TINJAUAN PUSTAKA
akhir ini. Beberapa polutan udara telah dituduh sebagai biang keladi pemanasan
global yang berdampak pada perubahan iklim global. Karena udara digunakan
sebagai media untuk kehidupan manusia maka terdapatnya makhluk hidup seperti
mikroorganisme, zat atau bahan pencemar udara yang melampaui baku mutu berarti
dimasukkannya zat, energi, dan atau komponen lain kedalam udara ambien oleh
kegiatan manusia, sehingga mutu udara ambien turun sampai tingkat tertentu yang
udara atmosfer di luar, seperti antara lain oleh debu, busa, gas, kabut, bau-bauan, asap
atau uap dalam kuantitas yang banyak, dengan berbagai sifat maupun lama
terhadap kehidupan manusia, tumbuhan atau hewan maupun benda, atau tanpa alasan
1. Bahwa setiap pembebasan bahan atau zat-zat ke dalam udara atmosfir tidak
dipenuhi dahulu angka batas (Nilai Ambang Batas). Angka batas tersebut
potensinya.
3. Sumber pencemar tidak hanya dibatasi yang berasal dari aktivitas manusia,
tidak tetap, tergantung pada keadaan suhu udara, tekanan udara dan lingkungan
sekitarnya. Dalam udara terdapat oksigen (O2) untuk bernafas, karbondioksida untuk
proses fotosintesis oleh klorofil daun dan ozon (O3) untuk menahan sinar ultraviolet.
seperti tersebut diatas dan kemudian mengganggu kehidupan manusia, hewan dan
Pencemar udara primer yaitu semua pencemar di udara yang ada dalam
bentuk yang hampir tidak berubah, sama seperti pada saat dibebaskan dari sumbernya
sebagai hasil dari suatu proses tertentu. Pencemar udara primer, yang mencakup 90%
dari jumlah pencemar udara seluruhnya, umumya berasal dari aktivitas manusia,
seperti dari industri (cerobong asap industri) dimana dalam industri tersebut terdapat
peleburan/pemurnian logam, dan juga dihasilkan dari sektor transportasi (mobil, bus,
Dari seluruh pencemar primer tersebut, sumber pencemar yang utama berasal
dari sektor transportasi, yang memberikan andil sebesar 60% dari pencemaran udara
total. Pencemar udara primer dapat digolongkan menjadi lima kelompok berikut :
a. Karbonmonoksida (CO)
c. Hidrokarbon (HC)
e. Partikel lain
Polutan sekunder biasanya terjadi karena reaksi dari dua atau lebih bahan
kimia di udara, misalnya reaksi foto kimia. Sebagai contoh adalah disosiasi NO2 yang
b. Derajat fotoaktivasi
c. Kondisi iklim
Polutan sekunder ini mempunyai sifat fisik dan sifat kimia yang tidak stabil.
Termasuk dalam polutan sekunder ini adalah ozon, Peroxy Acyl Nitrat (PAN), dan
Hidrokarbon disertai bantuan sinar ultraviolet akan membentuk peroksi asetil nitrat
dan ozon yang sangat berbahaya bagi kesehatan. Berikut reaksi kimianya :
berair dan disters pernafasan pada manusia serta menimbulkan hill reaction dan
menjadi layu dan mati. Jenis polutan dapat dibagi berdasarkan struktur kimia dan
1. Struktur kimia
a. Partikel : debu, abu, dan logam seperti Pb, nikel, kadmium dan berilium.
2. Penampang partikel
tentunya dapat menyebabkan bahaya bagi kesehatan manusia seperti pada tabel 2 di
bawah ini :
beberapa faktor, diantaranya faktor meteorologi dan iklim serta faktor topografi
(Chandra, 2006).
