Anda di halaman 1dari 8

Audit atas Estimasi

Akuntansi

SA Seksi 342

AUDIT ATAS ESTIMASI AKUNTANSI

Sumber: PSA No. 37

PENDAHULUAN

01 Seksi ini memberikan panduan bagi auditor dalam memperoleh dan


mengevaluasi bukti audit kompeten yang cukup untuk mendukung estimasi
akuntansi signifikan dalam audit atas laporan keuangan berdasarkan standar
auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Untuk tujuan Seksi ini, estimasi
akuntansi didefinisikan sebagai pemerkiraan (ap-proximation) suatu unsur, pos, atau
akun laporan keuangan. Estimasi akuntansi seringkali dicantumkan ke dalam laporan
keuangan historis karena:
a. Pengukuran beberapa jumlah atau penilaian beberapa akun tidak pasti,
tergantung basil peristiwa masa depan
b. Data relevan tentang peristiwa yang telah terjadi tidak dapat dikumpulkan
secara tepat waktu secara cost e ective.

02 Estimasi akuntansi dalam laporan keuangan historis mengukur dampak


transaksi atau peristiwa bisnis masa lalu, atau mengukur status sekarang suatu aktiva
atau kewajiban. Contoh estimasi akuntansi mencakup nilai sediaan dan piutang bersih
yang dapat direalisasikan, cadangan teknis (cadangan klaim tanggungan sendiri dan
premi yang belum merupakan pendapatan) dalam asuransi kerugian, pendapatan dari
kontrak yang dihitung dengan metode persentase penyelesaian, dan biaya pensiun, serta
biaya pemberian jaminan (warranty costs). 1

03 Manajemen bertanggung jawab untuk membuat estimasi akuntansi yang


dicantumkan dalam laporan keuangan. Estimasi didasarkan atas faktor subjektif dan
objektif, dan sebagai akibatnya, pertimbangan diperlukan untuk mengestimasi suatu
jumlah pada tanggal laporan keuangan. Pertimbangan manajemen biasanya didasarkan
atas pengetahuan

________________________

1
Contoh tambahan estimasi akuntansi yang dicantumkan dalam laporan keuangan
historis disajikan dalam paragraf 16.

342.1
Standar Pofesional Akuntan Publik

dan pengalamannya tentang peristiwa masa lalu dan sekarang, serta asumsi
tentang
05 Manajemen
kondisi yangbertanggung
diharapkan adajawab
dan untuk
rangkaianmenetapkan
tindakan yangproses
diharapkan
penyusunan
akan
dilaksanakan.
estimasi akuntansi. Meskipun proses tersebut dapat tidak didokumentasikan atau
tidak diterapkan PENGEMBANGAN
secara resmi, prosesESTIMASI AKUNTANSI
tersebut terdiri dari:
a. 04 Auditor
Identifikasi
bertanggung
situasi yang
jawab
mengharuskan
untuk mengevaluasi
estimasi kepantasan
akuntansi. estimasi akuntansi
yang dibuat
b. Identifikasi
oleh manajemen
faktor relevan
dalamyang
konteks
mungkin
laporanberpengaruh
keuangan secara
terhadap
keseluruhan.
estimasi
Karena
akuntansi.
estimasi didasarkan atas faktor-faktor subjektif dan objektif, sulit bagi manajemen
untuk menetapkan
c. Pengumpulan caradata
pengendalian
yang relevan,untuk
cukup,
itu.dan
Meskipun
andal yang
di dalam
dipakaiproses
sebagai
estimasi
dasar
manajemen
estimasi. melibatkan karyawan kompeten yang menggunakan data relevan dan
andal, terdapat
d. Pengembangan
kemungkinan
asumsi masuknya
yang mencerminkan
faktor subjektif
pertimbangan
dalam estimasi
manajemen
tersebut.
tentang
Oleh
karena
keadaan
itu, pada
dan peristiwa
waktu merencanakan
yang mempunyaidan kemungkinan
melaksanakan
terbesar prosedur
akan terjadiuntuk
yang
mengevaluasi
berkaitan dengan
estimasi
faktorakuntansi,
relevan tersebut.
auditor harus mempertimbangkan, baik faktor
subjektifPenentuan
e. maupun objektif,
jumlah dengan
yangsuatu
diestimasi
sikap skeptisme
berdasarkan
profesional,
asumsi dan faktor relevan
tersebut.
f. Penentuan bahwa estimasi akuntansi disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi
yang dan pengungkapan memadai.

