Anda di halaman 1dari 31

ADAB MAKAN & MINUM

alif_lam_mim_1711@yahoo.co.uk
Segala puji bagi ALLAH Yang Maha Suci lagi Maha Agung. Salawat dan salam senantiasa
kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam beserta isteri dan keluarga beliau.
Amma badu. Makan dan minum adalah dua kegiatan rutin yang senantiasa kita lakukan setiap
hari. Mungkin kita menganggapnya hanyalah pekerjaan biasa saja. Namun ternyata Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam mengajarkan adab dan tata cara makan dan minum.
Tentunya jika kita yang awam akan bertanya, Mengapa ada aturan dalam makan minum?
Mengapa tidak asal makan minum saja?
Adab dan etika makan minum yang diajarkan Rasulullah adalah untuk menghindari masuknya
syetan ke dalam diri kita. Sedangkan setan itu berwujud kasat mata (gaib) dan ia dapat
masuk ke dalam tubuh dari mana saja. Salah satunya melalui mulut mengikuti makanan dan
minuman.
Apakah ada pengaruh syetan dalam tubuh kita??? Tentu saja ada. Syetan yang bersemayam
dalam makanan/minuman dapat membuat kita cenderung kepada memakan perkara yang
haram atau melakukan perkara haram demi perut yang lapar dan haus.
Tentunya kita tidak mau ada syetan ikut masuk ke dalam tubuh kita. Karena itu tentulah
termasuk keutamaan jika kita mengikuti tata cara (adab) makan dan minum yang diajarkan
oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.
TATA CARA MAKAN
1. Membaca Bismillah atau doa
2. Makan dengan tangan kanan
3. Mengambil makanan dari pinggir
4. Makruh makan dengan menyandarkan
kepala ke dinding atau kursi
5. Jangan makan dengan berdiri
6. Memungut makanan yang jatuh
7. Sesudah makan, membersihkan jari-
jari tangan (dengan cara mengulum)
8. Membaca Alhamdulillah sesudah
makan
1. Memulai makan dengan menyebut nama ALLAH

Dari Umar bin Abu Salamah berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
bersabda: Makanlah dengan menyebut nama ALLAH, dan makanlah dengan
tangan kananmu serta makanlah dari makanan yang dekat dengan kamu.
[Bukhari dan Muslim]

Dari Umar bin Abu Salamah (anak tiri Rasulullah) berkata: Sewaktu kecil aku
berada dalam asuhan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, dan saya pernah
mengulurkan tangan untuk mengambil makanan yang berada di suatu piring,
kemudian beliau bersabda: Wahai anak muda, sebutlah nama ALLAH Taala
dan makanlah dengan tangan kananmu serta makanlah dari makanan yang
dekat dengan kamu. [Bukhari dan Muslim]

------
Sudah mahsyur kita kenal bahwa kalimat menyebut nama ALLAH itu adalah:

Bismillaahirrahmaanirrahiim
Dengan nama ALLAH Yang Maha Pengasih Maha Penyayang
1. Memulai makan dengan menyebut nama ALLAH
Dari Aisyah berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Apabila
salah seorang di antara kamu makan, maka hendaklah ia menyebut nama
ALLAH Taala. Dan apabila ia lupa menyebut nama ALLAH Taala sewaktu
memulai makan maka hendaklah ia membaca:

Dengan menyebut nama ALLAH pada permulaan dan penghabisan.

[Abu Dawud dan Tirmizi, isnad hasan shahih]