Variabel yang termasuk di dalam faktor meteorologi dan iklim, antara lain :
a. Temperatur
menimbulkan temperatur inversi. Dengan kata lain, udara dingin akan terperangkap
dan tidak dapat keluar dari kawasan tersebut dan cenderung menahan polutan tetap
Kecepatan angin yang kuat akan membawa polutan terbang kemana-mana dan
Air hujan sebagai pelarut umum, cenderung melarutkan bahan polutan yang
terdapat dalam udara. Kawasan industri yang menggunakan batubara sebagai sumber
batubara akan menghasilkan gas sulfurdioksida dan apabila gas tersebut bercampur
dengan air hujan akan terbentuk asam sulfat (sulfuric acid) sehingga air hujan
2. Topografi
a. Dataran rendah
seluruh penjuru dan dapat melewati batas negara dan mencemari udara negara lain.
b. Pegunungan
Di daerah dataran tinggi sering terjadi temperatur inversi dan udara dingin
c. Lembah
Di daerah lembah, aliran angin sedikit sekali dan tidak bertiup ke segala penjuru.
dibedakan menjadi gas dan partikel. Partikel merupakan benda-benda padat/cair yang
dibedakan menjadi :
1. Mist (kabut)
Merupakan partikel cair yang berada dalam udara karena kondensasi uap air
Masih dapat dilihat dengan mata telanjang sekalipun tanpa bantuan visual aid
3. Smoke (asap)
Merupakan partikel karbon (padat) yang terjadi dari pembakaran tidak sempurna
4. Debu (dust)
Merupakan partikel padat yang terjadi karena proses mekanis (pemecahan dan
reduksi) terhadap masa padat, dimana partikel tersebut masih dipengaruhi oleh
gravitasi.
5. Fume
Merupakan partikel padat yang terjadi karena kondensasi dari penguapan logam-
logam cair yang kemudian disertai secara langsung oleh suatu oksidasi di udara.
sub kelompok yaitu, sub-kelompok partikel/debu dan sub kelompok gas/uap. Sub
terbagi lagi menjadi dua, yaitu partikel/debu mineral dan partikel/debu organik.
yaitu partikel/debu mineral sama sekali tidak larut dalam zat pelarut baik asam
maupun basa ataupun pelarut organik. Contohnya silika dan asbes. Sebaliknya
partikel/debu mineral yang larut, mempunyai sifat masih dapat larut dalam bahan
Sub kelompok kedua yaitu gas dan uap yang dibedakan menjadi :
o Tidak larut, tetapi bereaksi dengan salah satu komponen dalam air itu atau
o Reaksinya dengan salah satu komponen dalam air lambat sekali serta masih
Penyebaran polutan dapat diprediksi melalui arah angin, ahli meteorologi mengatakan
bahwa arah angin selalu ditentukan dari mana angin berhembus, yaitu angin utara
berhembus dari utara, angin barat berhembus dari barat. Konsentrasi sulfur dioksida
(SO2) selain berpengaruh pada kecepatan juga dipengaruhi kelembaban udara. Karena
life time SO2 di udara pendek, dan uap air mampu mengubah SO2 menjadi sulfit dan
dapat hasil bahwa kecepatan angin dan kelembaban berbanding terbalik terhadap
konsentrasi SO2, yaitu semakin tinggi kecepatan angin dan kelembaban maka
semakin rendah konsentrasi SO2 di udara. Menurut repository IPB, dispersi polutan
juga dipengaruhi oleh variabilitas arah angin. Jika arah angin relatif tetap dan secara
terus menerus menuju pada area yang sama, konsentrasi polutan di daerah tersebut
akan tinggi. Jika arah angin berubah secara konstan, polutan akan didispersikan ke
daerah yang lebih besar, dan konsentrasi di sekitar daerah tujuan akan menjadi lebih
rendah. Perubahan besar dalam arah angin dapat terjadi dalam periode waktu yang
singkat.