Risiko salah saji estimasi akuntansi yang material biasanya tergantung dari
kompleksitas dan subjektivitas proses penetapan estimasi akuntansi, tersedianya dan
keandalan data relevan jumlah dan signifikan atau tidaknya asumsi yang dibuat, serta
tingkat ketidakpastian yang berkaitan dengan asumsi tersebut.

PENGENDALIAN INTERN YANG BERKAITAN DENGAN EST IMA SI


AKUNTANSI 1.1

06 Pengendalian intern entitas dapat mengurangi kemungkinan salah saji estimasi


akuntansi yang material. Aspek relevan khas dalam pengendalian intern mencakup:
a. Komunikasi manajemen mengenai kebutuhan estimasi akuntansi
yang semestin
b. Pengumpulan data yang relevan, cukup, dan andal yang menjadi dasar estimasi
c. Pembuatan estimasi akuntansi oleh personel yang ahli.

342.2
Audit atas Estimasi Akuntansi

d. Review dan pengesahan memadai atas estimasi akuntansi oleh pejabat yang
memiliki tingkat wewenang semestinya, termasuk:
(1) Review terhadap sumber faktor-faktor yang relevan.
(2) Review terhadap pengembangan asumsi.
(3) Review terhadap kepantasan asumsi dan estimasi yang dihasilkan.
(4) Pertimbangan atas kebutuhan pekerjaan spesialis.
(5) Pertimbangan atas perubahan dalam metode sebelumnya yang
digunakan untuk menentukan estimasi.
e. Pembandingan estimasi akuntansi yang lalu dengan hasil yang diperoleh
sesudahnya untuk menentukan keandalan proses yang digunakan untuk
mengembangkan estimasi.
f. Pertimbangan oleh manajemen tentang apakah estimasi akuntansi konsisten
dengan rencana operasi entitas.

EVALUASI TERHADAP ESTIMASI AKUNTANSI

07 Tujuan auditor pada waktu mengevaluasi estimasi akuntansi adalah


untuk memperoleh bukti audit kompeten yang cukup untuk memberikan keyakinan
memadai bahwa:
a. Semua estimasi akuntansi yang dapat material bagi laporan keuangan
telah ditetapkan.
b. Estimasi akuntansi tersebut masuk akal dalam kondisi yang bersangkutan.
c. Estimasi akuntansi disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlakuz dan diungkapkan secara memadai. 3

IDENTIFIKASI KEADAAN YANG MEMERLUKAN ESTIMASI AKUNTANSI

08 Dalam mengevaluasi apakah manajemen telah mengidentifikasi semua


estimasi akuntansi yang dapat berdampak material bagi laporan keuangan, auditor
mempertimbangkan keadaan industri yang menjadi tempat usaha klien, metode
pelaksanaan bisnis, pengumuman prinsip akuntansi yang baru, dan faktor lain
eksternal. Auditor harus mempertimbangkan untuk melaksanakan prosedur
berikut ini:
a. Mempertimbangkan asersi yang terkandung dalam laporan keuangan
untuk menentukan kebutuhan akan estimasi. (lihat paragraf 16 yang berisi

___________________________
2 SA Seksi 411 [PSANo. 08] Makna Menyajikan Secara Wajar Sesuai dengan Prinsip
Akuntansi yang Berlaku Umum di Indonesia dalam Laporan Auditor Independen
membahas tanggung jawab auditor untuk mengevaluasi kesesuaian dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
3 SA Seksi 431 [PSA No. 10] Pengungkapan Memadai dalam Laporan Keuangan
membahas tanggung jawab auditor untuk mempertimbangkan apakah laporan keuangan
mencakup pengungkapan memadai hal-hal material sesuai dengan keadaan dan fakta yang
disadarinya.

