Anda di halaman 1dari 20

1.

Latar Belakang

Dari tahun ke tahun perkembangan dunia semakin maju seiring dengan

berkembangnya arus teknologi dan informasi yang secara langsung

mempengaruhi kehidupan manusia. Pengaruh ini dapat dilihat dari pesatnya

perkembangan dalam aspek ekonomi, pendidikan, industri, dan aspek kehidupan

lainnya. Dalam dunia bisnis, pemanfaatan teknologi informasi menyebabkan

perubahan yang luar biasa dalam persaingan, produksi, pemasaran, pengelolaan

sumber daya manusia, penanganan transaksi pertukaran antara perusahaan

dengan costumer-nya dan dengan perusahaan lain. Para pelaku bisnis dituntut

untuk mempunyai strategi jitu untuk mempertahankan kelangsungan hidup

perusahaannya. Untuk terus dapat bersaing perusahaan harus menghasilkan

produk yang bermutu tinggi, harga produk yang terjangkau, dan model produk

yang sesuai dengan perkembangan zaman. Dari hasil penjualan produk tersebut,

perusahaan akan memperoleh penghasilan yang merupakan sumber utama

pengembangan perusahaan. Karena itu, memiliki produk yang dibutuhkan dan

akan dijual kepada masyarakat merupakan suatu keharusan bagi semua

perusahaan agar dapat mempertahankan kehidupan organisasinya. Dilihat dari

produk yang dihasilkan dan bidang usaha yang digeluti suatu perusahaan maka

secara umum perusahaan dibagi menjadi tiga macam perusahaan, yaitu

perusahaan jasa, perusahaan dagang, dan perusahaan manufaktur

(Rudianto, 2006:13). Usaha mengembangkan dan mempertahankan keunggulan

produk ini tentu saja harus dilakukan oleh semua jenis perusahaan baik

perusahaan jasa, dagang, ataupun manufaktur.

Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang memulai

1
kegiatannya dengan mengolah bahan baku menjadi produk jadi. Setiap

perusahaan manufaktur memiliki karakteristik kegiatan produksinya masing-

masing, ada yang produksinya berdasarkan pesanan dan ada juga yang

memproduksi secara massa. Perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan

mengolah bahan baku menjadi produk jadi berdasarkan pesanan dari luar

perusahaan. Sedangkan perusahaan yang memproduksi secara massa bertujuan

untuk memenuhi persediaan produk jadi di gudang.

Tujuan didirikannya sebuah perusahaan adalah untuk mendapatkan

keuntungan yang akan digunakan untuk mempertahankan kelangsungan hidup

perusahaan. Ada banyak cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk

mendapatkan keuntungan bisnis yang besar. Salah satunya adalah dengan

mengandalkan keunggulan produk yang dihasilkan. Produk adalah segala sesuatu

yang dapat ditawarkan untuk memuaskan suatu kebutuhan dan keinginan

(Suyanto, 2007:8). Seperti yang dilakukan oleh perusahaan minuman Teh Sosro,

meskipun hanya menawarkan minuman teh dengan gula tetapi mereka dapat

berhasil menjadi produsen minuman teh terkenal di Indonesia (Suyanto,

2007:81). Tentu saja Sosro memiliki strategi-strategi jitu untuk mempertahankan

keunggulan produk mereka di hati para konsumen Teh Sosro. Suatu produk akan

banyak diminati masyarakat luas apabila produk tersebut berkualitas

tinggi, bermanfaat, unik, dan sesuai dengan perkembangan zaman. Harga produk

yang terjangkau juga sangat berpengaruh terhadap penjualan produk suatu

perusahaan. Dalam penetapan harga jual produk, biaya produksi per unit

merupakan salah satu informasi yang dipertimbangkan disamping informasi

biaya lain serta informasi nonbiaya. Biaya merupakan faktor penting dalam

2
menjamin keberhasilan perusahaan dalam persaingan di pasar. Sebagaimana

menurut Mulyadi dalam buku Akuntansi Manajemen Konsep, Manfaat, dan

Rekayasa (2001:31) menyebutkan bahwa Persaingan tingkat dunia memaksa

manajemen perusahaan memperhitungkan dengan cermat biaya produk mereka

dengan tujuan: (1) costumer tidak dibebani biaya-bukan-penambah nilai (non-

value-added costs) bagi mereka, (2) laba yang diperoleh perusahaan memasuki

persaingan global dan tajam adalah rendah sehingga hanya perusahaan-

perusahaan yang cost-effective saja yang mampu bertahan dalam situasi

persaingan semacam itu. Dengan demikian biaya produksi dihitung untuk

jangka waktu tertentu untuk menghasilkan informasi biaya produksi per satuan

produk.

