapat di
jaringan bawah kulit. Vitamin lain yang disintetis di dalam tubuh adalah vitamin K dan vitamin
B12. Kedua macam vitamin tersebut disintetis di dalam usus oleh bakteri.
Vitamin dinamakan menurut nama abjad; namun sekarang dalam praktik mulai ditinggalkan,
kecuali beberapa vitamin tertentu, yang terlanjur populer penggunaannya. Bedasarkan
kelarutannya vitamin dibagi menjadi dua kelompok, yaitu vitamin yang larut dalam air (vitamin C
dan semua golongan vitamin B) dan yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K). Oleh
karena sifat kelarutannya tersebut, vitamin yang larut dalam air tidak dapat disimpan dalam tubuh,
sedangkan vitamin yang larut dalam lemak dapat disimpan dalam tubuh.
Setiap vitamin larut lemak A, D, E, dan K mempunyai peranan faali tertentu di dalalm tubuh.
Sebagian besar vitamin larut lemak diabsorsi bersama lipida lain. Absorsi membutuhkan cairan
empedu dan pakreas. VitamiVitamin larut lemak diangkut ke hati melalui sistem limfe sebagai
bagian dai lipoprotein, disimpan di berbagai jaringan tubuh dan biasanya dikeluarkan melalui urin.
Vitamin A
Vitmain A ditemukan pada tahun 1913 oleh Mc. Collum dan Davis. Vitamin A adalah vitamin
antioksidan yang larut dalam minyak dan penting bagi penglihatan dan pertumbuhan tulang.
Secara luas vitamin A merupakan nama generic yang menyatakan semua retinoid dan precursor/
provitamin A/ karotenid yang mempunyai aktivitas biologic sebagai retinol. Retinol diserap dalam
bentuk prekursor.
Susunan Kimia
Vitamin A adalah kristal alkohol yang dalam bentuk aslinya berwarna putih dan larut dalam lemak
atau pelarut lemak. Dalam makanan vitamin A biasanya terdapat dalam bentuk ester retenil, yaitu
terikat pada asam lemak rantai panjang. Rumus Kimia dari Vitamin A adalah C20H30O dan
mempunyai berat molekul 286.456 g/mol .
Jenis
Menurut sifatnya vitain A dikenal menjadi 4 bentuk, yaitu :
kebutuhan vitamin A
Sulit untuk menentukan jumlah kebutuhan vitamin A. Vitamin ini diproduksi dari dua senyawa
yang berbeda yang diubah di dalam tubuh menjadi vitamin A. Dalam sumber makanan hewani,
tersedia dalam bentuk retinol; dalam sumber makanan nabati berada dalam bentuk beta-karoten,
yang kurang efisien dibanding retinol untuk produksi vitamin A. Hal inilah yang mebuat jumlah
vitamin A yang disarankan diberikan dalam bentuk retinol ekivalen, RE. Jumlah vitamin A yang
direkomendasikan adalah 1000 mikro-gram RE perhari untuk pria dan 800 mikro-gram untuk
wanita.
Terhadap mata
Buta senja
Selaput conjuctiva mengering
Bitot spot pada conjunctiva
Mata kering
Terhadap kulit
Kulit mengering
Kulit kasar
Terhadap darah : kadar vitamin a berkurang
Pertumbuhan terganggu
Akibat kelebihan (ekses) Vitamin A bisa menyebabkan keracunan dengan tanda-tanda sebagai
berikut :
Cepat lelah
Rambut rontok
Kulit kasar
Mual dan muntah
Pusing
Vitamin D
Vitamin ini permtama kali ditemukan padatahun 1924 oleh Steenbook dan hess, yang menyatakan
bahwa makanan yang terkena sinar ultraviolet mempunyai daya anti rakitis. Dan selanjutnya pada
tahun 1930 ditemukanlah vitamin D dalam bentuk kristal. Vitamin D dapat dibentuk dalam tubuh
dengan bantuan sinar marahari. Bila tubuh mendapatkan ckup sinar matahari, maka konsumsi
vitamin D melalui makanan dapat berkurang, karena kebutuhan vitamin D dalam tubuh dapat
disintesis oleh rubuh.
Susunan Kimia
Vitamin D adalah nama generik dari dua molekul, yaitu ergokalsiderol (Vitamin D2) dan
Kolekalsiferol (Vitamin D3). Prekursor vitamin D hadir dalam fraksi sterol dalam jaringan hewan
(diw\bawah kulit) dan tumbuh-tumbuhanberturut-turut dalam bentuk 7-dehidrokolesterol dan
ergosterol. Keduanya membutuhkan radiasai sinar ultraviolet untik mengubahnya ke dalam
bentuk provitamin D2 (ergokalsiderol) dan D3 (Kolekalsiferol). Adapun rumus kimia dari vitamin
D ini adalah C22H44O.
Sumber Makanan
Sumber-sumber makanan dari vitamin D adalah telur, hati dan ikan, seperti halnya susu dan
margarine yang diperkaya dengan vitamin D.