342.3
Standar Pofesional Akuntan Publik

b. Melakukan evaluasi terhadap informasi yang diperoleh dalam melaksanakan


prosedur seperti:
(1) Informasi tentang perubahan yang telah dilakukan atau direncanakan
terhadap bisnis entitas, termasuk perubahan strategi operasi, dan industri tempat
klien berusaha yang mungkin menunjukkan kebutuhan untuk membuat
estimasi akuntansi (SA Seksi 311 [PSA No. 05] Perencanaan dan Supervisi).
(2) Perubahan dalam metode pengumpulan informasi.
(3) Informasi tentang tuntutan pengadilan, klaim, dan penetapan, dan hal-
hal bersyarat lain.
(4) Informasi yang berasal dari pembacaan notulen rapat direksi, pemegang
saham, dan komite yang tersedia.
(5) Informasi yang terdapat dalam laporan pemeriksaan atau laporan badan
pengatur, korespondensi dengan pengawas, dan bahan lain yang serupa dari
badan pengatur.
c. Meminta keterangan dari manajemen tentang adanya keadaan yang mungkin
memusatkan petunjuk mengenai perlunya membuat estimasi akuntansi.

E V A L U A S I K E P A N T A S A N (REASONABLENESS)

09 Dalam mengevaluasi kepantasan suatu estimasi, auditor biasanya memusatkan


terhadap faktor dan asumsi kunci yang:
a. Signifikan terhadap estimasi akuntansi.
b. Peka terhadap perubahan.
c. Penyimpangan dari pola historis.
d. Subjektif dan dicurigai menimbulkan salah saji serta diduga memihak.

Auditor umumnya harus mempertimbangkan pengalaman historis entitas dalam


membuat estimasi di masa lalu dan pengalaman auditor dalam industri yang
bersangkutan. Namun, perubahan fakta, keadaan, atau prosedur yang digunakan
oleh entitas dapat menyebabkan faktor-faktor yang berbeda dengan yang digunakan di
masa lalu, yang terjadi signifikan terhadap estimasi akuntansi. 4
10 Dalam mengevaluasi kepantasan, auditor harus memahami bagaimana manajemen
membuat estimasi. Berdasarkan pemahaman tersebut, auditor harus menggunakan satu
atau kombinasi pendekatan berikut ini:
a. Me-review dan menguji proses yang digunakan oleh manajemen dalam
mengembangkan estimasi.
b. Mengembangkan harapan secara independen tentang estimasi untuk
menguatkan kepantasan estimasi manajemen.

________________________________

4
Sebagai tambahan terhadap bukti tentang estimasi, dalam keadaan tertentu auditor
dapat meminta representasi tertulis dari manajemen berkaitan dengan faktor dan asumsi
kunci.

342.4
Audit atas Estimasi Akuntansi

c. Me-review peristiwa atau transaksi kemudian yang terjadi sebelum selesainya


pekerjaan lapangan.

