Anda di halaman 1dari 8

Isfan Fadjar Aulia Djabu

Cak No. 19

Dalam SDM Berkualitas, Terdapat Pariwista Yang Berkembang

(Peningkatan kualitas SDM Pariwisata dalam rangka pengembangan sektor pariwisata berbasis masyarakat)

Pendahuluan

Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor pembangunan yang terus


dioptimalkan oleh pemerintah setiap daerah. Hal ini disebabkan karena faktor
pariwisata sangat mempunyai peran yang besar dalam pembangunan di daerah, tak
hanya itu peranya juga akan berdampak pada pembangunan Indonesia khususnya
sebagai penghasil devisa. Jadi karena itu pengembangan suatu sektor pariwisata
yang ada di setiap daerah merupakan suatu hal yang harus di pertimbangkan secara
logis dan realistis (Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Gresik, 2010).

Di kabupaten Gresik sendiri kontribusi dari sektor pariwisata terhadap


pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat dari
penerimaan PAD(Pendapatan asli daerah) dari sektor pariwisata yang terus
meningkat setiap tahunnya. Bisa kita lihat pada contoh peningkatan PAD dari
sektor pariwisata tahun 2013 mencapai 1 triliun rupiah yang meningkat dibanding
tahun 2011 yang berjumlah 606,75 juta rupiah dan tahun 2012 meningkat menjadi
800 juta rupiah. Pertumbuhan PAD dari sektor pariwisata dari tahun 2011-2013 ini
cukup besar yaitu sebesar 73.05% (Disbudparpora, 2015). Dari sini bisa kita lihat
sektor pariwisata sangat berkontribusi dalam pembaangunan setiap daerah karena
dari benefit yang di dapatnya. Dari situ muncul suatu pertanyaan bagaimana sih
agar Pariwisata khususnya di Kota Gresik bisa menjadi objek wisata yang bagus
dan dapat menghasilkan pendapatan yang sangat besar serta benefit yang baik pula
untuk masyarakat yang ada di sekitar lokasi wisata maupun pemerintah daerah.
Pastinya jika kita ingin mendapatkan benefit yang besar untuk suatu objek wisata
yang ada, kita harus memiliki Kualitas SDM Pariwisata yang baik juga. Kita tidak
bisa memiliki kualitas SDM yang baik jika tidak memiliki langkah-langkah
pengembangan kualitas yg efektif untuk meningkatkan mutu SDM yang ada,
khususnya yang akan berpengaruh juga pada pengembangan pariwisata yang
berbasis masyarakat.

Pariwisata

Sebelumnya kita harus mengetahui apa sih pariwisata itu. Sebenarnya


definisi pariwisata bersifat dinamis karena selalu menyesuaikan dengan kebutuhan
pasar wisatawan dan pemenuhan wisata sebagai produk. Ada beberapa definisi
Pariwisata dari berbagai sumber, antara lain :

1. Definisi tentang kepariwisataan menurut Schulaland dalam Yoeti (2006)


yakni gabungan beberapa kegiatan yang berlangsung berkaitan dengan
kedatangan, tinggal dan kegiatan pendatang di daerah tertentu. Dilanjutkan
pula pendapat Kurt Morgenroth dalam Yoeti (2006) yang mengatakan
bahwa pariwisata adalah kegiatan lalu lintas orang-orang yang
meninggalkan tempat kediamannya untuk sementara waktu, untuk
memenuhi kebutuhan hidup
2. Definisi lain kepariwisataan menurut World Tourism Organization (WTO)
yakni kegiatan yang terdiri dari aktifitasaktifitas seseorang yang melakukan
perjalanan dan menetap di suatu tempat di luar lingkungannya selama tidak
lebih dari satu tahun berturut-turut dan memiliki tujuan.
3. Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 50 Tahun
2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional tahun
2010-2025, menjelaskan definisi kepariwisataan yaitu keseluruhan kegiatan
yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidemensi serta multidisiplin
yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan masyarakat
setempat, sesame wisatawan, pemerintah, pemerintah daerah, dan
pengusaha

Dari beberapa definisi yang di jelaskan di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa,
pariwisata merupakan suatu kegiatan bepergian yakni lalu lintas orang yang
berupa hubungan antar orang dari daerah geografis yang terbatas, bukan untuk
memperoleh penghasilan tetapi untuk suatu kepuasan dan rekreasi. Yang
didalamnya terdapat poin penting yaitu pariwisata adalah adanya perjalanan
wisata (Travel Experience) dan pelayanan wisata (Hospitality Service).

