Tujuan
a. Membuat desain jaringan komputer berdasarkan masalah / use case yang kita
buat.
b. Mengimplementasikan desain jaringan yang kita buat pada packet tracer.
2. Teori Dasar
2.1 Topologi ring
2.1.1 Kelebihan
2.1.2 Kekurangan
Modem
Modem (Modulator Demodulator) merupakan perangkat yang menghubungkan
kita ke internet. Perangkat ini berfungsi mengubah sinyal Analog menjadi sinyal
Digital. Modem mengganti sinyal digital dari komputer menjadi sinyal analog
ketika melewati medium seperti saluran telepon, kemudian modem merubah
kembali sinya tersebut menjadi sinya digital saat menuju komputer tujuan. Hal ini
dilakukan agar bisa dipahami oleh komputer.
Kabel Jaringan
Kabel jaringan merupakan peralatan yang berfungsi sebagai media penghubung
antara komputer dengan komputer atau komputer dengan perangkat jaringan
lainnya. Berikut adalah jenis-jenis kabel yang digunakan dalam jaringan komputer.
Konektor
Konektor adalah alat yang menghubungkan kabel dengan network adapter. Coba
bayangkan apabila tidak ada konektor, dengan cara bagaimana kabel-kabel
jaringan dapat terhubung dengan network adapter atau NIC. Jeni konektor tentunya
disesuaikan dengan jenis kabel yang digunakan.
Switch
Sebenarnya fungsi dari switch adalah sama dengan hub. Namun sebenarnya cara
kerja switch sedikit lebih rumit bila dibandingkan dengan hub. Switch tidak hanya
sekedar mengurusi sinyal listrik tapi juga harus memproses informasi pada lapisan
atau layer data link, informasi yang dicek oleh switch adalah alamat MAC address
dari setiap perangkat dan komputer yang tersambung dengan dirinya.
Repeater
Repeater berfungsi untuk memperkuat sinyal dengan cara menerima sinyal dari
suatu segmen jaringan lalu memancarkan kembali dengan kekuatan yang sama
dengan sinyal asli pada segmen kabel yang lain.
Bridge
Fungsi dari bridge itu sama dengan fungsi repeater tapi bridge lebih fleksibel dan
lebih cerdas dari pada repeater. Bridge dapat menghubungkan jaringan yang
menggunakan metode transmisi yang berbeda. Misalnya bridge dapat
menghubungkan Ethernet baseband dengan Ethernet broadband.
Router
Fungsi utama router adalah sebagai perangkat dalam jarinan komputer yang
digunakan sebagai penghubung antara jaringan atau network. Router yang
menentukan jalur mana yang terbaik untuk dilewati paket data sehingga data dapat
sampai ke tujuannya. Penjelasan lengkap tentang Router
2.2.1 Routing statis dan dinamis
2.3.1 statis
2.3.2 dinamic
Dynamic Routing (Router Dinamis) adalah sebuah router yang memiliki dan
membuat tabel routing secara otomatis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan
juga dengan saling berhubungan antara router lainnya. Protokol routing mengatur
router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling
memberikan informasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi
routing yang dapat mengubah isi forwarding table, tergantung keadaan jaringannya.
Dengan cara ini, router-router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu
meneruskan data ke arah yang benar. Dengan kata lain, routing dinamik adalah
proses pengisian data routing di table routing secara otomatis.
Dynamic router mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan
ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah network ke network lainnya.
Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh paket-paket tersebut.
Administrator hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari paket, dan
kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing berubah, sesuai
dengan pelajaran yang didapatkan oleh router.
Profitabilitas
Seperti komputer mulai jaringan bersama-sama, ekspresi efisiensi
mereka dinyatakan multiplicatively, daripada nilai tambahan, atau
setidaknya harus, sekali lagi, dengan arsitektur jaringan yang tepat.
Intinya adalah bahwa jika jaringan Anda dibangun dengan benar,
menggunakan industri praktek terbaik dan arsitektur logis, maka Anda
akan menyadari bahwa efisiensi.