Bacaan Bismillah menolak syetan
Dari Jabir berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
bersabda: Apabila ada seseorang masuk rumahnya kemudian berzikir kepada
ALLAH Taala pada waktu masuk dan pada waktu makan, maka syetan berkata
[kepada temannya]: Kamu tidak dapat ikut masuk dan tidak dapat ikut
makan. Dan apabila seseorang tidak zikir kepada ALLAH Taala sewaktu masuk
rumah maka syetan berkata: Kamu dapat ikut masuk. Dan apabila seseorang
tidak zikir kepada ALLAH Taala ketika makan, maka syetan berkata: Kamu
dapat ikut masuk rumah dan dapat ikut makan. [Muslim]
Menegur orang yang tidak ber-bismillah
Dari Hudzaifah berkata: Bila kami makan bersama-sama dengan Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam, maka kami tidak berani meletakkan tangan ke
tempat makanan sebelum Rasulullah SAW meletakkan tanganya terlebih
dahulu. Suatu saat ketika kami akan makan bersama dengan beliau, tiba-tiba
datanglah seorang wanita (gadis kecil) seakan-akan ada sesuatu yang
mendorongnya dimana ia langsung meletakkan tangannya ke tempat
makanan, kemudian Rasulullah memegang tangannya. Kemudian datanglah
seorang Badui (orang dusun) yang mana seakan-akan ada sesuatu yang
mendorongnya dimana ia langsung meletakkan tangannya ke tempat
makanan, kemudian Rasulullah memegang tangannya serta bersabda:
Sesungguhnya syetan itu merebut makanan yang tidak disebutkan nama
ALLAH padanya, dan sesungguhnya setan datang bersama-sama dengan
wanita ini untuk merebut makanan, maka aku pegang tangannya. Kemudian ia
(syetan) datang bersama orang badui ini untuk merebut makanan, maka aku
pegang tangannya. Demi Dzat yang jiwaku berada dalam genggaman-NYA,
sesungguhnya tangan setan itu saya pegang bersama-sama dengan tangan
kedua orang ini. Kemudian Rasulullah menyebut nama ALLAH Taala dan
memulai makan. [Muslim]
Apabila terlupa membaca bismillah
Dari Umayyah bin Mahsyiy Ash-Shahaby berkata: Ketika Rasulullah SAW duduk,
ada seseorang makan tanpa menyebut nama ALLAH sehingga hampir habis
makanannya hanya tinggal satu suap. Ketika ia mengangkat [makanan] akan
memasukkan ke mulutnya ia membaca:

Bismillahi awwalahu wa aakhirahu

Kemudian Nabi shallallahu alaihi wa sallam tertawa dan bersabda: Setan itu
selalu makan bersamanya tetapi ketika ia menyebut nama ALLAH maka setan
itu memuntahkan apa yang berada di perutnya.
[Abu Dawud dan Nasai, isnad hasan]
Doa sebelum makan [1]
Dari Abu Umamah bahwasanya apabila Nabi shallallahu alaihi wa sallam
mengangkat hidangannya, beliau membaca:

Segala puji bagi ALLAH dengan pujian yang banyak, baik dan pebuh berkah
yang tiada terbalas dan sangat dibutuhkan, wahai Tuhan kami.

[Bukhari]
Doa sebelum makan [2]
Dari Muadz bin Anas berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
Barangsiapa yang memakan makanan kemudian membaca:

Segala puji bagi ALLAH, Dzat yang telah memberi makanan ini kepada saya, dan
telah mengaruniakan rejeki ini dengan tiada daya dan kekuatan dari diri saya.

Maka diampunilah dosa-dosanya yang telah lalu.


[Abu Dawud dan Tirmizi, isnad hasan]
2. Makan dengan tangan kanan
Dari Jabir dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Janganlah
kamu makan dengan tangan kiri, karena hanya syetan yang makan dengan
tangan kiri. [Muslim]

Dari Ibnu Umar katanya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:


Apabila kamu makan dan minum, maka makan dan minumlah dengan tangan
kanan, karena hanya setan yang makan minum dengan tangan kiri. [Muslim]

Dari Iyas bin Salamah bin Al-Akwa, dia mengatakan bahwa bapaknya bercerita
kepadanya: Ada seseorang makan di hadapan Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam dengan memakai tangan kirinya, kemudian beliau bersabda: Makanlah
dengan tangan kananmu! Ia menjawab: Saya tidak bisa. Beliau bersabda:
Kamu tidak bisa? Itu adalah perbuatan sombong! Kata Iyas: Orang itu
kemudian benar-benar tidak dapat mengangkat tangannya ke mulut. [Muslim]
3. Mengambil makanan dari pinggir piring atau bejana

