Anda di halaman 1dari 3

Ibadah Pelkat PKP, Selasa, 21 Maret 2017

Hakim-hakim 1:22 36
PERGAULAN YANG BURUK MERUSAK KEBIASAAN YANG BAIK

Persekutuan Kaum Perempuan yang dikasihi Tuhan,


Hidup di tengah masyarakat yang heterogen pasti membawa pengaruh bagi
masing- masing orang. Saling mempengaruhi budaya, agama, perilaku,
kebiasaan, moralitas akan terjadi. Contohnya, ketika seorang Kristen hidup di
tengah- tengah masyarakat mayoritas muslim, maka kebiasaan seorang Muslim
akan turut mempengaruhinya. Ia akan mempergunakan bahasa seorang Muslim,
seperti: assalamwalaikum, astagafirullah. Kebiasaan mencium tangan, jikalau
berpamitan.
Pengaruh lingkungan di mana kita tinggal sangatlah besar, terutama bagi anak-
anak kita yang masih muda. Mereka mudah meniru, menerima pola tingkah laku,
kebiasaan yang ada di lingkungannya. Jikalau kebiasaan yang ditiru adalah
kebiasaan yang baik, tidak masalah, tetapi jika yang ditiru adalah kebiasaan yang
jelek, maka akan merusak kehidupan atau perilaku anak- anak kita. Oleh sebab
itu dibutuhkan sikap tegas dari kita orang tua untuk membatasi pengaruh
lingkungan sekitar terhadap kita. Kita juga harus memberi contoh yang baik,
karena baik buruknya anak- anak kita semua tanggung jawab kita seutuhnya.
Perikop bacaan kita pada malam hari ini, berbicara tentang Israel yang telah
memasuki negeri Kanaan. Masing- masing suku telah menerima pembagian tanah
pusaka milik sukunya dan telah menduduki daerah- daerah Kanaan. Namun,
bangsa- bangsa yang sudah ada di Kanaan itu tidak ditumpas habis. Mereka
membiarkan bangsa- bangsa itu hidup dan tinggal bersama dengan mereka.
Memang mereka itu dijadikan sebagai budak, pekerja rodi oleh Israel.
Keberadaan orang- orang asli Kanaan itu menguntungkan Israel. Sebab Israel
sebagai bangsa nomaden (mereka telah hidup nomaden sepanjang 40 tahun, mulai
keluar dari Mesir sampai mereka tinggal diam di Kanaan), mereka belum terbiasa
untuk tinggal menetap dan hidup bertani. Maka kehadiran bangsa- bangsa asli
penduduk Kanaan ini sangat menolong mereka. Bangsa asli Kanaan itu yang
bekerja untuk mengelolla pertanian dan peternakan bagi Israel. Israel menjadi
tuan atas mereka. Sebenarnya bangsa Israel mencari keuntungan untuk diri
sendiri memanfaatkan orang- orang Kanaan. Perikop bacaan kita, menyebutkan
satu persatu suku- suku Israel yang menetap di daerah Kanaan tetapi membiarkan
hidup bangsa Kanaan di antara mereka dan menjadikannya sebagai pekerja rodi.
Menurut kita apakah maksud firman Tuhan pada perikop bacaan kita menjelaskan
secara berulang- ulang tentang bangsa- bangsa Kanaan yang dibiarkan hidup oleh
Israel dan tinggal bersama dengan mereka? Disini bangsa Israel sudah melanggar
perintah Allah yang menyuruh membasmi orang orang Kanaan agar supaya
bangsa Israel tidak ikut dalam penyembahan berhala bahkan dalam Hakim-
hakim 2:2 dikatakan janganlah mengikat perjanjian dengan penduduk negeri ini;
mezbah mereka haruslah kamu robohkan, tetapi kamu tidak mendengarkan
FirmanKu mengapa kamu berbuat demikian. Bangsa israel dari pengembaraan 40
tahun di gurun sampai masuk ke Kanaan tetap melawan Allah. Perintah perintah
Allah dilanggar.
Penjelasan ini berhubungan dengan masalah- masalah yang akan dialami oleh
