Anda di halaman 1dari 5

Tugas individu

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA HEWAN

OLEH:
NUR QAMAR RAHMAH
A1J115044

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2017
FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN PADA HEWAN

Struktur alat pencernaan pada hewan berbeda-beda tergantung dari tingkat


kedudukan organisasi sel hewan tersebut serta tergantung dari jenis makanannya. Secara
umum, tahap-tahap dari sistem pencernaan pada hewan adalah : Ingesti, Digesti, Absorpsi
dan eliminasi. Namun hal tersebut secara spesifik tergantung dari kesederhanaan struktur
dan kompleksitas dari jenis hewan tersebut. Semakin sederhana struktur hewan, maka
nantinya akan semakin sederhana pula tahapan-tahapan pencernaannya begitu pula
sebaliknya.

Fungsi utama sistem pencernaan adalah mereduksi yakni memperkecil ukuran


makanan agar memperoleh nutrisi yang lebih sederhana serta siap diserap kedalam sistem

vaskular, diedarkan keseluruh tubuh dan nantinya berguna untuk sistem


metabolisme. Fisiologis pencernaan makanan dilakukan dengan dua cara yakni pencernaan
makanan secara mekanis dan kimiawi (enzimatis) keduanya melibatkan kinerja dari aktivitas
otot, saraf otonom dan kelenjar pencernaan.

Pencernaan mekanis dalam sistem pencernaan bertujuan untuk memperkecil partikel-


partikel dari bahan makanan. Tujuan dari memperkecil bahan makanan ini yaitu agar lebih
mudah ditelan, selain itu ketika ukuran partikel bahan makanan lebih kecil maka akan
memperluas permukaan dari makanan tersebut sehingga berpeluang besar untuk bertemu
enzim-enzim, ketika bertemu dengan enzim yang lebih besar maka penyerapan makanan akan
lebih bagus serta proses pencernaan makanan akan berlangsung secara efisien. Sedangkan
pencernaan secara kimiawi berfungsi untuk mengencerkan makanan menjadi molekul yang
siap untuk diserap kedalam sistem vaskuler dan diedarkan keseluruh tubuh.

Ada beberapa jenis hewan tidak secara mandiri dapat melakukan proses pencernaan
fisiologis secara sempurna, namun harus dibantu oleh organisme lainya, seperti pada
ruminansia dan beberapa jenis serangga.
1. Sistem Pencernaan Pada Hewan Invertebrata
a. Pencernaan Pada Serangga
Serangga memiliki sistem pencernaan makanan yang sudah sempura, mulai
dari mulut, kerongkongan, lambung, usus sampai anus. Ada beberapa tipe ingesti
pada serangga, seperti terlihat pada struktur mulut / modifikasinya pada gambar
berikut ini.

2. Sistem Pencernan pada Hewan Vertebrata


Organ pencernnaan pada hewan vertebrata terdiri atas salauran pencernaan (tractus
digestivus) dan kelenjar pencernaan (glandula digestoria).

a. Pencernaan Pada Ikan

Saluran pencernaan pada ikan terbagi menjadi beberapa zona, yaitu :

Zona Ingresif (area rongga mulut / cavum oris)


Zona progresif (area esophagus)
Zona degresif (area intestinum)
Zona Egresif (kloaka)
Kelenjar pencernaan pada ikan, meliputi hati dan pankreas. Hati merupakan
kelenjar yang berukuran besar, berwarna merah kecoklatan, terletak di bagian depan
rongga badan dan mengelilingi usus, bentuknya tidak tegas, terbagi atas lobus kanan
dan lobus kiri, serta bagian yang menuju ke arah punggung. Fungsi hati
menghasilkan empedu yang disimpan dalam kantung empedu untuk membanfu
proses pencernaan lemak. Kantung empedu berbentuk bulat, berwarna kehijauary
terletak di sebelah kanan hati, dan salurannya bermuara pada lambung. Kantung
empedu berfungsi untuk menyimpan empedu dan disalurkan ke usus bila diperlukan.
Pankreas merupakan organ yang berukuran mikroskopik sehingga sukar dikenali,
fungsi pankreas, antara lain menghasilkan enzim enzim pencernaan dan hormon
insulin.
3. Pencernaan pada Hewan Mamah Biak (Ruminansia)
Hewan-hewan herbivora (pemakan rumput) seperti domba, sapi, kerbau
disebut sebagai hewan memamah biak (ruminansia). Sistem pencernaan makanan pada
hewan ini lebih panjang dan kompleks karena memiliki struktur pencernaan polygastrik.
Makanan hewan ini banyak mengandung selulosa yang sulit dicerna oleh hewan pada
umumnya sehingga sistem pencernaannya berbeda dengan sistem pencernaan hewan lain.
Perbedaan sistem pencernaan makanan pada hewan ruminansia, tampak pada
Struktur gigi, yaitu terdapat geraham belakang (molar) yang besar, berfungsi untuk
mengunyah rerumputan yang sulit dicerna. Modifikasi lambung yang dibedakan
menjadi 4 bagian, yaitu: rumen (perut besar), retikulum (perut jala), omasum (perut
kitab), dan abomasum (perut masam). Dengan ukuran yang bervariasi sesuai dengan
umur dan makanan alamiahnya. Kapasitas rumen 80%, retlkulum 5%, omasum 7-8%,
dan abomasums 7-8 %.Pembagian ini terlihat dari bentuk gentingan pada saat otot
spingter berkontraksi. Abomasum merupakan lambung yang sesungguhnya pada hewan
ruminansia.
Materi yang telah dipahami
Fungsi sistem pencernaan pada hewan
Pencernaan makanan pada hewan terjadi melalui dua cara yakni secara mekanis dan
kimiawi yang melibatkan enzim-enzim pencernaan sebagai katalisatornya dan
mengubahnya menjadi karbohidrat
Struktur alat-alat pencernaan pada masing-masing hewan memiliki perbedaan sesuai
jenis organisme dan struktur hewan tersebut
Proses pencernaan pada hewan memamahbiak melalui tahap yang lebih kompleks dan
panjang, perbedaan sistem pencernaan ruminansia terletak pada struktur gigi serta
memiliki empat modifikasi lambung.

Materi yang belum dipaham


Tahap-tahap pencernaan makanan adalah ingesti, digesti, absorpsi dan eliminasi. Apakah
semua jenis hewan mengalami tahap-tahap proses pencernaan makanan tersebut ?
Apakah semua jenis hewan herbivora yang biasa disebut hewan memamahbiak memiliki
empat jenis lambung ?
Bagaimana proses kerja struktur pencernaan polygastrik ?

Anda mungkin juga menyukai