3. Prosedur
Mencari / menentukan use case (pabrik A dengan cabang berapa dan jumlah host
berapa).
Membuat design jaringan .
Melakukan perhitungan IP Address sesuai dengan jumlah pengguna yang digunakan.
Melakukan Routing statis dan dinamis.
Mengimplementasikan di packet tracer
4. Hasil percobaan
Jumlah User 60
Ip Address 201.1.1.1
Subnet 255.255.255.192
broadcast 201.1.1.63
Tabel 1 perhitungan tabel 1
IP 11001010.00000001.00000001.00000001 202.1.1.1
SM 11111111.11111111.11111111.10000000 255.255.255.128
NET ID 11001010.00000001.00000001.00000000 202.1.1.0
BC 11001010.00000001.00000001.01111111 202.1.1.127
Host range 202.1.1.1-202.1.1.126
Jumlah User 20
Ip Address 203.1.1.1
Subnet 255.255.255.224
broadcast 203.1.1.31
Tabel 3 perhitungan router 3
IP 11001100.00000001.00000001.00000001 204.1.1.1
SM 11111111.11111111.11111111.00000000 255.255.255.0
NET ID 11001100.00000001.00000001.00000000 204.1.1.0
BC 11001100.00000001.00000001.11111111 204.1.1.255
IP 11001101.00000001.00000001.00000001 205.1.1.1
SM 11111111.11111111.11111111.11000000 255.255.255.192
NET ID 11001101.00000001.00000001.00000000 205.1.1.0
BC 11001101.00000001.00000001.00111111 205.1.1.62
Jumlah User 50
Ip Address 205.1.1.1
Subnet 255.255.255.192
broadcast 205.1.1.62
Tabel 5 perhitungan router 5 LAN
IP 11001110.00000001.00000001.00000001 206.1.1.1
SM 11111111.11111111.11111111.10000000 255.255.255.128
NET ID 11001110.00000001.00000001.00000000 206.1.1.0
BC 11001110.00000001.00000001.01111111 206.1.1.127
Host range 206.1.1.1-206.1.1.126
Jumlah User 80
Ip Address 206.1.1.1
Subnet 255.255.255.128
broadcast 206.1.1.127
Tabel 6 perhitungan router 5 wireless
4.3.6 router 6 / kantor f
Host yang di gunakan 10 makan prefik 24
IP yang di gunakan 207.1.1.1 / 28
IP 11001111.00000001.00000001.00000001 207.1.1.1
SM 11111111.11111111.11111111.11110000 255.255.255.240
NET ID 11001111.00000001.00000001.00000000 207.1.1.1
BC 11001111.00000001.00000001.00001111 207.1.1.15
Host range 207.1.1.1-207.1.1.14
Jumlah User 10
Ip Address 207.1.1.1
Subnet 255.255.255.240
broadcast 207.1.1.15
Tabel 7 perhitungan router 6
4.4 Routing static
Router 1
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 12.0.0.0
Router(config-router)#network 17.0.0.0
Router(config-router)#network 201.1.1.0
Router 2
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 12.0.0.0
Router(config-router)#network 13.0.0.0
Router(config-router)#network 202.1.1.0
Router 3
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 13.0.0.0
Router(config-router)#network 14.0.0.0
Router(config-router)#network 203.1.1.0
Router 4
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 14.0.0.0
Router(config-router)#network 15.0.0.0
Router(config-router)#network 204.1.1.0
Router 5
\
Figure 17 setting dinamis router 5
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 15.0.0.0
Router(config-router)#network 16.0.0.0
Router(config-router)#network 205.1.1.0
Router(config-router)#network 206.1.1.0
Router 6
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 15.0.0.0
Router(config-router)#network 16.0.0.0
Router(config-router)#network 207.1.1.0
4.5.1 Percobaan Routing Dinamis
Penggunaan routing static pada jaringan ini bahwa. Setiap router harus di setting dari
mulai IP , prefik , dan juga next hoop. Pada penggunaan topology ring dapat di setting
menggunakan dua aliran arus data dengan searah jarum jam atau berlawanan arah jarum jam ,
atau keduanya bisa di terapkan secara bersamaan.