CV. Cherries Bakery adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang

industri yang menghasilkan produk roti dalam bentuk kemasan dengan merk

dagang Cherries. Produk- produk roti Cherries tersebut adalah tawar kupas,

tawar kulit, tawar pandan, tawar bulat, tawar marbel, tawar brown bread, butter

roll, sweet roll, softin, russiant twist, moist bun, roti manis, cream ball, roti sisir,

lapis legit, dan muffin. Proses produksi roti dilakukan secara massa bertujuan

untuk memenuhi persediaan produk jadi di gudang. Permasalahan timbul dalam

laporan keuangannya apakah pencatatan laporan keuangannya sudah dilakukan

per produk atau secara keseluruhan. Kebijakan penentuan harga pokok dalam

laporan keuangan berpengaruh dalam penentuan harga dan tentunya pada laba

atau rugi perusahaan. Kebijakan ini berpengaruh dalam penilaian kinerja setiap

produk. Selama ini perusahaan tidak melakukan perhitungan terhadap kinerja

setiap produknya secara rinci, perusahaan hanya menilai dari tingkat penjualan

3
produk yang tertinggi. Sehingga keakuratan kinerja setiap produk yang

menghasilkan keuntungan atau tidak meguntungkan belum diketahui secara

jelas.

Untuk meningkatkan proses produksi roti menjadi lebih baik, perusahaan

dapat melakukan evaluasi kinerja dari setiap produk. Dari segi manajemen

keuangan, perusahaan dapat dikatakan mempunyai kinerja yang baik atau tidak

dapat diukur dengan kemampuan perusahaan dalam memperoleh

keuntungan (profitability) (Sugiono, 2009:65). Profitabilitas ke enam belas jenis

produk tersebut dapat diketahui dengan menghitung gross profit margin (marjin

laba kotor) setiap produk. Rasio ini menunjukkan berapa besar keuntungan yang

diperoleh dari penjualan produk. Perhitungan harga pokok produksi yang akurat

berperan penting dalam perhitungan gross profit margin. Karena dengan

menghitung harga pokok produksi dapat ketahui harga pokok penjualan. Dari

pengurangan antara penjualan dengan harga pokok penjualan akan diketahui laba

kotor yang dihasilkan, kemudian laba kotor tersebut dibagi dengan penjualan

sehingga dapat diketahui gross profit margin produk tersebut.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka diperlukan

perhitungan harga pokok produksi setiap jenis roti yaitu tawar kupas, tawar kulit,

tawar pandan, tawar bulat, tawar marbel, tawar brown bread, butter roll, sweet

roll, softin, russiant twist, moist bun, roti manis, cream ball, roti sisir, lapis legit,

dan muffin.

Untuk mengevaluasi kinerja laba setiap jenis produk. Sehingga perlu

diadakan penelitian tugas akhir dengan judul Perhitungan Harga Pokok

Produksi Dalam Kaitannya Dengan Evaluasi Kinerja Produk (Studi

4
Kasus Pada Cv. Cherries Bakery).

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat

diidentifikasikan hal-hal sebagai berikut:

1. Sistem harga pokok produksi apa yang digunakan perusahaan dalam

memproduksi roti Cherries.

2. Metode apa yang digunakan oleh perusahaan dalam pengumpulan harga

pokok produksi roti Cherries.

3. Apakah perusahaan sudah menghitung biaya penyusutan dan

pemeliharaan aktiva tetap pabrik dalam pengumpulan harga pokok

produksi roti Cherries.

4. Metode perhitungan apakah yang digunakan oleh perusahaan untuk

menentukan harga pokok produksi roti Cherries.

5. Bagaimana kinerja setiap produk roti Cherries setelah dilakukan

perhitungan harga pokok produksi.