Sulfur Dioksida berasal dari dua sumber yakni sumber alamiah dan buatan.
organik oleh mikroba dan reduksi sulfat secara biologis. Proses pembusukan akan
menghasilkan H2S yang akan menghasilkan H2S yang akan cepat berubah menjadi
Sumber-sumber SO2 buatan adalah pembakaran bahan bakar minyak, gas dan
Akan tetapi, karena hampir seluruhnya berasal dari buangan industri, maka hal ini
kemudian hari, maka dalam waktu singkat sumber-sumber ini akan dapat
Sumber emisi gas sulfur dioksida yang terbanyak berasal dari alam, adapun
sumber emisinya berupa pembakaran yang tidak bergerak, proses dalam industri,
seperti yang terjadi di beberapa negara Eropa Barat dan Amerika, menyebabkan
kadar SOx di udara meningkat. Pencemaran SOx di udara terutama berasal dari
pemakaian batubara yang digunakan pada kegiatan industri, transportasi dan lain
banyak diteliti di negara-negara industi seperti yang tampak pada tabel berikut ini.
bukanlah dari transportasi, akan tetapi dari pembakaran stasioner (generator listrik
dan mesin-mesin) yang memakai bahan bakar batubara. Sumber pencemaran SOx
Berdasarkan sifat kimia, sulfur dioksida adalah gas yang tidak dapat terbakar,
berbau tajam, dan tidak berwarna. Konsentrasi untuk deteksi indera perasa adalah
0.3-1 ppm di udara dan ambang bau adalah 0.5 ppm. Gas ini merangsang pedas
(pudgent) dan bersifat iritan (Sarudji, 2010). Sulfur dioksida merupakan senyawa
kimia dengan rumus kimia SO2 yang tersusun dari 1 atom sulfur dan 2 atom oksigen.
Sulfur dioksida merupakan ikatan yang tidak stabil dan sangat reaktif terhadap gas
yang lain (Sunu, 2001). Berdasarkan sifat fisika sulfur dioksida memiliki titik didih -
10oC, titik lebur -75,5oC, berat jenis relatif (air =1) 1,4. Kelarutannya dalam air
adalah 8,5 dalam 100 ml air pada suhu 25 oC. Gas ini lebih berat dari udara, berat
jenis uap relatif di udara 2,25 sedangkan berat jenis relatif udara adalah 1 (NIOSH,
2013).
Gas sulfur oksida atau sering ditulis dengan SOx terdiri atas gas SO2 dan gas
SO3 yang keduanya memiliki sifat berbeda (Wardhana, 1995). Istilah SOx digunakan
untuk menunjukkan adanya emisi campuran ikatan sulfur dengan oksigen ke udara
menghasilkan kedua bentuk sulfur oksida, tetapi jumlahnya relatif tidak dipengaruhi
Mekanisme pembentukan SOx dapat dituliskan dalam dua tahap reaksi sebagai
berikut :
S + O2 SO2
2SO2 + O2 2SO3
Gas buangan hasil pembakaran pada umumnya mengandung gas SO2 lebih
banyak dari pada gas SO3. Jadi dalam hal ini yang dominan adalah gas SO2. Namun
demikian gas tersebut akan bertemu dengan oksigen yang ada di udara dan kemudian
Gas SO2 juga dapat membentuk garam sulfat apabila bertemu dengan oksida
Udara yang mengandung uap air akan bereaksi dengan gas SO2 sehingga
Adanya SO3 di udara dalam bentuk gas hanya mungkin jika konsentrasi uap
air sangat rendah. Jika uap air terdapat dalam jumlah cukup, biasanya SO3 dan air
akan segera bergabung membentuk droplet asam sulfat dengan reaksi sebagai berikut:
SO3 melainkan H2SO4. Tetapi jumlah H2SO4 atmosfir ternyata lebih tinggi daripada
yang dihasilkan dari emisi SO3. Hal ini menunjukkan bahwa produksi H2SO4 juga
akan diubah menjadi SO3 (kemudian menjadi H2SO4) oleh proses-proses fotolitik dan
katalitik. Jumlah SO2 yang teroksidasi menjadi SO3 dipengaruhi beberapa faktor,
termasuk jumlah air yang tersedia, intensitas, waktu dan distribusi spectrum sinar
Tidak terdapatnya konsentrasi SO2 yang tinggi di udara yang jauh dari sumber
pencemar bukan berarti bahwa sumber tersebut tidak atau sedikit menghasilkan SO2,
karena bisa jadi SO2 telah diubah kedalam bentuk lain seperti asam sulfit atau sulfat
Tanaman dapat rusak karena pencemar SO2. Kerusakan tanaman terjadi pada
daunnya. Lapisan jaringan daun ditutupi oleh lapisan epidermis atas dan bawah.
