Anda di halaman 1dari 9

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sensasi?
2. Apa yang dimaksud dengan persepsi?
3. Apa yang dimaksud dengan memori?
4. Apa yang dimaksud dengan sikap?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan sensasi
2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan persepsi
3. Mengetahui apa yang dimksu dengan memori
4. Mengetahui apa yang dimaksud dengan sikap

1
2

BAB II

PEMBAHASAN

1. Sensasi
Sensasi berasal dari kata sense yang artinya alat pengindraan yang
menghubungkan organism dengan lingkungan.dalam psikologi komunikasi sensasi
adalah proses menangkap stimuli atau rangsang.1 Dalam menangkap rangsangan
digunakan alat indra yang berfungsi menerima informasi dari lingkungannya yang
dapat membuat manusia memahami kualitas fisik lingkungannya.2
Menurut Dennis Coon, sensasi adalah pengalaman elementer yang segera serta
tidak memerlukan penguraian verbal, simbolis atau konseptual dan yang paling utama
berhubungan dengan kegiatan alat indera. Sensasi juga dapat dikatakan proses
manusia dalam menerima informasi sensoris (energy fisik dari lingkungan ) melalui
penginderaan dan menerjemahkan informasi-informasi itu menjadi sinyal neural yang
memiliki makna.3
Agar dapat menimbulkan sensasi yang baik dan berkesan, alat indera yang
dimiliki manusia harus berfungsi normal. Alat indera yang kita kenal ada 5 dan di
kelompokkan menjadi 3 macam indera penerima sesuai sumber informasinya. Indera
penglihatan ( mata ) yang berfungsi sebagai penerima rangsangannya, indera
pendengaran ( telinga ) berfungsi sebagai indera pendengaran dan alat keseimbangan,
indera peraba ( kulit ) berfungsi sebagai penerimanya, indera penciuman ( hidung )
yang menanggapi rangsangan berupa bau atau zat kimia yang berupa gas, dan indera
pengecap ( lidah ) yang merupakan reseptor yang memiliki struktur tunas pengecap.
Adapun syarat-syarat terjadinya sensasi adalah sebagai berikut :
a. Adanya objek yang menjadi pengamatan atau kekuatan stimulus, sehingga
memungkinkan terjadi proses sensoris yang melibatkan saraf-saraf
tertentu.
b. Reseptor sensoris diharuskan mengkoversi stimulus hingga menjadi
impuls-impuls saraf.
c. Kondisi fisiologis ketika menerima impuls
d. Kemampuan otak untuk menerima dan mengiterupsikan impuls saraf
menjadi sensasi fisiologis yang baik.

2
3

Bagian terpenting dari teori deteksi sinyal yang berpengaruh besar terhadap
psikologi adalah implikasinya dalam pembelajaran ambang penginderaan. Faktor-
faktor yang mempengaruhi ambang penginderaan adalah :
a. Kekuatan sinyal
b. Sifat-sifat tugas
c. Harapan individu
d. Konsekuensi-konsekuensi yang berupa penghargaan atau hukuman
e. Norma yang dikenakan individu

2. Persepsi
Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan,
yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau
disebut juga proses sensoris. 1 Stimulus yang diindera itu kemudian oleh individu
diorganisasikan dan diinterpretasikan, sehingga individu menyadari, mengerti tentang
apa yang diindera itu. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa stimulus diterima
oleh alat indera, yaitu yang dimaksud dengan penginderaan, dan melalui proses
penginderaan tersebut stimulus itu menjadi sesuatu yang berarti setelah
diorganisasikan dan diinterpretasikan. 2
Persepsi adalah proses memberi makna pada sensasi sehingga manusia
memperoleh pengetahuan baru. Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa
atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan
menafsirkan pesan. Melalui persepsi kita menjadi sadar akan banyaknya rangsangan
yang mempengaruhi indera kita. Persepsi mempengaruhi rangsangan atau pesan yang
kita serap dan makna apa yang kita berikan kepada orang lain ketika orang lain
mencapai kesadaran. Devito (1997:75) : Persepsi merupakan faktor penting bagi
komunikasi dalam semua bentuk dan fungsinya. Persepsi bersifat kompleks sehingga
tidak ada hubungan satu lawan satu antar pesan yang terjadi diluar sana.3
Proses persepsi diawali dengan proses sensasi dan adanya sensasi berupa
diterimanya stimuli oleh indera, kemudian diikuti oleh proses seleksi, organisasi, dan
interpretasi oleh konsumen (Suryani, 2008).