Pada saat melakukan test (routing) dari komputer yang berada pada router 1 ke
komputer yang berada di router 4. Hasilnya perjalanan paket bisa searah jarum jam dan
berlawanan jarum jam. Hal ini terjadi karena jaringan tersebut di setting dengan dua arah
tersebut.
Pada saat routing dengan satu jalur di putus(alternatif) paket akan tetap sampai pada
tujuan karena jalur pada routing akan mencari jalur yang bisa di lewati dengan pengaturan dua
arah aliran data. Pada saat melakukan routing dari komputer yang berada pada router 1 ke
komputer yang berada pada router 4. Maka aliran data berangkat akan searah jarum jam dan
pada saat paket itu kembali akan berlawanan jarum jam.
5.2 Routing Dinamis
Dynamic Routing (Router Dinamis) adalah sebuah router yang memiliki dan membuat
tabel routing secara otomatis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling
berhubungan antara router lainnya. Protokol routing mengatur router-router sehingga dapat
berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi satu dengan yang lain
dan saling memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi forwarding table,
tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini, router-router mengetahui keadaan jaringan
yang terakhir dan mampu meneruskan data ke arah yang benar. Dengan kata lain, routing
dinamik adalah proses pengisian data routing di table routing secara otomatis.
Dynamic router mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk
meneruskan paket dari sebuah network ke network lainnya. Jadi seorang pengguna hanya akan
memasukan IP yang berada pada router pada setingan RIP. Pengguna harus memasukan net ID
pada setingan RIP. Pada setingan dinamis routing IP harus berada pada kelas A / B / C dengan
prefik 8 / 16 / 24. Jika prefiknya tidak seperti itu maka routing dinamis tidak akan berjalan.
Pada percobaan routing dinamis bisa didapatkan perjalanan paket lebih terarah dari
pada routing dinamis. Hal ini di karenakan routing dinamis menggunakan RIP yang berarti
routing protokol dengan algoritma distance vector, yang menghitung jumlah hop (count hop)
sebagai routing metric. Jumlah maksimum dari hop yang diperbolehkan adalah 15 hop. Tiap
RIP router saling tukar informasi routing tiap 30 detik, melalui UDP port 520. Untuk
menghindari loop routing, digunakan teknik split horizon with poison reverse.
Dengan algoritma dari routing dinamis tersebut akan mendapatkan suatu jalur routing
yang lebih terarah dari pada routing static. Dengan percobaan routing dari komputer router 1
ke komputer router 4. Maka paket akan bergerak dengan searah jarum jam dan kembali searah
jarum jam. Pada percobaan tersebut tidak ditemukan paket berjalan berlawanan jarum jam. Hal
ini terjadi karena algoritma dari RIP yang menggunakan jalur terdekat untuk suatu perjalanan
paket.
Pada percobaan dengan satu jalur di potong (alternatif). Paket akan tetap sampai pada
pada tujuan karena router akan mencari jalur alternatif sendiri untuk sampai. Degan jalur
berangkat searah jarum jam dan jalur kembali berlawanan jarum jam.
6. Kesimpulan
Pada routing dinamis dan statis terdapat perbedaan yang sangat signifikan
dalam hal konfigurasi. Pada routing statis administrator harus memasukan net ID ,
prefik , dan next hoop. Hal ini Rentan terhadap kesalahan saat entri data routing statis
yang dilakukan secara manual. Pada routing dinamis administrator hanya memasukan
net ID pada router dan router akan menentukan jalur sendiri.
Routing Dinamis sangat cocok untuk topologi jaringan yang lingkupnya besar
(terhubung ke banyak network). Sedangkan routing statis cocok untuk topologi
jaringan yang simple.
