Anda di halaman 1dari 5

Nama : Yusi Yusiana (1137040079)

Kelas : Kimia 5-B

Pembahasan

Garam rangkap merupakan perpaduan dari suatu senyawa koordinasi (dua kation yang
berbeda dengan sebuah anion yang sama) yang terikat oleh sejumlah molekul air hidrat.
Garam rangkap biasanya lebih mudah membentuk kristal besar dibandingkan dengan garam
tunggal penyusunnya. Kation garam rangkap umumnya terdiri kation logam transisi yang
bergabung dengan kation logam alkali atau ion amonium. Tawas sering disebut dengan
kalium aluminium sulfat KAl(SO4)2.12H2O. Garam rangkap ini disintesis dari larutan
Al2(SO4)3.18H2O dan larutan K2SO4 diamana sintesis ini digunakan perbandingan mol yang
sama dan menghasilkan kristal yang bersifat sangat stabil.

Sintesis Tawas

Aluminium foil adalah bahan berupa lembaran logam aluminium yang padat dan tipis.
Aluminium merupakan anggota golongan IIIA berada dialam sebagai alumino silikat dikerak
bumi dan lebih melimpah daripada besi. Aluminium banyak digunakan dalam keseharian
misalnya untuk dibuat koin, panic dan kusein. Karena logam ini memiliki titik lebur yang
tinggi maka sering digunakan pada bahan campuran pembuatan furnace.Salah satu senyawa
aluminium yang sering dipakai adalah tawas AlK(SO4)2.

Pada percobaan pembuatan tawas ini digunakan alumunium foil sebagai bahan utama
pembuatan tawas. Perlakuan pertama yaitu memotong kecil-kecil alumunium foil yang akan
dipakai dengan tujuan agar reaksi yang terjadi antara alumunium foil dan larutan KOH
berlangsung lebih cepat karena salah satu faktor yang dapat memepengaruhi laju reaksi
adalah luas permukaan. Semakin besar luas permukaan maka semakin cepat pula reaksi
berlangsung. Selanjutnya potongan alumunium foil di tambahkan dengan larutan KOH 4 M
dimana pada saat pencampuran larutan di gelas kimia menjadi panas (eksoterm), berasap,
berbau, adanya gelembung-gelembung dan larutan berubah warna menjadi abu kehitaman
karena menghasilkan kalor serta reaksi yang terjadi berlangsung cepat dengan larutan basa
kuat dan membentuk garam kalium aluminat. Gelembung-gelembung ini merupakan gas H2
yang terbentuk pada saat pencampuran, dimana setelah semua aluminium bereaksi
gelembung-gelembung gas tadi menjadi hilang kembali. Reaksi antar Al dan KOH
berlangsung melalui persamaan berikut:
2Al(s) + 2KOH(aq) + 2H2O(l) 2KAlO2 (aq) + 3H2(g)
2Al(s) + 2KOH(aq) + 6H2O(l) 2K[Al(OH)4](s) + 3H2(g)

Setelah proses pelarutan selesai maka dilakukan penambahan asam sulfat 3 M pada
larutan yang dihasilkan tadi. Proses penambahan asam sulfat ini dilakukan secara perlahan-
lahan sambil diaduk dengan tujuan agar semua Al yang berada di dalamnya dapat bereaksi
sempurna dengan pembentukan endapan yang sempurna secara teratur dan asam sulfat ini
digunakan untuk menetralkan larutan basa. Larutan asam sulfat 3 M yang digunakan adalah
hasil pengenceran dari asam sulfat 6 M dengan mencampurkan H2SO4 dan aquades dengan
perbandingan volume 1 : 1. Reaksi antar zat yang dihasilkan dari pencampuran Al, KOH
dengan asam sulfat menghasilkan endapan yang berwarna putih. Selanjutnya larutan
disimpan didalam ice bath dengan tujuan untuk mempercepat terbentuknya endapan kristal
kasar dari tawas. Reaksi yang terjadi yaitu:
2KAlO3(aq) + 2H2O(l) + H2SO4(aq) K2SO4(aq) + 2Al(OH)3(s) + 6O2

2K[Al(OH)4](s) + H2SO4(aq) 2Al(OH)3(aq) + K2SO4(aq) + 2H2O(l)