Tujuan dan Manfaat Pariwisata

Dalam kegiatan berpariwisata, Ismayanti (2010) berpendapat bahwa


kepariwisataan bertujuan untuk :

1. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi


2. Menghapus kemiskinan
3. Mengentas pengangguran
4. Meningkatkan kesejahteraan rakyat
5. Melestarikan alam, lingkungan dan sumber daya alam
6. Memajukan kebudayaan
7. Mengangkat citra bangsa
8. Memupuk rasa cinta tanah air
9. Memperkukuh jati diri dan kesatuan bangsa
10. Mempererat persahabatan antar bangsa

Dari hal yang disebutkan di atas manfaat dari pariwisata juga membantu
pembangunan daerah-daerah terpencil yang memiliki daya tarik pariwisata, meningkatkan
industry-industri baru yang berkaitan dengan jasa-jasa, serta mempercepat siklus ekonomi
dalam memperbesar hasil gandanya (multiplier effect).

Pariwisata Berbasis Masyarakat ( Community Based Tourism )

Karena adanya ketidakpuasan masyarakat terhadap pariwisata selama ini


membuat Konsep Community Based Tourism muncul. Karena masyarakat hanya
mendapatkan manfaat dan keuntungan yang kecil saja dari sumber pariwisata yang
ada di sekitar mereka. Berikut beberapa definisi pariwisata berbasis masyarakat
(CBT), antara lain :

1. Menurut Suansari (2013) adalah model pariwisata yang sistem


kepemilikianya dan pengelolaanya di kendalikan oleh masyarakat dengan
memertimbangkan pelestarian lingkungan hidup, sosial, dan budaya dengan
tujuan untuk meningkatkan kesadaran pengunjung dan mempelajari tentang
masyarakat lokal dan cara hidup mereka.
2. Hampir sama dengan yang di atas, menurut ASEAN Community Based
Tourism Standart (2016) menjelaskan bahwa CBT merupakan suatu
kegiatan pariwisata yang dimiliki dan dioperasikan oleh masyarakat, serta
dikelola dan dikordinasikan pada tingkat masyarakat yang dapat
memberikan kontribusi dalam peningkatan kesejahteraan hidup melalui
dukungan untuk memiliki mata pencaharian yang tetap dan berkelanjutan,
serta melindungi nilai-nilai sosial budaya, lingkungan hidup dan warisan
budaya.

Ciri-ciri Community Based Tourism


Menurut Nasikun (2001), antara lain :

1. Jenis pariwisata yang bersahabat dengan lingkungan, secara ekologis aman


dan tidak menimbulkan banyak dampak negatif seperti yang dihasilkan oleh
jenis pariwisata konvensional yang berskala massif.
2. Pariwisata berbasis komunitas memiliki peluang lebih mampu
mengembangkan obyek obyek dan atraksi atraksi wisata berskala kecil,
dan oleh karena itu dapat dikelola oleh komunitas komunitas dan
pengusaha lokal, menimbulkan dampak sosial kultural yang minim, dan
dengan demikian memiliki peluang yang lebih besar untuk diterima oleh
masyarakat.
3. Pariwisata berbasis komunitas ini memberikan peluang yang lebih besar
bagi partisipasi komunitas lokal untuk melibatkan diri dalam proses
pengambilan keputusan dan dalam menikmati keuntungan perkembangan
industri pariwisata, oleh karena itu dapat memberdayakan masyarakat
sekitar desa wisata
4. Pariwisata berbasis komunitas ini tidak hanya memberikan tekanan pada
pentingnya keberlanjutan kultural, akan tetapi secara aktif bahkan berupaya
membangkitkan penghormatan para wisatawan pada kebudayaan lokal,
antara lain melalui pendidikan dan pengembangan organisasi wisatawan