Stomata (mulut daun) terdapat pada umumnya di bagian bawah lembar daun.
Diantara lapisan epidermis terdapat juga jaringan spons dan jaringan tiang (palisade)
tempat masuknya CO2 yang berguna untuk proses fotosintetis. SO2 ikut masuk
bersama CO2 dan menyebabkan kerusakan pada jaringan daun. Kerusakan ini bisa
Dalam konsentrasi yang lebih besar dari 0.5 ppm gas ini menyebabkan
kerusakan daun dalam waktu yang pendek. Karena gas ini dapat bereaksi dengan air,
maka air hujan yang mengandung asam sulfat atau sulfit menyebabkan peristiwa yang
disebut hujan asam. Hal ini akan menyebabkan rusaknya beberapa jenis tanaman
(Sarudji, 2010).
Beberapa jenis tanaman berdaun lebar memberikan respon terhadap SO2 yang
memiliki konsentrasi 0,9 ppm dengan menunjukkan gejala luar, warna dedaunan
berubah menjadi kuning dan berbintik. Contoh tanaman berdaun lebar yang sangat
sensitif terhadap SO2 adalah Pinus silvestri (pinus ) dan Fagus (cemara). Kandungan
sulfur pada batang pohon cemara dapat memberi petunjuk terjadi pencemaran SO2
mempunyai arti sejarah, patung-patung bernilai seni dapat rusak karena SO2 mudah
menjadi H2SO4 yang sangat korosif. Dulu, sewaktu cat tembok masih mengandung
PbO, maka SO2 dapat beraksi dengannya dan membentuk PbS yang berwarna hitam.
Benda-benda yang terbuat dari karet seperti ban mobil bila terpapar H2SO4
akan cepat rusak, menjadi retak atau terbelah-belah (Slamet, 2009). Terbentuknya
asam sulfat juga menyebabkan korosi pada logam (Sarudji, 2010). Laju korosi
beberapa jenis logam, terutama besi, baja dan seng dirangsang pada kondisi
udara yang tinggi dan suhu juga berperan penting dalam proses korosi tersebut
(Kristanto, 2002).
SO2 mempunyai pengaruh yang kuat terhadap kesehatan yang akut dan kronis,
dalam bentuk gas SO2 dapat mengiritasi sistem pernafasan, pada paparan yang tinggi
gangguan pada sistem pernafasan. Hal ini karena SOx yang mudah menjadi asam
tersebut menyerang selaput lendir pada hidung, tenggorokan, dan saluran nafas yang
pergerakan silia menjadi lambat, bahkan dapat terhenti, sehingga tidak dapat
membersihkan saluran pernafasan, hal ini dapat meningkatkan produksi lendir dan
benda asing termasuk bakteri/ mikroorganisme lain tidak dapat dikeluarkan dari
saluran pernafasan dan hal ini memudahkan terjadinya infeksi saluran pernafasan
(Mukono, 2000).