5
3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui sistem harga pokok produksi apa yang digunakan

dalam memproduksi roti Cherries.

2. Untuk mengetahui metode apa yang digunakan dalam pengumpulan

biaya produksi roti Cherries.

3. Untuk mengetahui apakah perusahaan sudah menghitung biaya

penyusutan dan pemeliharaan aktiva tetap pabrik dalam pengumpulan

harga pokok produksi roti Cherries.

4. Untuk mengetahui metode penentuan harga pokok produksi yang

digunakan oleh perusahaan dalam memproduksi roti Cherries.

5. Untuk menilai kinerja setiap produk roti Cherries yang dihasilkan

dengan melihat kontribusi laba kotor yang dihasilkan.

3.2 Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

beberapa pihak, manfaat tersebut adalah :

1. Bagi Perusahaan

Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi pimpinan perusahaan

dalam menentukan kebijakan khususnya dalam penentuan harga pokok

produksi, mengukur kinerja laba setiap produk roti Cherries dan juga

memberikan saran perbaikan seandainya ada hal-hal yang perlu diperbaiki.

6
2. Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pembanding dengan

teori-teori yang telah ada sebelumnya dan sebagai bukti-bukti empiris

sebagai sumbangan pemikiran yang dapat digunakan sebagai penguat

dalam pengembangan ilmu pengetahuan.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan kajian lebih lanjut bagi peneliti

selanjutnya yang akan melakukan penelitian terhadap akuntansi

manajemen.

7
4. Konsep dan Definisi

4.1 Harga Pokok Produksi

4.1.1 Pengertian Harga Pokok Produksi

Harga pokok produksi menurut Hansen & Mowen (2006: 53)

mencerminkan total biaya barang yang diselesaikan selama periode berjalan.

Biaya yang hanya dibebankan ke barang yang diselesaikan adalah biaya

manufaktur bahan langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead. Bila

perusahaan memproduksi produk tunggal maka biaya rata-rata per unit dapat

dihitung dengan membagi harga pokok produksi dengan unit yang diproduksi.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa harga pokok produksi

adalah biaya yang berkaitan langsung dengan proses produksi yang meliputi

biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead

pabrik.

4.1.2 Klasifikasi Biaya

Biaya menurut Mulyadi (1999: 8) adalah pengorbanan sumber

ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang

kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. Sedangkan biaya (cost)

menurut Simamora (1999: 36) adalah kas atau nilai setara kas yang

dikorbankan untuk barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat pada

saat ini atau di masa mendatang bagi organisasi.

Biaya secara garis besar dikelompokkan menjadi tiga yaitu :

8
1. Biaya Bahan Baku (BBB)

Biaya bahan baku menurut Simamora (2000: 547) adalah biaya yang

digunakan untuk memperoleh bahan baku yang akan diolah menjadi

produk jadi. Sedangkan biaya bahan baku langsung (direct material costs)

menurut Horngren et.al (2005: 45) adalah biaya perolehan seluruh bahan

baku yang pada akhirnya akan menjadi bagian dari objek biaya (barang

dalam proses kemudian barang jadi) dan yang dapat dilacak ke objek biaya

dengan cara ekonomis. Dari beberapa pengertian tentang biaya bahan baku

maka dapat disimpulkan bahwa biaya bahan baku adalah total biaya yang

dikeluarkan untuk penyediaan bahan utama produk yang diproduksi.

2. Biaya Tenaga Kerja (BTK)

Biaya tenaga kerja langsung (direct labor) menurut Simamora (2000: 547)

adalah upah karyawan-karyawan pabrik yang dapat secara fisik dan mudah

ditelusuri dalam pengolahan bahan baku menjadi produk jadi. Sedangkan

biaya tenaga kerja manufaktur langsung (direct manufacturing labor costs)

menurut Horngren et.al (2005: 45) meliputi kompensasi atas seluruh

tenaga kerja manufaktur yang dapat dilacak ke objek biaya (barang dalam

proses kemudian barang jadi) dengan cara ekonomis. Dari beberapa

pengertian tentang biaya tenaga kerja maka dapat disimpulkan bahwa

biaya tenaga kerja adalah biaya balas jasa yang diberikan perusahaan

kepada karyawan yang terlibat secara langsung dalam proses produksi.