Prinsip Dasar Community Based Tourism

Terdapat beberapa prinsip dasar CBT yang disampaikan Suansri (2003: 12)
dalam gagasannya yaitu:

1. Mengakui, mendukung dan mengembangkan kepemilikan


komunitas dalam industri pariwisata.
2. Mengikutsertakan anggota komunitas dalam memulai setiap aspek.
3. Mengembangkan kebanggaan komunitas.
4. Mengembangkan kualitas hidup komunitas
5. Menjamin keberlanjutan lingkungan.
6. Mempertahankan keunikan karakter dan budaya di area lokal.
7. Membantu berkembangnya pembelajaran tentang pertukaran
budaya pada komunitas
8. Menghargai perbedaan budaya dan martabat manusia.
9. Mendistribusikan keuntungan secara adil pada anggota komunitas.
10. Berperan dalam menentukan presentase pendapatan (
pendistribusian pendapatan ) dalam proyek yang ada di komunitas.

Community Based Tourism bukanlah suatu bisnis pariwisata yang bertujuan


memaksimalkan keuntungan untuk para investor. Melainkan lebih memerhatikan
pengaruh yang akan ditimbulkan oleh kegiatan pariwisata untuk masyarakat dan
lingkungan hidup. Dalam pengembangan pariwisata dengan konsep CBT ini
memerlukan sumberdaya yang benar-benar dipilih dan siap menjalankanya. Lebih
penting lagi masyarakat harus memiliki kemauan untuk memodifikasi serta
menanggulangi dampak dari CBT yang mungkin akan melebihi kapasitas dari
manajerial yang mampu dikendalikan masyarakat atau menjadi tidak terkendali dan
memberikan dampak negatif. Maka dari itu harus ada langkah langkah pasti untuk
mengembangkan suatu daerah pariwisata yang berbasis masyarakat, salah satunya
dengan meningkatkan kualitas SDM Pariwisata yang ada. SDM Pariwisata yang
sangat penting dalam CBT adalah masyarakat sendiri, jadi kita harus meningkatkan
kualitas mereka agar berkembanganya pariwisata yang ada di lingkungan maupun
pariwisata yang mereka kelola.

Meningkatan kualitas SDM pariwisata di dalam


lingkungan pariwisata berbasis masyarakat
Menurut saya untuk meningkatkan kualitas SDM pariwisata tertutama pada
masyarakat agar mengembangkan pariwisata berbasis masyarakat yang mereka
kelola memiliki banyak cara. Untuk meningkatkan kualitas SDM pariwisata di
perlukanya suatu pelatihan dan perlunya di bangun Kelompok Sadar Wisata atau
bisa di singkat POKDARWIS. Kita akan membahas satu-persatu yang pertama
adanya pelatihan adalah hal yang sangat penting baik melalui jalur formal maupun
pelatihan kursus-kursus kecil-kecilan. Salah satunya di berikan pelatihan
kenalkanya tentang kepariwisataan. Di dalam pariwisata ada siapa saja yang
terlibat, manfaat wisata bagi penduduk lokal, bagi pemerintah dan bagi kotanya.
Agar masyarakat lebih mengetahui dan dapat mengambil keputusan yang benar jika
mereka mengelola wisata yang ada di sekitarnya. Contohnya saja jika mereka
mengetahui keuntungan yang di dapat dari wisata seperti halnya pendapatan berupa
uang atau lapangan pekerjaan yang banyak, jelas masyarakat juga akan termotivasi
dalam belajar tentang pariwisata yang benar, dan cara mengelola pariwisata dengan
benar. Karena oleh itu jelas masyarakat yang menjadi salah satu SDM Pariwisata
memiliki kualitas yang baik untuk mengembangkan sekor pariwisatanya, yang
dimana Masyarakat sempat mendapatkan manfaat yang baik dan begitu juga
pemerintahnya.