1
Bimo Walgito. Pengantar Psikologi Umum. Andi Offset. Yogyakarta. 2010. Hal 99
2
Bimo Walgito. Pengantar Psikologi Umum. Andi Offset. Yogyakarta. 2010. Hal 100
3
M. Ali Syamsuddin. Peran Komunikasi dalam Aktualisasi Status Sosial. 2014. Hal 92

3
4

Untuk mengadakan persepsi ada beberapa faktor yang berperan, yang


merupakan syarat agar terjadi persepsi, yaitu (1) objek atau stimulus yang dipersepsi;
(2) alat indera dan syaraf-syaraf serta pusat susunan syaraf, yang merupakan syarat
fisiologis; (3) perhatian, yang merupakan syarat psikologis.
Aspek persepsi ada 3 yakni:
a. Pengalaman
Pengalaman merupakan kejadian yang pernah dialami. Dijalani, dirasai,
ditanggung, dan sebagainya.
b. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan segala sesuatu yang diketahui yang berkenaan
dengan suatu hal. Pengetahuan bisa diperoleh dari membaca, diskusi, dari
pengamatan, dan dari proses berpikir.
c. Lingkungan
Lingkungan dibagi menjadi dua, yaitu lingkungan makro dan lingkungan
mikro. Lingkungan makro adalah lingkungan yang jauh dari kita, yang
bersifat umum dan berskala luas. Sedangkan lingkungan ikro adalah
lingkungan yang sangat dekat dengan kita, seperti keluarga (ayah, ibu, dan
saudara).
3. Memori

Memori adalah sistem yang sangat berstruktur yang dapat menyebabkan


organisme mampu merekam fakta tentang dunia dan menggunakan pengetahuannya
untuk membimbing perilakunya. Memori dapat bersifat jangka panjang ataupun
jangka pendek tergantung dari kemampuan otak masing-masing manusia. Cara kerja
memori dapat diketahui melalui tiga tahap yaitu :

a. Perekaman informasi yang berasal dari persepsi


b. Penyimpanan informasi dalam bentuk dan waktu tertentu. Penyimpanan
dapat bersifat aktif atau pasif, aktif ketika terdapat informasi tambahan
dan pasif ketika tidak ada informasi tambahan.
c. Pengingatan kembali apa yang telah disimpan baik diingat secara sengaja
ataupun hanya sekedar terlintas diingatan saja.

Menurut pengklasifikasiannya jenis memori ada tiga klasifikasi yaitu :

4
5

a. Berdasarkan jenis materi yang diingatnya, memori dibagi menjadi 2


yaitu :
I. Memori procedural, atau yang biasa disebut memori implicit yaitu
memori yang tidak dapat ditransfer ke pikiran melalui penglihatan
II. Memori deklaratif, biasa juga disebut dengan memori eksplisit yaitu
memori yang dapat di transfer ke pikiran melalui penglihatan ketika
sadar.

b. Berdasarkan modalitas materi yang diingat, terbagi menjadi :


I. Memori Verbal, didapatkan dari proses belajar dan recall informasi
Bahasa
II. Memori nonverbal, didapatkan dari proses belajar dan recall informasi
visual, melodi, sensasi sentuh, dan bau

c. Berdasarkan jangka waktu memori yang diingat, terbagi menjadi :


I. Memori Jangka Pendek, yaitu memori yang hanya dapat mengingat
dalam waktu beberapa saat saja. Memori ini sangat terbatas
kapasitasnya namun cukup penting dalam pemrosesan memori
II. Memori Jangka Panjang, yaitu memori yang digunakan untuk
menyimpan hal-hal pengetahuan dan keyakinan umum tentang dunia,
peristiwa dalam kehidupan pribadi. Memori ini memiliki sifat yang
saling keterkaitan karena menyimpan berbagai hal.
4. Sikap
Sikap berasal dari kata latin aptus yang berarti dalam keadaan sehat dan siap
melakukan aksi/tindakan. Menurut Allport, sikap merupakan kesiapan mental, yaitu
suatu proses yang berlangsung dalam diri seseorang, bersama dengan pengalaman
individual masing-masing, mengarahkan dan menentukan respons terhadap berbagai
objek dan situasi. 4
Sikap dapat diketahui melalui pengetahuan, keyakinan, perasaan, dan
kecenderungan tingkah laku seseorang terhadap objek sikap.
Sikap adalah konsep yang dibentuk oleh tiga komponen, yaitu kognitif,
afektif, dan perilaku. Komponen kognitif berisi semua pemikiran serta ide-ide yang

