Anda di halaman 1dari 29

2.

2 ANALISA DATA
NO DATA SUBYEKTIF DATA OBYEKTIF MASALAH TTD
1 2 3 4 5
1. - Ny. S mengatakan - Ny.n S terlihat sering Nyeri
sering mengeluh sakit memegangi kepala
kepala bagian belakang
- Ny. S mengatakan - Wajah Ny.S kadang-
nyeri skala 2 kadang terlihat
- Keluarga mengatakan menyeringai
kurang memahami cara - TD : 180/140 mmHg
merawat - N : 88x/mnt
- Makanan Ny.S sama - RR: 20 x/mnt
dengan keluarga yang lain
- Pola tidur Ny.S tidak
sesuai dan kurang dari
kebutuhan
2. - Kontrol secara teratur Cemas
- Ny S mengatakan - Ny. S terlihat
khawatir tensinya semakin bingung
tinggi - Wajah Ny. :S
- Keluarga kurang kadangf kadang terlihat
memahami cara pucat
mengenal masalah Ny - TD : 180/140 mmHg
S yang khawatir - N : 88x/mnt
tensinya akan bertambah - RR: 20 x/mnt
tinggi
- Keluarga mengatakan
kurang memahami cara
merawat Ny.S
- Makanan Ny.S sama
dengan keluarga yang lain
- Pola tidur Ny.S tidak
sesuai dan kurang dari
kebutuhan
- Kontrol secara teratur

SKALA PRIORITAS
MASALAH ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Diagnosa keperawatan keluarga I


Gangguan rasa nyaman ( nyeri) berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga
merawat anggota keluarga dengan hipertensi.
NO KRITERIA PERITUNGAN SCORE PEMBENARAN
3
1 Sifat masalah x1 1 Nyeri kepala yang dirasa karena
3
tidak /ancaman peningkatan tekanan vaskuler
kesehatan serebral
2
2 Kemungkinan x2 1 Dengan kontrol yang teratur dapat
2
masalah dapat menurunkan tekanan darah
diubah
sebagian
2
3 Potensial masalah x1 Rasa nyeri dapat dikurangi melalui
2
untuk dicegah 2 pengobatan dan perawatan yang tepat
cukup 3

4 Menonjolnya 2
x1 1 Keluarga menyadari NyS: hipertensi
2
masalah-masalah mempunyai masalah dampak sehingga
berat harus segera keluarga segera mengatasi masalah
ditangani tersebut
2
Jumlah 3
3
Diagnosa keperawatan keluarga II
Gangguan rasa aman ( cemas ) terhadap kompliksi berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat dam
mengenal masalah anggota keluarga dengan hipertensi
NO KRITERIA PERHITUNNGAN SCORE PEMBENARAN
1 Sifat masalah keadaan 2
x1
2 Rasa cemas menyebabkan
3
masalah 3 peningkatan TD yang dapat
memperburuk keadaan
1
2 Kemungkinan x2 1 Pemberian penjelasan yang
2
masalah dapat diubah tepat dapat membantu
sebagian menurunkan rasa cemas
3 Potensial masalah 2
x1
2 Penjelasan dapat membantu
3
untuk dicegah cukup 3 mengurangi rasa cemas

4 Menonjolnya 1
x1
1 Keluarga menyadari dengan
2
masalah-masalah 2 mematuhi diet yang
tidak perlu ditangani dianjurkan dapat mengrangi
rasa cemas NyS
Jumlah 5
2
6

2.3 RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA


1) ganguan rasa nyaman ( nyeri ) berhubugan dengan ketidakmampuan merawt anggota keluarga dengan hipertensi
yang ditandai dengan
DS:
o Ny S mengatakan sering mengeluh sakit kepala
o NyS mengatakan nyeri skala 2

o Keluarga mengatakan kurang memahami cara merawat


- Makanan NyS sama dengan keluarga yang lain
- Pola tidur NyS tidak sesuai dan kurang dari kebutuhan
- Kontrol secara teratur
DO :
o Ny S terlihat sering memegangi kepala bagiab belakang
o Wajah NyS kadang-kadang terlihat menyeringai
o TD : 180/140 mmHg
o N : 88x/mnt
o RR: 20 x/mnt

2) Gangguan rasa aman (cemas ) terhadap kompliksi berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat dam
mengenal masalah anggota keluarga dengan hipertensi yang ditandai dengan :
DS :
- NyS mengatakan khawatir tensinya semakin tinggi dan stroke semakin parah
- Keluarga kurang memahami cara mengenal masalah Ny S yang khawatir tensinya akan bertambah tinggi
- Keluarga mengatakan kurang memahami cara merawat TnS
Makanan NyS sama dengan keluarga yang lain
Pola tidur NyS tidak sesuai dan kurang dari kebutuhan
Kontrol secara teratur
DO :
- NyS terlihat bingung
- Wajah Ny :S kadangf kadang terlihat pucat
- TD : 180/140 mmHg
- N : 88x/mnt
- RR: 20 x/mnt
INTERVENSI KEPERAWATAN KELUARGA

DX. KEP TUJUAN KRITERIA EVALUASI


N
KELUARG INTERVENSI
O UMUM KHUSUS KRITERIA STANDART
A
1 I Setelah Setelah Demonstra Keluarga dapat
1. Berikan
dilakukan dilakukan si mendemonstrasik penjelasan
tindakan kunjungan an cara pada keluarga
keperawata rumah 3x mengurangi dan tentang cara
n rasa nyeri diharapaka mencegah mengurangi/me
teratasi/hila n keluarga trerjadinya nyeri ncegah
ng mampu dengan benar terjadinya nyeri
memberika dengan teknik
2. Demonstrasikan
n relaksasi, pada keluarga
keperawat kompres dingin tentang cara
an pada pada kepala mengurangi
Ny S bagian belakang nyeri
dengan dan menghindari
3. Berikan
nyeri perubahan posisi penjelasan
sekunder secara mendadak pada keluarga
hipertensi dan pengobatan tentang diet
secara teratur yang sesuai
dengan
penderita
hipertensi yaitu
diet rendah
garam, rendah
lemak dan
kolesterol
4. Anjurkan pada
keluarga untuk
mengkonsumsi
makanan sesuai
dengan diet
hipertensi
5. Anjurkan pada
keluarga untuk
jadwal tidur Ny.
S
6. Anjurkan pada
keluarga
memeriksakan
Ny. S secara
teratur