- 50 100 ppm : hanya diperbolehkan kontak dalam waktu singkat (30 menit)
terjadi pada konsentrasi SO2 sebesar 5 ppm atau lebih, bahkan pada beberapa individu
yang sensitif, iritasi terjadi pada konsentrasi 1-2 ppm. SO2 dianggap polutan yang
berbahaya bagi kesehatan terutama terhadap manusia usia lanjut dan penderita yang
dengan gejala tersebut sangat sensitif jika kontak dengan SO2 walaupun dengan
konsentrasi yang relatif rendah, misalnya 0.2 ppm atau lebih (Kristanto, 2002).
laring trakes, bronkus, bronkiolus. Saluran pernafasan dari hidung sampai bronkiolus
dilapisi oleh membran mukosa bersilia. Ketika udara masuk ke dalam rongga hidung,
udara akan disaring, dihangatkan dan dilembabkan. Ketiga proses ini merupakan
fungsi utama mukosa inspirasi yang terdiri dari epitel toraks bertingkat, bersilia, dan
bersel goblet. Paru merupakan organ elastik berbentuk kerucut yang terletak dalam
dalamnya terdapat jantung dan pembuluh darah besar. Setiap paru terdapat apeks dan
basis. Jika arteri pulmonalis dan darah arteria bronkialis, bronkus, saraf, dan
pembuluh limfe masuk ke setiap paru menunjukkan telah terjadi gangguan paru, yaitu
terbentuknya hilus berupa akar paru. Paru kanan lebih besar dari paru kiri dan dibagi
3 lobus oleh fistrus interlobaris, sedangkan paru - paru kiri terbagi menjadi 2 lobus
Pernafasan adalah suatu proses yang terjadi secara otomatis walau dalam
keadaan tertidur sekalipun, karena sistem pernafasan dipengaruhi oleh susunan saraf
otonom. Menurut tempat terjadinya pertukaran gas maka pernafasan dapat dibedakan
menjadi 2 jenis, yaitu pernafasan luar dan pernafasan dalam. Pernafasan luar adalah
pertukaran udara yang terjadi antara udara dalam alveolus dengan darah dalam
kapiler. Pernafasan dalam adalah pernafasan yang terjadi antara darah dalam kapiler
dengan sel sel tubuh. Masuk keluarnya udara dalam paru paru dipengaruhi oleh
perbedaan tekanan udara dalam rongga dada dengan tekanan udara di luar tubuh. Jika
tekanan udara di rongga dada lebih besar, maka udara akan masuk. Sebaliknya,
apabila tekanan udara dalam rongga dada lebih besar, maka udara akan keluar.
a. Fase inspirasi
Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada
mengembang akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada
b. Fase ekspirasi
Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antartulang rusuk ke
posisi semula yang diikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi
kecil. Rongga dada yang mengecil menyebabkan volume paru paru juga mengecil
sehingga tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar.
Hal tersebut menyebabkan tekanan dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida
keluar.
2. Pernafasan Perut
aktifitas otot otot diafragma yang membatasi rongga perut dan rongga dada.
a. Fase inspirasi
akibatnya paru paru ikut mengembang. Hal tersebut menyebabkan rongga dada
b. Fase ekspirasi
semula) sehingga rongga dada mengecil dan tekanan udara di dalam paru paru lebih
besar daripada tekanan udara luar, akibatnya udara keluar dari paru paru.
Saluran pernafasan adalah organ dimulai dari hidung sampai alveoli beserta
organ adneks seperti sinus sinus, rongga telinga tengah atau pleura. Gangguan
saluran pernafasan adalah gangguan pada organ mulai dari hidung sampai alveoli
serta organ organ adneksnya seperti sinus, rongga telinga tengah dan pleura
pernafasan termasuk hidung, telinga tengah, pharing, laring, trakea, bronchi dan paru
adalah penyakit saluran pernafasan yang disebabkan oleh adanya partikel atau debu
yang masuk dan mengendap di dalam paru paru dan polusi udara lainnya.
