Naskah :
Seksi Statistik Sosial
Penyunting :
Seksi Statistik Sosial
Gambar Kulit :
Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik
Diterbitkan oleh :
Badan Pusat Statistik Kabupaten Cilacap
Hal
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI. v
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR GAMBAR. ix
DAFTAR ISTILAH TEKNIS x
BAB V PERUMAHAN.. 37
5.1 Kualitas Rumah Tempat Tinggal. 37
5.2 Penguasaan Tempat Tinggal.... 38
5.3 Fasilitas Perumahan 38
5.4 Penguasaan Alat Komunikasi 40
Hal
Tabel 1.1 Penduduk, Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk menurut Jenis
Kelamin dan Kecamatan di Kabupaten Cilacap Tahun 2015 4
Tabel 1.2 Persentase Penduduk menurut Kelompok Umur Di Kabupaten
Cilacap Tahun 2014-2015.. 6
Tabel 1.3 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Di Kabupaten Cilacap
Tahun 2014-2015.... 7
Tabel 1.4 Persentase Wanita Umur 15-49 Tahun yang Berstatus Kawin
menurut Alat KB yang Digunakan, Cilacap 2014-2015. 10
Tabel 2.1 Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan dan
Rata-rata Lama Terganggu menurut Jenis Kelamin di Kabupaten
Cilacap 2014-2015.. 14
Tabel 2.2 Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan
menurut Berobat Jalan dan Jenis Kelamin di Kabupaten Cilacap
2014-2015. 14
Table 2.3 Persentase Penduduk yang Tidak Berobat Jalan Menurut Alasan
Tidak Berobat Jalan Di Kabupaten Cilacap Tahun 2015... 16
Tabel 2.4 Persentase Kunjungan Penduduk yang Berobat Jalan Menurut
Tempat/Cara Berobat dan Jenis Kelamin Di Kabupaten Cilacap
Tahun 2015.. 17
Tabel 2.5 Persentase Penduduk menurut Jaminan Kesehatan yang Dimiliki
dan Jenis Kelamin Di Kabupaten Cilacap Tahun 2015... 18
Tabel 2.6 Persentase Perempuan Pernah Kawin Umur 15-49 Tahun yang
Pernah Kawin menurut Penolong Kelahiran Anak Terakhir di
Kabupaten Cilacap,2015. 19
Tabel 3.1 Rata-rata Lama Sekolah (Mean Years of Schooling/MYS) dan
Harapan Lama Sekolah (Expected Years of Schooling/EYS)
Penduduk Berusia 25 ke Atas (dalam tahun) di Kabupaten Cilacap
Tahun 2014-2015. 24
Hal
Gambar 1.1 Persentase Wanita Umur 10 Tahun ke Atas yang Pernah Kawin
menurut Rata-rata Umur Perkawinan Pertama, Cilacap, 2015 8
Gambar 1.2 Persentase Wanita Umur 15-49 Tahun yang Berstatus Kawin
menurut Partisipasi berKB, Cilacap , 2015. 9
Gambar 4.1 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dan Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja (TPAK) menurut Jenis Kelamin di Kabupaten
Cilacap Tahun 2015.... 33
Gambar 4.2 Persentase Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja
menurut Lapangan Usaha Utama Selama Seminggu yang Lalu
Cilacap,... 34
KEPENDUDUKAN
1. Kepadatan Penduduk
Rata-rata banyaknya penduduk per kilometer persegi. Jumlah penduduk yang
tinggal di suatu wilayah dibagi dengan luas wilayah tersebut.
2. Rasio Jenis Kelamin
Perbandingan jumlah penduduk laki-laki dengan jumlah penduduk perempuan
dikalikan 100.
3. Rasio ketergantungan
Perbandingan jumlah penduduk usia tidak produktif (0-14 tahun/anak-anak dan
65 tahun ke atas/lansia) dengan penduduk usia produktif (15-64 tahun) dikalikan
100.
4. Kontrasepsi
Alat/cara KB yang bersifat permanen/tetap, meliputi : MOW, MOP, AKDR/IUD dan
Susuk/Implant
PENDIDIKAN
1. APS (Angka Partisipasi Sekolah)
Proporsi anak yang bersekolah pada suatu kelompok umur sekolah jenjang
pendidikan tertentu. Angka Partisipasi Sekolah memberikan gambaran secara
umum tentang banyaknya anak kelompok umur tertentu yang sedang bersekolah
tanpa memperhatikan jenjang pendidikan yang sedang diikuti.