II Setelah Setelah Demonstras - Adanya usaha


1. Berikan
dilakukan dilakukan i untuk tidur sesuai penjelasan pada
tindakan kunjunngan kebutuhan keluarga tentang
keperawatan rumah 3x - Periksa secara diet yang sesuai
diharapkan diharapakn teratur ke untuk penderita
rasa takut keluarga pelayanan hipertensi yaitu
teratasi/hilan mampu kesehatan diet rendah
g memberikan - Ungkapan Ny S garam, rendah
perawatan tidak takut lemak dan
pada Ny. S - Wajah Ny S kolesterol
tamapak relaks 2. Anjurkan pada
keluarga untuk
mengkonsumsi
makanan sesuai
dengan diet
hipertensi

3. Anjurkan pada
keluarga untuk
jadwal tidur Ny.
S

4. Anjurkan kepada
keluarga
memeriksakan Ny
S secara teratur

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KELUARGA


No Tanggal Dx Tujuan Khusus Implementasi TTD
Keperawatan
1 I, II Setelah dilakukan
1. Memberikan
kunjungan rumah 3x penjelasan pada
diharapkan keluarga keluarga tentang cara
mampu memberikan mengurangi dan
perawatan mencegah terjadinya
bagaimana cara nyeri dengan benar,
mengurangi rasa dengan teknik relaksasi,
nyeri kompres dingin pada
kepala bagian belakang
dan menghindari
perubahan posisi secara
mendadak
2. Mendemonstrasikan
pada keluarga tentang
Setelah dilakukan cara mengurangi nyeri
kunjungan rumah 3x dengan cara : pada saat
diharapkan keluarga ada nyeri menarik nafas
mampu memberikan panjang ditahan
perawatan pada Ny. sebentar kemudian
S dengan hipertensi dikeluarkan secara
dengan perlahan-lahan
memperhatikan diet,
3. Menganjurkan pada
pola tidur dan control keluarga
secara teratur memerikasakan Ny. S
secara teratur setiap
minggu dan minum obat
secara teratur.
4. Memberikan
penjelasan pada
keluarga tentang diet
yang sesuai dengan
hipertensi pada
makanan yang diberikan
Ny. S harus benar-benar
rendah garam,
mengurangi makanan
berlemak
5. Menganjurkan pada
keluarga untuk
mengatur jadwal tidur
pada sore hari
sebaiknya digunakan
untuk istirahat
CATATAN PERKEMBANGAN

Dx
No Tanggal Catatan Perkembangan TTD
Keperawatan
1. I S :Keluarga mengatakan sudah memahami
tentang cara mengurangi/mencegah
terjadinya nyeri kepala
O : Keluarga dapat mengungkapkan kembali
cara mengurangi/mencegah terjadinya
nyeri kepala
A : Tujuan tercapai sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
- Anjurkan NY. S dan keluarga
melakukan teknik relaksasi
- Anjurkan Ny. S dan keluarga
menghindari perubahan posisi secara
mendadak
- Anjurkan Ny. S dan keluarga untuk
mengkonsumsi makanan sesuai diet
hipertensi
- Anjurkan pada Ny. S dan keluarga
untuk mengatur jadwal tidur
- Anjurkan pada keluarga mengontrol
secara teratur
I : Melaksanakan tindakan sesuai
intervensi
E : Masalah teratasi sebagian
R : -
2. II S : Keluarga mengatakan sudah memahami
tentang cara merawat keluarga dengan
hipertensi dengan memperhatikan diet,
pola tidur dan control secata teratur
O : - Keluarga dapat mengungkapkan kembali
cara merawat keluarga hipertensi dengan
memperhatikandiet, pola tidur dan control
teratur
- Makanan yang disajikan untuk Ny. S sama
dengan anggota keluarga yang lain
A : Tujuan tercapai sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
- Anjurkan Ny. S dan keluarga untuk
mengkonsumsi sesuai diet hipertensi
- Anjukan pada Ny. S dan keluarga
untuk mengatur jadwal tidur Ny. S
- Anjurkan pada keluarga mengontrol
secara teratur
I : Melaksanakan tindakan sesuai
intervensi
E : Masalah teratasi sebagian
R : -
I S : Keluarga mengatakan Ny. S sering
melakukan teknik relaksasi
O : - Ny. S dapat menjawab,
mendemonstrasikan teknik relaksasi
- T : 160/100 mmHg
- N : 88x/menit
- Wajah Ny. S tampak lebih relaks
A : Tujuan Tercapai sebagaian
P : Lanjutkan Intervensi
Anjurkan pada keluarga untuk
mengontrolkan Ny. S secara teratur
I : Melaksanakan tindakan sesuai
intervensi
E : Masalah teratasi sebagian
R : -
II S : - Keluarga mengatakan sudah
menyendirikan makanan Ny. S dengan
anggota keluarga
- Ny. S mengatakan sudah tidak takut lagi
dengan tensinya
O : - Makanan yangdisajikan untuk Ny. S nasi,
sayur asam, lauk tahu, tempe garing
- Makanan untuk Ny. S dan anggota
keluarga yang lain tersendiri
- Wajah Ny. S tamapak lebih relaks
A : Tujuan tercapai
P : Lanjutkan Intervensi
- Anjurkan Ny. S dan keluarga
mengkonsumsi diet hipertensi
- Anjurkan pada Ny. S dan keluarga
mengatur pola tidut Ny. S
I : Melaksanakan tindakan sesuai
intervensi
E : Masalah teratasi
R :-
Pengkajian Keluarga
1. Data Umum
a. Kepala Keluarga (KK) : Ibu S
b. Alamat Dan Telepon/Hp : Gampong Baloy, Kecamatan Blang
Mangat/ -
c. Pekerjaan Kepala Keluarga : Bertani/ Berkebun
d. Pendidikan Kepala Keluarga : SD
e. Komposisi Keluarga
Tabel 3.1 komposisi keluarga ibu S