Israel di masa yang akan datang. Kalau kita baca secara keseluruhan kitab Hakim-
hakim ini, penjelasan tentang keberadaan bangsa- bangsa Kanaan di pasal satu
ini berhubungan dengan keadaan Israel sepanjang masa hakim- hakim. Bahwa
bangsa- bangsa Kanaan yang dibiarkan hidup itu pada akhirnya menjadi musuh
dalam selimut. Pada awalanya mereka menjadi pekerja rodi bagi Israel, tetapi
perubahan pasti akan terjadi. Awalnya, karena rasa takut terhadap Israel, mereka
mau menjadi pekerja rodi. Seiring dengan waktu berjalan, pasti ada perubahan
kekuatan. Mereka penduduk asli akan bangkit melawan pendatang. Mereka
menyususn kekuatan dan pada akhirnya melawan Israel. Mereka merampok hasil
pertanian dan peternakan Israel, mereka menebar teror kepada Israel. Israel
menghadapi masalah- masalah dari penduduk asli Kanaan yang dibiarkan hidup.
Sebelum orang Israel memasuki tanah Kanaan, Tuhan Allah telah memerintahkan
agar Israel menupas semua penduduk yang ada di tanah Kanaan. Tujuannya
adalah agar Israel dapat hidup tenang di negeri yang diberikan Tuhan kepada
mereka. Namun Israel tidak mendengarkan, justru mereka membiarkan orang
Kanaan hidup dan menjadikannya sebagai pekerja rodi. Pada awalnya memang
tidak masalah, tetapi lama- kelamaan, menjadi masalah yang sangat besar bagi
Israel sendiri. Awalnya menguntungkan bagi Israel, tetapi lama- kelamaan
menjadi malapetaka bagi Israel. Awalnya mengenakkan bagi Israel, tetapi lama-
kelamaan menjadi pahit bagi Israel.
Persekutuan Kaum Perempuan yang dikasihi Tuhan,
Tidak semua hal yang menyenangkan atau mengenakkan itu baik bagi kita, pada
akhirnya dapat membawa kesengsaraan dan malapetaka bagi kita. Contohnya
narkoba. Bagi orang- orang kecanduan narkoba, pada awalnya narkoba itu
memberi kenikmatan dan kesenangan tersendiri. Namun mereka tidak sadar
bahwa narkoba melumpuhkan saraf- saraf otal dan pada akhirnya membuat
mereka menderita dan berakhir pada kematian. Contoh yang lain, perselingkuhan
pada awalnya sangat mengasyikkan, ada perasaan senang, bahagia, semangat
kembali, merasa muda lagi, namun kesenangan ini lama- kelamaan akan
membawa akibat buruk di dalam hubungan suami dan isteri, membawa akibat
butuk kepada keluarga. Perhatian kepada suami atau isteri mulai berkurang,
percekcokan mulai timbul dan semakin sengit, membanding- bandingkan dengan
pasangan dengan selingkuhan. Pada akhirnya perselingkuhan itu akan membawa
bencan pada keluarga. Perceraian terjadi, rumah tangga bubar, anak- anak
menjadi korban. Belajar dari firman Tuhan pada malam hari, kita diajak untuk
teguh memegang prinsip, jangan hal- hal yang menyenangkan atau mengenakkan
yang menjadi tujuan hidup kita, sebab tidak semua yang mengenakkan dan
mengasyikkan membawa akibat bagi dalam kehidupan kita. Pikirkan sebelum
melakukan, agar terhindar dari permasalahan. Dalam konteks hidup beriman
bergaul dengan Tuhan dalam persekutuan jemaat dan pembacaan alkitab pasti
memberi kekuatan dan sukacita dalam perjalanan hidup kita, kita saling
mendoakan, menasihati dan menopang agar tidak seorangpun tersesat dan
terhilang dari persekutuan dengan Tuhan Yesus. Persekutuan yang saling
mengasihi dan bukannya persekutuan yang saling membenci dan menghakimi
seperti yang diajarkan Tuhan Yesus. Tuhan Yesus memberkati..Amin.

Anda mungkin juga menyukai