LOMBOK TENGAH
UPTD PUSKESMAS DAREK
Jl.Raya Darek,Kec.Darek Kab.Parya Barat Daya
A.PENDAHULUAN
Fungsi operasional merupakan dasar dalam pelaksanaan manajemen sumber daya manusia
(SDM) yang efisien dan efektif untuk pencapaian tujuan organisasi/ perusahaan tersebut. Fungsi
operasional tersebut terdiri dari orientasi, pelatihan, dan pengembangan SDM. Sistem orientasi
tersebut sangat dibutuhkan sebagai wahana pembinaan ketenagakerjaan yang mampu beroperasi
secara efektif dan menghasilkan tenaga kerja yang siap pakai.
Dalam suatu organisasi adanya orientasi dan pelatihan mutlak diperlukan. Kinerja karyawan
menjadi fokus pelatihan utama yang dapat ditingkatkan melalui progam orientasi kerja bagi
karyawan baru, pelatihan bahkan pengembangan.Orang yang memulai suatu pekerjaan baru
membutuhkan perkenalan yang sama terhadap pekerjaan dan organisasi dimana dia akan
menjalankan pekerjaannya.Perkenalan ini lah yang kita sebut orientasi.Orientasi dirancang untuk
memberikan kepada karyawan baru informasi yang dibutuhkannya agar dapat dikerja dengan
nyaman,efektif dan efisien dalam tempatnya bekerja.
B.LATAR BELAKANG
Ketika memulai suatu pekerjaan baru bagi seorang karyawan, hal pertama yang akan muncul
dalam pikirannya adalah pertanyaan-pertanyaan tentang kesanggupan melakukan pekerjaan barunya
serta kecocokan dengan lingkunganbarunya. Hal ini tentunya dapat mengurangi kepuasan karyawan
baru dankemampuan untuk belajar bekerja, jika tidak ada antisipasi lebih awal dari manjerSDM.
Pada dasarnya kesan awal akan terasa begitu kuat dan wajar-wajar saja bagikaryawan baru karena
karyawan baru masih memiliki sesuatu yang sedikit, seperti
pengetahuan dan pengalaman kerja, serta untuk melakukan penilaian diri.
(Mangkuprawira, 2003).
Merekrut dan memilih karyawan baru yang berpotensi tidak menjamin bahwa mereka akan
bekerja secara efektif. Salah satu penyebabnya adalah karyawan baru tudak mengetahui apayang
harus dilakukan atau bagaimanamelakukannya. Untuk itu, langkah yang harus diambil oleh
perusahaan adalahmembuat karyawan baru mengetahui apa yang harus dilakukan dan bagaimana
melakukannya. Langkah ini dapat dilakukan dengan memberikan orientasi kepada
karyawan-karyawan baru. (Gary, 2006)
C. PENGERTIAN ORIENTASI
Orientasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu Orientation yang artinya penyesuaian diri
terhadap situasi tertentu atau lingkungan tertentu. Kegiatanorientasi dilakukan oleh departemen
SDM dan atasan untuk mensosialisasikannilai-nilai organisasi pada pegawai baru. Menurut para
ahli orientasi dapat diartikan dalam berbagai macam pengertian. Menurut Gary (2006), orientasi
merupakan prosedur untuk memberikan informasi latar belakang kepadakaryawan baru yang
dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan mereka secaramemuaskan, seperti infomasi tentang
peraturan perusahaan. Sedangkan menurut Mondy (2008), orientasi merupakan upaya pelatihan dan
pengembangan awal bagi para karyawan baru yang memberi mereka informasi mengenai
perusahaan, jabatan, dan kelompok kerja.
E. PELAKSANAAN ORIENTASI
Pada uraian di atas bahwa orientasi merupakan suatu proses penyesuaian diri karyawan
terhadap perusahaan. Tujuannya jelas untuk membantu karyawan baru merasa cocok dengan
lingkungan barunya. Selain itu, karyawan baru perlu dipersiapkan sejak awal agar nantinya mampu
melakukan sesuatu tugas yang dibebankan perusahaan kepada mereka dengan baik.
Program orientasi berhubuhan erat dengan sosialisasi, yaitu menciptakan hubungan sosial kepada
karyawan baru. Sosialisasi merupakan proses yang berlangsung melalui upaya agar seorang
karyawan mulai mengerti dan menerima nilai, norma, dan kepercayaan seperti yang terjadi
diperusahaan. Proses sosialisasi membantu perusahaan memenuhi kebutuhan untuk meningkatkan
produktivitas karyawannya. Sebuah perusahaan akan sukses karena program orientasinya
berlangsung optimal, melalui peningkatan proses sosialisasi terhadap karyawan
baru. Sosialisasi akan membuat karyawan baru tersebut familiar dengan peranperannya, perusahaan,
kebijakan-kebijakan, dan karyawan lainnya. (Mangkuprawira, 2003)
Dasar Pelaksanaan
Peraturan Menteri
Metode Pelaksanaan
Metode yang digunakan adalah metode ajar klasikal dengan materi orientasi
Aturan-aturan kepegawaian
Di Puskesmas
Jenis Pelayanan
SOP yang disesuaikan dengan perawatan dan fungsi kerja pegawai baru.
Kesehatan
SOP
F. LANGKAH- LANGKAH ORIENTASI
1. Penyuluhan pendahuluan.
2. Penunjukkan tempat tertentu (ibadah, kafetaria, dsb).
3. Mengadakan pertemuan kelas.
4. Pengenalan dengan karyawan lama.
H.PENUTUP
Penanggung Jawab
Kepala Puskesmas Darek
DINAS KESEHATAN KAB.LOMBOK TENGAH
UPTD PUSKESMAS DAREK
Jl.Raya Darek,Kec.Darek Kab.Parya Barat Daya
B. LATAR BELAKANG
Akuntabilas merupakan bentuk tanggung jawab pengelola puskesmas dalam
melaksanakan upaya kegiatan puskesamas sesuai dengan rencana yang disusun.
C. TUJUAN UMUM
Penanggung jawab upaya kegiatan mempunyai kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan pencapaian kinerja upaya kepada pimpinan puskesmas dan
melakukakan tindak lanjut untuk perbaikan.
D. KEGIATAN POKOK
Penilaian akuntabilitas penanggung jawab upaya dan penanggung jawab pelayanan.
E. RINCIAN KEGIATAN
1. Menentukan materi penilaian akuntabilitas penanggung jawab upaya dan
penanggung jawab pelayanan;
2. Menentukan proses; pelaksanaan akuntabilitas penanggung jawab upaya dan
penanggung jawab pelayanan
3. Menentukan cara penilaian masa akuntabilitas penanggung jawab upaya dan
penanggung jawab pelayanan;
4. Menentukan hasil dari pelaksanaan akuntabilitas penanggung jawab upaya dan
penanggung jawab pelayanan
5. Melaporkan hasil pelaksanaan akuntabilitas penanggung jawab upaya dan penanggung
jawab pelayanan.
F. SASARAN
Sasaran akuntanbilitas adalah penanggung jawab program dan penanggung jawab pelayanan
G. JADWAL PELAKSANAAN
Penilaian akuntanbilitas dilakukan setiap 1 tahun sekali