a. Batuk
ada. Batuk adalah refleks normal yang melindungi tubuh kita. Tentu saja bila batuk
itu berlebihan, ia akan terasa amat menganggu. Penelitian menunjukkan bahwa pada
jumlah batuknya sekitar 327 kali/hari dan penderita influenza bahkan sampai 154,4
reseptor batuk. Selain itu, batuk juga dapat terjadi pada keadaan keadaan
Pada dasarnya mekanisme batuk dapat dibagi menjadi tiga fase, yaitu fase
inspirasi, fase kompresi dan fase ekspirasi. Batuk biasanya bermula dari inhalasi
sejumlah udara, kemudian glotis akan menutup dan tekanan di dalam paru akan
meningkat yang akhirnya diikuti dengan pembukaan glotis secara tiba tiba dan
Fase inspirasi dimulai dengan inspirasi singkat dan cepat dari sejumlah besar
udara, pada saat ini glottis secara refleks sudah terbuka. Volume udara yang
diinspirasai sangat bervariasi jumlahnya, berkisar antara 200 sampai 3500 ml di atas
kapasitas residu fungsional. Ada dua manfaat utama dihisapnya sejumlah besar
volume ini. Pertama, volume yang besar akan memperkuat fase ekspirasi nantinya
dan dapat menghasilkan ekspirasi yang lebih cepat dan lebih kuat. Manfaat kedua,
volume yang besar akan memperkecil rongga udara yang tertutup sehingga
Setelah udara diinspirasi, maka mulailah fase kompresi dimana glottis akan
tertutup selama 0,2 detik. Pada masa ini, tekanan di paru dan abdomen akan
meningkat sampai 50 100 mmHg. Tertutupnya glottis merupakan cirri khas batuk,
menghasilkan tenaga yang berbeda. Tekanan yang didapatkan bila glottis tertutup
Kemudian, secara aktif glotis akan terbuka dan berlangsung fase ekspirasi.
Udara akan keluar dan menggetarkan jaringan saluran nafas serta udara yang ada
sehingga menimbulkan suara batuk yang kita ketahui. Arus udara ekspirasi yang
maksimal akan tercapai dalam waktu 3050 detik setelah glotis terbuka, yang
kemudian diikuti dengan arus yang menetap. Kecepatan udara yang dihasilkan dapat
mencapai 16.000 sampai 24.000 cm per menit, dan pada fase ini dapat dijumpai
b. Batuk darah
Batuk berdarah adalah batuk yang disertai darah. Jika darahnya sedikit dan
tipis kemungkinan adalah luka lecet dari saluran nafas, karena batuk yang terlalu
kuat. Batuk berdarah dengan darah yang tipis dan sedikit bisa terjadi pada penderita
maag kronis dimana maag penderita mengalami luka akibat asam lambung yang
berlebih. Batuk berdarah dengan jumlah darah yang banyak biasanya terjadi pada
penderita TB paru (tuberkulosis paru) yang sudah lama dan tidak diobati. Batuk
berdarah pada penderita TBC merupakan suatu hal gawat darurat (emergency) karena
karena TBC maka harus diberikan obat TBC, diberikan obat penekan batuk (Sani,
2007).
Sesak nafas merupakan gejala klinis dari gangguan pada saluran pernafasan.
Sesak nafas bukan merupakan penyakit, tetapi merupakan manifestasi dari penyakit
yang menyerang saluran pernafasan. Penyakit yang bisa menyebabkan sesak nafas
sangat banyak sekali mulai dari infeksi, alergi, inflamasi bahkan keganasan.