2. APM ( Angka Partisipasi Murni)
Proporsi jumlah anak sekolah pada suatu kelompok umur tertentu yang
bersekolah pada tingkat yang sesuai dengan kelompok umurnya. Angka
Partisipasi Murni membatasi usia murid sesuai dengan usia sekolah dan jenjang
pendidikan.
3. APK ( Angka Partisipasi Kasar)
Proporsi anak sekolah pada suatu jenjang pendidikan tertentu dalam kelompok
umur yang sesuai dengan jenjang pendidikan tersebut. Angka ini memberikan
gambaran secara umum tentang banyaknya anak yang menerima pendidikan
pada jenjang tertentu.
KETENAGAKERJAAN
1. Penduduk Usia Kerja
Jumlah penduduk yang berumur 15 tahun ke atas
2. Bekerja
Kegiatan melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh/membantu
memperoleh penghasilan/keuntungan selama paling sedikit 1 jam berturut-
turut dalam satu minggu.
3. Angkatan Kerja
Penduduk usia kerja yang bekerja atau sedang mencari pekerjaan.
4. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja(TPAK)
Persentase jumlah angkatan kerja terhadap jumlah penduduk usia kerja
5. Tingkat Pengangguran Terbuka(TPT)
Persentase jumlah penduduk yang mencari kerja terhadap jumlah angkatan
kerja.
PERUMAHAN
1. Luas Lantai
Luas lantai yang ditempati dan digunakan untuk keperluan sehari-hari sebatas
atap.
2. Dinding Rumah
Sisi Luar/batas dari suatu bagunan /penyekat dengan bangunan fisik lain.
3. Atap Rumah
Penutup bagian atas suatu bangunan sehingga orang yang mendiami di
bawahnya terlindung dari teriknya matahari, hujan dan sebagainya.
Berdasarkan jenis kalamin di tahun 2015, jumlah penduduk laki-laki sedikit lebih
Tabel 1.2
Persentase Penduduk menurut Kelompok Umur
Di Kabupaten Cilacap Tahun 2014-2015
Kelompok Umur 2014 2015
(1) (2) (3)
0 14 26,42 26,08
15 - 64 65,97 66,12
65 + 7,60 7,79
Gambar 1.1
Persentase Wanita Umur 10 Tahun ke Atas yang Pernah Kawin
Menurut Rata-rata Umur Perkawinan Pertama
Cilacap 2015
80
65.95 %
60
40
19.77 %
20 5.02 %
0 9.26 %
< 17
17-18
19-24
Umur (thn) 25+
Sumber : Susenas 2015
Gambar 1.2
Persentase Wanita Umur 15-49 Tahun yang Berstatus Kawin
menurut Partisipasi ber-KB
Cilacap,2015
Sedang
menggunakan,
55.78 %
Tidak Menggunakan lagi
Sedang menggunakan
Tidak pernah menggunakan
Pada tabel 1.4 dapat dilihat cara penggunaan alat/cara KB yang paling banyak
digunakan adalah Suntik KB (51,16 persen), Pil KB (21,47 persen), AKDR/IUD/Spiral (9,98
persen) dan Susuk KB (7,32 persen). Penggunaan alat kontrasepsi yang mengalami
kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya adalah Suntikan KB yang meningkat dari 48,39
persen pada tahun 2014 menjadi 51,16 persen pada tahun 2015. Kemudian Susuk KB
sebanyak 5,18 persen pada tahun 2014 menjadi 7,32 persen pada tahun 2015. Alat
kontrasepsi berupa MOW/Tubektomi meningkat dari 2,69 persen pada tahun 2014
menjadi 4,65 persen pada tahun 2015. Sementara itu yang menggunakan Pil KB
mengalami penurunan dari 28,48 persen pada tahun 2014 menjadi 21,47 persen.
Demikian juga dengan penggunaan alat kontrasepsi berupa AKDR/IUD/Spiral sebanyak
10,47 persen di tahun 2014 turun menjadi 9,98 persen di tahun 2015.
Kesehatan merupakan aspek dasar yang dibutuhkan oleh semua orang. Dengan
kondisi sehat setiap orang dapat melakukan semua aktivitasnya untuk mencapai apa yang
diinginkan. Tubuh yang sehat secara fisik memungkinkan seseorang untuk melakukan
segala kegiatan sehingga mencapai hasil yang optimal dan mampu menjadi manusia
berkualitas.
