Anda di halaman 1dari 5

BAB III

DIAGNOSIS DAN DIAGNOSIS BANDING

DIAGNOSIS

Ada 3 langkah untuk menuju diagnosis epilepsy, yaitu :

o Langkah pertama : memastikan apakah kejadian yang bersifat paroksimal menunjukkan


bangkitan epilepsi atau bukan epilepsy

o Langkah kedua : apabila benar terdapat bangkitan epilepsi, maka tentukanlah bangkitan yang
ada termasuk jenis bangkitan apa ( lihat klasifikasi )

o Langkah ketiga : pastikan sindrom epilepsy apa yang ditunjukkan oleh bangkitan tadi, atau
epilepsi apa yang diderita oleh pasien, dan tentukan etiologinya

Indikasi pemeriksaan EEG :

-. Membantu menegakkan diagnosis epilepsi.

-. Menentukan prognosis pada kasus tertentu

- Pertimbangan dalam penghentian OAE

-. Membantu dalam menentukan letak fokus

- Bila ada perubahan bentuk bangkitan ( berbeda dengan bangkitan sebelumnya)

Pemeriksaan pencitraan otak ( brain imaging)

Indikasi :

-. Semua kasus bangkitan pertama yang diduga ada kelainan structural

-. Adanya perubahan bentuk bangkitan

-.Terdapat deficit neurologic fokal

-. Epilepsi dengan bangkitan parsial

-. Bangkitan pertama di atas usia 25 tahun

-. Untuk persiapan tindakan pembedahan


DIASNOSIS BANDING

1.Pada neonates dan bayi

Jittering

Apneic spell

2. Pada anak

Breath holding spells

Sinkope

Migren

Bangkitan psikogenik / konversi

Prolonged QT syndrome

Night terror

Tics

Hypercyanotic attack ( pada tetralogi Fallot )

3. Pada dewasa

Sinkope, dapat sebagai vasovagal attack, sinkope kardiogenik, sinkope hipovolimuk, sinkope
hipotensi dan sinkope saat miksi ( mictrurition syncope )

Serangan iskemik sepintas ( Transient Ischemic Attack )

Vertigo

Transient global amnesia

Narkolepsi

Bangkitan panic, psikogenik

Sindrom Menier

Tics
BAB IV

TERAPI

PRINSIP TERAPI FARMAKOLOGI

OAE mulai diberikan bila :

o Diagnosis epilepsi telah dipastikan ( confirmed )

o Setelah pasien atau keluarganya menerima penjelasan tentang tujuan pengobatan

o Pasien dan / atau keluarganya telah diberitahu tentang kemungkinan efek samping OAE yang
akan timbul

Pasien dengan bangkitan tunggal direkomendasikan untuk diberi terapi bila :

o Dijumpai focus epilepsi yang jelas pada EEG

o Pada pemeriksaan CT scan atau MRI otak dijumpai lesi yang berkorelasi dengan bangkitan,
misalnya neoplasma otak. AVM, abses otak, ensefalitis herpes

o Pada pemeriksaan neurologic dijumpai kelainan yang mengarah pada adanya keruskan otak.

o Terdapatnya riwayat epilepsi pada saudara sekandung ( bukan orang tua )

o Riwayat bangkitan simtomatik

o Riwayat trauma kepala terutama yang disertai penurunan kesadaran, stroke, infeksi SSP
TABEL 4. Efek samping obat anti-epilepsi klasik

OBAT EFEK SAMPING


TERKAIT DOSIS IDIOSINKRASI
Carbamazepine Diplopia,dizziness,nyeri Ruam
kepala,mual,mengantuk,netropenia,hiponat morbiliform,agranulositosis,anemia
remia aplastik, efek hepatotoksik,sindrom
Steven-johnson, efek teratogenik
Phenytoin Nistagmus,ataksia,mual,muntah,hipertrofi Jerawat,coarse facies,hirsutism,lupus-
gusi,depresi,mengantuk,paradoxical like syndrome,ruam,sindrom Steven-
increase in seizure,anemia megaloblastik Johnson, Dupuytrens contracture,efek
hepatotoksik,efek teratogenik
Valproic acid Tremor, berat badan Pankreatitis akut,efek
bertambah,dyspepsia,mual,muntah,kebotak hepatotoksik,trombositopenia,ensefal
an,teratogenik opi,udem perifer
Phenobarbital Kelelahan,restlegless,depresi,insomnia Ruam
( pada anak ),distractability ( pada anak ), makulopapular,eksfoliasi,nekrosis
hiperkinesia ( pada anak ),irritability ( pada epidermal toksik,efek
anak ) hepatotoksik,arthritic changes,
Dupuytrens contracture,efek
teratogenik
Clonazepam Kelelahan, sedasi, Ruam, trombositopenia
mengantuk,dizziness,agresi ( pada anak )
hiperkinesia ( pada anak )

TABEL 5. Efek samping obat anti-epilepsi baru

OBAT EFEK SAMPING UTAMA EFEK SAMPING YANG


LEBIH SERIUS NAMUN
JARANG
Levetiracetam Somnolen,asthenia,sering muncul
ataksia,penurunan ringan jumlah sel darah
merah, kadar hemoglobin dan hematokrit
Gabapentin Somnolen,
kelelahan,ataksia,dizziness,gangguan saluran
cerna
Lamotrigine Ruam,dizziness,tremor,ataksia,diplopia,nyeri Sindrom Steven-Johnson
kepala,gangguan saluran cerna
Clobazam Sedasi,dizziness,irritability,depresi,
dysinhibition
Oxcarbazepine Dizziness,diplopia,ataksia,nyeri
kepala,kelemahan,ruam,hiponatremia
Topiramate Gangguan
kognitif,tremor,dizziness,ataksia,nyeri
kepala,kelelahan,gangguan saluran
cerna,batu ginjal
PENGHENTIAN OAE

Syarat umum untuk menghentikan pemberian OAE adalah sebagai berikut :

o Penghentian OAE dapat didiskusikan dengan pasien atau keluarganya setelah bebas dari
bangkitan selama minimal 2 tahun

o Gambaran EEG normal

o Harus dilakukan secara bertahap,pada umumnya 25% dari dosis semula,setiap bulan dalam
jangka waktu 3-6 bulan

o Penghentian dimulai dari satu OAE yang bukan utama.

Kekambuhan setelah penghentian OAE akan lebih besar kemungkinannya pada keadaan sebagai
berikut :

o Semakin tua usia kemungkinan timbulnya kekambuhan makin tinggi

o Epilepsi simtomatik

o Gambaran EEG yang abnormal

o Semakin lama adanya bangkitan sebelum dapat dikendalikan

o Tergantung bentuk sindrom epilepsy yang diderita; sangat jarang pada sindrom epilepsy
benigna dengan gelombang tajam pada daerah sentro-temporal,5-25% pada epilepsy lena
masak anak kecil,25-75% epilepsy parsial kriptogenik/simtomatik,85-95% pada epilepsy
miklonik pada anak

o Penggunaan lebih dari satu OAE

o Masih mendapatkan satu atau lebih bangkitan setelah memulai terapi

o Mendapat terapi 10 tahun atau lebih

Anda mungkin juga menyukai