Pemilihan benih
Di pasaran banyak macam varietas cabe keriting, mulai dari hibrida hingga
varietas lokal. Cara menanam cabe lokal dan hibrida tidak mempunyai perbedaan
yang berarti. Saat ini terdapat varietas lokal hasil seleksi, produktivitasnya pun
lebih baik daripada varietas lokal tanpa seleksi. Benihnya dijual dalam kemasan
kaleng seperti tampar yang diproduksi Sang Hyang Sri. Dari segi teknis, cara
menanam cabe keriting lokal lebih sederhana dibanding cara menanam cabe
hibrida.
Penyemaian benih
Pertama-tama benih cabe harus disemaikan terlebih dahulu. Proses penyemaian
ini gunanya untuk menyeleksi pertumbuhan benih, memisahkan benih yang
tumbuhnya kerdil, cacat atau berpenyakit. Selain itu juga untuk menunggu
kesiapan bibit sampai cukup tahan ditanam di tempat yang lebih besar.
Tempat persemaian bisa berupa polybag ukuran kecil (89 cm), daun pisang, baki
(tray) persemaian, atau petakan tanah
1. Buat petakan tanah dengan ukuran secukupnya,
2. Campurkan kompos dengan tanah lalu aduk hingga rata. Butiran tanah dibuat
sehalus mungkin agar perakaran bisa menembusnya dengan mudah.
3. Buat ketebalan petakan tersebut 5-10 cm, diatasnya buat larikan dengan jarak
10 cm.
4. Masukkan benih cabe dalam larikan dengan jarak 7,5 cm kemudian siram untuk
membasahi tanah dan tutup dengan abu atau tanah.
5. Setelah itu tutup dengan karung goni basah selama 3-4 hari, pertahankan agar
karung goni tetap basah.
6. Pada hari ke-4 akan muncul bibit dari permukaan tanah, kemudian buka karung
goni. Sebaiknya petakan ditudungi dengan plastik transparan untuk melindungi
bibit cabe yang masih kecil dari panas berlebih dan siraman air hujan langsung.
7. Tanaman cabe siap dipindahkan ke polybag besar setelah berumur 3-4 minggu,
atau tanaman telah mempunyai 3-4 helai daun.
Penyiapan media tanam
Pilih polybag yang berukuran diatas 30 cm, agar media tanam cukup kuat
menopang pertumbuhan tanaman cabe yang rimbun. Selain polybag, bisa juga
digunakan pot dari jenis plastik, semen, tanah, atau keramik. Atau bisa juga
menggunakan wadah-wadah bekas yang tidak terpakai lagi, beri lubang pada
dasar wadah untuk saluran drainase.
Cara menanam cabe dalam polybag bisa menggunakan media tanam dari
campuran tanah, kompos, pupuk kandang, sekam padi, arang sekam, dan lain-
lainnya
Beberapa contoh komposisi media tanam diantaranya adalah
(1) Campuran tanah dengan kompos dengan komposisi 2:1,
(2) Campuran tanah, pupuk kandang, dan arang sekam dengan komposisi 1:1:1,
(3) Campuran tanah dan pupuk kandang dengan komposisi 2:1.
Catatan: Apabila menggunakan pupuk kandang, sebaiknya pilih pupuk yang telah
matang.
media tanam sebaiknya dibuat sehalus mungkin dengan cara mengayaknya.
Apabila langkah diatas sudah siap selanjutnya:
1. Tambahkan sekitar 3 sendok NPK dalam setiap polybag.
2. Aduk hingga campuran tersebut benar-benar rata.
3. Lapisi bagian dalam polybag dengan sabut kelapa, pecahan genteng, atau
pecahan styrofoam.
Pemindahan bibit
Setelah bibit tanaman dan media tanam siap, pindahkan bibit tanaman cabe dari
tempat persemaian kedalam polybag. Lakukan di pagi hari atau sore hari, dimana
matahari tidak terlalu terik untuk menghindari stres pada tanaman.