3. Biaya Overhead Pabrik (BOP)

9
Biaya overhead pabrik menurut Simamora (2000: 547) adalah biaya-biaya

yang secara tidak langsung berkaitan dengan pengolahan produk jadi.

Biaya overhead pabrik meliputi : biaya bahan baku penolong, tenaga kerja

tidak langsung, penyusutan pabrik dan mesin, asuransi, pajak, dan biaya

pemeliharaan fasilitas pabrik. Sedangkan biaya manufaktur tidak langsung

(indirect manufacturing costs) menurut Horngren et.al (2005: 45) adalah

seluruh biaya manufaktur yang terkait dengan objek biaya (barang dalam

proses kemudian barang jadi) namun tidak dapat dilacak ke objek biaya

secara ekonomis. Dari beberapa pengertian tentang biaya overhead pabrik

maka dapat disimpulkan bahwa biaya overhead pabrik adalah biaya

produksi selain biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja

langsung.

Klasifikasi biaya menurut Tunggal (1993: 7) ada 8 kategori yaitu :

1. Elemen suatu produk

a. Material (Bahan) adalah bahan utama yang digunakan dalam produksi,

terdiri dari bahan langsung dan bahan tidak langsung.

b. Upah (Labour) adalah fisik atau usaha mental yang dikeluarkan dalam

produksi suatu produk, terdiri dari upah langsung dan upah tidak

langsung.

c. Overhead pabrik adalah semua biaya manufakturing tidak langsung yang

digunakan dalam proses produksi, akan tetapi tidak dapat secara

langsung diidentifikasi dengan produk tertentu. Terdiri dari bahan tidak

langsung dan upah tidak langsung.

10
2. Hubungan dengan produksi

a. Biaya utama (prime cost) adalah jumlah bahan langsung dan upah

langsung.

b. Biaya konversi (conversion cost) adalah jumlah upah langsung dan

overhead pabrik.

3. Hubungan terhadap volume

a. Biaya variabel adalah biaya total yang berubah dalam proporsi yang

langsung terhadap perubahan dalam volume atau keluaran, dalam jarak

yang relevan, sedangkan biaya unit tetap konstan.

b. Biaya tetap adalah jumlah biaya tetap konstan dalam suatu relevant range

dari keluaran, sedangkan biaya tetap per unit berbeda dengan keluaran.

c. Biaya campuran (mixed cost) adalah biaya yang mempunyai karakteristik

baik biaya variabel maupun biaya tetap.

4. Kemampuan untuk ditelusuri

a. Biaya langsung (direct cost)

b. Biaya tidak langsung (indirect cost)

5. Departemen di mana terjadinya biaya

a. Departemen produksi adalah suatu departemen di mana proses produksi

dilaksanakan.

b. Departemen jasa adalah suatu departemen yang tidak secara langsung

terlibat dalam proses produksi, akan tetapi mungkin memberikan suatu

servis kepada departemen produksi dan juga departemen lain dalam

perusahaan.

6. Area fungsional

11
a. Biaya manufakturing/produksi adalah biaya-biaya yang berhubungan

dengan produksi suatu item.

b. Biaya pemasaran adalah biaya-biaya yang terjadi dalam menjual suatu

produk atau jasa.

c. Biaya administrasi adalah biaya-biaya yang terjadi untuk mengarahkan,

mengendalikan, dan mengoperasi suatu perusahaan.

d. Biaya keuangan adalah biaya-biaya yang berhubungan dengan

mendapatkan dana untuk operasi perusahaan.

7. Periode dibebankan ke pendapatan

a. Biaya produk adalah biaya yang secara langsung dan tidak langsung

dapat diidentifisir dengan produk.

b. Biaya periode (period cost) adalah biaya-biaya yang tidak berhubungan

dengan produk (baik langsung maupun tidak langsung) dan mereka

dibiayakan secepatnya.

c. Periode dibebankan ke pendapatan

d. Biaya produk adalah biaya yang secara langsung dan tidak langsung

dapat diidentifisir dengan produk.

e. Biaya periode (period cost) adalah biaya-biaya yang tidak berhubungan

dengan produk (baik langsung maupun tidak langsung) dan mereka

dibiayakan secepatnya.