Hubungan
Umur Pendidikan
No Nama Jenis keluarga kepala
(tahun) terakhir
keluarga
1 Ibu Saidah P KK 54 SMP
2 An. Musliadi L Anak 28 SMA
3 An. Marzuki L Anak 20 SMA

f. Tipe Keluarga : tipe keluarga ibu S adalah single parent


g. Suku Bangsa : Aceh
h. Agama : Islam
i. Status Sosial Ekonomi
Status ekonomi keluarga merupakan ekonomi menengah kebawah. Penghasilan keluarga dari
bertani. Keluarga ibu S mengatakan dengan penghasilan tersebut ibu S merasa belum cukup
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, karena saat ini saat ini ibu S sebagai kepala keluarga
dan saat ini pula dirinya sedang sakit. Anak ibu S yaitu An. Ma sehari-harinya hanya bekerja
sebagai buruh lepas yang kadang kala ada hasil dan kadang tidak dan An.Mu tidak bekerja
hanya membantu ibu S bertani.
j. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Aktivitas rekreasi keluarga Ibu S hanya di habiskan di rumah saja dengan menonton televisi.
2. Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga
a. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Tahap perkembangan dan tugas perkembangan keluarga ibu S saat ini adalah keluarga
dengan anak dewasa (pelepasan) dengan tugas keluarga:
1) Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
2) Mempertahankan keintiman pasangan
3) Membantu orangtua suami/istri yang sedang sakit dan memasuki masa tua
4) Membantu anak untuk mandiri di masyarakat
5) Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga
b. Tugas Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi
Keluarga ibu S belum bisa memenuhi tugasnya sebagai kepala keluarga yang mana anaknya
belum ada yang mandiri dan berkeluarga dan masih tergantung pada dirinya.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga Inti
Ibu S mengatakan dirinya kini sedang mengalami masalah kesehatan dengan gejala sakit
kepala, pusing, lemas, mudah cemas, dan sudah pernah berobat dan memiliki riwayat darah
tinggi sebelumnya. Masalah kesehatan ini sudah dialami ibu S semenjak 1 tahun lebih dan
masih menjadi masalah kesehatannya sampai saat ini karena tidak atau belum kunjung
sembuh.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga Sebelumnya
Ibu S mengatakan riwayat kesehatan keluarganya terdahulu juga memiliki riwayat darah
tinggi dan penyakit kencing manis seperti yang dialami oleh ayah dan adik kandung ibu S
yang memiliki riwayat hipertensi dan kencing manis.
3. Data Lingkungan
a. Karakteristik Rumah
Rumah keluarga ibu S adalah milik pribadi dengan tipe rumah semi permanen dengan luas
5x7 m2 dan berlantai semen, di dalam rumah ada 3 kamar dengan ventilasi yang bagus dan
mendapatkan udara yang bersih, keadaan rumah kurang terawat, SPAL dengan kondisi bersih
yang dialiri ke parit, sumber air bersih dari sumur dengan warna jernih, dan sumber air
minum berasal dari air mineral isi ulang.
b. Karakteritik Tetangga dan Komunitasnya
Ibu S hanya tinggal dengan dua anaknya yang jauh dari sanak saudaranya yang lain.
Karakteristik tetangga dan komunitas ibu S sangat baik dan saling gotong royong dalam hal
kegiatan apapun di lingkungannya dalam berbagai acara. Umumnya penduduk di sekitar
tetangga ibu S berprofesi sebagai petani. Komunikasi antar tetangga sangat baik dan saling
menghargai.
c. Mobilitas Geografis Keluarga
Ibu S sudah lama tinggal di desa tersebut semenjak berkeluarga. Suami ibu S hampir 6 tahun
tiada, namun anak-anak ibu S belum berkeluarga. Karabat dari keluarga ibu S berada di
daerah lain yang agak jauh dari rumah ibu S, namun tidak terlalu jauh dari rumah keluarga
almarhum suaminya.
d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi Dengan Masyarakat
Keluarga ibu S hidup berdampingan dengan tetangga dan terjalin komunikasi dengan baik
antar masyarakat, keluarga Ibu S sering terlibat dalam kegiatan di desanya terlebih begitu
juga dengan anak-anaknya. Namun disaat sakit ibu S jarang keluar rumah dan lebih sering
istirahat dirumahnya (bedrest).
e. Sistem Pendukung Keluarga
Lingkungan tempat tinggal keluarga Ibu S berada jauh dari familinya namun saat ibu S
membutuhkan bantuan tetangga ibu S senang membantu. Keluarga ibu S tergolong keluarga
yang kurang mampu sehingga disaat ibu S keluarga tidak mempunyai biaya untuk berobat
maksimal sehingga ibu S tidak sembuh total dalam berobat.
4. Struktur Keluarga
a. Struktur Peran
Ibu S menjadi tumpuan keluarga dan menjadi kepala keluarga. Anak-anak ibu S sudah
dewasa namun belum mampu untuk berkeluarga sehingga masih menjadi tanggung jawab ibu
S dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun begitu anak-anaknya juga sudah biasa
membantu ibu S mengerjakan kebutuhannya sendiri tapi belum mampu menggantikan peran
pengganti ibu S yang mungkin tidak bisa memenuhi kebutuhan keluarga.
b. Nilai Dan Norma Budaya Keluarga
Nilai dan norma budaya yang diberlakukan keluarga Ibu S berdasarkan anjuran agama dan
adat istiadat yang berlaku di tempatnya terutama dalam hal pendidikan agama dan norma
agama.
c. Pola Komunikasi Keluarga