Setiap tahap pembangunan bidang kesehatan yang dicanangkan oleh pemerintah
tujuan utamanya adalah mendekatkan dan meningkatkan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat, yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan taraf kesehatan
masyarakat. Melalui pembangunan bidang kesehatan diharapkan dapat terwujud derajat
kesehatan penduduk yang setinggi-tingginya sebagai bagian dari indikator kesejahteraan
rakyat. Untuk mewujudkan derajat kesehatan penduduk setinggi-tingginya, tentu saja
tidak lepas dari peran pemerintah dalam peningkatan pelayanan kesehatan misalnya
melalui penyediaan berbagai fasilitas kesehatan dilengkapi dengan peralatan medis yang
memadai beserta tenaga medis berkualitas. Selain itu juga penduduk dapat berupaya
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan penduduk untuk hidup sehat dalam
lingkungan yang sehat pula.
Laki-laki +
Laki-laki Perempuan
Rincian Perempuan
2014 2015 2014 2015 2014 2015
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Tabel 2.2
Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan
Menurut Berobat Jalan dan Jenis Kelamin
Di Kabupaten Cilacap 2014-2015
Laki-laki +
Laki-laki Perempuan
Cara Berobat Perempuan
2014 2015 2014 2015 2014 2015
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Tabel 2.3
Persentase Penduduk yang Tidak Berobat Jalan
Menurut Alasan Tidak Berobat Jalan
Di Kabupaten Cilacap tahun 2015
2015
Alasan Tidak Berobat Jalan
Laki-laki Perempuan Total
(1) (2) (3) (4)
Tabel 2.4 adalah persentase penduduk yang berobat jalan menurut tempat/cara
berobat. Penduduk yang mengalami keluhan kesehatan kemudian berobat jalan ke
praktek dokter/poliklinik sebesar 55,53 persen. Penduduk yang mengalami keluhan
kesehatan yang berobat ke praktek tenaga kesehatan sebesar 22,30 persen. Sebanyak
8,06 persen penduduk yang berobat jalan ke puskesmas/pustu.
Persentase penduduk yang berobat jalan menurut tempat/cara berobatnya yang
mengalami penurunan dari tahun 2014 ke tahun 2015 adalah praktek tenaga kesehatan
yaitu pada tahun 2014 sebesar 41,94 persen menjadi 22,30 persen pada tahun 2015.
Kemudian yang berobat ke puskesmas juga menurun, yaitu 19,59 persen pada tahun 2014
menjadi 8,06 persen pada tahun 2015. Ada kemungkinan yang dulu berobat ke tenaga
kesehatan dan puskesmas sekarang berobat ke beberapa tempat berobat seperti RS
Tabel 2.4
Persentase Kunjungan Penduduk yang Berobat Jalan
menurut Tempat/Cara Berobat dan Jenis Kelamin
di Kabupaten Cilacap, 2014-2015
Laki-laki +
Tempat/Cara Laki-laki Perempuan
Perempuan
Berobat
2014 2015 2014 2015 2014 2015
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Tabel 2.5
Persentase Penduduk menurut Jaminan Kesehatan yang Dimiliki
Dan Jenis Kelamin di Kabupaten Cilacap 2015
Laki-laki+
Jaminan Kesehatan Laki-laki Perempuan
Perempuan
(1) (2) (3) (4)
Dari tabel 2.5 dapat dilihat bahwa jaminan kesehatan yang paling banyak dimiliki
masyarakat adalah Jamkesmas/PBI (34,71 persen), BPJS Kesehatan (7,80 persen),
Askes/Asabri/Jamsostek (3,26 persen), BPJS Ketenagakerjaan (2,14 persen). Sementara
yang tidak memiliki jaminan kesehatan sebesar 49,54 persen.
Tabel 2.6
Persentase Perempuan Pernah Kawin Umur 15-49 Tahun
yang Pernah Kawin menurut Penolong Kelahiran Anak Terakhir
di Kabupaten Cilacap, 2015
Dokter
26,18
Bidan
73,82
Tenaga Medis Lain
0,00
Dukun Bersalin
0,00
Keluarga
0,00
Lainnya
0,00
Total 100,00
Tabel 2.6 menunjukkan persentase perempuan berumur 15-49 tahun yang pernah
kawin menurut penolong kelahiran anak terakhir hanya ada dua yaitu oleh Bidan (73,82
persen) dan Dokter (26,18 persen).
