Kasus Batu Uretra Fix
Kasus Batu Uretra Fix
Vesicolithiasis
Diajukan untuk
Memenuhi Tugas Kepaniteraan Klinik dan Melengkapi Salah Satu Syarat
Menempuh Program Pendidikan Profesi Dokter Bagian Ilmu Radiologi
Pembimbing :
Disusun oleh :
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2017
LEMBAR PENGESAHAN KOORDINATOR KEPANITRAAN RADIOLOGI
Vesicolithiasis
Disusun oleh :
Pembimbing : dr. Zakiyah, Sp.Rad dr. Lilis Untari S., Sp.Rad (K)
II. Anamnesis
Pasien datang ke bagian radiologi atas rekomendasi dokter
penyakit dalam untuk pemeriksaan USG dengan kolik abdomen.
Pasien datang ke IGD dengan keluhan utama nyeri perut
kanan. Keluhan dirasakan sejak tanggal 4 september jam 22.00 WIB,
keluhan dirasakan terus menerus. Tidak berkurang meskipun telah minum
obat dari puskesmas. Saat perut nyeri dirasakan pinggang kanan juga nyeri
dan pasien mengeluh sesak di dada, nyeri tidak menjalar sampai
punggung. Mual (+), Muntah (+) 2 kali. Makan dan minum normal. BAK
seperti teh, tidak nyeri, dan tidak panas. BAB normal.
Pasien belum pernah merasakan sakit seperti ini, riwayat
makan makanan berlemak(-), riwayat merokok (-), minum alkohol (-).
Pasien mengaku pernah mengalami nyeri-nyeri sendi di ibu jari kaki dan
bengkak, namun belum pernah cek asam urat.
Riwayat Hipertensi (+), Dyspepsia(+),TB (+) 2 tahun yang lalu
dan sembuh, Riwayat batu saluran kencing (-), DM (-), Alergi Obat (-).
Anamnesis Sistemik:
1. RPS : Kolik abdomen
Onset : 2 hari
Kronologi : Nyeri perut kanan diikuti nyeri pinggang kanan
Kuantitas : nyeri tidak menjalar, nyeri agak pegal.
Kualitas : nyeri terus menerus
Memperberat memperingan :
o Nyeri tidak menghilang dengan obat dari puskesmas
Keluhan lain : Nyeri pinggang kanan
Muntah 2x
2. RPD
Hipertensi (+) DM (-) riw. Jantung (-)
Riw. Pengobatan TB 6 bulan (2 tahun yang lalu)
Riwayat dyspepsia.
3. RPK
Tidak ada keluarga yang sakit seperti ini
Tumor (-)
Hipertensi (-) DM (-) riw. Jantung (-)
4. RIW. SOSEK
Konsumsi makanan sehari-hari normal
BPJS PBI
III. Pemeriksaan Fisik
Status generalis
Keadaan umum : Sakit sedang
Kesadran : Composmentis
Status gizi : BB : 65 kg
TB : 155 cm
BMI : 27,1 kg/m2 (Overweight)
Vital Sign : BP : 115/82 mmHg
HR : 86 x/menit
RR : 24 x/menit, irama reguler
T : 36,1C
- Pankreas :
o Ukuran normal, tak tampak massa atau kalsifikasi.
- Kelenjar para aorta tak melebar
- Lien : ukuran normal, parenkim homogen, nodul (-), v. lienalis tak
melebar.
- Renal Kanan : ukuran dan bentuk normal, echogenisitas parenkim
baik, system pelviocalyces dan ureter melebar, batu (-)
- Renal Kiri : ukuran dan bentuk normal, echogenisitas parenkim
baik, system pelviocalyces tak melebar, batu (-)
- Vesica urinaria : dinding tak menebal, tampak batu (+) 2 buah
ukuran terbesar 0,83cm.
Kesan :
X-foto Thorax
- Posisi PA
- Soft tissue normal
- Struktur tulang normal, Tak tampak reaksi litik dan sklerotik.
- Sudut costofrenicus kanan tumpul, kiri baik.