Contents
1. Tujuan ............................................................................................................................................. 1
2. Teori Dasar...................................................................................................................................... 1
2.1 Topologi ring .......................................................................................................................... 1
2.1.1 Kelebihan ............................................................................................................................... 2
2.1.2 Kekurangan ............................................................................................................................ 2
2.2 Hardware yang di gunakan ..................................................................................................... 2
2.2.1 Routing statis dan dinamis .................................................................................................. 4
2.3.1 statis ....................................................................................................................................... 4
2.3.2 dinamic ................................................................................................................................... 4
2.4 bagaimana mendesain jaringan komuter yang efisien ............................................................ 4
3. Prosedur .......................................................................................................................................... 5
4. Hasil percobaan ............................................................................................................................... 6
4.1 penjelasan desain jaringan ............................................................................................................ 6
4.2 desain jaringan ............................................................................................................................. 7
4.3 melakukan perhitungna IP ............................................................................................................ 8
4.3.1 router 1 / kantor a ................................................................................................................... 8
4.3.2 router 2 / kantor b ................................................................................................................... 8
4.3.3 router 3 / kantor C .................................................................................................................. 9
4.3.4 router 4 / kantor D .................................................................................................................. 9
4.3.5 router 5 / kantor e ................................................................................................................. 10
4.3.6 router 6 / kantor f ................................................................................................................. 11
4.4 Routing static .............................................................................................................................. 12
4.4.1 Percobaan Routing Static ..................................................................................................... 18
4.4.2 Percobaan dengan jalur alternatif ......................................................................................... 19
4.5 Routing Dinamic ......................................................................................................................... 20
4.5.1 Percobaan Routing Dinamis................................................................................................. 23
4.5.2 Percobaan Routing Jalur Alternatif ...................................................................................... 24
5. Analisa ........................................................................................................................................... 25
5.1 routing static ............................................................................................................................... 25
5.2 Routing Dinamis ......................................................................................................................... 26
6. Kesimpulan ................................................................................................................................... 27
Figure 1 topology ring ............................................................................................................................. 1
Figure2 desain jaringan............................................................................ Error! Bookmark not defined.
Figure 3 setting static router 1 .............................................................................................................. 12
Figure 4 setting static router 2 .............................................................................................................. 13
Figure 5 setting static router 3 .............................................................................................................. 14
Figure 6 setting static router 4 .............................................................................................................. 15
Figure 7 setting static router 5 .............................................................................................................. 16
Figure 8 setting static router 6 .............................................................................................................. 17
Figure 9 percobaan routing................................................................................................................... 18
Figure 10 percobaan routing dengan CMD ........................................................................................... 18
Figure 11 percobaan routing dengan jalur alternatif ........................................................................... 19
Figure 12 percobaan routing alternatif dengan CMD ........................................................................... 19
Figure 13 setting dinamis router 1 ........................................................................................................ 20
Figure 14setting dinamis router2.......................................................................................................... 20
Figure 15 setting dinamis router 3 ........................................................................................................ 21
Figure 16 setting dinamis router 4 ........................................................................................................ 21
Figure 17 setting dinamis router 5 ........................................................................................................ 22
Figure 18 setting dinamis router 6 ........................................................................................................ 22
Figure 19 percobaan routing dinamis ................................................................................................... 23
Figure 20 percobaan routing dinamis dengan CMD ............................................................................. 23
Figure 21 percobaan routing dengan jalur alternatif ........................................................................... 24
Figure 22 percobaan routing alternatif dengan CMD ........................................................................... 24
Tabel 1 perhitungan tabel 1 .................................................................................................................... 8
Tabel 2 perhitungan router 2 .................................................................................................................. 8
Tabel 3 perhitungan router 3 .................................................................................................................. 9
Tabel 4 perhitungan router 4 .................................................................................................................. 9
Tabel 5 perhitungan router 5 LAN ........................................................................................................ 10
Tabel 6 perhitungan router 5 wireless .................................................................................................. 10
Tabel 7 perhitungan router 6 ................................................................................................................ 11