Mendapatkan pendidikan merupakan hak asasi manusia dan hak setiap warga
negara, maka dalam usaha pemenuhannya harus direncanakan dan dijalankan dengan
sebaik mungkin. Pemenuhan atas hak untuk mendapatkan pendidikan merupakan ukuran
pemerataan atas hasil pembangunan. Pemerataan akses dan peningkatan mutu
pendidikan diharapkan akan mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia
Indonesia.
Usaha peningkatan kualitas pendidikan dilakukan dengan pembangunan sarana
prasarana sekolah yang memadai, ditunjang dengan program bantuan biaya sekolah dan
berbagai macam beasiswa. Kualitas sumber daya manusia dapat diukur dengan
menggunakan indikator rata-rata lama sekolah. Rata-rata lama sekolah dapat
mengindikasikan sampai sejauhmana tingkat pendidikan yang dijalani oleh seseorang.
Semakin tinggi rata-rata lama sekolah berarti semakin tinggi jenjang pendidikan yang
dijalani.
Rata-rata lama sekolah (mean years of schooling/MYS) didefinisikan jumlah tahun
yang digunakan oleh penduduk dalam menjalani pendidikan formal. Diasumsikan bahwa
dalam kondisi normal rata-rata lama sekolah suatu wilayah tidak akan turun. Berdasarkan
tabel 3.1 Rata-rata lama sekolah penduduk di Kabupaten Cilacap baru mencapai 6,58
tahun. Angka ini menunjukkan bahwa secara rata-rata tingkat pendidikan penduduk usia
25 tahun ke atas baru mencapai kelas 1 SMP (kelas VII), yaitu baru mencapai jenjang
tamat Sekolah Dasar.
Indokator lain yang digunakan untuk menggambarkan tingkat pendidikan
masyarakat adalah harapan lama sekolah (Expected Years of Schooling/EYS), yang
didefinisikan sebagai lamanya sekolah (dalam tahun) yang diharapkan akan dirasakan
oleh anak pada umur tertentu di masa mendatang. Dari tabel 3.1 dapa dilihat bahwa
angka harapan lama sekolah di Kabupaten Cilacap sebesar 12,28, artinya seorang anak
yang dilahirkan di tahun 2015 diharapkan dapat menempuh pendidikan selama 12 tahun.
Pendidikan Tertinggi
2014 2015
Yang Ditamatkan
(1) (2) (3)
1. Tidak/Belum pernah Sekolah 5,14 5,95
2. Tidak/Belum Tamat SD 24,50 23,18
3. Tamat SD/Sederajat 34,38 33,51
4. Tamat SLTP/Sederajat 19,47 21,10
5. Tamat SLTA/Sederajat 13,67 12,46
6. Tamat PT 2,84 3,81
2014 2015
Kelompok Umur
Lk Pr Lk+Pr Lk Pr Lk+Pr
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
7 12 99.69 100.00 99.84 98,91 99,69 99,28
13 15 92.00 90.81 91.41 96,25 95,63 95,96
Berdasarkan tabel 3.3 penduduk umur 7-12 tahun yang sedang bersekolah pada
tahun 2015 sebanyak 99,28 persen. Penduduk umur 13-15 tahun yang sedang bersekolah
sebanyak 95,96 persen dan penduduk yang berumur 16-18 tahun yang sedang bersekolah
sebanyak 64,63 persen. Selama kurun waktu 2014-2015, hanya penduduk di kelompok
umur 13-15 tahun yang mengalami peningkatan dari 91,41 persen di tahun 2014 menjadi
95,96 persen di tahun 2015. Sedangkan di kelompok umur 7-12 tahun dan 16-18 tahun
mengalami penurunan. Kelompok umur 7-12 tahun turun dari 99,84 persen di tahun 2014
menjadi 99,28 persen di tahun 2015. Kemudian kelompok umur 16-18 tahun turun dari
75,86 persen di tahun 2014 menjadi 64,63 persen di tahun 2015.
Tabel 3.4 menunjukkan bahwa pada tahun 2015 penduduk umur 7-12 tahun yang
sedang bersekolah di SD/MI sebesar 95,66 persen. Penduduk umur 13-15 tahun yang
bersekolah di SMP/MTS sebesar 84,38 persen dan penduduk umur 16-18 tahun yang
sekolah di SMA/MA sebesar 54,32 persen.
