Anda di halaman 1dari 22

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1. Memecahkan masalah yang 8. 1 Mendeskripsikan perbedaan konsep relasi


berkaitan dengan fungsi, dan fungsi
persamaan fungsi linier dan
fungsi kuadrat 8. 2 Menerapkan konsep fungsi linier
8. 3 Menggambarkan fungsi kuadrat
8. 4 Menerapkan konsep fungsi kuadrat
8. 5 Menerapkan konsep fungsi eksponen
8. 6 Menerapkan konsep fungsi logaritma
8. 7 Menerapkan konsep fungsi trigonometri

1
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan seharihari seseorang sering menjalani suatu aktivitas
yang tanpa disadari berhubungan dengan matematika. Contohnya seorang
kontraktor yang ingin merencanakan pembuatan jalan raya. Jika dalam 1
minggu ia dapat menyelesaikan pembuatan jalan untuk jarak 500 m, 2 minggu
untuk jarak 1.000 m, 3 minggu untuk jarak 1.500 m dan seterusnya maka
dalam waktu 8 minggu pastilah ia dapat memprediksikan berapa jarak yang
dapat ia selesaikan dalam waktu tersebut.
Contoh tersebut dapat ditulis rumus secara matematis dengan
s = 500 t, dimana s adalah jarak (meter)
t adalah waktu (minggu)
Persamaan s = 500t dalam matematika disebut fungsi, di mana nilai dari
suatu peubah dapat ditentukan jika nilai dari peubah yang lain diketahui.
Kenyataan dalam kehidupan seharihari di berbagai bidang kehidupan banyak
membutuhkan pengetahuan tentang fungsi, antara lain bidang keteknikan,
bidang ekonomi, bidang kesehatan dan sebagainya. Oleh karena itu topik
tentang fungsi perlu diajarkan kepada mahasiswa oleh pengajar matematika
PT.

B. Tujuan
Bahan ajar tentang pembelajaran relasi dan fungsi ini disusun agar para
tenaga kependidikan/pengajar:
1. Lebih menguasai materi pembelajaran relasi dan fungsi untuk mahasiswa
PT
2. Lebih memiliki kemampuan mengembangkan teknik, model dan strategi
pembelajaran relasi dan fungsi
C. Ruang Lingkup
Bahan ajar ini membahas topiktopik sebagai berikut:
1. Pengertian relasi dan fungsi, dijelaskan beberapa macam fungsi dan
grafiknya
2. Komposisi fungsi

2
3. Fungsi Invers

BAB II
Relasi dan Fungsi
Pada sekitar abad ke-17, sebuah fungsi dinyatakan sebagai sebuah kurva
yang dideskripsikan oleh sebuah pergerakan (motion). Selanjutnya pada abad ke-
18, pengertian fungsi berubah ke bentuk analitik yang dinyatakan oleh variabel
dan konstan yang merepresentasikan suatu relasi/hubungan antara dua variabel
dengan grafik yang tidak memuat/tidak memiliki pojok yang tajam.
Dalam perkembangan matematika selanjutnya, konsep fungsi kemudian berubah
menjadi definisi modern sekarang ini seperti yang ditulis pada bahan ajar ini.
Sebelum memahami pengertian fungsi perlu dijelaskan terlebih dahulu tentang
pengertian relasi.
A. Pengertian Relasi dan Fungsi
1. Relasi antara dua himpunan
Jika A dan B dua himpunan yang tidak kosong, maka didefinisikan:
A B ( x, y ) x A dan y B , A B disebut hasil kali cartesian antara
himpunan A dan B.
Jika R (A B), maka R disebut relasi dari himpunan A ke himpunan B.
Relasi dapat diartikan sebagai aturan yang mengawankan dua
himpunan.
Ada beberapa cara menyatakan relasi, yaitu:
a. diagram panah
b. himpunan pasangan berurutan
c. grafik kartesius
Contoh:
Diketahui himpunan A { 1, 2, 4, 5} dan B { 1, 2, 3, 5}, nyatakan relasi
dari A ke B dengan dua lebihnya dari
Penyelesaian: B
a. diagram panah 5 c. Grafik kartesius
4
A B
3
2
1
1 1
2 2
3
3 0 1 2 3 4 5 A
4 5 1

Gb. 2.1. contoh diagram panah Gb 2.2. contoh grafik kartesius
5
b. himpunan pasangan berurutan
{(1,1), (4,2), (5,3)}