Dari Ibnu Abbas, dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam, beliau bersabda:
Berkah itu turun pada tengah-tengah makanan, maka makanlah kamu
sekalian dari pinggir-pinggirnya dulu, dan janganlah memulainya dari
tengah. [Abu Dawud dan Tirmizi, isnad hasan shahih]

Dari Abdullah bin Busr berkata: Nabi shallallahu alaihi wa sallam


mempunyai sebuah bejana besar yang disebut Al Gharra yang biasa
diangkat oleh empat orang. Pada suatu ketika para sahabat selesai shalat
Dhuha, tiba-tiba diangkatkan bejana besar itu dimana didalamnya penuh
dengan makanan, maka mereka berkerumun pada bejana itu. Ketika sudah
banyak yang berkerumun, maka Rasulullah SAW duduk pada telapak
kakinya. Kemudian ada seorang Badui (Arab dusun) bertanya: Ada
selamatan (kenduri) apa ini? Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
bersabda: Sesungguhnya ALLAH telah menjadikan aku sebagai hamba
yang bermurah hati, dan DIA tidak menjadikan aku sebagai hamba yang
sombong dan kejam. Kemudian Rasulullah SAW bersabda: Makanlah
kamu sekalian dari pinggir-pinggir bejana itu, dan biarkanlah tengah-
tengahnya, niscaya kamu diberi barakah. [Abu Dawud, isnad Jayyid]
4. Makruh makan dengan bersandar
Dari Abu Juhaifah Wahb bin Abdullah berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam bersabda: Aku tidak pernah makan dengan bersandar. [Bukhari]

Dari Anas berkata: Saya melihat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam duduk
dengan bertekuk lutut sambil makan korma. [Muslim]

-------
Kedua hadis ini tidak mutlak mengatakan larangan terhadap cara makan
dengan bersandar, karena kita tentu harus tahu pula bahwa pada zaman Nabi
itu mungkin belum ada meja dan kursi. Dan zaman dahulu mungkin orang-
orang makan dengan duduk bersila di atas tikar. Wallahu alam.
Sebagian orang berpendapat bahwa yang dimaksud Rasulullah adalah tidak
menyandarkan kepala ketika makan, karena hal ini bersesuaian dengan ilmu
biologi modern.
5. Jangan makan dengan berdiri
Dari Anas dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam bahwasanya beliau melarang
seseorang untuk minum dengan berdiri. Qatadah bertanya kepada Anas:
Bagaimana kalau makan? Anas menjawab: Kalau makan dengan berdiri maka
itu jauh lebih jelek dan lebih buruk. [Muslim]

Bagaimanakah dengan manusia yang biasa mengadakan resepsi/pesta dengan


cara prasmanan???
Tentu saja mereka termasuk makhluk-makhluk yang jelek, baik itu tuan rumah
maupun para tamu yang datang.
6. Mengulum jari-jari tangan sesudah makan
Dari Ibnu Abbas berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
Apabila salah seorang dari kamu sekalian memakan makanan, maka
janganlah ia mengusap jari-jarinya sebelum membersihkan sisa-sisa makanan
yang menempel padanya. [Bukhari dan Muslim]

Dari Kab bin Malik berkata: Saya melihat Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam makan dengan menggunakan 3 jari, dan bila sudah selesai makan
maka beliau memakan sisa-sisa makanan yang menempel pada jari-jarinya.
[Muslim]