Yang kedua adalah perlu adanya POKDARWIS. Pokdarwis sendiri


merupakan kelompok swadaya dan swakarsa yang tumbuh dari, oleh, dan untuk
masyarakat serta memiliki tujuan untuk meningkatkan pengembangan pariwisata
suatu daerah yang mensukseskan pembangunan pariwisata nasional pula. Dengan
demikian kelompok sadar wisata merupakan kelompok yang tumbuh atas inisiatif
dan kemauan serta kesadaran masyarakat sendiri guna ikut berpartisipasi aktif
memelihara dan melestarikan berbagai obyek dan daya tarik wisata dalam rangka
meningkatkan pembangunan kepariwisataan di daerah. POKDARWIS harus
diperhatikan dengan baik karena dalam hal lain keanggotaan POKDARWIS
memiliki kriteria antara lain :
1. Masyarakat yang mata pencahariannya berkaitan dengan penyediaan
barang dan / atau jasa bagi kebutuhan wisatawan baik secara langsung
maupun secara tidak langsung.
2. Masyarakat yang tidak mata pencaharian sebagaimana tersebut pada
point (a), namun bertempat tinggal di sekitar Obyek/Daya tarik wisata
atau wilayah lain yang berkaitan dengan penyediaan barang atau jasa
bagi kebutuhan wisatawannya yang banyak dikunjungi oleh wisatawan
Nusantara maupun Mancanegara.

Pada hakikatnya kelompok-kelompok sadar wisata memiliki dan / atau


dapat melaksanakan berbagai jenis kegiatan yang disesuaikan dengan keadaan dan
kondisi masing-masing kelompok. Namun semua jenis kegiatan tersebut harus
diarahkan untuk:
1. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan para anggota Pokdarwis
dalam bidang kepariwisataan.
2. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan pada anggota dalam
mengelola bidang usaha pariwisata dan usaha lainnya.
3. Mendorong atau memotivasi masyarakat agar menjadi tuan rumah yang
baik bagi wisatawan.
4. Mendorong atau memotifasi masyarakat untuk meningkatkan daya tarik
pariwisata setempat melalui upaya perwujudan dan pemberdayaan Sspra
Pesona.
5. Mengumpulkan mengolah dan memberikan pelayanan informasi
kepariwisataan kepada wisatawan dan masyarkat setempat.
6. Memberikan masukan-masukan kepada aparat pemerintah yang berwenang
dalam bidang kepariwisataan untuk meningkatkan pengembangan
pariwisata

Karena dengan adanya POKDARWIS yang jelas mengarah akan pengembangan


sektor Parwisata khususnya yang berbasis Masyarakat. Ada juga tujuan maupun
output yang di dapat dari POKDARWIS sebagai berikut :
1. Membantu pemerintah dalam mensukseskan berbagai program
pembangunan di bidang kepariwisataan dalam rangka memajukan
kesejahteraan masyarakat.
2. Menggali, mengembangkan dan memanfaatkan sekaligus memelihara
berbagai potensi dan asset yang terdapat pada pura Lingsar dan sekitarnya
untuk dijadikan sebagai bahan promosi pariwisata kepada para wisatawan
dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan
3. Mengembangkan dan melestarikan budaya daerah yang terdapat pada
masyarakat Lingsar dan sekitarnya untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
4. Membantu meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat dalam rangka
mewujudkan masyarakat yang maju, mandiri, dan bermartabat secara adil
dan makmur serta sejahtera lahir dan bathin.

Kesimpulan

Pariwisata merupakan suatu hal yang sangat penting dalam berbagai aspek.
Suatu objek pariwisata berkembang bila di dalamnya terdapat SDM Pariwisata
yang berkualitas. Dalam meningkatkan kualitas SDM pun tidak gampang tetapi
sangat memiliki banyak cara, salah satunya di berinya pelatihan dan adanya
POKDARWIS, semoga dengan adanya cara-cara untuk meningkatkan kualitas
SDM tersebut dapat terus mengembangkan kepariwisataan khususnya sektor yang
berbasis oleh masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai