Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Tentang
PERDAGANGAN LUAR NEGERI

Dosen Pengajar :
Drs. Nasrudin, ME
Oleh:

MUHAMMAD RIZA PAHLAFI (C1C114249)


PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI dan BISNIS
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya, Saya dapat
menyusun makalah tentang PERDAGANGAN LUAR NEGERI.

Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas semester III
mata kuliah Perekonomian Indonesia.
Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,
untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca yang sekiranya
membangun serta meningkatkan kualitas makalah ini. Mudah-mudahan makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis, pada khusus dan umumnya bagi semua pihak yang membaca makalah
ini.
Semoga dengan terbentuknya makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan terkhususnya
untuk penulis agar dapat menambah wawasan pada perdagangan luar negeri.

Banjarmasin, 15 Desember 2015

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................
DAFTAR ISI ....................................................................................................................
PEMBAHASAN...............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang.................................................................................................
1.2 RumusanMasalah............................................................................................
1.3 TujuanPenulisan ..............................................................................................
BAB II ISI
2.1 Kajian teori............................................................................................................
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Arti Penting Perdagangan Luar Negeri terhadap Pembangunan ..........................
3.2 Teori Perdagangan Internasional ..........................................................................
3.3 Dampak Perdagangan Internasional bagi UKM di Indonesia ..............................
3.4 Dampak Perdagangan Internasional Terhadap Perekonomian Indonesia.............
3.5 Kebijakan Pemerintah untuk Meningkatkan Ekspor Impor di Indonesia ............
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ...........................................................................................................
4.2 Saran .....................................................................................................................
4.3 Daftar Pustaka ......................................................................................................
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam konteks perekonomian suatu negara, salah satu wacana yang menonjol adalah
mengenai pertumbuhan ekonomi disamping hal lainnya. Pertumbuhan ekonomi menjadi penting
dalam konteks perekonomian suatu negara karena dapat menjadi salah satu ukuran dari pencapaian
ekonomi negara tersebut. Wijono (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan
salah satu indikator pembangunan.
Salah satu hal yang dapat dijadikan motor penggerak bagi pertumbuhan adalah PERDAGANGAN
LUAR NEGERI. Salvatore menyatakan bahwa perdagangan (ekspor atau impor) dapat menjadi mesin
bagi pertumbuhan. Ketika perdagangan luar negeri menjadi pokok bahasan, tentunya perpindahan
modal antar negara menjadi bagian yang penting untuk dipelajari. Maka dari itu, Saya akan mencoba
untuk mengurai sedikit tentang pembahasan Perdagangan Internasional.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas makalah ini, maka Saya akan menguraikan rumusan masalah
sebagai berikut.
a) Bagaimana pengaruh ekspor dan impor dalam perkembangan perekonomian Indonesia?
b) Faktor yang menjadi penyebab menurun atau meningkatnya aktivitas ekspor dan impor
bagi perekonomian Indonesia?
c) Kebijakan yang diupayakan pemerintah untuk ekspor dan impor di Indonesia?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penyusunan makalah ini sebagai berikut.
a) Untuk mengetahui pengaruh impor dalam perkembangan perekonomian Indonesia
b) Untuk mengetahui penyebab menurun atau meningkatnya aktivitas ekspor dan impor di
Indonesia
c) Untuk mengetahui kebijakan yang diupayakan pemerintah dalam meningkatkan ekspor
dan impor di Indonesia
BAB II

2.1 KAJIAN TEORI

KONDISI EKSPOR INDONESIA

Penggalakan untuk pengutamaan ekspor di Indonesia sudah digencarkan sejak tahun 1983. Sejak
saat itu, dalam memperbaiki pertumbuhan ekonomi pemerintah ingin merubah strategi dari impor
menjadi ekspor. Pada saat itu persaingan antara barang ekspor dan impor sangat tajam. Masing
masing produk bersaing untuk membuat harga, kualitas, dan mutu barang dengan sesempurna
mungkin.