Sistem komunikasi yang diterapkan Ibu S dalam keluarga termasuk hal yang umum di
lakukan di masyarakat di sekitarnya. Komunikasi yang digunakan adalah menggunakan
bahasa Aceh, komunikasi bersifat terbuka satu sama lain sehingga apabila ada masalah akan
cepat terselesaikan dan komunikasi yang dilakukan biasa saat selesai makan malam dan saat
bersantai.
d. Struktur Pendukung Kekuatan Keluarga
Keluarga Ibu S masih memiliki kerabat yang bisa diharapkan bilamana memerlukan bantuan.
Masalah kesehatan yang terjadi pada ibu S masih bisa diobati dengan dukungan anggota
keluarga namun keluarga ibu S jarang mengabari kerabatnya karena tidak ingin membuat
kerabatnya khawatir.
5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Pendidikan/Afektif
Keluarga ingin anak-anaknya mendapatkan pendidikan yang lebih baik dari dirinya, namun
Ibu S hanya dapat menyekolahkan anaknya sampai jenjang SMA.
b. Fungsi Sosialisasi
Keluarga selalu mengajarkan dan menekankan bagaimana berperilaku baik dengan sesama
karena menurut keluarga dalam hidup ini manusia selalu membutuhkan satu sama lainnya .
c. Fungsi Ekonomi
Menurut keluarga penghasilan hanya diperoleh dari hasil bertani yang mungkin hanya 3
bulan sekali namun keluarga ibu S sudah bersyukur dengan keadaanya walaupun kadang
tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan kini ibu S sudah sering berada di
kasur ketimbang di sawah .
d. Fungsi Pemenuhan (Perawatan/Pemeliharaan Kesehatan)
1) Mengenal Masalah Kesehatan
Keluarga Ibu S sudah mengetahui masalah kesehatan yang terjadi pada ibu S dan sudah
pernah berobat namun sering juga ibu S menganggap sakitnya karena faktor usia. Namun
keluarga tidak mengetahui bahwa penyebabnya juga muncul dari asupan nutrisi yang salah.
2) Mengambil Keputusan Mengenai Tindakan Kesehatan
Ibu S sudah bisa memutuskan untuk berobat ke puskesmas atau tempat praktik jika
mengalami gejala seperti sakit kepala dan pusing untuk mendapatkan perawatan dan
konsultasi kesehatan namun kadang kala ibu S tidak mampu pergi berobat dan anaknya tidak
berada dirumah membuat ibu S tidak terkontrol peyakitnya.
3) Kemampuan Merawat Anggota Keluarga yang Sakit
Ibu S tinggal bersama kedua anaknya. Menurut pengakuan ibu S anaknya sering tidak ada
dirumah sehingga ibu sangat khawatir jika terkadang sakit tidak ada yang melihatnya.
4) Kemampuan Keluarga Memelihara/Memodifikasi Lingkungan Rumah Yang Sehat
Tipe rumah Ibu S tergolong tipe rumah yang sederhana namun jarang terawat yang mungkin
tugas Ibu S yang sudah tumpang tindih yang dan kini ibu S tidak bias beraktivitas maksimal
untuk memenuhi perawatan dan memelihara lingkungan rumah.
5) Kemampuan Menggunakan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Ibu S saat pertama sakit selalu kontrol akan penyakitnya namun sudah 6 bulan terakhir ini ibu
S sudah jarang kontrol penyakitnya ke puskesmas.
e. Fungsi Religius
Keluarga ibu S beragama islam dan ajaran maupun prilaku kedua anaknya ia tekankan harus
sesuai dengan ajaran agama. Begitu juga kegiatan agama didesanya yang dulunya saat aktif
mengikuti segala bentuk kegiatan keagamaan namun sekarang sudah jarang selama
aktivitasnya berkurang karena sakit.
f. Fungsi Reproduksi
Keluarga ibu S adalah keluarga single parent yang tentu saja tidak lagi memiliki keturunan
dan ibu S juga sudah tidak produktif lagi.
6. Stress dan Koping Keluarga
a. Stressor (Masalah) Jangka Pendek
Ibu S gelisah karena masalah kesakitan yang dialaminya sangat menggangu kebiasan
rutinitasnya sehari-hari. Ibu S merupakan masih menjadi tumpuan keluarga dalam memenuhi
kebutuhan sehari jadi ibu sangat mengingikan untuk sembuh total dan bisa beraktivitas secara
normal.
b. Stress (Masalah) Jangka Panjang
Ibu S cemas dengan kondisinya yang sudah mampu merawat anaknya dan terlebih anak-
anaknya adalah laki-laki sehingga kebutuhan keluarga tidak bisa ia harapkan pada anaknya
semua.
c. Kemampuan Keluarga Berespons Terhadap Stressor (Masalah)
Ibu S dan keluarga mengaku cemas dengan kesehatan anggota keluarganya namun keluarga
tidak putus asa dan tidak terlihat menampilkan perilaku yang maladaptif.
d. Strategi Koping yang digunakan
Ibu S dan anaknya selalu mengharapkan adanya petunjuk dan mengharapkan ridha Allah
dalam segala kejadian maupun masalah yang terjadi.
e. Strategi Adaptasi Disfungsional
Keluarga tidak menunjukkan sikap maupun tindakan yang maladaptif dalam menghadapi
masalah.
7. Harapan Keluarga
Keluarga ibu S berharap dengan kehadiran perawat dapat membantu mereka dalam hal
kesehatan dan untuk mengurangi masalah kesehatan yang sedang dialaminya.
8. Data Tambahan
Ibu S mengatakan sakit kepala dengan skala nyeri 2, ibu S mengatakan tidak bisa tidur
dengan nyenyak dan sering memegang kepala. Keluarga mengatakan Ibu S selama ini jarang
beraktivitas dan keadaan ini sudah dirasakan selama kurang lebih 1 tahun terakhir. Keluarga
mengatakan ibu S sudah jarang mengontrol penyakitnya ke puskesmas.
Skala kekuatan otot Ibu S :