2. Pemetaan atau fungsi


Pemetaan atau fungsi f dari himpunan A ke himpunan B adalah suatu
relasi yang menghubungkan setiap anggota A dengan tepat satu
anggota pada B.
Pemetaan seperti ini biasa dinotasikan dengan
f : x y atau y f(x)
dibaca f memetakan x ke y
y dinamakan peta atau bayangan dari x oleh fungsi f. Himpunan semua
peta/bayangan dari fungsi disebut daerah hasil (range).
Jadi untuk suatu fungsi diperlukan syarat:
a. Himpunan A sebagai daerah asal atau daerah definisi (domain).
b. Himpunan B sebagai daerah kawan (kodomain).
c. Himpunan R sebagai daerah hasil (range)
d. Suatu relasi dari himpunan A ke himpunan B yang memetakan setiap
anggota A dengan tepat satu anggota pada B, atau dengan kata lain
setiap anggota A dipasangkan habis tetapi tidak boleh ada satu
anggota A yang punya pasangan lebih dari atau kurang dari satu.
Domain fungsi f biasanya dilambangkan dengan D f sedangkan range fungsi
f biasanya dilambangkan dengan Rf.
Contoh:
1) Diantara diagram panah berikut yang merupakan fungsi (pemetaan) dari
A ke B adalah
A B
a. A B c.








b. d.
A B A B






4




Gb.2.3. diagram panah

Penyelesaian:
b adalah jawabnya, sebab setiap anggota A dipasangkan habis dan
punya kawan tunggal
a bukan fungsi sebab ada anggota A yang tidak punya kawan c
bukan fungsi sebab ada anggota A yang punya kawan lebih dari satu
d bukan fungsi sebab ada anggota A yang tidak punya kawan dan ada
anggota A yang punya kawan lebih dari satu.
2) Diketahui suatu fungsi yang memetakan A {1, 8, 27} ke
B {1, 2, 3, 4} dengan sifat pangkat tiga dari
a) Buatlah diagram panahnya
b) Tentukan domain, kodomain dan range fungsi tersebut.
Penyelesaian:
a) A B

1 1
8 2
27 3
4

Gb. 2.4. diagram panah

b) Domain fungsi (Df ) adalah A {1, 8, 27}


Kodomain fungsi adalah B {1, 2, 3, 4}
Range fungsi (Rf ) adalah R {1, 2, 3}
Diagram panah di bawah ini menunjukkan kejadian khusus dari pemetaan
yang disebut korespondensi satusatu.

A B

korespondensi satusatu
Gb. 2.5.

5
Korespondensi satusatu adalah pemetaan yang menghubungkan setiap
anggota A dengan tepat satu anggota pada B dan menghubungkan setiap
anggota B dengan tepat satu anggota pada A.
Jika suatu fungsi f mempunyai daerah asal dan daerah kawan yang
sama, misalkan D maka sering dikatakan fungsi f pada D. Jika daerah asal
dari fungsi tidak dinyatakan maka yang dimaksud adalah himpunan semua
bilangan riil (). Untuk fungsifungsi pada kita kenal beberapa fungsi
khusus antara lain: fungsi linier dan fungsi kuadrat.

B. Fungsi Linier
Fungsi linier mempunyai persamaan y ax + b, a, b dan a 0. Grafik
fungsi linier berupa garis lurus. Untuk menggambar grafik fungsi linier ada dua
cara, yaitu: dengan tabel dan dengan menentukan titik potong pada sumbu x
dan sumbu y.
Contoh:
Gambarlah grafik fungsi y 2x + 2
Penyelesaian:
1. Dengan tabel
x 1 0 1
y 2x + 2 0 2 4
Y
Dari tabel diperoleh titiktitik berupa
y 2x + 2
4
pasangan koordinat, kita gambar titik
3
tersebut dalam bidang kartesius 2
1
kemudian dihubungkan sehingga

1 0 1 2 3 4 X
tampak membentuk garis lurus.

(gambar 2.6)
Gb. 2.6. grafik fungsi linier
2. Dengan titik potong sumbu x dan sumbu y
Persamaan garis y 2x + 2
Titik potong grafik dengan sumbu x:
syarat y 0 0 2x + 2
2x 2

6
x 1
sehingga titik potong grafik dengan sumbu x adalah ( 1,0)
Titik potong grafik dengan sumbu y:
syarat x 0 y 2 . 0 + 2 2
sehingga titik potong grafik dengan sumbu y adalah ( 0,2)
Kedua titik potong tersebut digambar dalam bidang kartesius kemudian
dihubungkan sehingga tampak membentuk garis lurus (gambar 2.7).
Y