Untuk mengetahui contoh nilai ekpor indonesia, Saya mencoba menguraikan nilai ekspor Indonesia
pada Januri-Oktober 2008 mencapai USD 118,43 miliar atau meningkatkan 26,92% dibanding periode
tahun 2007. Jepang pun masih merupakan negara tujuan ekspor terbesar dengan nilai USD 11,80 miliar
diikuti Amerika (USD 10,67 miliar) dan Singapura (USD 8,67 miliar). Kendati secara kesuluruhan kondisi
ekspor Indonesia meningkat, tak dapat dipungkiri semenjak terjadinya krisis finansial global, kondisi
ekpor Indonesia pun menurun per September 2008 menjadi USD 12,23 dibanding Agustus
2008.Walaupun secara year on the year meningkat menjadi 28,53%.

KONDISI IMPOR INDONESIA

Keadaan impor di Indonesia tak selamanya dinilai bagus,dilihat dari peranannya terhadap total
impor sebagian non migas Indonesia selama Januari-Oktober 2008, mesin per pesawat mekanik
memberikan peranan terbesar yaitu 17,99%,diikuti mesin dan peralatan listrik sebesar
15,15%,kendaraan sebesar 5,98%,bahan kimia organik sebesar 5,54% dan barang dari besi dan baja
sebesar 3,27%. Dari peranan sebagian total impor golongan non migas mencapai 67,70% dan 50,76%
dari total impor keseluruhan.
Data terakhir menunjukkan bahwa selama Oktober 2008 nilai impor non migas adalah sebesar USD
1,78 miliar.Angka tersebut mengalami defisit sebesar USD 9,3 juta atau 0,52 dibanding September 2008.
BAB III

PEMBAHASAN
3.1 ARTI PENTING PERDAGANGAN LUAR NEGERI TERHADAP PEMBANGUNAN
Pengertian Perdagangan Luar negeri
Perdagangan luar negeri adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara lain
atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan,
antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan
pemerintah negara lain.
Manfaat Perdagangan Luar Negeri
1) Sumber Devisa
Jika kita mengekspor komiditi, kita mendapat mata uang asing seperti dolar,ringgit atua
mata uang lainnya. Mata uang ini disebut devisa. Devisa digunakan biasanya untuk
mengimpor barang modal dan konsumsi.
2) Perluasan Kesempatan Kerja
Perdagangan luar negeri, terutama kegiatan ekspor memberikan kesempatan kerja
karena untuk menghasilkan barang yang diekspor sehingga dibutuhkannya tenaga kerja.
3) Stabilisasi Harga
Jika harga suatu jenis barang dalam negeri mahal atau jumlahnya kurang dan tidak
memenuhi permintaan pemasaran, maka barang tersebut harus diimpor, harga barang
jenis tersebut akan stabil dan permintaan pun dapat terpenuhi.
4) Peningkatan Kualitas konsumsi
Melalui perdagangan luar negeri, penduduk dapat membeli barang-barang yang belum
dapat dihasilkan di dalam negeri atau mutunya belum sebaik produk luar negeri.
5) Percepatan Alih Teknologi
Untuk menggunakan barang-barang yang diimpor dari luar negeri, dibutuhkan
pengetahuan atau keterampilan tertentu sehingga perlu pelatihan atau bimbingan. Hal
inilah yang akan mempercepat alih teknologi. Alih teknologi memungkinkan suatu
negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih modern.
6) Memperoleh Barang yang Tidak dapat Diproduksi di Negeri Sendiri
Banyak faktor yang memengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara, misalnya
kondisi geografis, iklim tingkat pengusaan IPTEK. Dengan adanya perdagangan luar
negeri, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak mampu diproduksi
negara sendiri.
7) Memperoleh Keuntungan dari Spesialisasi
Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah hukum memperoleh keuntungan
yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu
barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi negara lain, tapi adakalanya lebih
baik apabila negara tersebut mengimpor barang dari luar negeri. Dengan mengadakan
spesialisasi dan perdagangan, setiap negara dapat memperoleh keuntungan sebagai
berikut :
Setiap negara dapat lebih menikmati lebih banyak barang dari yang dapat
diproduksi di dalam negeri.