4
Sarlito, W Sarwono. Psikologi Sosial. Penerbit Salemba Humanika. Jakarta. 2009. Hal 81

5
6

berkenaan dengan objek sikap. Meliputi hal-hal yang diketahuinya sekitar objek
sikap, dapat berupa tanggapan atau keyakinan, kesan, atribusi, dan penilaian tentang
objek sikap tadi. Komponen afektif dari sikap meliputi perasaan atau emosi seseorang
terhadap objek sikap. Adanya komponen afeksi dari sikap, dapat diketahui melalui
perasaan suka atau tidak suka, senang atau tidak senang terhadap objek sikap. Isi
perasaan atau emosi pada penilaian seseorang terhadap objek sikap inilah yang
mewarnai sikap menjadi suatu dorongan atau kekuatan/daya. Kmponen perilaku dapat
diketahui melalui respons subjek yang berkenaan dengan objek sikap. Respons yang
dimaksud dapat berupa tindakan atau perbuatan yang dapat diamati dan dapat berupa
intensi atau niat untuk melakukan perbuatan tertentu sehubungan dengan objek sikap.
5

Sikap dibentuk melalui empat macam pembelajaran, sebagai berikut:


1.) Pengondisian klasik (classical conditioning: learning based on association)
Proses pembelajaran dapat terjadi ketika suatu stimulus/rangsang selalu
diikuti oleh stimulus/rangsang yang lain, sehingga rangsang yang pertama
menjadi suatu isyarat bagi rangsang yang kedua.

2.) Pengondisian instrumental (instrumental conditioning)


Proses pembelajaran terjadi ketika suatu perilaku mendatangkan hasil yang
menyenangkan bagi seseorang, maka perilaku tersebut akan diulang
kembali. Begitu juga sebaliknya, apabila perilaku tersebut mendatangkan
hasil yang buruk atau tidak menyenangkan bagi seseorang, maka perilaku
tersebut tidak akan diulang lagi atau dihindari.
3.) Belajar melalui pengamatan (observational learning, learning by example)
Proses pembelajaran dengan cara mengamati perilaku orang lain,
kemudian dijadikan sebagai contoh untuk berperiaku serupa.
4.) Perbandingan sosial (social comparison)
Proses pembelajaran dengan membandingkan orang lain untuk mengecek
apakah pandangan kita mengenai sesuatu hal adalah benar atau salah.6

Menurut Baron, Byrne, dan Branscombe (2006) terdapat lima fungsi sikap
yaitu:

5
Sarlito, W Sarwono. Psikologi Sosial. Penerbit Salemba Humanika. Jakarta. 2009. Hal 83-84
6
Sarlito, W Sarwono. Psikologi Sosial. Penerbit Salemba Humanika. Jakarta. 2009. Hal 84-86

6
7

1.) Fungsi pengetahuan


Sikap membantu kita untuk menginterpretasi stimulus baru dan
menampilkan respons yang sesuai.
2.) Fungsi identitas
Sikap diri kita menunjukkan siapa kita. Misal, orang Indonesia dalam
acara resmi diluar negeri memakai pakaian batik dan peci bagi pria serta
kain kebaya bagi wanita, untuk menunjukkan identitas kita sebagai bangsa
Indonesia.
3.) Fungsi harga diri
Sikap yang kita miliki mampu menjaga atau meningkatkan harga diri kita.
Misal, mahasiswa UIN Walisongo bangga menggunakan jas warna hijau.
4.) Fungsi pertahanan diri (ego defensif)
Sikap berfungsi melindungi diri dari penilaian negatif tentang diri kita.
Misal, memakai benda bermerk supaya tidak dinilai rendah oleh teman-
teman arisan.
5.) Fungsi memotivasi kesan (impression motivation)
Fungsi bersikap mengarahkan orang lain untuk memberikan penilaian atau
kesan yang positif tentang diri kita. Misal, memelihara jenggot dan berbaju
koko agar dianggap orang alim.7

7
Sarlito, W Sarwono. Psikologi Sosial. Penerbit Salemba Humanika. Jakarta. 2009. Hal 86-87

7
8

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran
Demikian makalah ini penulis susun, penulis menyadari masih banyak kesalahan dan
kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Maka dari itu, kritik dan saran yang
membangun selalu penulis harapkan agar dapat menjadi lebih baik lagi dikesempatan
yang akan datang, karena keberhasilan tidak akan tercapai maksimal bila penulis tidak
memperbaiki kekurangan yang telah dilakukan.

8
9

DAFTAR PUSTAKA

1. Walgito, Bimo. 2010. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta. C.V Andi Offset
2. Sarwono, Sarlito W., dan Eko A. Meinarno. 2014. Psikologi Sosial. Jakarta. Salemba
Humanika
3. Amin, M. Ali Syamsuddin. 2014. Peran Komunikasi dalam Akutualisasi Status
Sosial. Vol. IV No. II, Desember 2014. Diambil dari:
https://repository.unikom.ac.id/30698/ (27 September 2017)
4.

Anda mungkin juga menyukai