4
y 2x + 2
3
2
1

1 0 1 2 3 4 X

1. Gradien Gb. 2.7. Grafik fungsi linier


Persamaan garis biasa juga ditulis y mx + c, dengan m, c . Dalam hal
ini m dan c adalah konstanta, dengan m melambangkan gradien (koefisien
arah) garis lurus.
Gradien adalah konstanta yang menunjukkan tingkat kemiringan garis.
Dilihat dari gambar 2.8 maka m dapat dicari sebagai berikut:

y2 y y 2 y 1 f x 2 f x1
m
y x x 2 x1 x 2 x1
y1

x

O x1 x2 X

Gb. 2.8. Gradien


m = tan
Pada gambar 2.8, misalkan adalah sudut antara garis horisontal (sejajar
sumbu x) dan grafik fungsi linier dengan arah putaran berlawanan arah

7
dengan arah putaran jarum jam, maka gradien dapat pula didefinisikan

y
dengan m tan .
x
Jadi
Sebagai catatan bahwa
a) Jika m 0 maka grafik sejajar dengan sumbu x dan ini sering disebut
sebagai fungsi konstan.
b) Jika m 0 maka grafik miring ke kanan (0 90)
c) Jika m 0 maka grafik condong ke kiri (90 180)

2. Menentukan persamaan garis melalui satu titik dan bergradien m


Misalkan garis y mx + c melalui titik P(x1,y1), setelah titik (x1,y1)
disubstitusikan ke persamaan garis tersebut diperoleh:
y mx + c
y1 mx1 + c

y y1 m (x x1)
Jadi rumus persamaan garis melalui titik P(x1,y1) dan bergradien m adalah
Contoh:
y y1 m (x x1)

Tentukan persamaan garis yang melalui P(3,9) dan bergradien 6.


Penyelesaian:
Titik P(3,9) dan gradien m 6 disubstitusikan ke persamaan diatas
y y1 m(x x1)
y 9 6(x 3)
y 6x 18 +9
y 6x 9
Jadi persamaan garisnya adalah y 6x 9.
3. Menentukan persamaan garis melalui dua titik
Persamaan garis melalui dua titik A(x1,y1) dan B(x2,y2) dapat dicari dengan
langkah sebagai berikut:
persamaan garis melalui titik A(x1,y1) dan dengan memisalkan gradiennya
m adalah

8
y y1 m (x x1) . (i)
karena garis ini juga melalui titik B(x2,y2), maka y2 y1 m (x2 x1),
sehingga diperoleh gradien
y y1
m 2 . (ii)
x 2 x1

y y1 x x1
persamaan (ii) disubstitusikan ke (i) diperoleh
y 2 y 1 x 2 x1

Jadi persamaan garis melalui dua titik A(x1,y1) dan B(x2,y2) adalah

y y1 x x1

y 2 y 1 x 2 x1

Contoh:
Tentukan persamaan garis yang melalui titik (1,6) dan (3,8).
Penyelesaian:
Kedua titik (1,6) dan (3,8) disubstitusikan ke persamaan garis melalui dua
titik.
y y1 x x1 y 6 x 1

y 2 y 1 x 2 x1 8 6 3 1

y 6 x 1

2 2
y6x1
yx+5
Jadi persamaan garisnya adalah y x + 5
4. Menentukan titik potong antara dua garis
Misalkan dua garis g1 dan g2 saling berpotongan di titik P(x,y), maka nilai x
dan y harus memenuhi kedua persamaan garis tersebut. Titik potong dua
garis dapat dicari dengan metode substitusi atau eliminasi.
Contoh:
Tentukan titik potong dari dua garis g1: y 3x + 2 dan g2: y x + 8
Penyelesaian:
Soal di atas dapat diselesaikan dengan 2 metode
a. Metode substitusi
Nilai y pada persamaan g2 diganti dengan nilai y persamaan g1