9. Pemeriksaan kesehatan tiap anggota keluarga (head to toe)


Tabel 3.2: Pemeriksaan kesehatan Ibu S tanggal 6 Mei 2014
No Area pemeriksaan Hasil
1 Kepala Bentuk oval, rambut ikal, hitam dan lebat.
Nyeri kepala. Tidak ada benjolan di daerah
kranium.
2 Mata/ wajah Ibu S mengeluh matanya kadang-kadang kabur
dan berkunang-kunang saat reaksi nyeri dan
wajah menegang
3 Hidung Penciuman (nervus olfaktorius) tidak ada
masalah
4 Mulut Mulut kering, napas bau, lidah kotor, mukosa
kering.
5 Leher Terkadang Ibu S mengeluh nyeri di pundak
menjalar ke leher. Tidak ada pembesaran
kelenjar limpa.
6 Dada/ thorak Dada simetris, nyeri (+), jantung berdebar-
debar jika sedang sakit/nyeri.
7 Abdomen kadang mengalami konstipasi (namun
peristaltik dalam batas normal saat
pengkajian).
8 Tangan Ekstremitas atas terasa hangat, kram
kelemahan, dapat bergerak minimal dan tidak
ada tanda-tanda yang bermasalah.

9 Kaki Esktremitas bawah terasa hangat, kram,


bergerak minimal.
10 Genetalia Tidak dikaji dan tidak ada keluhan.
11 Keadaan Umum Lemas, menahan rasa sakit dan takut.
12 Lain-lainnya :
Berat badan 65 Kg
Tinggi badan 155 cm
Vital sign TD: 160/100 mmHg, Pulse: 80x/ i, RR: 24x/ i,
T: 37oC

Tabel 3.3: Pemeriksaan kesehatan An. Mu tanggal 6 Mei 2014


No Area pemeriksaan Hasil
1 Kepala Bentuk oval, rambut ikal, lurus, dan tidak ada
masalah kesehatan.
2 Mata Tidak anemis, tidak ada masalah penglihatan.
3 Hidung Tidak ada secret, tidak ada masalah
penciuman.
4 Mulut Mukosa lembab, tidak ada kesulitan menelan,
gigi utuh
5 Leher Tidak ada benjolan, tidak ada pembesaran
kelenjar limpa
6 Dada Simetris, bunyi jantung dan paru dalam batas
normal
7 Abdomen Tidak ada distensi, peristaltik (+), tidak
terdapat kelainan/ masalah kesehatan
8 Tangan Tidak terdapat kelainan/ masalah kesehatan
9 Kaki Tidak terdapat kelainan/ masalah kesehatan
10 Lain-lainnya :
Berat badan 50 Kg
Tinggi badan 160 cm
Vital sign TD: 120/80 mmHg, Pulse: 80x/ i, RR: 20x/ i,
T: 36oC
11 Keadaan umum Tidak terdapat masalah kesehatan

Tabel 3.4: Pemeriksaan kesehatan An. Ma tanggal 6 Mei 2014


No Area pemeriksaan Hasil
1 Kepala Rambut bersih, lebat, lurus dan bebas ketombe
2 Mata Sklera mata kiri dan kanan tidak anemis dan
palpebra merah mudah
3 Hidung Tidak bersekret, dan tidak ada kelainan
penciuman
4 Mulut Mukosa lembab, tidak ada kesulitan menelan,
gigi utuh
5 Leher Tidak ada benjolan, tidak ada pembesaran
kelenjar limpa
6 Dada Simetris, bunyi jantung dan paru dalam batas
normal
7 Abdomen Tidak ada distensi, peristaltik (+), tidak
terdapat kelainan/ masalah kesehatan
8 Tangan Tidak terdapat kelainan/ masalah kesehatan
9 Kaki Tidak terdapat kelainan/ masalah kesehatan
10 Lain-lainnya :
Berat badan 50 Kg
Tinggi badan 155 cm
Vital sign TD: 120/80 mmHg, Pulse: 80x/ i, RR: 20x/ i,
T: 36oC
11 Keadaan umum Tidak terdapat masalah kesehatan

B. Diagnosa Keperawatan
1. Analisa Data
Tabel 3.5 Analisa Data
No Data Masalah Etiologi
1 Tanggal: 6 Mei 2014 Gangguan rasa Ketidakmampuan
Data Subjektif: nyaman (nyeri) keluarga dalam
- Ibu S mengeluh sakit kepala merawat anggota
- Ibu S mengatakan nyeri skala 2 keluarga yang
- anak-anak ibu S mengatakan mengalami
kurang memahami cara hipertensi.
merawat ibu S
- ibu S tidak diet makanan
khusus dan makan tanpa ada
pantangan.
- Pola tidur ibu S tidak sesuai dan
kurang dari kebutuhan.
Data Objektif:
- Ibu S sering terlihat memegang
kepala bagian belakang.
- Wajah ibu S terlihat cemas dan
tagang.
- TD : 160/100 mmHg
- Pulse : 80 x/menit
- RR : 24 x/menit
- T : 37oC
2 Tanggal : 6 Mei 2014 Intoleransi aktivitas Ketidakmampuan
Data Subjektif: keluarga dalam
- Ibu S mengatakan selama ini merawat anggota
tidak bisa mengerjakan keluarga yang
aktifitasnya sehari-hari dan mengalami
sering bedrest. hipertensi.
- Keluarga mengatakan bahwa
ibunya sudah mengalami
penyakit ini lebih sari 1 tahun
dan sudah jarang bekerja atau
pergi kesawah selama ini.
Data Objektif:
- Ibu S tidak bisa mengerjakan
pekerjaanya dengan maksimal.
- Ibu S sering bedrest total saat
sakit.
- Ibu S sering mengeluh nyeri
dan susah tidur.
Skala kekuatan dan persentasi
kekuatan otot
4444 4444
4444 4444

Tabel 3.5: Lanjutan Analisa Data


No Data Masalah Etiologi
3 Tanggal 6 Mei 2014 Resiko terjadi Ketidak mampuan
Data Subjektif: komplikasi penyakit keluarga mengenal
- Ibu S mengatakan tidak hipertensi ( Cedera masalah kesehatan
mengerti dampak dari darah CerebroVasculer/ pada anggota
tinggi yang di deritanya CVA) keluarga yang sakit
- Ibu S mengatakan tidak pernah
pantangan makan.
- Ibu S mengatakan sudah
jarang kontrol ke puskesmas
Data Objektif:
- TD : 160/100 mmHg.
- Jarang kontrol ke Puskesmas.
- Keluarga ibu.S tidak tahu
tentang Diet pada hipertensi.
- Keluarga tidak ada yang
mampu merawat dan
mengidentifikasi tanda-tanda
komplikasi yang terjadi pada
ibu S.

2. Rumusan Diagnosa Keperawatan


Tabel 3.6 Rumusan Diagnosa Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan (PES)
1 Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga dalam
merawat anggota keluarga yang mengalami hipertensi ditandai dengan Data Subjektif:
Ibu S mengeluh sakit kepala, Ibu S mengatakan nyeri skala 2 , anak-anak ibu S
mengatakan kurang memahami cara merawat ibu S, ibu S tidak diet makanan khusus
dan makan tanpa ada pantangan, Pola tidur ibu S tidak sesuai dan kurang dari
kebutuhan. Data Objektif: Ibu S sring terlihat memegang kepala bagian berlakang.,
Wajah ibu S terlihat cemas dan tagang, vitak sign :TD : 160/100 mmHg, Pulse : 80
x/menit, RR : 24 x/menit, T : 37oC.

