Anda di halaman 1dari 3

RINGKASAN MATERI

I. Pengertian Masa Remaja

Masa remaja, adalah masa dimana seorang manusia sedang berada dalam pencarian jati
dirinya, ingin mengenal siapa dirinya sebenarnya. Seorang manusia dikatakan remaja, jika ia
sudah menginjak usia 17 tahun. Dan dalam usia ini, seorang manusia mengalami masa yang
dinamakan masa pubertas. Saat pubertas, biasanya manusia ingin mencoba segala suatu yang
baru dalam hidupnya, muncul berbagai macam gejolak emosi, dan banyak timbul masalah baik
dalam keluarga maupun lingkungan

II. Bentuk-bentuk Kenakalan Remaja

Bentuk kenakalan remaja banyak sekali, antara lain : Narkoba, free sex, tawuran, pergaulan
bebas, dll. Kenakalan remaja kebanyakan dilakukan oleh mereka yang gagal dalam
mengembangkan emosi jiwanya, mereka tidak bisa menahan diri terhadap hala baru yang masuk
ke dalam dirinya, yang menimbulkan sikap yang tidak seharusnya dilakukan. Kenakalan remaja
adalah wujud dari konflik yang tidak terselesaikan dengan baik pada masa kanak-kanak maupun
pada saat remaja

III. Pengertian Kenakalan Remaja

Kenakalan remaja adalah pelampiasan masalah yang dihadapi oleh kalangan remaja yang
tindakannya menyimpang. Menurut ahli sosiologi Kartono, Kenakalan Remaja atau dalam
bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile delinquency merupakan gejala patologis sosial
pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka
mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang. Sedangkan menurut Santrock Kenakalan
remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara
sosial hingga terjadi tindakan criminal
IV. Penyebab Kenakalan Remaja
1. Faktor Internal
Kontrol diri yang lemah : Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan
tingkahlaku yang dapat diterima dengan yang tidak didapat diterima akan terseret pada
perilaku nakal. Begitipun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku
tersebut, namun tidak biasa mengembangkan control diri untuk bertingkah laku sesuai
dengan sesuai dengan pengetahuan.
2. Faktor Eksternal

a. Keluarga dan Perceraian orangtua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga,
atau perselisihan antar anggota keluarga biasa memicu perilaku negative pada remaja.
Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak,
tidak memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak,
bias menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja
b. Teman sebaya yang kurang baik
c. Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang kurang baik

Faktor-faktor penyebab kenakalan remaja kenakalan remaja menurut Kumpfer dan Alvarado

1. Kurangnya sosialisasi dari orangtua ke anak mengenai nilai-nilai moral dansosial


2. Contoh perilaku yang ditampilkan orangtua (modeling) di rumah terhadap
perilaku dan nilai nilai anti-sosial.
3. Kurangnya pengawasan terhadap anak (baikaktivitas, pertemanan di sekolahata upun di
luar sekolah, danlainnya).
4. Kurangnya disiplin yang diterapkan orangtua pada anak.
5. Rendahnya kualitas hubungan orangtua-anak.
6. Tingginya konflik dan perilaku agresif yang terjadi dalam lingkungan keluarga.
7. Kemiskinan dan kekerasan dalam lingkungan keluarga.
8. Anak tinggal jauh dari orangtua dan tidak ada pengawasan dari figure otoritas lain.
9. Perbedaan budaya tempat tinggal anak, misalnya pindah ke kota lain atau
lingkungan baru.
10. Adanya saudara kandung atau tiri yang menggunakan obat-obat terlarang atau
melakukan kenakalan remaja.
V. Cara Mengatasi Kenakalan Remaja
Untuk mengatasi/mencegah agar tidak terjadi kenakalan remaja bisa dilakukan dengan
cara :
1. Perlunya kasih sayang dan perhatian dari orang tua dalam hal apapun.karena dengan
adanya rasa kasih sayang dari orang tua maka anak akan merasa diperhatikan dan
dibimbing.dan dengan kasih sayang itu pula akan mudah mengontrol remaja jika ia mulai
melakukan kenakalan
2. Pengawasan yang perlu dan intensif terhadap media komunikasi seperti TV, Internet,
Radio, Handphone dan lain- lain
3. Perlunya bimbingan kepribadian di sekolah, karena disanalah tempat anak lebih banyak
menghabiskan waktunya selain di rumah
4. Perlunya pembelajaran agama yang dilakukan sejak dini seperti beribadah dan
mengunjung tempat ibadah sesuai dengan iman dan kepercayaannya

Anda mungkin juga menyukai