- Diafragma kiri tenting
- Pulmo : corakan bronkovaskuler kasar
Bercak kesuraman (-)
Kesuraman homogen kedua apex
Gambaran bulat lusen (+) kedua lapangan paru
-Cor : CTR >50%
Kesan: Cardiomegali
TB paru lama suspek atelektasis
Efusi pleura kanan (minimal).
Diagnosa Klinis
1. Colic Renal
2. Ureterolithiasis
3. TB paru lama
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi
Buli-buli atau vesika urinaria adalah adalah organ berongga yang terdiri atas 3
lapis otot polos (detrusor ) yang saling beranyaman, yakni(1) terletak paling dalam
adalah otot longitudinal, (2) di tengahmerupakan otot sirkuler, dan (3) paling luar
merupakan otot longitudinal. Mukosa buli-buli terdiri atas sel transisional yang sama
seperti padamukosa pelvis renalis, ureter , dan uretra posterior. Pada dasar buli-
buli,kedua muara ureter dan meatus uretra internum membentuk suatu segitiga yang
(1) permukaan superior yang berbatasan dengan rongga peritoneum, (2) permukaan
Volume kapasitas maksimal vesika urinaria berkisar 300 cc 450 cc. Apabila
vesika urinaria terisi sebagian atau lebih, akan terjadi perangsangan saraf aferen dan
menyebabkan aktifasi pusat miksi di medulla spinalis S2-4 dan akhirnya merangsang
vesika urinaria sewaktu berkontraksi secara mekanis menarik sfingter interna terbuka.
Secara simultan terjadi relaksasi sfingter eksterna kemudian urin melewati uretra dan
2.2 Definisi
Batu vesika urinaria adalah suatu keadaan ditemukannya batu di dalam vesika
urinaria. Pada anak 75% ditemukan di bawah usia 12 tahun dan 57% pada usia 1 6
tahun
aliran urine, gangguan metabolik, infeksi saluran kemih, dehidrasi, dan keadaan-
Keadaan ini banyak dijumpai pada pasien yang mengalami gangguan usus
yang kaya akan oksalat, seperti : teh, kopi instan, minuman soft drink,
c. Hiperorikosuria, yaitu kadar asam urat dalam urine melebihi 850 mg/24
jam.
Faktor intrinsik
1. Herediter (keturunan)
memiliki risiko dua kali lipat lebih tinggi menjadi batu bekas. Ini risiko
pada gen yang berkontribusi terhadap risiko bentuk umum dari penyakit
batu.
2. Umur
Untuk pria, insiden mulai meningkat setelah usia 20, puncak antara 40
dan 60 tahun. Untuk wanita, tingkat insiden tampaknya lebih tinggi pada
akhir 20-an pada usia 50, sisa yang relatif konstan selama beberapa
dekade berikutnya.
3. Jenis kelamin
. Faktor Ekstrinsik
1. Geografi
yang lebih tinggi dari pada daerah lain, sehingga dikenal sebagai daerah
3. Asupan air
Kurangnya asupan air dan tingginya kadar mineral kalsium pada air
4. Diet
5. Pekerjaan
2) neurogenic bladder
beberapa daerah yang termasuk daerah stone belt dan masih banyaknya kasus batu
endemic yang disebabkan diet rendah protein, tinggi karbohidrat dan dehidrasi
kronik. Pada umumnya komposisi batu kandung kemih terdiri dari : batu infeksi
(struvit), ammonium asam urat dan kalsium oksalat. Batu kandung kemih sering
ditemukan secara tidak sengaja pada penderita dengan gejala obstruktif dan iritatif
saat berkemih. Tidak jarang penderita datang dengan keluhan disuria, nyeri
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Soemarko menyebutkan bahwa salah satu
kerja. Jika suhu terlalu tinggi, yang disebut dengan lingkungan kerja panas, selain
tubuh, jika jumlah cairan dan elektrolit yang masuk tidak cukup, produksi urin akan
berlangsung cukup lama dapat mendorong terbentuknya antara lain kristal dan batu
asam urat di saluran kemih. Diperoleh prevalensi kristal asam urat pada penelitian ini
sebesar 45,2%.(5)
terjadinya batu ginjal (stone disease) dan faktor risiko terjadinya batu di saluran
kemih (urinary stone risk) masinis di pabrik pembuatan kaca bersuhu 29-310WBGT,
diperoleh hasil prevalensi pada kelompok kontrol yang bekerja pada temperature
normal sebesar 2,4% (4 dari 165). Terjadi insidens yang tinggi (38,8%) berupa jenis
batu asam urat pada pekerja yang terpapar keadaan heat stress. Dari studi ini dapat
terutama terhadap batu jenis asam urat, dan perlunya minum yang cukup pada pekerja
tubuh, antara lain dengan jalan mengeluarkan keringat dan meningkatkan penguapan
disusul dengan pemekatan urin, sehingga akan terjadi keadaan supersaturasi urin.