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga dalam merawat


2 anggota keluarga yang mengalami hipertensi ditandai dengan Data Subjektif: Ibu S
mengatakan selama ini tidak bisa mengerjakan aktifitasnya sehari-hari dan sering
bedrest, Keluarga mengatakan bahwa ibunya sudah mengalami penyakit ini lebih sari 1
tahun dan sudah jarang bekerja atau pergi kesawah selama ini. Data Objektif: Ibu S
tidak bisa mengerjakan pekerjaanya dengan maksimal, Ibu S sering bedrest total saat
sakit, Ibu S sering mengeluh nyeri dan susah tidur .
Skala kekuatan dan persentasi kekuatan otot
4 4
4 4

Resiko terjadi komplikasi penyakit hipertensi (Cedera CerebroVasculer /CVA)


berhubungan dengan Ketidak mampuan keluarga mengenal masalah kesehatan pada
anggota keluarga yang sakit ditandai dengan Data Subjektif: Ibu S mengatakan tidak
3 mengerti dampak dari darah tinggi, Ibu S mengatakan tidak pernah pantangan makan.
Data Objektif: TD : 160/100 mmHg, Jarang kontrol ke Puskesmas, Keluarga ibu S
tidak tahu tentang Diet pada hipertensi, Keluarga tidak ada yang mampu merawat dan
mengidentifikasi tanda-tanda komplikasi yang terjadi pada ibu S.

3. Penilaian (Skoring) Diagnosa Keperawatan


Diagnosa Keperawatan 1
Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga dalam
merawat anggota keluarga yang mengalami hipertensi.
Tabel 3.7 Skoring Diagnosa Keperawatan 1
No Kriteria Skor Pembenaran
1 Sifat masalah: 3x 1 = 1 Masalah sudah terjadi dan
tidak/kurang 3 menjadi penyebab timbulnya
sehat berbagai masalah lainya. Nyeri
kepala dirasakan ibu S karena
peningkatan tekanan vaskuler
serebral yang ditandai dengan
TD : 160/100 mmHg.
2 Kemungkinan 1x2 = 1 Masalah dapat diatasi dengan
masalah dapat 2 mengatasi gejala dan penyebab
diubah: hipertensi dan kontrol teratur.
sebagian
3 Potensial 2x1 = Rasa nyeri dapat dikurangi
masalah untuk 2/3 melalui pengobatan dan
dicegah : cukup 3 perawatan yang tepat
4 Menonjalnya 2x1 = 1 Keluarga menyadari ibu S
masalah: 2 mempunyai masalah dampak
masalah berat dari hipertensi maka segera
dan harus mengatasi masalah tersebut
segera harus
ditangani.
Total skor 3 2/3

Diagnosa Keperawatan 2
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota
keluarga yang mengalami hipertensi.
Tabel 3.8 Skoring Diagnosa Keperawatan 2
No Kriteria Skor Pembenaran
1 Sifat 2x 1 = Hipertensi yang dialami oleh ibu S
masalah: 2/3 menyebabkan Ibu S tidak sanggup
ancaman 3 melakukan aktivitas-aktivitas yang
kesehatan berat dan menyebabkan ibu S
harus bedrest total selama sakit
jadi jika dibiarkan ini akan
menyebabkan resiko komplikasi
penyakit lainnya.
2 Kemungkina 2x2 = 2 Masalah intoleransi aktivitas
n masalah 2 terjadi karena ibu S nyeri
dapat diubah: bertambah saat beraktivitas jadi
mudah masalah dapat selesai dengan
hilangnya keluhan nyeri.
3 Potensial 3x1 = 1 Kemungkinan masalah dapat
masalah 3 dicegah dengan menghindari
untuk faktor pencetus, serta fasilitas
dicegah: pelayanan pasien dapat dijangkau.
tinggi
4 Menonjolnya 1x2 = Ibu S mengatakan ini sulit
masalah: 2 bergerak dan membuatnya cemas
masalah ada karena haus istirahat total akan
tapi tidak tetapi ia tetap bekerja dengan
perlu segera sesekali memaksakan diri.
ditangani
Total skor 4 1/6

Diagnosa Keperawatan 3
Resiko terjadi komplikasi penyakit hipertensi (CVA) berhubungan dengan Ketidak mampuan
keluarga mengenal masalah kesehatan pada anggota keluarga yang sakit.
Tabel 3.9 Skoring Diagnosa Keperawatan 3
No kriteria Skor Pembenaran
1 Sifat masalah: 2x 1 = 2/3 Penyakit Hipertensi merupakan
ancaman 3 penyakit menahun yang sulit sembuh
kesehatan total.
2 Kemungkinan 1x2 = 1 Komplikasi pada Hipertensi bisa
masalah dapat 2 disebabkan dari berbagai faktor apalagi
diubah: bila klien tidak disiplin dalam
sebagian perawatan kesehatannya.
3 Potensial 3x1 = 3 Sumber-sumber dan tindakan untuk
masalah untuk 3 mencegah meningkatnya tekanan darah
dicegah: tinggi bisa terjangkau oleh keluarga Ny.S
4 Menonjolnya 0x1 = 0 Masalah belum muncul sehingga
masalah: 2 masalah tidak dianggap serius oleh Ny.
masalah tidak S dan keluarganya
dirasakannya.
Total skor 3 2/3