11 Me-review dan menguji proses yangdigunakan oleh manajemen dalam mengembangkan


estimasi akuntansi. Dalam banyak keadaan, auditor menentukan kepantasan suatu
estimasi akuntansi dengan melaksanakan prosedur pengujian terhadap proses yang
digunakan oleh manajemen dalam membuat estimasi. Bila auditor menggunakan
pendekatan ini, prosedur yang ditempuh adalah sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi apakah terdapat pengendalian terhadap persiapan estimasi
akuntansi dan data pendukung yang dapat digunakan untuk evaluasi.
b. Mengidentifikasi sumber data dan faktor yang digunakan oleh
manajemen dalam merumuskan asumsi, dan mempertimbangkan apakah data
dan faktor tersebut relevan, andal, dan cukup untuk tujuan estimasi akuntansi atas
dasar informasi yang dikumpulkan dalam pengujian audit yang lain.
c. Mempertimbangkan apakah terdapat faktor kunci tambahan atau asumsi
alternatif tentang faktor-faktor tersebut.
d. Melakukan penilaian apakah asumsi tersebut konsisten satu sama lain, data
pendukung, data historis yang relevan, dan data industri.
e. Melakukan analisis terhadap data historis yang dipakai untuk
mengembangkan asumsi untuk menentukan apakah data tersebut dapat
dibandingkan dan konsisten dengan data dalam periode yang diaudit, dan
mempertimbangkan apakah data tersebut cukup andal untuk tujuan tersebut.
f. Mempertimbangkan apakah perubahan dalam bisnis dan industri dapat
menyebabkan faktor lain menjadi signifikan terhadap asumsi tersebut.
g. Me-review dokumentasi yang tersedia tentang asumsi yang digunakan untuk
menyusun estimasi akuntansi dan dapatkan rencana lain, tujuan, dan
sasaran entitas, dan pertimbangkan hubungannya dengan asumsi tersebut.
h. Mempertimbangkan pekerjaan spesialis yang bersangkutan dengan asumsi
tertentu (SA Seksi 336 [PSA No. 39] Penggunaan Pekerjaan Spesialis).
i. Melakukan pengujian perhitungan yang digunakan oleh manajemen untuk
menerjemahkan asumsi dan faktor kunci ke dalam estimasi akuntansi.

12 Mengembangkan suatu harapan secara independen. Atas dasar pemahaman auditor


atas fakta dan keadaan, is dapat secara independen mengembangkan suatu harapan
tentang estimasi dengan menggunakan faktor-faktor lain atau asumsi alternatif mengenai
faktor-faktor tersebut.

13 Me-review peristiwa atau transaksi kemudian. Peristiwa atau transaksi kadang-kadang


terjadi kemudian setelah tanggal neraca, namun sebelum penyelesaian pekerjaan
lapangan, yang penting untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi kepantasan estimasi
akuntansi atau faktor kunci atau asumsi yang digunakan dalam penyusunan estimasi.
Dalam keadaan ini,

342.5
Standar Pofesional Akuntan Publik

suatu
T ANG evaluasi
G A L Bestimasi
E R L A Katau
U E faktor
F E K T Ikunci,
F atau asumsi dapat dibuat minimum atau
dipandang
15 Seksitidak
ini berlaku
perlu karena
efektif tanggal
peristiwa1 Agustus
atau transaksi
2001. Penerapan
tersebut dapat
lebih awal
digianakan
dari tanngal
oleh
auditor berlakunya
efektif untuk menilaiaturan
kepantasan
dalamestimasi.
Seksi ini diizinkan. Masa transisi ditetapkan mulai
dari141 Agustus
Seperti dijelaskan
2001 sampaidalam
denganSA31Seksi
Desember
312 [PSA
2001. No.
Dalam25]masa transisi
Risiko Audittersebut
dan
berlaku standardalam
Matenrialitas yangPelaksanaan
terdapat dalam Standar
Audit, paragraf
Profesional
29, auditor
Akuntan
menilaiPublik
kepantasan
per 1 Agustus
estimasi
akuntansi
1994 dan dalam
Standarhubungannya
Profesional Akuntan
dengan laporan
Publik keuangan
per 1 Januari
secara2001.
keseluruhan:
Setelah tanggal 31
Desember 2001, hanya ketentuan dalam Seksi ini yang berlaku.
Berhubung tidak ada satu pun estimasi akuntansi yang dapat dijamin
ketepatannya auditor harus menyadari bahwa adanya perbedaan antara estimasi yang
didukung penuh oleh bukti audit dengan estimasi yang dicantumkan dalam laporan
keuangan merupakan suatu hal yang wajar, oleh karena itu perbedaan tersebut tidak
dapat dianggap sebagai kemungkinan salah saji. Namun, apabila auditor berkesimpulan
bahwa jumlah yang diestimasi dalam laporan keuangan tersebut tidak masuk akal, is
harus memperlakukan perbedaan antara estimasi tersebut dengan estimasi yang
pantas sebagai kemungkinan adanya salah saji dan menggabungkannya dengan
kemungkinan salah saji lainnya. Auditor juga harus mempertimbangkan apakah
perbedaan antara estimasi yang didukung bukti audit dan estimasi yang dicantumkan
dalam laporan keuangan memberikan petunjuk adanya kecenderungan
manajemen.entitas untuk menyajikan laporan keuangan menurut keinginannya,
meskipun kedua estimasi tersebut secara individual dianggap wajar. Sebagai contoh, jika
setiap estimasi akuntansi yang dicantumkan dalam laporan keuangan merupakan
estimasi yang dianggap wajar secara individual, tetapi jika perbedaan antara masing-
masing estimasi tersebut dengan estimasi yang didukung oleh bukti audit cenderung
untuk meningkatkan laba, auditor harus mempertimbangkan kembali estimasi tersebut
secara keseluruhan.

