Anda di halaman 1dari 1

Toilet Polinema, Lumrah atau Perlu Dibenah?

Toilet merupakan salah satu fasilitas penunjang sehari-hari yang banyak tersedia di
tempat umum. Sebagai salah satu institusi pendidikan, Politeknik Negeri Malang (Polinema)
menyediakan enam tolilet dalam setiap gedung. Meski demikian, berdasarkan survei secara
acak pada beberapa mashasiswa setiap jurusan, keadaan toilet di Polinema memerlukan
pembenahan karena kebersihan dan fasilitas yang kurang.

Nayla Adiba mahasiswi D4 Teknologi Kimia Industri menjelaskan, Toilet di gedung


AO dan AQ sebenarnya cukup layak, tetapi sabun dan perlengkapan lain kurang tersedia. Dia
itu juga menambahkan, toilet di gedung AO lantai 1 bak mandinya jarang dikuras sehingga
lebih nyaman untuk pergi ke toilet di lantai 2. Dosen Jurusan Teknologi Informasi Putra Prima
Arhandi mengungkapkan, toilet di Polinema bisa dibilang layak akan tetapi banyak fasilitas
yang rusak dan kebersihan toilet kurang terjaga. Tidak hanya dari segi fasilitas, jumlah toilet
luar ruangan dirasa kurang mencukupi. Seperti yang diterangkan Imron Alamsyah dari D3
Akuntansi, Saat di luar ruangan saya kesulitan menemukan kamar mandi, terutama sore hari.
Faktanya memang di atas pukul 17.00 WIB, sebagian gedung sudah tutup. Toilet outdoor yang
bisa digunakan hanyalah di Masjid An-Nur, gedung AS, dan kantin.

Menanggapi keluhan mengenai kebersihan toilet, Samsul Hadi Office Boy (OB) Jurusan
Teknik Elektro menjelaskan, pembersihan toilet dilakukan setiap pukul 08.00 WIB dan
dilakukan pengontrolan keadaan toilet setiap jam. Irfan Rudianto, OB di Gedung Sipil juga
menambahkan bahwa kotornya toilet dan fasilitas pendukung yang rusak dikarenakan oleh
pengguna itu sendiri yakni mahasiswa. Sebab terkadang mereka pergi ke toilet hanya untuk
bermain air. Bahkan merokok di kamar mandi, hal ini juga dapat menjadi pemicu toilet berbau
tidak sedap, imbuh Riyanti, mahasiswi Jurusan Teknologi Informasi.

Haryono, S.E. selaku Kepala Urusan Rumah Tangga (URT) memaparkan bahwa, toilet
yang ada di Polinema termasuk tanggung jawab URT. Tetapi pembenahannya harus menunggu
permohonan perbaikan oleh jurusan kepada Pudir II sesuai alur birokrasi. Ketika disposisi
untuk URT, maka kami dapat segera memproses perbaikan tersebut. Sabun cuci tangan, sabun
lantai, kain pel, dan sebagainya, setiap bulan sudah disediakan dan dapat diambil oleh OB di
gudang, imbuh beliau. Samsul Arifin, S.Pd., staff administrasi Pudir II menambahkan bahwa
utilitas bangunan telah diterapkan, termasuk rasio toilet dan mahasiswa. Apabila masih terdapat
keluhan, aspirasi mahasiswa tersebut dapat disalurkan melalui fasilitas kotak saran dari Kantor
Jaminan Mutu (KJM) guna dibahas pada rapat pimpinan setiap semester. Hanya saja karena
anggaran dana di Polinema sudah terbagi dalam plot bagian masing-masing, sehingga
pembangunan atau perbaikan yang berat membutuhkan waktu.

Pada akhirnya, keadaan toilet Polinema merupakan cerminan sikap pengguna. Sebagai
civitas akademika Polinema, sudah menjadi tugas kita untuk ikut menjaga fasilitas kampus
demi kepentingan bersama karena ketidaknyamanan yang dibuat oleh satu pihak akan
merugikan pihak lain.

Anda mungkin juga menyukai