1. Faktor psikis
b. Sifat fisik yang berubah (tahanan elastis paru meningkat, tahanan elastis
Dispnea atau sesak nafas bisa terjadi dari berbagai mekanisme seperti jika
ruang fisiologi meningkat maka akan dapat menyebabkan gangguan pada pertukaran
gas antara O2 dan CO2 sehingga menyebabkan kebutuhan ventilasi makin meningkat
sehingga terjadi sesak nafas. Pada orang normal ruang mati ini hanya berjumlah
sedikit dan tidak terlalu penting, namun pada orang dalam keadaan patologis di
Begitu juga jika terjadi peningkatan tahanan jalan nafas maka pertukaran gas
juga akan terganggu dan juga dapat menyebabkan dispnea. Dispnea juga dapat terjadi
pada orang yang mengalami penurunan terhadap compliance paru, semakin rendah
paru yang normal. Penyebab menurunnya compliance paru bisa bermacam, salah
satunya adalah digantinya jaringan paru dengan jaringan ikat fibrosa akibat inhalasi
d. Nyeri dada
Salah satu bentuk nyeri dada yang paling sering ditemukan adalah angina
pectoris yang merupakan gejala penyakit jantung koroner dan dapat bersifat progresif
serta menyebabkan kematian, sehingga jenis nyeri dada ini memerlukan pemeriksaan
e. Sakit tenggorokan
amandel. Penyebab lainnya diantaranya adalah adanya polusi udara, alergi musiman
dan merokok. Perubahan cuaca dan alergi musiman adalah penyebab yang paling
sering terjadi. Terutama banyak terjadi pada anak anak dan infeksi ini disebarkan
kemudian bila epitel terkikis maka jaringan limfoid superfisial bereaksi, terjadi
awal, terdapat hyperemia, kemudian edema, dan sekresi yang meningkat. Eksudat
mula mula serosa tetapi menjadi menebal atau berbentuk mukus, dan kemudian
macam barang kebutuhan hidup sehari-hari. Adapun yang termasuk industri ini
2. Industri alat listrik dan logam, misalnya : kipas angin, lemari es, mesin jahit,
3. Industri kimia, misalnya : sabun, pasta gigi, sampo, tinta, plastik, obat-obatan
dan pipa
4. Industri pangan, misalnya : minyak goreng, terigu, gula, teh, kopi, garam dan
makanan kemasan
5. Industri bahan bangunan dan umum, misalnya : kayu gergajian, kayu lapis
dan marmer.
biaya penggunaan bahan bakar lebih mahal dibanding yang bersulfur tinggi karena
bahan bakar bersulfur tinggi nilai kalornya lebih tinggi sehingga jumlah bahan bakar
bersulfur tinggi yang digunakan jumlahnya lebih sedikit, biaya pemakaian dan
membutuhkan beberapa perlakuan, tergantung dari bahan bakar dan bentuk sulfur di
dalamnya. Sulfur terdapat dalam tiga bentuk, yaitu pirit, komponen organik dan
sulfat. Sulfat pada umumnya dijumpai dalam kuantitas yang kecil dan tidak
menimbulkan masalah. Sulfur organik terikat pada molekul yang merupakan bagian
dari batu-arang dan tidak dapat dihilangkan tanpa mengubah secara kimia batu-arang
tersebut melalui berbagai proses seperti karbonisasi, liquifikasi atau gasifikasi. Sulfur
piritik terdapat sebagai partikel terpisah dan dapat dipisahkan dengan cara fisik
tersebut dapat mengurangi kandungan sulfur pirit sampai setengahnya dalam satu kali
operasi, tetapi untuk batu-arang bersulfur tinggi (2-4%) dibutuhkan proses beberapa
Menghilangkan SO2 dari gas buang juga merupakan salah satu cara untuk
mengatasi pencemaran SOx, yaitu dengan injeksi batu kapur ke dalam zona
pembakaran sehingga bereaksi dengan SO2 membentuk garam sulfat melalui reaksi
sebagai berikut :
buangan yang cukup tinggi dalam bentuk CaSO4 padat, batu kapur yang tidak
Udara diperlukan manusia setiap saat dalam kehidupan. Untuk itu kualitas
udara yang layak harus tersedia untuk mendukung terciptanya kesehatan masyarakat
(Mulia, 2005).
perkantoran, kawasan industri, atau daerah lain yang dianggap penting. Tujuannya
adalah untuk mengetahui kualitas udara yang dapat dipengaruhi oleh kegiatan
industri
Baku mutu udara ambien adalah batas kadar yang di perbolehkan bagi zat atau
Keterangan :
time) dan untuk pengukuran tiap jam dilakukan perhitungan secara geometric
mean.