KebutuhanVitamin D
Vitamin D mempunyai suatu karakteristik yang membedakannya dari vitamin yang lain yaitu
dapat diproduksi oleh sinar matahari. Hal ini berarti bahwa vitamin D dapat diperoleh dengan
penerpaan tetap sinar matahari secara teratur, dan tidak perlu tambahan konsumsi vitamin D. RDA
untuk vitamin D adalah 5 mikro-gram perhari. Meskipun jumlah vitamin D yang terbentuk
meningkat sepanjang kulit terkena sinar matahari, tetapi sinar matahari sendiri tidak dapat
menyebabkan vitamin D sampai pada tingkat keracunan.
Muntah-muntah
Sering kencing dan mencret
Neuralgia (nyeri syaraf urat)
Sakit kepala dan pusing-pusing
Rasa sakit pada gigi dan gusi
Rasa sakit pada otot-oto dan tulang
Vitamin E
Vitamin ini ditemukan oleh Evans dan Bishop pada tahun 1920. Asal kata vitamin E atau
tokopherol adalah bahasa Griek :
Susunan Kimia
Vitamin E tidak berbau dan tidak berwarna, sedangkan vitamin E sintetik yang dijual secara
komersial biasanya berwarna kuning muda hingga kecoklatan. Vitamin E larut dalam lemak dan
dalam sebagian besar pelarut organik, teptai tidak larut dalam air. Adapun rumus kimia dari
vitamin E (tokoferol=antisterilitas) adalah C29H50O2.
Sumber Makanan
Vitamin E banyak tersedia dalam sayuran dan minyak biji-bijian, yang dapat ditemukan dalam
bentuk margarine, salad dressing, dan shortening. Minyak kacang dan minyak kulit gandum
mempunyai konsentrasi vitamin E yang tertinggi. Tingkat selanjutnya adalah minyak jagung dan
minyak biji bunga matahari. Satu sendok makan dari sumber tersebut mengandung lebih dari RDA
vitamin E. Sebaliknya, lemak hewani seperti butter dan susu hampir tidak mengandung vitamin E.
Hal ini karena vitamin E mudah rusak oleh pemanasan, maka akan lebih baik memperolehnya dari
makanan segar.
Vitamin K
Vitamin ini ditemukan oleh De. Dam dari kopenham pada tahun 1935. Vitmain ini dikenal sebagai
coagulation vitamin, karen iti penting artinya mencegah pendarahan yang berakibat fatal.
Susunan Kimia
vitamin K adalah vitamin yang cukup tahan terhadap panas, vitmain ini juga tidak mudah rusak
oleh rcara memasak bisa, termasuk cara memasak menggunakan air. vitmainK tidak tahan
terhadap alkali dan cahaya. Adapun rumus kimia ndari vitamin K adalah C31H46O2.
Sumber Makanan
Sistem pencernaan dari manusia mengandung bakteri yang dapat mensintesis vitamin K, yang
sebagian diserap dan disimpan didalam hati. Tubuh perlu mendapat tambahan vitamin K dari
makanan.
Rabun Senja
Rabun senja (nyctalopia) adalah gangguan penglihatan kala senja atau malam hari, atau pada
keadaan cahaya remang-remang. Banyak juga menyebutnya sebagai rabun ayam, mungkin
didasari fenomena dimana ayam tidak dapat melihat jelas di senja atau malam hari. Rabun senja
merupakan penyakit dengan keluhan tidak dapat melihat dengan baik dalam keadaan gelap (waktu
senja). Rabun senja ini merupakan manifestasi defisiensi vitamin A yang paling awal. Pada rabun
senja, mata terlihat normal hanya saja penglihatan menjadi menurun saat senja tiba atau tidak
dapat melihat di dalam lingkungan yang kurang cahaya. Rabun senja paling banyak dialami oleh
anak-anak, pada anak berusia 1 sampai 3 tahun hal ini bisa terjadi karena tidak lama setelah
disapih anak tersebut diberikan makanan yang tidak mengandung vitamin A. (Sommer 1978).
Rabun senja dapat dideteksi jika anak sudah bisa berjalan, anak tersebut akan sering membentur
atau menabrak benda yang berada di depannya karena tidak dapat melihat maka dapat dicurigai
bahwa anak tersebut menderita rabun senja. Jika anak belum dapat berjalan, agak susah
mendeteksinya. Dalam keadaan ini biasanya anak diam memojok bila didudukkan ditempat
kurang cahaya karena tidak dapat melihat benda atau makanan di depannya (Sommer 1978).
Retinol penting untuk elaborasi rodopsin (penglihatan remang-remang) oleh batang, yaitu reseptor
sensori retina yang bertanggung jawab untuk penglihatan dalam cahaya tingkat rendah. Defisiensi
vitamin A dapat mengganggu produksi rodopsin, mengganggu fungsi batang sehingga
menimbulkan rabun senja. Durasi ketidakcukupan asupan terjadi tergantung dari jumlah vitamin A
yang dicerna, tingkat penyimpanan hati, dan tingkat penggunaan vitamin A yang digunakan oleh
tubuh.