8) Memperluas Pasar dan Menambah Keuntungan Dengan adanya perdagangan luar


negeri, pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya tanpa takut kelebihan produksi
Karena dapat menjual negeri.

Faktor Pendorong Perdagangan Luar Negeri


1) Pemberdayaan Sumber Daya Alam yang Tidak ada di Negeri Sendiri
Sumber daya alam yang dimiliki setiap negara berbeda. Untuk mendapatkan sumber
daya alam yang dibutuhkan dan tidak dimiliki suatu negara, diperlukan pertukaran antar
negara yang menyebabkan terjadinya perdagangan luar negeri.
2) Selera
Penduduk suatu negara lebih menyukai produk negara lain, sehingga harus mengimpor
produk itu.

3) Penghematan Biaya Produksi


Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara dapat memasarkan hasil
produksinya pada banyak negara. Negara tersebut produksi dalam jumlah besar
sehingga dapat menurunkan biaya produksi. Masalah efisien juga menjadi alasan tidak
diproduksi barang berteknologi tinggi oleh negara berkembang.
4) Perbedaan Teknologi
Negara yang teknologi maju dapat menjual barang dengan murah pada negara yang
teknologinya sederhana.
5) Untuk Memenuhi Kebutuhan Barang dan Jasa dalam Negeri
Dalam suatu negara belum tentu semua kebutuhan barang dan jasa dalam negeri
terpenuhi, maka dari itu muncullah perdagangan luar negeri untuk memenuhi segala
kebutuhan yang berada di dalam negeri.
6) Keinginan Memperoleh Keuntungan dan Meningkatkan Pendapatan Negara
Adanya Kelebihan Produk Dalam Negeri sehingga perlu Pasar Baru untuk Menjual
Produk tersebut
7) Keinginan Membuka Kerjasama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain
8) Terjadinya Era Globalisasi sehingga tidak suatu negara pun di dunia dapat hidup sendiri

3.2 TEORI TEORI PERDAGANGAN LUAR NEGERI


Teori keunggulan mutlak yang dikemukakan oleh Adam Smith dalam bukunya The wealth of
nation yang berisi tentang perdagangan bebas sebagai kebijakan yang mampu mendorong
kemakmuran suatu negara. Masing-masing negara yang terlibat dalam perdagangan akan
memperoleh keuntungan yang serentak melalui spesialisi. Dengan melakukan spesialisasi, hasil
produksi semakin meningkat. Jadi, keunggulan mutlak terjadi apabila suatu negara dapat
menghasilkan komoditas-komoditas tertentu dengan lebih efesien, dengan biaya yang lebih
murah dibandingkan negara lain.
Teori Keunggulan Komparatif yang dikemukakan oleh Adam Smith, Menyatakan bahwa
perdagangan luar negeri terjadi jika ada keunggulan mutlak. Murid Adam Smith, David Ricardo,
melengkapi teori gurunya dengan mengatakan bahwa perbedaan keunggulan komparatif juga
dapat memberikan keuntungan. Dua negara akan tetap melakukan pertukaran melalui
perdagangan luar negeri walaupun salah satu negara memiliki keunggulan mutlak,karena setiap
negara pasti memilik barang yang paling menguntungkan untuk diproduksi.
3.3 DAMPAK PERDAGANGAN LUAR NEGERI BAGI USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) DI
INDONESIA
Meskipun kontribusinya terhadap ekspor Indonesia tidak terlalu besar, Usaha kecil dan
menengah (UKM) merupakan unit usaha yang paling banyak menyerap kesempatan kerja
dan mempunyai jumlah unit usaha yang terbanyak pula. Usaha kecil dan menengah juga
melayani kebutuhan masyarakat menengah ke bawah dalam batas-batas tertentu. UKM
telah memberikan kontribusinya dalam menyumbangkan devisa, khususnya dari sektor
industrinya.
Dengan adanya perdagangan luar negeri memberikan dampak positif dan negatif bagi usaha
kecil dan menengah. Dampak yang ditimbulkan bagi Indonesia antara lain sebagai berikut :
1. Dampak Positif
a) Perkembangan Penduduk
b) Sebagai Tantangan Meningkatkan Kualitas Produk
c) Peluang Menarik Investasi
d) Meningkatkan Volume Perdagangan
2. Dampak Negatif
a) Menghancurkan Sektor-Sektor Industri
Serbuan produk asing dapat mengakibatkan kehancuran sektor-sektor
ekonomi yang diserbu. Padahal sebelum tahun 2009 Indonesia telah
mengalami proses deindustrilisasi (penurunan industri) yang dipicu oleh
penutupan sentra-sentra usaha strategis UKM.
b) Menghambat Daya Saing Produk
Mudahnya masuk produk-produk asing yang harganya relatif murah, akan
mematikan UKM. Hal itu dapat menghambat daya saing produk-produk
UKM karena masyarakat Indonesia memiliki tingkat perekonomian yang
rendah.
c) Produk Luar Negeri Membanjiri Pasar Indonesia
Produk luar negeri bukan hanya barang-barang modal melainkan juga
barang-barang konsumsi yang harganya super murah. Masyarakat
Indonesia lebih cenderung menyukai barang yang harganya murah
walaupun masyarakat mengetahui barang tersebut bukan produk
Indonesia.
d) Beralihnya Produsen menjadi Pedagang
Pasar dalam negeri yang diserbu produk asing yang memiliki kualitas dan
harga yang sangat bersaing akan mendorong pengusaha dalam negeri
berpindah usaha dari produsen disektor UKM menjadi pedagang atau
importir saja.