Dari Jabir bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menyuruh untuk


membersihkan sisa-sisa makanan yang menempelkan pada jari-jari dan piring,
serta beliau bersabda: Sesungguhnya kamu sekalian tidak mengetahui pada
bagian manakah dari makanan itu yang mengandung barokah. [Muslim]
6. Mengulum jari-jari tangan sesudah makan
Mengulum jari-jari mungkin menjijikkan bagi kebanyakan orang yang sok bersih.
Namun perlu kita ketahui juga bahwa kita hidup dizaman millenium yang sudah
lengkap peralatan makan seperti piring dan sendok. Dan untuk memenuhi sunnah
Rasulullah itu tentu sangat mudah. Kecuali jika kita makan dengan tangan kanan,
maka dianjurkan mengulum jari-jari untuk membersihkan sisa-sisa makanan yang
menempel padanya. Demikianlah sunnah yang utama tentang tata cara makan.
Perlu juga kita ketahui bahwa kita orang melayu yang makan beras (nasi), jangan
menganggap kita sama dengan orang Arab yang makan gandum (roti). Jadi hadis
tentang makan dengan 3 jari itu tidak harus mutlak diikuti.
Inilah petuah ulama-ulama kita zaman dulu yang masih diikuti kakek-nenek kita,
hanya kita saja yang bodoh yang merasa zaman canggih tidak perlu mitos kuno.
Mungkin sampai tahun 2006 ini kita masih mendengar kakek-nenek menasihati
jika nasi terjatuh segera ambil terus bersihkan dan dimakan, habiskan nasi
dipiring, jangan mubazir terhadap makanan atau jangan membuang nasi ke
comberan, nanti tidak berkah dan nasihat-nasihat lainnya.
Dan demikian selanjutnya, kita saksikan bagaimana banyaknya kedai, cafe,
warung, restaurant dan lainnya yang membuang-buang makanan. Padahal masih
ada pengemis kelaparan di sekitar mereka.
7. Memungut makanan yang jatuh
Dari Jabir bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
Apabila suapan salah seorang di antara kamu sekalian itu terjatuh maka
ambillah dan bersihkan kotoran yang melekat padanya serta makanlah, dan
jangan dibiarkan dimakan oleh setan, serta janganlah ia mengusap tangannya
dengan sapu tangan sebelum ia membersihkan sisa-sisa makanan yang
menempel pada jari-jarinya, karena sesungguhnya ia tidak mengetahui pada
bagian manakah dari makanan itu yang mengandung barakah. [Muslim]

Dari Anas berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam apabila memakan


makanan, beliau membersihkan sisa-sisa makanan yang menempel pada
ketiga jari-jarinya, serta beliau bersabda: Apabila suapan salah seorang dari
kalian itu terjatuh maka bersihkanlah kotoran yang menempel padanya serta
makanlah, dan jangan dibiarkan dimakan oleh setan. Beliau juga menyuruh
kami untuk membersihkan sisa-sisa makanan yang berada di piring, dimana
beliau bersabda: Sesungguhnya kalian tidak mengetahui pada bagian
manakah dari makanan itu yang mengandung berkah. [Muslim]
8. Doa sesudah makan
Dari Anas bin Malik berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
Sesungguhnya ALLAH Taala sangat suka kepada hamba-NYA yang mengucapkan
tahmid (alhamdulillah) sesudah makan dan minum.
[Muslim]

------
Hadis yang paling shahih tentang bacaan sesudah makan adalah
ALHAMDULILLAH (segala puji bagi ALLAH), sedangkan yang berasal dari hadis
lainnya tidak kita sebut disini karena sudah ada dalam file ZIKIR HARIAN.

Jika ingin lebih baik, kita boleh menyebut tahmid selengkapnya:

Alhamdulillahirabbil alamin
Segala puji bagi ALLAH Tuhan semesta alam.
TATA CARA MINUM
1. Membaca bismillah ketika akan
minum
2. Mengangkat gelas dengan tangan
kanan
3. Jangan bernapas pada saat minum
4. Jangan minum dari mulut teko
5. Boleh Meniup minuman
6. Jangan minum sambil berdiri
7. Haram minum dari gelas/teko/ceret
emas dan perak
8. Membaca alhamdulillah sesudah
minum
1. Membaca bismillah
Dari Ibnu Abbas berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
Janganlah kamu sekalian minum sekaligus seperti minumnya onta, tetapi
minumlah dengan dua atau tiga kali nafas, serta bacalah Bismillah pada saat
kamu mulai minum dan bacalah Alhamdulillah ketika selesai minum. [Tirmizi,
isnad hasan]
2. Minum dengan tangan kanan
Dari Ibnu Umar katanya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
Apabila kamu makan dan minum, maka makan dan minumlah dengan tangan
kanan, karena hanya setan yang makan minum dengan tangan kiri. [Muslim]
3. Jangan bernafas ketika minum
Dari Anas bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam apabila hendak
minum, bernafas tiga kali. [Bukhari dan Muslim]