342.6
Audit atas Estimasi Akuntansi

LAMPIRAN

16 Contoh Estimasi Akuntansi

Berikut ini disajikan contoh estimasi akuntansi yang dicantumkan dalam laporan
keuangan. Daftar ini disajikan hanya untuk keperluan informasi. Penyajian ini tidak
dimaksudkan untuk mencakup semua estimasi akuntansi.

Piutang Pendapatan
Piutang tidak tertagih Pendapatan penumpang penerbangan
Cadangan penghapusan kredit Penghasilan pelanggan
Gadai yang tidak tertagih Pendapatan angkutan
Pendapatan bea (dues income)
Kerugian kontrak penjualan

Sediaan Kontrak
Sediaan usang Pendapatan yang akan dihasilkan
Nilai bersih sediaan yang Biaya yang akan terjadi
dapat direalisasikan jika Persentase penyelesaian
terdapat harga jual dan
biaya masa yang akan
datang diperhitungkan Sewa Guna Usaha
Kerugian atas komitmen Biaya langsung awal (initial direct cost)
pembelian Biaya pelaksanaan
Nilairesidu

Tuntutan Pengadilan
Probabilitas kerugian
Jumlah kerugian

Instrumen Keuangan Tarif


Penilaian sekuritas Tarif pajak efektif tahunan dalam
Klasifikasi sekuritas yang diper- pelaporan interim
dagangkan versus investasi Tarif bunga atas piutang dan
Probabilitas tingginya korelasi utang yang diperhitungkan
hedge Tingkat laba bruto dalam
Penjualan sekuritas dengan metode akuntansi program
puts and calls

342.7
Fasilitas Produktif, Sumber Lain-lain
Daya Alam dan Aktiva Tidak Kerugian dan nilai bersih yang dapat
Berwujud direalisasikan atas penjualan bagian atau
Jangka waktu manfaat dan restrukturisasi bisnis
nilai residu
Metode depresiasi dan amor-
tisasi Nilai wajar dalam pertukaran yang bersifat
Keterpulihan biaya (recovaribili- nonmoneter
ty of costs
Cadangan terpulihkan Biaya periode interim dalam pelaporan
(recoverable reserve) interim

Nilai sekarang dalam laporan keuangan


Alcrual pribadi
Klaim tanggungan sendiri pada
perusahaan asuransi kerugian
Kompensasi dalam stock option
plans dan deferred plans
Klaim jaminan
Pajak bumi dan bangunan (PBB)
Pengembalian yang dinegosi-
asi kembali
Asumsi aktuaria dalam biaya
pensiun

342.8

Anda mungkin juga menyukai