Kristal warna putih yang terbentuk berasal dari senyawa Al(OH)3 dimana senyawa
Al(OH)3 yang bersifat basa dicampurkan dengan asam sulfat membentuk kation-kation (K+
dan Al3+) yang merupakan elemen-elemen yang diperlukan untuk membentuk tawas. Saat
terjadi penambahan asam sulfat berlebih pada larutan, maka akan terjadi reaksi:
H2SO4(aq) + K2SO4(aq) + 2Al(OH)3 (s) 2KAl(SO4)2 (aq) + 6H2O(l)
2Al(OH)3(aq) + 3H2SO4(aq) Al2(SO4)3(s) + 6H2O (l)
Setelah terbentuk kristal, lalu di saring menggunakan kertas saring dengan tujuan agar
residu terpisah dari filtratnya. Kristal (residu) kemudian di masukkan ke dalam cawan kosong
dan di oven sehingga didapatkan kristal putih yang kemudian ditimbang untuk menentukan
berat persen yang hilang. Berat kristal yang didapatkan yaitu 6,63 gram dengan bentuk kristal
berwarna putih.
Reaksi kimia pembuatan tawas yang terjadi secara keseluruhan yaitu :
2Al (s) + 2KOH (aq) + 2H2O (l) 2KAlO2 (aq) + 3H2 (g)
2Al(s) + 2KOH(aq) + 6H2O(l) 2K[Al(OH)4](s) + 3H2(g)
2 KAlO3 (aq) + 2 H2O (l) + H2SO4(aq) K2SO4(aq) + 2 Al(OH)3 (s) + 6 O2
2 K[Al(OH)4](s) + H2SO4(aq) 2 Al(OH)3(aq) + K2SO4(aq) + 2 H2O(l)
H2SO4(aq) + K2SO4(aq) + 2 Al(OH)3 (s) 2 KAl(SO4)2 (aq) + 6 H2O(l)
2 Al(OH)3(aq) + 3H2SO4(aq) Al2(SO4)3(s) + 6H2O (l)
K2SO4 (aq) + Al2(SO4)3 (s) + 12H2O (l) 2 KAl(SO4)2.12H2O (s)

Uji Penjernihan pada Air Kotor


Uji penjernihan pada air kotor dilakukan dengan menggunakan tawas hasil sintetis,
dan tawas komersial dengan massa yang sama yaitu 6,63 gram. Prinsip penjernihan air ini
adalah dengan menggunakan stabilitas partikel-partikel bahan pencemar dalam bentuk koloid.
Tawas sebagai koagulan didalam pengolahan air maupun limbah. Koagulan aluminium sulfat
sangat efektif untuk mengendapkan partikel yang melayang baik dalam bentuk koloid
maupun suspensi. Dari hasil percobaan dilihat bahwa air kotor lebih jernih ketika di masukan
tawas komersial. Selain itu, proses penjernihan air kotor dengan tawas komersial ini lebih
cepat di bandingkan dengan tawas hasil sintesis yang cenderung agak lambat prosesnya. Hal
ini terjadi karena tawas yang di hasilkan tidak terlalu murni karena factor pembuatan tawas
yang masih belum sempurna. Bisa disebabkan karena masih terdapat zat pengotor di dalam
tawas tersebut.
Sintesis NaCl

Natrium bikarbonat adalah senyawa kimia dengan rumus NaHCO3 dan bersifat
alkaloid (basa). Soda kue juga diproduksi secara komesial dari soda abu (diperoleh melalui
penambangan bijih trona, yang dilarutkan dalam air lalu direaksikan dengan karbon
dioksida). Persamaan reaksi pengendapan NaHCO3 yaitu:

Na2CO3 + CO2 + H2O 2 NaHCO3

Struktur NaHCO3
Air mempunyai momen dipol yang besar dan ditarik balik ke kation maupun anion
membentuk ion terhidrasi. Pada percobaan ini digunakan sampel soda kue yang mengandung
NaHCO3 dengan tujuan untuk menentukan kemurnian NaCl dengan cara penguapan dan
kristalisasi, menentukan % rendemen NaCl dan menghitung presentase hilangnya NaCl yang
didapatkan secara teoritis. Prinsip dari percobaan ini yaitu dengan melakukan titrasi oleh
larutan HCl yang menghasilkan garam NaCl yang terbentuk antara soda kue dan larutan HCl.
Titrasi dilakukan dengan menggunakan bantuan indicator metil merah yang tujuannya adalah
untuk menekan titik akhir titrasi. Perubahan warna yang di hasilkan yaitu dari putih
kekuningan menjadi warna merah muda dengan volume HCl yang digunakan yaitu 38,9 mL
Pada saat proses pentitrasian larutan soda kue dengan HCl, terdapat gelembung-gelembung
(berbuih). Larutan NaCl yang terbentuk dari titrasi (titrat) di masukkan ke dalam loyang
aluminium untuk dipanaskan. Selanjutnya dilakukan penguapan pada larutan dengan cara
diuapkan di dalam oven selama 20-30 menit. Setelah 20-30 menit, kristal membentuk
padatan Kristal berwarna putih yang merupakan padatan Kristal NaCl. Persamaan reaksi yang
terjadi yaitu:
NaHCO3(S) + H2O(aq) Na2+ + CO32- + H3O+