kristalisasi urin.
dengan terjadinya kristalisasi urin. Hal ini sesuai dengan kajian pustaka yang
menyatakan bahwa pada umur lebih dari 40 tahun, ketahan tubuh untuk beradaptasi
dengan lingkungan panas akan melambat dan menurun pada usia tersebut, sehingga
prevalensi kejadian kristal urin akan meningkat karena kemampuan tubuh orang
berumur lanjut dalam mengembalikan suhu tubuh menjadi normal akan lebih
melambat. Lamanya seseorang bekerja secara baik pada umumnya 6-8 jam per hari
dan sisanya untuk beristirahat atau berkumpul dengan keluarga. Bekerja secara
lembur (di luar waktu normal) dapat menyebabkan menurunnya efisiensi kerja.
2.5 Patogenesis
Secara teoritis batu dapat terbentuk di seluruh saluran kemih terutama pada
tempat tempat yang sering mengalami hambatan aliran urine (statis urin), yaitu pada
sistem kalises ginjal atau buli-buli. Banyak teori yang menerangkan proses
pembentukan batu di saluran kemih, tetapi hingga kini masih belum jelas teori mana
a. Teori Nukleasi
Batu terbentuk di dalam urine karena adanya inti batu sabuk batu (nukleus).
membentuk batu. Inti batu dapat berupa kristal atau benda asing di saluran
kemih.
b. Teori Matriks
Matriks organik terdiri atas serum/ protein urine (albumin, globulin, dan
batu.
c. Penghambatan kristalisasi
kadar salah satu atau beberapa zat itu berkurang, akan memudahkan
i. Glikosaminoglikan (GAG)
iii. Nefrokalsin
iv. Osteopostin.
Batu saluran kemih pada umumnya mengandung unsur : kalsium oksalat atau
1. Batu Kalsium
Batu jenis ini dijumpai lebih dari 80% batu saluran kemih, baik yang
2. Batu Struvit
Batu ini disebut juga batu infeksi karena pembentukannya disebabkan oleh
adanya infeksi saluran kemih. Kuman penyebab adalah kuman golongan pemecah
urea atau urea splitter yang dapat menghasilkan enzim urease dan mengubah pH
urine menjadi basa melalui hidrolisis urea menjadi amoniak, seperi pada reaksi :
Batu asam urat merupakan 5-10% dari seluruh batu saluran kemih. Di antara
75 80% batu asam urat terdiri atas asam urat murni dan sisanya merupakan campuran
kalsium oksalat. Penyakit ini banyak diderita oleh pasien dengan penyakit gout,
mendapatkan penyakit ini. Asam urat relatif tidak larut dalam urine, sehingga pada
keadaan tertentu mudah sekali membentuk kristal asam urat, dan selanjutnya
Batu asam urat bentuknya halus dan bulat, sehingga seringkali keluar spontan.
Bersifat radiolusen, sehingga pada pemeriksaan PIV tampak sebagai bayangan filling
defect pada saluran kemih sehingga harus dibedakan dengan bekuan darah.