Dari Ibnu Abbas berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:


Janganlah kamu sekalian minum sekaligus seperti minumnya onta, tetapi
minumlah dengan dua atau tiga kali nafas, serta bacalah Bismillah pada saat
kamu mulai minum dan bacalah Alhamdulillah ketika selesai minum. [Tirmizi,
isnad hasan]

Dari Abu Qatadah bahwasanya Nabi shallallahu alaihi wa sallam melarang


untuk bernafas dalam bejana. [Bukhari dan Muslim]

------
Pada zaman kita Abad 21 ini istilah bejana sudah diganti dengan cangkir,
gelas, ceret, teko dan lain sebagainya. Karena bejana pada zaman dahulu
mungkin berwujud seperti kendi (gentong) yang terbuat dari tembikar (tanah
yang dibakar). Wallahu alam.
Adapun anjuran bernafas 3x sebelum minum dari hadis di atas bermaksud
supaya kita tidak tersedak saat minum. Juga bersesuaian dengan ilmu biologi.
4. Jangan minum dari mulut teko/geriba
Dari Abu Said Al-Khudry berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
melarang menunggingkan teko, kemudian minum dari mulut teko tersebut.
[Bukhari dan Muslim]

Dari Abu Hurairah berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melarang


untuk minum dari mulut geriba. [Bukhari dan Muslim]

Dari Ummu Tsabit Kabsyah binti Tsabit (saudara perempuan dari Hasan bin
Tsabits), ia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam masuk ke rumah
saya kemudian beliau minum dengan berdiri pada mulut geriba yang
tergantung, maka saya bangkit dan mulut geriba itu saya patahkan. [Tirmizi,
isnad hasan shahih]
Ummu Tsabit mematahkan mulut geriba karena ia bermaksud mengambil
berkah dari mulut geriba yang dibekasi oleh bibir Rasulullah shallallahu
alaihi wa sallam. Wallahu alam.
Inilah salah satu contoh perbuatan yang akhirnya merusak masyarakat
dengan menganggap apa-apa yang berhubungan dengan orang saleh akan
membawa berkah. Perbuatan seperti itu akhirnya membawa kepada syirik.
5. Jangan Meniup minuman!
Dari Abdullah bin Abi Qatadah dari bapaknya, katanya: Bahwa Nabi shallallahu
alaihi wa sallam pernah melarang meniupkan nafas ke dalam bejana.
[Muslim]

Dari Abu Said Al-Khudry bahwasanya Nabi shallallahu alaihi wa sallam


melarang untuk meniup minuman. Kemudian ada seseorang bertanya:
Bagaimana kalau saya melihat ada kotoran pada bejana tempat minum itu?
Beliau SAW menjawab: Tumpahkanlah minuman yang kena kotoran itu. Ia
bertanya lagi: Sesungguhnya saya tidak akan puas hanya dengan satu teguk
saja. Beliau bersabda: Kalau begitu sediakanlah gelas yang besar untuk
memenuhi mulutmu. [Tirmizi, isnad hasan shahih]

Dari Ibnu Abbas bahwasanya Nabi shallallahu alaihi wa sallam melarang untuk
bernafas dalam bejana tempat minum atau meniupnya. [Tirmizi, isnad hasan
shahih]
5. Boleh meniup minuman!
Dari Anas katanya: Bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah
meniup ke dalam minuman tiga kali. Kata beliau: Itu lebih elok, lebih baik dan
lebih bagus. Kata Anas: karena itu aku meniup tiga kali setiap minum.
[Muslim]

Bagaimana menyikapi hadis yang saling bercanggahan ini???