3.4 DAMPAK PERDAGANGAN LUAR NEGERI TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA

Indonesia perlu melihat keadaan ekonomi dalam negeri yang masih banyak yang
diperlu dibenahi. Dalam perekonomian nasional, sering ditemui sektor atau unit usaha yang
masih mengandalkan fasillitas atau perlindungan pemerintah untuk dapat berkembang dan
bertahan dalam bidang usahanya. Hal ini kemudian diperburuk dengan meluasnya korupsi,
kolusi dan nepotisme (KKN) yang memunculkan pelaku-pelaku ekonomi dan menciptakan
struktur yang berdaya saing rendah. Unit usaha yang semacam ini sebaiknya tidak
dipertahankan karena akan terdesak oleh unit-unit asing yang masuk ke Indonesia.
Beberapa dampak perdagangan luar negeri bagi perekonomian Indonesia antara lain
sebagai berikut.
A. Dampak Positif
1) Memungkinkannya Terjadi Spesialisasi
Perdagangan luar negeri mendorong negara-negara melakukan spesialisasi
produksi sehingga Indonesia harus memilih kegiatan produksi sesuai
dengan kekhasan sumber daya yang dimiliki agar dapat menjadi faktor
produksi yang unggul dan menghasilkan produk berkualitas dengan harga
murah.
2) Efesiensi dalam Kegiatan Produksi
Efisiensi dalam kegiatan produksi mengolah sumber daya untuk
menghasilkan suatu barang yang lebih murah dari negara lain. Biaya
produksi yang lebih murah akan menghasilkan produk dengan harga yang
bersaing di pasar internasional.
3) Peluang Meningkatkan Ekspor
4) Alih Teknologi dari Negara Maju
B. Dampak Negatif
1) Apabila Negara Tidak Komparatif akan Menjadi Sasaran Penjualan
Produk Luar. Sehingga impor meningkat dan akan mengurangi
cadangan devisa negara.
2) Masuknya Produk Barang dan Jasa secara Bebas di dalam Negeri akan
mengancam Industri Dalam Negeri akan mengancam kelangsungan
industri dalam negeri untuk mengurangi produktifitasnya sehingga
kesempatan kerja berkurang.
3) Masuknya Pengaruh Budaya Asing yang bertentangan dengan
kepribadian bangsa akan mengancam generasi muda dan asing yang
bertentangan dengan kepribadian bangsa akan mengancam generasi
muda dan moral bangsa Indonesia.
4) Tingginya semangat untuk mencapai efisiensi dan profit motif
cenderung menurun atau hilangnya solidaritas sosial dan nasionalisme.
5) Barang-barang produksi dalam negeri terganggu akibat masuknya
barang impor yang dijual murah dalam negeri, yang menyebabkan
industri dalam negeri akan mengalami kerugian besar.
6) Apabila tidak mampu bersaing maka pertumbuhan perekonomian
Indonesia akan semakin rendah dan bertambahnya pengangguran
dalam negeri.
7) Tidak terjaminnya halal bagi makanan dan minuman yang diimpor,
sedangkan Indonesia penduduknya mayoritas muslim.