2014 2015 *)
Jenjang
Lk Pr Lk+Pr Lk Pr Lk+Pr
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
SD/MI 115,07 111,07 113,17 107,95 110,33 109,09
SMP/MTs 84,27 83,66 83,97 111,25 86,64 99,63
2014 2015
Ur a ia n
Lk Pr Lk+Pr Lk Pr Lk+Pr
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Penduduk
Usia Kerja 612 841 621 150 1 233 991 619 370 627 809 1 247 179
Angkatan Kerja 495 655 284 690 780 345 494 353 283 798 778 151
Bukan Angkatan 117 186 336 460 453 646 125 017 344 011 469 028
Kerja
4.2 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dan Tingkat Pengangguran Terbuka
(TPT)
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) mengindikasikan besarnya penduduk usia
kerja yang aktif secara ekonomi di suatu wilayah. TPAK diukur sebagai persentase jumlah
angkatan kerja (bekerja dan pengangguran) terhadap jumlah penduduk usia kerja.
Tabel 4.2
Penduduk Usia kerja, Angkatan Kerja dan TPAK di Kabupaten Cilacap
Menurut Jenis Kelamin Tahun 2014 2015
2014 2015
Uraian
Lk Pr Lk+Pr Lk Pr Lk+Pr
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Pddk Usia Kerja 612 841 621 150 1 233 991 619 370 627 809 1 247 179
Angkatan Kerja 495 655 284 690 780 345 494 353 283 798 778 151
TPAK 80,88 45,83 63,24 79,82 45,20 62,39
Gambar 4.1
Tingkat Penggangguran Terbuka (TPT) dan
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
menurut Jenis Kelamin di Kab. Cilacap, 2015
79.82
80
70 62.39
60
50 45.2
Lk
40
Pr
30
Lk+Pr
20 9.04
6.22 8.01
10
0
TPT TPAK
Sumber : Sakernas
Lainnya
15.85 %
Jasa Kemasyarakatan
12.96 %
Perdagangan
25.27 %
Industri Pengolahan
17.21 %
Pertanian
28.71 %
0 5 10 15 20 25 30 35
Sumber : Sakernas
Rumah merupakan salah satu kebutuhan primer manusia selain kebutuhan sandang
dan pangan. Di dalam rumah, manusia dididik mengenal lingkungannya, sehingga
berkembang menjadi manusia yang berkepribadian. Dalam kehidupan bermasyarakat,
tempat tinggal merupakan kebutuhan dasar sebagai bagian dari kualitas kehidupan dan
kesejahteraan manusia. Sebagai tempat untuk saling berinteraksi antar anggota keluarga,
rumah memiliki fungsi yang sangat luas, bukan sekedar sebagai tempat berlindung,
melainkan juga memiliki fungsi yang berkaitan dengan aspek kesehatan, pendidikan,
kenyamanan dan estetika.
Tabel 5.1
Persentase Rata-rata Luas Lantai
Cilacap, 2014-2015
Tabel 5.2
Persentase Rumah Tangga menurut
Status Penguasaan Tempat Tinggal
Cilacap, 2015
Di Tabel 5.2 dapat dilihat bahwa persentase rumah tangga yang menempati rumah
sendiri sebesar 94,42 persen. Rumah tangga yang kontrak/sewa tempat tinggal sebesar
2,06 persen dan yang menempati rumah bebas sewa sebesar 3,03 persen.
Pada tabel 5.3 terlihat rumah tangga yang penerangan tempat tinggal memakai
listrik PLN sebesar 99,10 persen. Yang menggunakan listrik Non PLN sebesar 0,81 persen,
dan yang belum menggunakan listrik sebesar 0,09 persen.
Tabel 5.4
Persentase Rumah Tangga menurut Sumber Air Minum
Di Kabupaten Cilacap Tahun 2014-2015
Tabel 5.5
Persentase Rumah tangga menurut Fasilitas Tempat Buang Air Besar
Di Kabupaten Cilacap Tahun 2014-2015
Berdasarkan Tabel 5.5 pada tahun 2015 persentase rumah tangga yang mempunyai
fasilitas tempat buang air besar sendiri sebesar 76,20 persen. Rumah tangga yang
fasilitas tempat buang air besarnya bersama sebesar 8,74 persen. Sementara rumah
tangga yang tidak ada fasilitas tempat buang air besar sebesar 14,52 persen.
Pola konsumsi rumah tangga merupakan salah satu indikator kesejahteraan rumah
tangga/keluarga. Besar kecilnya proporsi pengeluaran untuk konsumsi makanan
terhadap seluruh pengeluaran rumah tangga dapat memberikan gambaran kesejahteraan
rumah tangga tersebut.
Rata-rata
Kelompok Komoditas %
Per Kapita
(1) (2) (3)