Jika dibandingkan antara Imam Muslim dan Imam Tirmizi, tentu saja Imam
Muslim lebih utama. Jadi hadis dari beliau lebih dipercaya.
Sehingga ulama berpendapat bahwa meniup minuman itu mubah (boleh),
sebagaimana jika kita minum air yang panas maka akan menyebabkan bibir
dan lidah kita dapat melepuh, tentu saja kita harus meniupnya agar dapat
diminum. Apabila kita minum air dingin, tentunya kita tidak perlu meniupnya.
Wallahu alam.
6. Jangan minum dengan berdiri
Dari Ibnu Abbas berkata: Saya pernah memberi minuman kepada Nabi
shallallahu alaihi wa sallam dari sumur Zam-zam, kemudian beliau
meminumnya dengan berdiri. [Bukhari dan Muslim]

Dari An-Nazzal bin Sabrah berkata: Ali [bin Abi Thalib] masuk ke pintu gerbang
masjid, kemudian minum sambil berdiri, serta berkata: Sesungguhnya saya
pernah melihat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berbuat sebagaimana
apa yang kamu sekalian lihat saya perbuat ini. [Bukhari]

Dari Anas dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam bahwasanya beliau melarang
seseorang untuk minum dengan berdiri. Qatadah bertanya kepada Anas:
Bagaimana kalau makan? Anas menjawab: Kalau makan dengan berdiri maka
itu jauh lebih jelek dan lebih buruk. [Muslim]

Dari Abu Hurairah berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:


Janganlah sekali-kali salah seorang di antara kamu sekalian minum dengan
berdiri. Barangsiapa yang terlupa maka hendaklah ia memuntahkannya.
[Muslim]
6. Jangan minum dengan berdiri
Hadis-hadis di atas saling bercanggahan (bertentangan) satu sama lainnya. Ada
yang mengatakan Rasulullah minum dengan berdiri, namun ada pula yang
menolaknya.
Dalam hal ini ulama memilih fatwa yang mengatakan Jangan minum
dengan berdiri.

Mari kita lihat kembali dalil-dalil hadis dari Bukhari, Muslim dan Tirmizi yaitu:
1. Dari Ibnu Abbas, An-Nazzal dari Ali bin Abi Thalib dan Ummu Tsabit,
mereka mengatakan: Kami melihat Rasulullah minum. Mereka hanya
melihat kepada zahir perbuatan beliau.
2. Sedangkan dari Anas dan Abu Hurairah, mereka mengatakan: Rasulullah
melarang. Mereka mendengar langsung dari Rasulullah.

Dari segi kekuatan hukum, maka yang lebih utama adalah mendengar langsung
dari Rasulullah (sabda). Karena mungkin saja perbuatan Rasulullah itu
dilakukan pada saat belum ada petunjuk dari ALLAH. Dan ketika sudah tiba
petunjuk itu, maka Rasulullah segera meralatnya dengan sabda (perkataan
langsung). Wallahu alam.
7. Haram minum dari bejana emas dan perak
Dari Abdullah bin Zaid berkata: Nabi shallallahu alaihi wa sallam datang ke
tempat kami kemudian kami mengeluarkan air yang berada dalam bejana dari
kuningan, beliau lantas berwudhu. [Bukhari]

Dari Hudzaifah berkata: Sesungguhnya Nabi shallallahu alaihi wa sallam


melarang kami untuk memakai kain sutera baik yang tipis maupun yang kasar,
dan melarang untuk minum pada bejana yang terbuat dari emas dan perak,
serta beliau bersabda: Bejana [emas/perak] itu dipakai mereka [orang kafir]
di dunia, dan bejana itu akan kamu pakai nanti di akhirat. [Bukhari dan
Muslim]

Dari Ummu Salamah bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:


Sesungguhnya orang yang minum pada bejana emas itu di dalam perutnya
mengeram api neraka. [Bukhari dan Muslim]
8. Doa sesudah minum
Dari Anas bin Malik berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
Sesungguhnya ALLAH Taala sangat suka kepada hamba-NYA yang mengucapkan
tahmid (alhamdulillah) sesudah makan dan minum.
[Muslim]

------

Kalimat tahmid artinya:

Alhamdulillah
Segala puji bagi ALLAH
Wallahu alam.
Hanya kepada ALLAH aku berserah diri.

-----------
Rabiul Awal 1427 H / April 2006 M

Anda mungkin juga menyukai