Standar H2S tidak berlaku untuk daerah yang mengandung H2S secara alami
*) = yang dianjurkan
GC = Gas Cromatograph
Dengan diberlakukannya baku mutu ini, maka berarti bahwa udara yang
dikeluarkan produk-produk yang tidak berguna dapat berupa racun (Supardi, 2003).
pemeriksaan rutin. Hal ini dikarenakan jumlah pabrik yang ada biasanya tidak
a. Pabrik tersebut berskala besar (dilihat dari kapasitas produksi dan debit
limbahnya).
c. Pernah diadukan atau dikeluhkan oleh masyarakat, baik melalui surat pengaduan
Dikenal ada dua macam teori untuk menjelaskan proses terbentuknya lapisan
1. Teori In Situ
dimana tumbuh-tumbuhan asal itu berada. Setelah tumbuhan tersebut mati dan
belum mengalami proses transportasi, segera tertutup oleh lapisan sedimen dan
melalui proses ini mempunyai sebaran yang luas dan merata, kualitasnya baik
2. Teori Drift
Tumbuhan yang telah mati diangkut oleh media air dan terakumulasi di suatu
tempat yang selanjutnya tertutup oleh batuan sedimen dan mengalami proses
pengotor yang tercampur pada saat transportasi dari tempat asal tanaman ke
tempat sedimentasi.
dan pemecahan (cracking) batubara, selain dihasilkan gas buangan (SOx , CO, NOx),
juga menghasilkan abu terbang ( fly ash) dan abu dasar (buttom ash).
a. Abu
Abu batubara adalah bagian dari sisa pembakaran batubara pada boiler yang
berbentuk partikel halus. Abu terbentuk dari perubahan bahan mineral karena
proses pembakaran. Komposisi antara abu terbang dan abu dasar tergantung
sistem pembakarannya.
sampai lebih dari 4%. Oksida belerang dapat selanjutnya dapat teroksidasi
menjadi SO3. Sedangkan belerang sulfat disamping stabil dan sulit menjadi
oksida belerang.
kadarnya kurang dari 2%. Pada pembakaran, nitrogen akan dirubah menjadi
Gas CO terbentuk pada pembakaran tidak sempurna. Gas ini dihasilkan dari
proses oksidasi bahan bakar yang tidak sempurna. Gas ini bersifat tidak
terbakar. Sedangkan gas hidrokarbon adalah senyawa karbon dan hidrogen hasil
yang terbuat dari batubara dengan sedikit campuran seperti tanah liat dan tapioka.
Briket batubara mampu menggantikan sebagian dari kegunaan minyak tanah seperti
utama briket batubara adalah batubara yang sumbernya berlimpah di Indonesia. Hal
ini mendorong pemanfaatan briket untuk masyarakat dan industri kecil di Indonesia
antara lain:
- Mempunyai kekuatan tertentu sehingga tidak mudah pecah waktu diangkat dan
dipindah-pindah.
- Mempunyai suhu pembakaran yang tetap ( 350 C) dalam jangka waktu yang
b. Jenis briket
- Tipe Yontan, berbentuk silinder dan digunakan untuk keperluan rumah tangga.
- Tipe Egg, berbentuk telur dan digunakan untuk bahan bakar industri kecil seperti
untuk pembakaran kapur, bata, genteng, pandai besi, tetapi juga untuk keperluan
rumah tangga.
c. Karakteristik pembakaran
tergantung pula dari besarnya udara yang terbakar dan nilai kalori batubara
(Sukandarrummi, 1995).
Karakteristik Responden
Keluhan saluran pernafasan :
1. Umur - Batuk
2. Pendidikan
3. Lama tinggal - Batuk darah
4. Pekerjaan/aktivitas - Nyeri dada
5. Lama berada di rumah
Karakteristik Tempat Tinggal - Sakit tenggorokan
Responden - Sesak nafas
1. Jarak rumah dari industri
Ketinggian rumah
2. Tinggi Rumah