1. Buat lubang tanam pada polybag sedalam 5-7 cm.
2. pindahkan bibitdari media persemaian berikut tanah yang menempel di akar
bibit dengan hati hati dan masukkan kedalam lubang tanam.
Pemeliharaan dan perawatan
1. Berikan pemupukan tambahan dengan dosis satu sendok makan NPK per
polybag setiap bulannya. Atau apabila ingin menanam cabe secara organik,
sebagai gantinya semprotkan pupuk organik cair pada masa pertumbuhan daun
dan pertumbuhan buah.
2. Tambahkan satu kepal kompos atau pupuk kandang kambing pada saat tanaman
mau berbuah.
3. Penyiraman, tanaman cabe sebaiknya disiram sekurang-kurangnya 3 hari sekali.
Apabila matahari bersinar terik, siram tanaman setiap hari.
4. Pengajiran, setelah tanaman cabe tumbuh sekitar 20 cm, berikan ajir bambu.
Ajir ini berguna untuk menopang tanaman agar berdiri tegak.
5. Perompesan, tunas-tunas muda yang tumbuh di ketiak daun sebaiknya
dihilangkan (dirompes). Perompesan dimulai pada hari ke-20 setelah tanam,
perompesan biasanya dilakukan tiga kali hingga terbentuknya cabang. Gunanya
agar tanaman tidak tumbuh kesamping ketika batang belum terlalu kuat
menopang.
Hama dan penyakit,
penggunaan pestisida sebaiknya hanya dilakukan bila tanaman terlihat terserang
hama atau sakit.
1. Apabila terlihat ada hama putih semprot dengan pestida,
2. Bila terlihat ada bakal ulat semprot dengan insektisida secukupnya,
3. Kalau terlihat jamur gunakan fungisida.
Pemanenan
Umur cabe dari mulai tanam hingga panen bervariasi tergantung jenis varietas dan
lingkungan. Masa panen terbaik adalah saat buah belum sepenuhnya berwarna
merah, masih ada garis hijaunya. Buah seperti ini sudah masuk bobot yang
optimal dan buah cabe masih bisa tahan 2-3 hari sebelum terjual oleh pedagang di
pasar. Waktu panen sebaiknya dilakukan pada pagi hari setelah embun kering.
Setiap jenis tanaman membutuhkan kondisi tanah tertentu untuk dapat tumbuh
dengan baik. Tanaman obat tidak harus ditanam di kebun atau pekarangan, tetapi
dapat juga ditanam di polybag atau pot. Polybag adalah plastik yang pada sisi
agak bawah terdapat lubang-lubang kecil, gunanya untuk pembuangan air agar
kondisi media tanam tidak lembab yang bisa menyebabkan tanaman menjadi mati/
membusuk.
Berikut bahan dan alat untuk budidaya tanaman obat sesuai dengan tempat
membudidayakan.
a. Bahan
Benih atau bibit tanaman obatPupukMedia tanamPestisida
b. Alat
1) Kebun/Pekarangan
2) Pot
Polybag pot atau wadah dari limbah botol mineralSekop untuk memasukkan
media tanam ke dalam wadahCangkul digunakan untuk mengaduk media tanam
ketika dicampur dengan pupuk.
Teknik budidaya tanaman obat tidak jauh berbeda dengan teknik budidaya
tanaman sayuran. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
budidaya tanaman obat agar memperoleh hasil yang maksimal.
a. Pembibitan
1) Perbanyakan generatif
Perbanyakan secara vegetatif dapat dilakukan secara alami dan buatan. Vegetatif
alami dilakukan dengan tunas, rhizome, geragih, tunas, umbi batang, dan umbi
lapis. Vegetatif buatan dilakukan dengan cara stek, runduk, okulasi, menyambung,
dan cangkok. Berikut contoh pembibitan tanaman obat secara vegetatif buata