Batu sistin, batu xanthin, batu triamteren, dan batu silikat sangat jarang
dijumpai. Batu sistin didapatkan karena kelainan metabolisme sistin, yaitu kelainan
absorpsi sistin di mukosa usus. Batu xantin terbentuk karena penyakit bawaan berupa
2.6 Gejala
a. Rasa nyeri waktu miksi (disuria, stranguria), dirasakan refered pain pada
ujung penis, skrotum, perineum, pinggang, sampai kaki Hematuria diserta urine
yang keruh
b. Pancaran urine tiba-tiba berhenti dan keluar lagi pada perubahan posisi
c. Polakisuria (sering miksi)
d. Pada anak nyeri miksi ditandai oleh kesakitan, menangis, menarik-narik penis,
(3)
miksi mengedan sering diikuti defekasi atau prolapsus ani .
(nitrit), pH urin dan kultur urin. Pemeriksaan darah berupa hemoglobin, lekosit,
ureum dan kreatinin. Urinalysis : pH > 7.5 : lithiasis karena infeksi, pH < 5.5 :
- Foto polos/BNO : tampak opak (90%) dan radiolusen (batu asam urat), lebih
baik dilanjutkan dengan IVP untuk mengetahui ada atau tidak kerusakan pada
ginjal
- IVP : untuk dapat melihat batu di lain tempat, anatomi saluran kencing bagian
atas
d. Dengan myelomatosis
2.9 Penatalaksanaan
Pada saat ini ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menangani kasus
Vesikolitolapaksi
Merupakan salah satu jenis tindakan yang telah lama dipergunakan dalam
Kontraindikasi :
2. batu multiple
4. batu keras
1. Elektrohidrolik (EHL)
Merupakan salah satu sumber energi yang cukup kuat untuk menghancurkan
batu kandung kemih. Masalah timbul bila batu keras maka akan memerlukan
waktu yang lebih lama dan fragmentasinya inkomplit. EHL tidak dianjurkan
pada kasus batu besar dan keras. Angka bebas batu : 63-92%. Penyulit :
sekitar 8%, kasus ruptur kandung kemih 1,8%. Waktu yang dibutuhkan :
26 menit.
2. Ultrasound
Litotripsi ultrasound cukup aman digunakan pada kasus batu kandung kemih
dapat igunakan pada batu besar, dapat menghindarkan dari tindakan ulangan
dan biaya tidak tinggi. Angka bebas batu : 88% (ukuran batu 12-50 mm).
3. Laser
Yang digunakan adalah Holmium YAG. Hasilnya sangat baik pada kasus batu
besar, tidak tergantung jenis batu. Kelebihan yang lain adalah masa rawat
singkat dan tidak ada penyulit. Angka bebas batu : 100%. Penyulit : tidak ada.
4. Pneumatik
Litotripsi pneumatik hasilnya cukup baik digunakan sebagai terapi batu
kandung kemih. Lebih efisien dibandingkan litotripsi ultrasound dan EHL pada
kasus batu besar dan keras. Angka bebas batu : 85%. Penyulit : tidak ada.
Vesikolitotomi perkutan
Merupakan alternatif terapi pada kasus batu pada anak-anak atau pada
penderita dengan kesulitan akses melalui uretra, batu besar atau batu mltipel.
Tindakan ini indikasi kontra pada adanya riwayat keganasan kandung kemih,
riwayat operasi daerah pelvis, radioterapi, infeksi aktif pada saluran kemih
atau dinding abdomen. Angka bebas batu : 85-100%. Penyulit : tidak ada.
Vesikolitotomi terbuka
Diindikasikan pada batu dengan stone burden besar, batu keras, kesulitan
ESWL
untuk
o operasi. Masalah yang dihadapi adalah migrasi batu saat tindakan
menurunkan
o Dari kepustakaan, tindakan ESWL umumnya dikerjakan lebih dari satu kali
o Angka bebas batu : elektromagnetik; 66% pada kasus dengan obstruksi dan
Dari sekian banyak pilihan untuk terapi batu kandung kemih yang dikerjakan
oleh para ahli di luar negeri maka di Indonesia hanya beberapa tindakan saja yang
bias dikerjakan, dengan alasan masalah ketersediaan alat dan sumber daya manusia.
1. Litotripsi endoskopik
2. Operasi terbuka
1. Operasi terbuka
2. Litotripsi endoskopik
1. Operasi terbuka
2. Litotripsi endoskopi
BAB III
KESIMPULAN