4. Prioritas Diagnosa Keperawatan


Tabel 3.10 Prioritas Diagnosa Keperawatan
Priorita Diagnosa Keperawatan Skor
s
1 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
Ketidakmampuan keluarga dalam merawat 4 1/6
anggota keluarga yang mengalami hipertensi.
2 Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan
dengan Ketidakmampuan keluarga dalam
3 2/3
merawat anggota keluarga yang mengalami
hipertensi.
3 Resiko terjadi komplikasi penyakit hipertensi
(CVA) berhubungan dengan Ketidak mampuan
keluarga mengenal masalah kesehatan pada
anggota keluarga yang sakit.
Px. Fisik Ny. P Ny. PW
TD 220/150 mmHg 130/80 mmHg
Nadi 88 x/mnt 94 x/mnt
Suhu 36.8 C 36.5 C
RR 21 x/menit 18 x/menit
Kepala Simetris, tidak ada nyeri Simetris, tidak ada nyeri
tekan,rambut bersih, tekan,rambut bersih, warna
warna hitam hitam
Mata Simetris, konjungtiva Simetris, konjungtiva tidak
tidak anemis, sklera tidak anemis, sklera tidak ikterik
ikterik, klien memakai
alat bantu kacamata
Hidung Bersih, fungsi penciuman Bersih, fungsi penciuman
baik, tidak ada sekret, baik, tidak ada sekret, tidak
tidak ada pernafasan ada pernafasan cuping
cuping hidung hidung
Telinga Bersih, simetris, tidak ada Bersih, simetris, tidak ada
serumen, fungsi serumen, fungsi
pendengaran baik pendengaran baik (menoleh
(menoleh saat dipanggil saat dipanggil nama)
nama)
Mulut Bersih, simetris, mukosa Bersih, simetris, mukosa
bibir lembab, fungsi bibir lembab, fungsi
pengecapan dan pengecapan dan mengunyah
mengunyah baik baik
Leher Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid, tidak ada kelenjar tiroid, tidak ada
distensi vena jugularis distensi vena jugularis
Dada Bentuk simetris, Bentuk simetris, Pergerakan
Paru-paru Pergerakan dinding dada dinding dada simetris, tidak
simetris, tidak ada ada penggunaan otot bantu
penggunaan otot bantu pernafasan, bunyi nafas
pernafasan, bunyi nafas vesikuler.
vesikuler.
Jantung Ictus cordis tidak tampak, Ictus cordis tidak tampak,
bunyi jantung I,II tunggal bunyi jantung I,II tunggal
Abdomen simetris, tidak ada nyeri simetris, tidak ada nyeri
tekan tekan
Ekstrimitas Tidak ada varises, tidak Tidak ada varises, tidak ada
ada udema. Skala udema. Skala kekuatan otot
kekuatan otot :5 :5
Kulit Warna kulit sawo matang, Warna kulit sawo matang,
tidak ada lesi, turgor kulit tidak ada lesi, turgor kulit
kembali dalam < 2 detik. kembali dalam < 2 detik.
Genitalia Bersih, jenis kelamin Bersih, jenis kelamin
perempuan perempuan

H. Harapan Keluarga :
Ny. P berharap klien bisa sembuh dan dapat bekerja untuk biaya kuliah anaknya, klien
juga berharap anaknya dapat lulus kuliah.

II. DIAGNOSIS KEPERAWATAN KELUARGA


A. Analisa Data
Data Masalah (P) Penyebab (E)
DS:
Ny. P mengatakan dulu
pernah periksa ke puskesmas
tekanan darahnya 250/150
mmHg dan tidak bisa bangun
selama dua hari.
Ny. P mengatakan sudah Resiko terjadinya Ketidak mampuan
terbiasa dengan keadaannya. komplikasi hipertensi keluarga merawat
Ny. P mengatakan jarang anggotanya yang sakit
memeriksakan kesehatannya karena kurangnya
dan akan membawa ke pengetahuan keluarga
puskesmas apa bila
penyakitnya sudah berat dan
tidak dapat ditangani di
rumah.
Ny. P mengatakan punya
riwayat hipertensi.
Untuk mengontrol tekanan
darahnya klien sering makan
jus pepaya muda dan
mengurangi makanan yang
asin.
Ny. P mengeluhkan sekarang
kakinya sedang kesemutan.

DO :
N = 220/150 mmHg
Rr = 22 x/menit
N = 88 x/menit
T = 36,8C
DS :
Ny. P mengatakan bahwa
anaknya sehat dan tidak
pernah menderita sakit parah Potensial peningkatan
Ny. P mengatakan anaknya status kesehatan
rukun rukun. anggota keluarga Ny.
Ny. P mengatakan bila P
anaknya sakit maka akan
segera ke puskesmas.

DO :
Pemeriksaan fisik anggota
keluarga tidak di temukan
adanya kelainan.

B. Skoring dan Prioritas Diagnosis Keperawatan


1. Resiko terjadinya komplikasi hipertensi pada Ny. P berhubungan dengan ketidak mampuan
keluarga merawat anggotanya yang sakit karena kurangnya pengetahuan keluarga tentang
hipertensi.
No Kriteria Skor Pembenaran
1. Sifat masalah: x1= Ny. P mengatakan mempunyai
Ancaman riwayat hipertensi. Namun sekarang
tidak mengeluhkan apa apa.
Tekanan datrah sekarang 220/150
mmHg
2. Kemungkinan x2=2 Ny. P mengatakan harapannya untuk
masalah dapat dapat sembuh dan sangat berharap
diubah: pada petugas kesehatan akan
Mudah memberikan pengetahuan kesehatan
tenatang penyakitnya lebih lanjut.
3. Potensial masalah x1= Keluaraga mengetahui penyakit yang
dapat dicegah: diderita Ny.P, namun keluarga tidak
Cukup pernah memeriksakan ke puskesmas.
Menonjolnya x1=1 Ny. P mengatakan tidak perlu ke
masalah: puskesmas karena tidak punya
4. Ada masalah, keluhan.
tetapi tidak perlu
ditangani
Total skor 3

2. Potensial peningkatan status kesehatan anggota keluarga Ny. P


No Kriteria Skor Pembenaran
1. Sifat masalah: x1= Ny. P mengatakan tidak perlu di
Ancaman bawa ke puskesmas karena tidak ada
keluhan apa apa, keluarganya juga
mengatakan jika penyakit ibunya
sudah berat baru akan membawa ke
puskesmas
2. Kemungkinan x2=1 Belum sadarnya Ny.PW terhadap
masalah dapat penyakit ibunya sehingga jarang
diubah: memeriksakan ke puskesmas apa bila
Sebagian belum berat.
3. Potensial masalah x1= Keluarga Ny.P mengetahui
dapat dicegah: penyakitnya namun jarang ke
Cukup puskesmas karena tidak merasakan
keluhan apapun.
4. Menonjolnya x1= Ny. P mengatakan tidak perlu ke
masalah: puskesmas karena tidak punya
Ada masalah, keluhan
tetapi tidak perlu
ditangani
Total skor 2

