Laporan PPD
Laporan PPD
DEFINISI
Depresi pascamelahirkan adalah gangguan mood yang dapat
mempengaruhi wanita setelah melahirkan. Ibu dengan depresi
pascamelahirkan mengalami perasaan sedih, cemas, dan kelelahan yang
membuat mereka sulit menyelesaikan aktivitas perawatan sehari-hari untuk
diri mereka sendiri atau orang lain (NIHM, 2013)
2. EPIDEMIOLOGI
Depresi postpartum mepengaruhi sekitar 10-15% dari seluruh ibu baru,
namun dapat lebih tinggi hingga 35% pada kelompok demografi. Pada
negara berkembang, prevalensinya berkisar antara 5-25%. Satu studi
menemukan 19,2% ibu baru yang didiagnosa dengan depresi mayor atau
minor dalam tiga bulan pertama postpartum, 7,1% diantaranya mengaalami
depresi mayor. Pada studi lain dari 214 wanita, 86 diantaranya memiliki
gejala depresi (40,2%), tetapi hanya 25 (11,7%) yang secara nyata
didiagnosa sebagai suatu depresi. Survey lainnya menyebutkan sepertiga
wanita yang dinilai dengan batas resiko depresi pada delapan bulan
postpartum, tetap mengalami depresi 12-18 bulan kemudian, dan hanya 15%
yang meminta pertolongan atau dirujuk ke ahli kesehatan mental. Depresi
postpartum jarang terdiagnosa dan menjadi komplikasi paska kelahiran bayi
serta gangguan psikiatri perinatal tersering, dengan resiko tertinggi pada
wanita postpartum tahun pertama. Satu penelitian menunjukkan bahwa
terdapat tiga kali lipat peningkatan resiko utuk menjadi depresi pada 3
sampai 6 bulan setelah kelahiran bayi.
3. KLASIFIKASI
Clydde (Regina dkk, 2001), bentuk gangguan postpartum yang
umum adalah depresi, mudah marah dan terutama mudah frustasi serta
emosional.Gangguan mood selama periode postpartum merupakan salah
satu gangguan yang paling sering terjadi pada wanita baik primipara
maupun multipara. Menurut DSM-IV, gangguan pascasalin diklasifikasikan
dalam 3 tipe yaitu:
a. Baby blues
Merupakan bentuk yang paling ringan dan berlangsung hanya
beberapa hari saja. Gejala berupa perasaan sedih, gelisah,
seringkali uring-uringan dan khawatir tanpa alasan yang jelas.
Tahapan baby blues ini hanya berlangsung dalam waktu
beberapa hari saja. Pelan-pelan si ibu dapat pulih kembali dan
mulai bisa menyesuaikan diri dengan kehidupan barunya.
b. Depresi post partum
Bentuk yang satu ini lumayan agak berat tingkat keparahannya
yang membedakan ibu tidak bisa tidur atau sulit untuk tidur.
Dapat terjadi dua minggu sampai setahun setelah melahirkan
c. Psychosis post partum
Jenis ini adalah yang paling parah. Ibu dapat mengalami
halusinasi, memiliki keinginan untuk bunuh diri. Tak saja psikis
si ibu yang nantinya jadi tergantung secara keseluruhan
4. PATOFISIOLOGI
(TERLAMPIR)
5. FAKTOR RESIKO
Menurut Kruckman menyatakan terjadinya depresi pascasalin
dipengaruhi oleh faktor :
a. Biologis
Faktor biologis dijelaskan bahwa depresi postpartum
sebagai akibat kadar hormon seperti estrogen, progesteron dan
prolaktin yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dalam masa nifas
atau mungkin perubahan hormon tersebut terlalu cepat atau
terlalu lambat.
b. Karakteristik ibu, yang meliputi :
Faktor umur
Sebagian besar masyarakat percaya bahwa saat yang
tepat bagi seseorang perempuan untuk melahirkan pada usia
antara 2030 tahun, dan hal ini mendukung masalah periode
yang optimal bagi perawatan bayi oleh seorang ibu. Faktor
usia perempuan yang bersangkutan saat kehamilan dan
persalinan seringkali dikaitkan dengan kesiapan mental
perempuan tersebut untuk menjadi seorang ibu.
Faktor pengalaman
Beberapa penelitian diantaranya adalah pnelitian yang
dilakukan oleh Paykel dan Inwood (Regina dkk, 2001)
mengatakan bahwa depresi pascasalin ini lebih banyak
ditemukan pada perempuan primipara, mengingat bahwa
peran seorang ibu dan segala yang berkaitan dengan bayinya
merupakan situasi yang sama sekali baru bagi dirinya dan
dapat menimbulkan stres. Selain itu penelitian yang
dilakukan oleh Le Masters yang melibatkan suami istri muda
dari kelas sosial menengah mengajukan hipotesis bahwa 83%
dari mereka mengalami krisis setelah kelahiran bayi pertama.
Faktor pendidikan
Perempuan yang berpendidikan tinggi menghadapi
tekanan sosial dan konflik peran, antara tuntutan sebagai
perempuan yang memiliki dorongan untuk bekerja atau
melakukan aktivitasnya diluar rumah, dengan peran mereka
sebagai ibu rumah tangga dan orang tua dari anakanak
mereka.
Faktor selama proses persalinan.
Hal ini mencakup lamanya persalinan, serta intervensi
medis yang digunakan selama proses persalinan. Diduga
semakin besar trauma fisik yang ditimbulkan pada saat
persalinan, maka akan semakin besar pula trauma psikis yang
muncul dan kemungkinan perempuan yang bersangkutan
akan menghadapi depresi pascasalin.
Faktor dukungan social
Banyaknya kerabat yang membantu pada saat
kehamilan, persalinan dan pascasalin, beban seorang ibu
karena kehamilannya sedikit banyak berkurang.
6. MANIFESTASI KLINIS
Beberapa gejala yang lebih umum yang dialami seorang wanita menurut
U.S. Department of Health and Human Services meliputi:
1. Merasa sedih, putus asa, hampa, atau kewalahan
2. Menangis lebih sering dari biasanya atau tanpa alasan yang jelas
3. Khawatir atau merasa terlalu cemas
4. Merasa murung, mudah tersinggung, atau gelisah
5. Oversleeping, atau tidak bisa tidur bahkan saat bayinya tertidur
6. Mengalami kesulitan berkonsentrasi, mengingat detail, dan membuat
keputusan
7. Mengalami kemarahan atau kemarahan
8. Kehilangan minat pada kegiatan yang biasanya menyenangkan
9. Penderitaan dari sakit fisik dan nyeri, termasuk sering sakit kepala,
masalah perut, dan nyeri otot
10. Makan terlalu sedikit atau terlalu banyak
11. Menarik diri dari atau menghindari teman dan keluarga
12. Memiliki kesulitan mengikat atau membentuk keterikatan emosional
dengan bayinya
13. Dengan terus-menerus meragukan kemampuannya merawat bayinya
14. Berpikir tentang melukai dirinya sendiri atau bayinya.