Anda di halaman 1dari 9

PENGKODEAN BINER

TUJUAN

Mahasiswa dapat menjelaskan kode BCD (Binary coded decimal), kode


Excess 3, kode Gray, dan kode Alfanumerik.
Mahasiswa dapat menjelaskan pengkodean biner BCD (Binary coded
decimal), kode Excess 3, dan kode Gray.

URAIAN MATERI

KODE BCD (Binary Coded Decimal)

Pada kegiatan belajar sebelumnya kita hanya melakukan


konversi dari bilangan desimal ke bilangan biner murni.
Untuk beberapa aplikasi sistem digital, misalnya pada
sistem mikroprosesor, setiap digit bilangan desimal perlu
diubah menjadi bilangan ekivalen biner 4 bit. Oleh
karena itu suatu bilangan desimal 2 digit akan berubah
menjadi dua kelompok 4 digit bilangan biner (8 bit), yang tidak bergantung
pada nilai bilangan desimalnya sendiri. Hasil pengkodean ini disebut
sebagai kode BCD. Penyandian ini sering dikenal sebagai sandi 8421BCD.
Selain penyandian 8421BCD, juga dikenal sejumlah pengkodean yang lain
yaitu, kode Excess-3 , kode Gray dan kode-kode Alfanumerik.

Elektronika Digital | Aljabar Boolean 1


Teknik mengkonversi bilangan desimal kebentuk BCD yaitu dengan
mengubah masing-masing digit desimal menjadi bentuk bilangan biner 4 bit.
Seperti yang terlihat pada Tabel. 2.1., karena bilangan desimal hanya
mempunyai 10 simbol kode 0 sampai 9 maka kode BCD tidak menggunakan
bilangan-bilangan 1010, 1011, 1100, 1101, 1110, dan 1111.

Tabel 5.1 Tabel Kebenaran BCD


Digit Desimal Kode BCD
0 0000
1 0001
2 0010
3 0011
4 0100
5 0101
6 0110
7 0111
8 1000
9 1001
13 0001 0011
45 0100 0101
260 0010 0110 0000

Contoh:
Bilangan desimal 13710 akan diubah menjadi bilangan dengan pengkodean
langsung (straight binary coding) dan diubah dengan pengkodean BCD.
sebagai berikut:
13710 = 100010012 Hasil pengkodean biner langsung
13710 = 0001 0011 0111BCD Hasil pengkodean BCD

Elektronika Digital | Aljabar Boolean 2


KODE EXCESS-3

Pengkodean Excess-3 sering digunakan untuk


menggantikan kode BCD karena mempunyai keuntungan-
keuntungan tertentu dalam operasi aritmatik. Pengkodean
Excess-3 untuk bilangan desimal dapat dilakukan dengan
cara menambah 3 setiap digit bilangan desimal sebelum
diubah menjadi biner. Tabel 2.2. menunjukan ekivalen dari
bilangan Desimal menjadi kode Excess-3.

Tabel 2.2. Ekivalen bilangan Desimal menjadi kode Excess-3


Digit Desimal Kode Excess-3
0 0011
1 0100
2 0101
3 0110
4 0111
5 1000
6 1001
7 1010
8 1011
9 1100
27 0101 1010
38 0110 1011
459 0111 1000 1100

Elektronika Digital | Aljabar Boolean 3


Contoh:
Bilangan heksadesimal 4610 dapat dikodekan dengan Excess-3 dengan cara
sebagai berikut:
4 6
3 + 3 + Setiap digit bilangan desimal ditambah 3
7 9
0111 1001 Hasilnya diubah menjadi bilangan biner 4 bit
Sehingga bilangan desimal 4610 dikodekan dalam Excess-3 = 0111 1001.

KODE GRAY

Kode Gray digolongkan dalam kode perubahan minimum,


kode Gray hanya mengubah satu bit dalam grup kodenya
apabila pindah dari satu step ke step berikutnya. Kode
Gray merupakan kode tak berbobot, posisi-posisi bit
dalam grup kode tidak mempunyai bobot tertentu oleh
karena itu kode Gray tidak sesuai untuk operasi aritmatik.
Kode Gray digunakan pada alat alat input-output dan konverter analog
ke digital. Tabel 5.3. menunjukan ekivalen dari bilangan Desimal ke biner
dan kode Gray.
Tabel 5.3. Ekivalen Bilangan Desimal ke Biner dan Kode Gray
Digit Desimal Kode Biner Kode Gray
0 0000 0000
1 0001 0001
2 0010 0011
3 0011 0010
4 0100 0110
5 0101 0111
6 0110 0101

Elektronika Digital | Aljabar Boolean 4


Tabel 5.3. Ekivalen Bilangan Desimal ke Biner dan Kode Gray
Digit Desimal Kode Biner Kode Gray
7 0111 0100
8 1000 1100
9 1001 1101
10 1010 1111
11 1011 1110
12 1100 1010
13 1101 1011
14 1110 1001
15 1111 1000