C. Prioritas Diagnosis Keperawatan dengan Skoring


No. Diagnosa Keperawatan Skor
1. Resiko terjadinya komplikasi hipertensi pada Ny. P
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga 3
merawat anggota yang sakit karena kurangnya
pengetahuan keluarga tentang hipertensi
2. Potensial peningkatan status kesehatan anggota 2
keluarga Ny.P

D. Intervensi Keperawatan
No. Tujuan Tujuan Jangka Kriteria Standar
Dx Jangka Pendek Evaluasi Evaluasi Intervensi
Panjang
1. Setelah di Setelah Verbal keluarga 1. Jelaskan dan
berikan dilakukan 4 Psikomoto mengerti diskusikan
perawatan kali kunjungan r tentang dengan keluarga
selama 1 keluarga dapat - Penyebab tentang penyakit
minggu : hipertensi hipertensi :
keluarga 1. Memahami - Tanda dan - Pengertian
dapat tentang gejala - Tanda dan
merawat hipertensi hipertensi gejala
anggota 2. Dapat - Faktor yang - Faktor resiko
keluarga merawat mempengaruhi hipertensi
yang anggota hipertensi - Penyebab
memderita keluarga -
Komplikasi hipertensi
hipertensi hipertensi - Cara - Komplikasi
sehingga 3. Tekanan darah pencegahan - Cara
tidak terjadi Ny. P dan perawatan pencegahan dan
komplikasi terkontrol - Keluarga perawatan
membawa Ny. hipertensi.
P ke2. Lakukan
puskesmas pemeriksaan
tekanan darah
3. Motivasi
keluarga untuk
membawa Ny.P
berobat ke
puskesmas.
2. Setelah Seteah Verbal - Keluarga Ny.P 1. Jelaskan pada
dilakukan dilakukan 4 Psikomoto tidak pernah keluarga untuk
kunjungan kali kunjungan r mengeluhkan tetap
selama 1 keluarga dapat penyakit yang mempertahanka
minggu mempertahank serius n kesehatannya
keadaan an dan 2. Jelaskan kepada
kesehatan meningkatkan keluarga tentang
anggota derajat pola hidup sehat
keluarga kesembuhanny - Makan tertatur
Ny. P a - Istirahat cukup
meningkat - Olahraga
- Menghindari
stress
3. Motivasi untuk
memeriksakan
kesehatan
secara teratur.

E. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan


Hari/Tanggal/
No. Diagnose Implementasi Evaluasi
keperawatan
S:
Sabtu, 9 Mei
- Klien mengatakan penyakit
2015
tekanan darah tinggi tidak
Resiko 1. Membina hubungan saling
boleh makan yang asin
terjadinya percaya
asin
komplikasi 2. Menggali pengetahuan
O:
hipertensi pada keluarga tentang penyakit
- Keluarga nampak tertarik
Ny. P hipertensi
dengan diskusi dengan
berhubungan 3. Berdiskusi dengan keluarga
mahasiswa
dengan tentang tindakan tindakan
1. - Keluarga nampak mengerti
ketidakmampuan keluarga yang sudah
tentnag penjelasan yang
keluarga dilakukan
dijelaskan mahasiswa
merawat anggota
4. Melakukan pemeriksaan
- TD : 220/150 mmHg
yang sakit tekanan darah
A:
karena 5. Menganjurkan untuk pergi ke
- Kurangnya pengetahuan
kurangnya puskesmas
tetang hipertensi
pengetahuan
P:
keluarga tentang
- Menjelaskan tentang
hipertensi
hipertensi
1.
Senin, 11 Mei Melakukan pemeriksaan S :
2015 tekanan darah - Keluarga mengatakan
Resiko 2. Penkes keluarga dan pasien paham dengan penjelasan
2. terjadinya tentang Hipertensi yang disampaikan
komplikasi - Pengertian - Ny. P mengatakan kemaren
hipertensi -
pada Tanda dan gejala tidak sempat untuk ke
Ny. -P Komplikasi puskesmas.
berhubungan - Penyebab O:
dengan - Faktor resiko - Keluarga dapat menjelaskan
ketidakmampuan kembali tentang pengertian,
keluarga tanda dan gejala, serta
merawat anggota komplikasi hipertensi
yang sakit - TD : 200/150 mmHg
karena A:
kurangnya - Pengetahuan tentang
pengetahuan tekanan darah keluaraga
keluarga tentang bertambah
hipertensi P:
- Pantau tekanan darah
penderita
- Motivasi untuk berobat
kepuskesmas

S:
- Keluarga mengatakan pahan
dengan penjelasan yang
disampaikan
O:
1.
Rabu, 13 Mei Memberi penyuluhan
- Keluarga menjelaskan
2015 kesehatan tentang pola hidup
kembali tentang pola hidup
Potensial sehat :
sehat
3. peningkatan - Mengatur makanan
- Tekanan darah Ny. P
-
status kesehatan Mengatur istirahat
160/100 mmHg
anggota keluarga
- Olahraga teratur
A:
Ny.P 2. Mengatur tekanan darah
- Pengetahuan tentang pola
hidup bertambah
P:
- Pantau status kesehatan
anggota keluarga Ny. P
Jumat, 15 Mei
2015 S:
- Ny. P mengatakan sudah
Resiko kepuskesmas dan
terjadinya memeriksakan tekanan
komplikasi darahnya dan mendapat
hipertensi pada terapi :
Ny. P Catopril 2x 25 mh
berhubungan O:
1. Mengevaluasi kunjungan
4. dengan - TD 200/150 mmHg
perawatan keluarga
ketidakmampuan A:
keluarga - Tekanan darah Ny. P masih
merawat anggota tinggi
yang sakit P:
karena - Motivasi untuk tetap
kurangnya mengontrol TD secara
pengetahuan teratur
keluarga tentang - Terminasi akhir
hipertensi

Anda mungkin juga menyukai