NaHCO3(aq) + HCl(aq) NaCl + CO32- + H3O+

massa kristal NaCl yang didapatkan yaitu 5,33 gram dan nilai persen rendemen hasil
perhitungsn yaitu %.

Kesimpulan

Dari hasil percobaan ini dapat disimpulkan bahwa kristal NaCl yang didapatkan dari
sintesis NaCl sebanyak 5,33 gram dan kristal dari sintesis tawas sebesar gram dengan nilai
persen rendemennya yaitu % dan hilangnya NaCl sebanyak gram. Dari hasil penjernihan
air kotor, dimana air yang ditambahkan tawas komersial lebih jernih dibandingkan dengan air
kotor yang menggunakan tawas sintesis.

Daftar Pustaka

Anonim 2001. Laporan garam rangkap.


https://www.academia.edu/6432898/Laporan_garam_rangkap (Diakses pada tanggal 15
Oktober 2015 pukul 17.00)

Anonim. 2012. Garam rangkap dan garam kompleks. http://mrn-


archives.blogspot.co.id/2012/06/garam-rangkap-dan-garam-kompleks.html (Diakses pada
tanggal 16 Oktober 2015 pukul 18.00)

Anonim. 2014. Kimia Anorganik 2. http://iftahal-muttaqin.blogspot.co.id/2014/06/ kimia-


anorganik-2-percobaan-ii.html. (Diakses pada tanggal 16 Oktober 2015 pukul 16.00)

Mubarrohnim. 2008. jbptitbpp-gdl mubarohnim.


http://digilib.itb.ac.id/files/disk1/628/jbptitbpp-gdl-mubarohnim-31358-3-2008ts-2.pdf
(Diakses pada tanggal 15 Oktober 2015 pukul 16.00)

Suhendar, Dede. 2015. Buku Panduan Praktikum Kimia Anorganik. Bandung UIN SGD.
Tugas Pelaporan.

1. Bahas semua stoikiometri sintesis yang dilakukan!


Jawab: Sintesis NaCl

NaHCO3(aq) + HCl(aq) NaCl + CO32- + H3O+

8.4
=
84 /
= 0.1 mol
m = n x Mr
= 0.1 mol x 58.5 gram/mol
= 5.85 gram
Sintesis tawas
2 Al(s) + 2KOH(aq).10H2O(l) + 4H2SO4 2KAl(SO4)2.12H2O + 3H2
0.515
=
279 /
= 0.019 mol
Mol A sebanding dengan mol tawas
m = 0.919 mol x 474 gram/mol
= 9.006 gram
2. Tulis semua persamaan reaksi kimia pada setiap langkah percobaan dan hubungkan
dengan hasil-hasil pengamatan!
Jawab: Sintesis NaCl

NaHCO3(S) + H2O(aq) Na2+ + CO32- + H3O+

NaHCO3(aq) + HCl(aq) NaCl + CO32- + H3O+

Sintesis Tawas
2Al (s) + 2KOH (aq) + 2H2O (l) 2KAlO2 (aq) + 3H2 (g)
2Al(s) + 2KOH(aq) + 6H2O(l) 2K[Al(OH)4](s) + 3H2(g)
2 KAlO3 (aq) + 2 H2O (l) + H2SO4(aq) K2SO4(aq) + 2 Al(OH)3 (s) + 6 O2
2 K[Al(OH)4](s) + H2SO4(aq) 2 Al(OH)3(aq) + K2SO4(aq) + 2 H2O(l)
H2SO4(aq) + K2SO4(aq) + 2 Al(OH)3 (s) 2 KAl(SO4)2 (aq) + 6 H2O(l)
2Al(OH)3(aq) + 3H2SO4(aq) Al2(SO4)3(s) + 6H2O (l)
K2SO4 (aq) + Al2(SO4)3 (s) + 12H2O (l) 2 KAl(SO4)2.12H2O (s)

Anda mungkin juga menyukai