8. Berhubungan dengan perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan

a. Biaya standar dan biaya yang dianggarkan. Biaya standar adalah suatu

biaya unit standar atau yang diproyeksikan untuk bahan langsung, upah

12
langsung, dan biaya overhead pabrik. Biaya yang dianggarkan adalah

suatu biaya total untuk aktivitas masa yang akan datang.

b. Biaya yang dapat dikendalikan dan tidak dapat dikendalikan. Biaya yang

dapat dikendalikan (controllable costs) adalah biaya yang dapat secara

langsung dipengaruhi oleh manajer unit. Biaya yang tidak dapat

dikendalikan (non controllable costs) adalah biaya yang tidak secara

langsung diadministrasikan pada tingkat tertentu dari otoritas

manajemen.

c. Biaya committed dan biaya tetap diskresioner. Biaya committed

(committed costs) adalah biaya yang penting untuk kontinuitas

organisasi. Biaya tetap diskresioner (discretionary ficed costs) dapat

bervariasi dari suatu tahun ke tahun berikutnya, dimonitor oleh

manajemen, dan tidak perlu harus meningkat.

d. Biaya relevan dan tidak relevan. Biaya relevan (relevant costs) adalah

biaya-biaya yang secara langsung dipengaruhi oleh pilihan alternatif dari

manajemen. Biaya tidak relevan (irrelevant costs) adalah biaya-biaya

yang tidak dipengaruhi oleh keputusan manajemen.

e. Biaya diferensial (differential costs) adalah perbedaan dalam biaya yang

diakibatkan keputusan manajemen untuk mengambil suatu tindakan

alternatif. Jika meningkat disebut biaya inkremental (incremental costs)

dan jika menurun disebut biaya dekremental (decremental costs).

f. Biaya kesempatan (opportunity costs) adalah nilai yang dapat diukur atas

manfaat yang hilang karena manajemen memilih suatu tindakan

alternatif.

13
g. Biaya shut-down (shut down costs) adalah biaya tetap yang terjadi

walaupun tidak ada produksi.

h. Biaya shut-down (shut down costs) adalah biaya tetap yang terjadi

walaupun tidak ada produksi.

4.1.3 Metode Pengumpulan Harga Pokok Produksi

Blocher et.al (2001: 551) mengemukakan bahwa pada dasarnya

ada dua macam sistem penentuan biaya produk yang digunakan dalam jenis

industri yang berbeda yaitu sistem penentuan biaya berdasarkan pesanan (job

costing) dan sistem penentuan biaya berdasarkan proses (process costing).

1. Penentuan Biaya Berdasarkan Pesanan (Job Costing)

Merupakan sistem penentuan biaya produk yang

mengakumulasikan dan membebankan biaya ke pesanan tertentu.

Karakteristik usaha perusahaan yang menggunakan sistem

penentuan biaya berdasarkan pesanan menurut Mulyadi (1999: 42) yaitu :

a. Proses pengolahan produk terjadi secara terputus-putus

b. Produk dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh

pemesan.

c. Produksi ditujukan untuk memenuhi pesanan.

Manfaat harga pokok produksi berdasarkan pesanan adalah :

a. Menentukan harga jual yang akan dibebankan kepada pemesan

b. Mempertimbangkan penerimaan atau penolakan pesanan

c. Memantau realisasi biaya produksi

d. Menghitung laba atau rugi tiap pesanan

14
e. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam

proses yang disajikan dalam neraca

2. Penentuan Biaya Berdasarkan Proses (Process Costing)

Mengakumulasikan biaya produk atau jasa berdasarkan proses atau

departemen dan kemudian membebankan biaya tersebut ke sejumlah besar

produk yang hampir identik.

Karakteristik usaha perusahaan yang menggunakan sistem

penentuan biaya berdasarkan proses yaitu :

a. Produk yang dihasilkan merupakan produk standar

b. Produk yang dihasilkan dari bulan ke bulan adalah sama

c. Kegiatan produksi dimulai dengan diterbitkannya perintah produksi

yang berisi rencana produksi produk standar untuk jangka waktu

tertentu.

Manfaat Harga Pokok Produksi berdasarkan proses adalah :

a. Menentukan harga jual produk

b. Memantau realisasi biaya produksi

c. Menghitung laba atau rugi periodik

d. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam

proses yang disajikan dalam neraca.

