Anda di halaman 1dari 10

UPAYA-UPAYA UNTUK MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL

diajukan untuk memenuhi salah satu mata kuliah Antropologi Kesehatan

disusun oleh:

Ahmad Fauzi Rohman 043315150002


Cicy Sri Setianingsih 043315150007
Cika Insani Restuningrum 043315150008
Fanny Julianti 043315150013
Noneng Annisa Fauziah 043315150026
Risa Nurcahyani 043315150030
Rivana Amalia 043315150033
Viska Dwi Utami 043315150038
Yana Widiana 043315150040
Nababan Tiur Monica 043315150042

PROGRAM STUDI D3 TINGKAT 1 KEPERAWATAN


STIKEP PPNI JAWA BARAT
BANDUNG
2016
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah yang berjudul Upaya-Upaya Untuk
Meningkatkan Interaksi Sosial ini dapat diselesaikan. Makalah ini membahas tentang upaya
atau cara untuk meningkatkan interaksi antar manusia khususnya dalam dunia keperawatan.

Ucapan terimakasih disampaikan kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam


menyelesaikan makalah ini. Harapan akan makalah ini semoga dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi pembaca agar kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Bandung, Maret 2016

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i


DAFTAR ISI............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ....................................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH .................................................................................................. 2
C. TUJUAN ............................................................................................................................ 2
D. MANFAAT ....................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3
A. PENGERTIAN INTERAKSI SOSIAL ............................................................................. 3
B.CIRI-CIRI INTERAKSI SOSIAL ..................................................................................... 4
C. SYARAT TERJADINYA INTERAKSI SOSIAL ............................................................ 5
D.BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL .................................................................... 5
BAB III PENUTUP .................................................................................................................. 8
A. KESIMPULAN ................................................................................................................. 8
B. SARAN .............................................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 9
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

(Aip Badrujaman, 2008, hlm. 34) Proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang
dilihat apabila individu-individu dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan
pengaruh timbal balik berbagai segi kehidupan bersama, misalnya saling pengaruh
mempengaruhi. Inti dari dari proses sosial adalah adanya hubungan interaksi sosial. Interaksi
sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antar
individu, antar kelompok manusia, maupun antara individu dengan kelompok.
Pada jaman dahulu interaksi pada orang lain sangat diperhatikan tutur katanya. Kata
apa yang sepantasnya digunakan untuk berinteraksi kepada orang yang lebih tua, sesama,
maupun untuk anak yang dibawahnya. Kenapa harus seperti itu? Karena sikap, kata maupun
bahasa berinteraksi mempunyai pengaruh kepada keluarganya. Jika ada salah penggunaan
sikap, kata bahasa saat berinteraksi maka lawan saat berinteraksi beranggapan bahwa kita
tidak pernah diajari tata cara berinteraksi yang baik oleh orang tua.
Dijaman sekarang ini sikap dan bahasa yang dipakai untuk berinteraksi oleh manusia
seringkali diabaikan. Manusia sudah banyak yang tidak mengenal penggunaan tingkatan
bahasa untuk digunakan berinteraksi. Selain itu, dewasa ini manusia khususnya banyak anak
anak-anak dan remaja yang menutup diri dari lingkungan sehingga tidak berinteraksi dengan
baik dengan orang disekitarnya. Hal ini terjadi karena mereka terlalu sibuk dengan
smartphone / gadget yang mereka gunakan.
Psikolog pendidikan dan anak, Elizabeth Santoso, mengatakan banyak harga yang
mesti dibayar jika kebanyakan mengakses gawai(gadget). Di antaranya mata gampang lelah,
risiko obesitas karena kurang gerak, sampai ancaman masalah tulang belakang akibat posisi
tubuh yang salah. "Bagi anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan, akibatnya bisa
lebih fatal," kata Lizzie, sapaan Elizabeth. Keasyikan main gawai (gadget) juga berdampak
buruk bagi interaksi sosial anak. Anak lebih sering berinteraksi dengan emoticon di gawai.
Karenanya, mereka jadi susah berempati.
Maka dibuatnya makalah ini akan mengemukakan dan menjelaskan upaya-upaya
yang dapat dilakukan untuk meningkatkan interaksi sosial.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah bentuk-bentuk interaksi sosial?
2. Bagaimana upaya untuk meningkatkan interaksi sosial?

C. Tujuan
Untuk mengetahui proses interaksi sosial serta menjelaskan upaya-upaya untuk
meningkatkan interaksi sosial.

D. Manfaat
Manfaat makalah ini ialah untuk menambah pengetahuan mengenai upaya-upaya
untuk meningkatkan interaksi sosial serta menanamkan sikap dalam diri untuk berinteraksi
sosial dengan baik di lingkungan sekitar pembaca dan penulis.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Interaksi Sosial

(Soekanto, 1982, hlm. 55) Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang
dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-orang-perorangan, antara kelompok-
kelompok manusia, maupun antara orang-perorangan dengan kelompok manusia.
(Aip Badrujaman, 2008, hlm. 34) Proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang
dilihat apabila individu-individu dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan
pengaruh timbal balik berbagai segi kehidupan bersama, misalnya saling pengaruh
mempengaruhi. Inti dari dari proses sosial adalah adanya hubungan interaksi sosial. Interaksi
sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antar
individu, antar kelompok manusia, maupun antara individu dengan kelompok.
Maka, interaksi sosial adalah ditanggapinya suatu tindakan sosial, adanya hubungan timbal
balik antar manusia yang dilakukan secara terus menerus dalam segi kehidupan.