Anak-anak dengan status gizi buruk, asupan vitamin A yang sangat sedikit akan memiliki
cadangan yang terbatas. Ketika asupan vitamin A tidak ada dari diet atau terjadi gangguan
penyerapan dan terjadi peningkatan kebutuhan. metabolisme dapat secara cepat menghabiskan
cadangan retinol dalam hati dan merusak kornea, walaupun mata pada saat itu masih terlihat
normal. Ketersediaan vitamin A juga tergantung pada status gizi anak secara keseluruhan. Jika
asupan protein kurang maka sintesis RBP pun akan menurun. Serum Retinol akan menurun
walaupun cadangan di hati normal. Akhirnya, hati tidak dapat menyimpan lagi vitamin A atau
mensisntesis RBP secara normal (Sommer 1978).
Semua anak yang beresiko pada kerusakan kornea yang dikaitkan dengan defisiensi vitamin A
harus diidentifikasi secara jelas, diantaranya semua yang telah terbukti mengalami xerophthalmia
(rabun senja hingga keratomalacia). Menginjeksikan vitamin A secara intramuscular sebanyak 55
mg retinol palmitat (100.000 IU). Jika secara parenteral tidak tersedia, dapat diberikan sebanyak
110 mg retinol palmitat (200.000 IU) dalam air atau minyak, melalui mulut. Sebagai tambahan,
110 mg retinol palmitat (200.000 IU) dapat diberikan melalui mulut pada hari berikutnya untuk
memastikan pengobatan yang cukup. Dosis sebaiknya berkurang setengah dari jumlah yang
seharusnya pada anak berusia kurang dari satu tahun. Sebaiknya pengobatan dilakukan selama 2-6
bulan. Salep antibiotik kadang digunakan setiap 8 jam untuk mengurangi resiko infeksi bakteri.
Antibiotik yang digunakan sebaiknya dipilih yang sesuai dengan jenis organism,
sepertiStaphylococcus dan Pseudomonas. Reaksi pengobatan terlihat dalam 1-2 hari setelah
diberikan kapsul vitamin A (Sommer 1978).
Menurut hasil temuan para ahli di bawah koordinasi WHO (tahun 2000) dan pertemuan-
pertemuan yang dikoorinasi oleh IVACG (International Vitamin A Consultative Group), anjuran
pemberian vitamin A adalah sebagai berikut :
Tujuan pada diet untuk penderita rabun senja adalah memberikan makanan yang cukup sesuai
kebutuhan untuk mencapai status gizi normal dan memberikan makanan sumber vitamin A untuk
mengoreksi kurang vitamin A. Syarat diet pada penderita rabun senja adalah :
Energi
Energi diberikan cukup untuk mencegah pemecahan protein menjadi sumber energi dan untuk
penyembuhan. Pada kasus gizi buruk, diberikan bertahap mengikuti fase stabilisasi, transisi dan
rehabilitasi, yaitu 80-100 kalori/kg BB, 150 kalori/ kg BB dan 200 kalori/ kg BB.
Protein
Protein diberikan tinggi, mengingat peranannya dalam pembentukan Retinol Binding Protein
(RBPdan Rodopsin. Pada gizi buruk diberikan bertahap, yaitu 1 1,5 gram/ kg BB / hari ; 2 3
gram/ kg BB / hari dan 3 4 gram/ kg BB / hari
Lemak
Lemak diberikan cukup agar penyerapan vitamin A optimal. Pemberian minyak kelapa yang kaya
akan asam lemak rantai sedang (MCT=Medium Chain Tryglycerides). Penggunaan minyak kelapa
sawit yang berwarna merah dianjurkan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Vitamin adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital
dalam metabolisme organisme. Vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A, D, E, dan K.
penyakit akibat kekurangan vitamin yang larut dalam lemak yaitu vitamin A adalah penyakit
Rabun senja (nyctalopia). Rabun senja adalah gangguan penglihatan kala senja atau malam hari,
atau pada keadaan cahaya remang-remang. Banyak juga menyebutnya sebagai rabun ayam.
Saran
Setelah membaca makalah ini diharapkan kepada para pembaca untuk dapat menjaga
keseimbangan vitamin yang ada dalam tubuh, sehingga tidak terjadi kekurangan atau kelebihan
vitamin. Karena, apabila kelebihan atau kekurangan vitamin (khususnya vitamin yang larut dalam
lemak) akan menimbulkan suatu penyakit. Salah satunya yaitu penyakit rabun senja.
DAFTAR PUSTAKA
http://healthmatter.wordpress.com/2009/10/11/vitamins/
http://www.health-fitness.com.au/vitamin-e/
http://architectureideas.info/2008/10/vastu-shastra-factors-the-sun-and-its-effects/
http://dannyprijadi.wordpress.com/2009/01/03/mengatasi-batuk-dengan-cara-alami/
Aryulina, Diah dkk, Biologi SMA kelas XI. Esis. Jakarta, 2004.
Almatsier, Sunita. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta: 2004