15
Tabel Perbedaan Sistem Biaya Pesanan dan Sistem Biaya Proses

Sistem Biaya Pesanan (Job Costing) Sistem Biaya Proses (Process Costing)

1. Biaya diakumulasikan berdasarkan 1. Biaya diakumulasikan berdasarkan


biaya proses atau departemen
2. Produk dan jasa berbeda-beda 2. Produk atau jasa homogen
diproduksi secara masal
3. Biaya perunit dihitung dengan cara 3. Biaya perunit dihitung dengan cara
membagi biaya pesanan total dengan membagi biaya proses total dalam
unit produk atau jasa yang suatu periode dengan unit produk
diproduksi. Penghitungan biaya per atau jasa yang dihasilkan.
unit dilakukan pada saat pesanan Perhitungan biaya perunit
telah selesai dilakukan pada setiap akhir
periode.

Sumber : Blocher et.al (2001: 553)

5. Metodologi Penelitian

5.1 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yang

bertujuan untuk menggambarkan mekanisme perhitungan harga pokok

produksi yang terjadi di perusahaan dalam kaitannya dengan evaluasi kinerja

16
setiap produk yang dihasilkan oleh perusahaan.

5.2 Data Penelitian

Data-data yang dibutuhkan selama melakukan penelitian ini terdiri dari :

1. Jenis Data

1) Data Subjek, yakni berupa opini dari pertanyaan-pertanyaan yang

diajukan penulis kepada pewawancara.

2) Data Dokumenter, yakni berupa sejarah perusahaan, struktur

organisasi, deskripsi jabatan pada masing-masing unit yang berkaitan

dengan proses produksi yang dilakukan, laporan biaya-biaya

produksi dan dokumen-dokumen lainnya yang membantu

perhitungan biaya produksi.

2. Sumber Data

1) Data primer

Data primer adalah yang langsung diperoleh dari sumber data

pertama di lokasi penelitian atau objek penelitian. Data primer

diperoleh dari sumber data primer, yaitu sumber pertama di mana

sebuah data dihasilkan (Bungin, 2005:122).

2) Data sekunder

Data dan sumber data sekunder adalah data yang diperoleh dari

sumber kedua atau sumber sekunder dari data yang kita butuhkan.

Data sekunder diklasifikasi menjadi dua:

Internal data, yaitu tersedia tertulis pada sumber data sekunder.

17
Eksternal data, yaitu data yang diperoleh dari sumber luar.

Data sekunder diperoleh dari sumber data sekunder, yaitu sumber

data kedua sesudah sumber data primer (Bungin, 2005:122).

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut:

1) Wawancara

Yaitu teknik pengumpulan data yang dilaksanakan secara lisan

dalam pertemuan tatap muka secara individual. Adakalanya juga

wawancara dilakukan secara kelompok untuk menghimpun data

dari kelompok (Sukmadinata, 2006:216). Dalam penelitian ini

penulis melakukan wawancara kepada humas CV. Cherries Bakery.

2) Observasi

Yaitu suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan

mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang

berlangsung. Observasi dapat dilakukan secara partisipatif ataupun

nonpartisipatif (Sukmadinata, 2006:220). Dalam penelitian ini

penulis melakukan observasi nonpartisipatif yaitu pengamat tidak

ikut serta dalam kegiatan, hanya berperan mengamati kegiatan.

3) Studi Dokumenter

Yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan

menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar

maupun elektronik. Dokumen-dokumen yang dihimpun dipilih

sesuai dengan tujuan dan fokus masalah (Sukmadinata, 2006:221-

18
222). Dalam penelitian ini penulis menghimpun dan menganalisis

dokumen- dokumen yang berhubungan dengan kegiatan,

perhitungan harga pokok produksi dan penjualan produk roti CV.

Cherries Bakery.

6. Tempat dan Waktu Penelitian

6.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di CV. Cherries Bakery yang bertempat di

Jl. Kebo Iwa Utara No. 98B, Denpasar.

6.2 Waktu Penelittian

Penelitian ini dilaksanakan di CV. Cherries Bakery mulai tanggal 3 Juli

19
2017 8 September 2017.

20

Anda mungkin juga menyukai