B. Ciri-ciri interaksi sosial


1. Adanya dua orang pelaku atau lebih
2. Adanya hubungan timbal balik antar pelaku
3. Adanya kontak sosial langsung maupun tidak langsung
4. Mempunyai maksud dan tujuan yang jelas

C. Syarat-Syarat Terjadinya Interaksi sosial


1. Adanya kontak sosial (social-contact), dapat berlangsung dalam tiga bentuk:
a. Antara orang-perorangan
b. Antara orang-perorangan dengan suatu kelompok manusia atau sebaliknya
c. Antara suatu kelompok manusia dengan kelompok manusia lainnya.
2. Adanya Komunikasi (Peran yang disampaikan)

D. Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial


Bentuk bentuk interaksi sosial dapat berupa kerjasama(cooperation),
persaingan(competition), dan bahkan bisa juga berbentuk pertentangan atau
pertikaian(conflict).
Gilin dan Gilin pernah mengadakan penggolongan yang lebih luas lagi. Menurut
mereka ada dua macam proses sosial yang timbul sebagai akibat adanya interaksi sosial,
yaitu sebagai berikut.
1. Proses Assosiatif
a. Kerjasama (Cooperation)
Kerjasama ini dimaksudkan sebagai suatu usaha bersama antara orang-peorangan
atau kelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama.
b. Akomodasi (accomodiation)
Menurut Gilin dan Gilin, akomodasi adalah suatu pengertian yang digunakan oleh
para sosiologuntuk menggambarkan suatu proses dalam hubungan-hubungan
sosial yang sama artinya dengan pengertian adaptasi (adaptation).
Akomodasi sebenarnya merupakan suatu cara untuk mencapai kestabilan atau
keseimbangan yang mana menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan
pihak lawan sehingga lawan tidak kehilangan kepribadiannya.
1) Coercion (akomodasi dengan paksaan: Perbudakan).
2) Compromise (akomodasi dengan saling mengurangi tuntutan).
3) Arbitration (akomodasi dengan menggunakan pihak ketiga yang lebih kuat).
4) Mediation (akomodasi dengan menggunakan pihak ketiga yang netral).
5) Conciliation (usaha mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak yang
berselisih).
6) Toleration (toleransi)
7) Stalemate (akomodasi dimana pihak yang berselisih berhenti berselisih karena
sama kuat).
8) Adjudication (penyelesaian perkara di pengadilan).
2. Proses Disosiatif
Disosiatif persis dengan kerjasama, tetapi bentuk dan arahnya ditentukan oleh
kebudayaan dan system sosial masyarakat bersangkutan.
a. Persaingan (Competition)
Suatu proses sosial dimana individu atau kelompok-kelompok manusia bersaing,
mencari keuntungan melalui bidang kehidupan yang ada pada suatu masa tertentu
menjadi suatu pusat perhatian umum dengan cara menarik perhatian public
dengan mempertajam prasangka yang ada, tanpa menggunakan ancaman atau
kekerasan.
1) Persaingan ekonomi
2) Persaingan kebudayaan
3) Persaingan kedudukan dan peranan
4) Persaingan ras
b. Kontravensi (Contravention)
Pada hakikatnya kontrovensi berada antara persaingan dan pertentangan atau
pertikaian. Bentuk kontravensi menurut Leopold von Wiese dan Howard Becker
dalam Soekanto (2000) ada lima, yaitu:
1) Yang umum seperti penolakan, keengganan, perlawanan, perbuatan
menghalang-halangi, protes, gangguan-gangguan, perbuatan kekerasan, dan
mengacaukan pihak lain.
2) Yang sederhana seperti menyangkal pernyataan orang lain di muka umum,
memaki, mencerca, memfitnah, melemparkan beban pertikaian kepada pihak
lain.
3) Yang intensif mencakup penghasutan, menyebarkan isu, mengecewakan pihak
lain.
4) Yang rahasia, umpamanya mengumumkan rahasia pihak lain, perbuatan
khianat.
5) Yang taksis, misalnya mengejutkan lawan, mengganggu atau membingungkan
lawan.
c. Pertentangan atau Pertikaian (Conflict)
Suatu proses sosial dimana individu atau kelompok berusaha untuk memenuhi
tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan disertai dengan ancaman dan atau
kekerasan, ingin menghancurkan pihak lawan. Sebab-sebab terjadinya
pertentangan adalah:
1) Perbedaan individu
2) Perbedaan kebudayaan
3) Perbedaan kepentingan
4) Perubahan sosial
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan

B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Soekanto, Suryono. (1982). SOSIOLOGI Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Badrujaman, Aip. (2008). SOSIOLOGI Untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta: Trans Info
Media Jakarta.
Erwanto, Hendra.(2015, November 16). Masalah Interaksi Sosial Dalam Masyarakat[online].
Tersedia: blog.unnes.ac.id/andrierwanto/2015/11/16/masalah-interaksi-sosial-dalam-
masyarakat/. [2016, Maret 31]

https://m.tempo.co/read/news/2016/02/23/205747372/awas-anak-kelewat-asik-main-
gadget-interaksi-sosial-buruk (Awas, Anak Kelewat Asik Main Gadget, Interaksi
Sosial BurukSelasa, 23 Februari 2016 | 12:17 WIB)

Anda mungkin juga menyukai