Mengubah dari kode biner ke kode Gray dapat dilakukan dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
1. Bit pertama dari kode Gray sama dengan bit pertama bilangan biner.
2. Bit kedua kode Gray sama dengan XOR, bit pertama dan bit kedua
bilangan biner.
3. Bit ketiga kode Gray sama dengan XOR, bit kedua dan bit ketiga
bilangan biner, dan seterusnya.
Contoh:
bilangan biner 101102 dapat dikodekan dengan kode Gray dengan cara
sebagai berikut:

1 0 1 1 02

1 1 1 0 1

Elektronika Digital | Aljabar Boolean 5


KODE ALFANUMERIK

Kode Alfanumerik digunakan untuk menyatakan data


numerik, data alpabetik, simbol dan tanda baca pada
sistem-sistem digital dan komputer. Tabel 2.4 sampai Tabel
2.7 menunjukkan sebagian dari dua macam kode
alfanumerik kode internal 6 bit yang dapat menyatakan
64 tanda yang berbeda 26 = 64 dan kode 7 bit ASCII
yang dapat menyatakan 27 = 128 tanda yang berbeda.
Tabel 2.4. Sebagian Kode Alfanumerik Internal 6 bit dan ASCII 7 bit
Tanda Kode Internal 6-Bit Kode ASCII 7-Bit
A 010 001 100 0001
B 010 010 100 0010
C 010 011 100 0011
D 010 100 100 0100
E 010 101 100 0101
F 010 110 100 0110
G 010 111 100 0111
H 011 000 100 1000
I 011 001 100 1001
J 100 001 100 1010
K 100 010 100 1011
L 100 011 100 1100
M 100 100 100 1101
N 100 101 100 1110
O 100 110 100 1111
P 100 111 101 0000
Q 101 000 101 0001

Elektronika Digital | Aljabar Boolean 6


Tabel 2.5. Lanjutan Sebagian Kode Alfanumerik Internal 6 bit dan ASCII 7 bit
Tanda Kode Internal 6-Bit Kode ASCII 7-Bit
R 101 001 101 0010
S 110 010 101 0011
T 110 011 101 0100
U 110 100 101 0101
V 110 101 101 0110
W 110 110 101 0111
X 110 111 101 1000
Y 111 000 101 1001
Z 111 001 101 1010
0 000 000 011 0000
1 000 001 011 0001
2 000 010 011 0010
3 000 011 011 0011
4 000 100 011 0100
5 000 101 011 0101
6 000 110 011 0110
7 000 111 011 0111
8 001 000 011 1000
9 001 001 011 1001
blank 110 000 010 0000
. 011 011 010 1110
( 111 100 010 1000
+ 010 000 010 1011
$ 101 011 010 0100
* 101 100 010 1010
) 011 100 010 1001

Elektronika Digital | Aljabar Boolean 7


Tabel 2.6. Lanjutan Sebagian Kode Alfanumerik Internal 6 bit dan ASCII 7 bit
Tanda Kode Internal 6-Bit Kode ASCII 7-Bit
- 100 000 010 1101
/ 110 001 010 1111
, 111 011 010 1100
= 001 011 011 1101

RANGKUMAN

Kode BCD (Binary Coded Decimal) adalah hasil perubahan masing-


masing digit bilangan desimal menjadi bilangan biner 4 bit.
Kode Excess-3 adalah hasil penambahan bilangan desimal 3 pada
setiap digit bilangan desimal sebelum diubah menjadi biner.
Kode Gray adalah kode yang hanya mengubah satu bit dalam grup
kodenya apabila pindah dari satu step ke step berikutnya.
Cara mengubah bilangan biner menjadi kode Gray yaitu bit
pertama dari kode Gray sama dengan bit pertama bilangan biner.
Bit kedua kode Gray sama dengan XOR, bit pertama dan bit kedua
bilangan biner. Bit ketiga kode Gray sama dengan XOR, bit kedua
dan bit ketiga bilangan biner, dan seterusnya.
Kode Alfanumerik adalah kode yang digunakan untuk menyatakan
data numerik, data alpabetik, simbol dan tanda baca pada sistem-
sistem digital dan komputer

Elektronika Digital | Aljabar Boolean 8


TES INDIVIDU

1. Bila X = 0, maka X + X = 0 + 0 = 0
Bila X = 1, maka X + X = 1 + 1 = 1
Pernyataan tersebut termasuk postulat turunan dari gerbang apa?
2. Ubahlah persamaan berikut menggunakan hukum De Morgan!
a. A+B

b. A . B
c.
+B
A
d.
AB + B
e. A .B+B
3. Sederhanakan persamaan dibawah ini dengan menggunakan teorema
Aljabar Boolean:
a. T = MN + MNO +M N
O + MNO
b. X = A BC + ABC + AB C
c. X = A B + AB+A B
d. Q = X + Y(X + Z) + XZ
e. X = AB + BC(B + C)
4. Gambarkan rangkaian logika dan sederhanakan persamaan berikut
=
A + +
AB !
5. Dari persamaan pada soal nomor 3,
a. Sederhanakan persamaan tersebut, dan gambarkan rangkaian
logikanya!
b. Jelaskan perbandingan gambar rangkaian logika pada nomor 3
dan 4!

Elektronika Digital | Aljabar Boolean 9

Anda mungkin juga menyukai