3.5 KEBIJAKAN YANG DIUPAYAKAN PEMERINTAH UNTUK MENINGKATKAN EKSPOR IMPOR DI INDONESIA

Kebijakan kebijakan yang telah diupayakan pemerintah untuk perdagangan luar negeri :
1) Tarif (Sejenis pajak yang dikenakan atas barang-barang yang diimpor)
2) Subsidi Ekspor,Pembatasan Impor, Pengekangan Ekspor dengan Sukarela dsb.
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Ekspor impor adalah suatu transaksi menjual membeli barang yang dilakukan oleh 2 atau
lebih negara untuk mendapatkan barang-barang yang diperlukan di negara bersangkutan.
Perkembangan ekspor impor merupakan faktor penentu dalam menentukan roda
perekonomian di Indonesia. Seperti yang kita ketahui, Indonesia sebagai negara yang sangat
kaya raya dengan hasil bumi dan migas, selalu aktif terlibat dalam perdagangan luar negeri. Nilai
ekspor memang menunjukkan peningkatan namun tidak dibarengi dengan kenaikan produksi,
sebab tidak mengangkat volume ekspor yang cukup signifikan. Konsekuensinya, naik turunnya
nilai ekspor sangat tergantung pada fluktuasi harga komoditas di pasar dunia, selain
harga,kualitas dan mutu barang menjadi faktor penentu daya saing.

4.2 Saran
Kebijakan yang menyinergikan ekspor impor perlu dikembangkan untuk memberikan
pertumbuhan yang berkualitas,karena impr lebih didominasi produk hulu dan ekspor
didominasi produk hilir. Sambil terus berupaya mengurangi ketergantungan bahan baku dan
memberdayakan SDA Indonesia dengan sebaik mungkin untuk menjadi negera yang mandiri.
2) Bagi Masyarakat
Banyak faktor yang memengaruhi perbedaan hasil produksi disetiap negara seperti : geografi,
Iklim, tingkat pengusaan iptek. Dalam era perdagangan, global sekarang ini, arus barang keluar
masuk sangatlah cepat.untuk memperlancar urusan bisnisnya, para pengusaha harusnya
memiliki pengetahuan yang cukup tentang perdagangan internasionl, kepabeanan, maupun
perbankan yang semuanya saling berkaitan dan selama ini sering terjadi permasalahnnya.
4.3 DAFTAR PUSTAKA

Salvator, Dominick. 2004


Ekonomi Internasional.
Jakarta : Erlangga.
Ahmeth, Adie. 2010. Makalah
Dampak Globalisasi Terhadap Perekonomian. (online),
(http://om adie ahmeth.blogspot.com,diakses pada tabggal 15 April 2011).
Amir.2001.Korespodensi Bisnis Ekspor Impor, Jakarta:PPM.
Djauhari Ahsar,Amirullah.
2002.Teori dan Praktek Ekspor Impor,Yogja:Graha Ilmu.
Fernando,Youbil.
2010.Ekspor Impor Indonesia. (Online), (http://www.makalah ekspor-impor-
indonesia.html)

Anda mungkin juga menyukai