9
yx+8
3x + 2 x + 8
2x 6
x3
x 3 dimasukkan ke persamaan g2 diperoleh
y x + 8 3 + 8 11
jadi titik potong g1: y 3x + 2 dan g2: y x + 8 adalah (3,11)
b. Metode eliminasi
Metode eliminasi dilakukan dengan menyamakan koefisien salah satu
variabel untuk menghilangkan salah satu variabel lainnya. Karena
kedua persamaan tersebut memiliki koefisien variabel y yang sama
maka langsung dieliminasikan
y 3x + 2 x 3 dimasukkan ke persamaan g2
yx + 8 y x + 8 3 + 8 11
+
0 2x 6
2x 6 x 3
jadi titik potong g1: y 3x + 2 dan g2: y x + 8 adalah (3,11)
Catatan:
a. Garis g1 yang bergradien m1 dikatakan sejajar dengan g2 yang
bergradien m2 jika memenuhi m1 m2
Contoh:
Apakah garis y 5x + 12 sejajar dengan y 5x 8
Penyelesaian:
Karena m1 m2 5 maka kedua garis tersebut sejajar.
b. Garis g1 yang bergradien m1 dikatakan tegak lurus dengan g2 yang
bergradien m2 jika memenuhi m1 . m2 1
Contoh:
Apakah garis 2y 6x + 12 dan 9y 3x + 8 saling tegak lurus?
Penyelesaian:
g1: 2y 6x + 12 y 3x + 6 m1 3
1 8 1
g2: 9y 3x + 8 y x m2
3 9 3

10
1
m1 . m2 3 . 3 1 sehingga kedua garis saling tegak lurus.

C. Fungsi Kuadrat
Bentuk umum fungsi kuadrat adalah y ax2 + bx + c dengan a, b, c
dan a 0. Grafik fungsi kuadrat berbentuk parabola maka sering juga
disebut fungsi parabola.
Jika a 0 , parabola terbuka ke atas sehingga mempunyai titik balik minimum
(gambar 2.9.a)
Jika a 0 , parabola terbuka ke bawah sehingga mempunyai titik balik
maksimum (gambar 2.9.b)

Y Y P(x,y)

O X
O X
Langkahlangkah menggambar
P(x,y) grafik fungsi kuadrat y ax2 + bx + c :
1. Menentukan pembuat nol fungsi y 0 atau f(x) 0
Gb.Pembuat
2.9.a. grafik
nolparabola
fungsi Gb. 2.9.b.ygrafik
dari persamaan kuadrat ax2parabola
+ bx + c diperoleh jika
ax2 + bx + c 0. Sehingga diperoleh nilai x yang memenuhi ax2+ bx + c 0.
b
2. Menentukan sumbu simetri x
2a
b D
3. Menentukan titik puncak P (x, y) dengan x dan y
2a 4a

Dengan nilai diskriminan D b2 4ac.


Jika ditinjau dari nilai a dan D maka sketsa grafik parabola sebagai berikut:
a < 0, D > 0 a < 0, D 0 a < 0, D < 0

X1 X2


X1 X2

Definit negatif

11
a > 0, D > 0 a > 0, D 0 a > 0, D < 0


X1 X2
Catatan:
X1 X2
persamaan kuadrat ax2 + bx + c 0 dapat dicari akarakarnya
Definit positifdengan:

Pemfaktoran
Kuadrat sempurna
2
Rumus abc: x12 b b 4ac
2a

Contoh:
Gambarlah sketsa grafik fungsi y x2 6x + 8
Penyelesaian:
a. Menentukan pembuat nol fungsi
Dengan pemfaktoran diperoleh
x2 6x + 8 0
(x 2) (x 4) 0
x 2 atau x 4
b. Menentukan sumbu simetri
b ( 6 ) 6
x 3
2a 2 .1 2
c. Menentukan titik puncak P (x, y)
Karena x sudah dicari maka tinggal mencari nilai y dengan substitusi x 3
ke fungsi y diperoleh
y 32 6(3) + 8
9 18 +8
1
Jadi puncaknya adalah titik (3,1).

12
Sehingga sketsa grafiknya adalah

D. Komposisi Fungsi
0 1 2 3 4
Jika diketahui dua fungsi f: A B dan g:
1B C maka fungsi X
komposisi g f :
A C ditentukan oleh rumus (g f)(x) Gb.g(f(x)), x A.
2.10. contoh grafik parabola
gf
A B C
f g


x f(x) g(f(x))

Gb. 2.11. fungsi komposisi


Catatan: g f dibaca g komposisi f .
Contoh:
Diketahui f(x) x + 3 dan g(x) 5x, tentukan:
1. (f g)(x) dan (f g)(10)
2. (g f)(x) dan (g f)(10)
Penyelesaian:
1. (f g)(x) f(g(x)) f(5x) 5x + 3
(f g)(10) 5.10 + 3 50 + 3 53
2. (g f)(x) g(f(x)) g(x + 3) 5(x + 3) 5x + 15
(g f)(10) 5.10 + 15 50 + 15 65
Dari contoh di atas dapat disimpulkan bahwa f g g f , jadi komposisi
fungsi tidak bersifat komutatif.

Catatan:
Syarat fungsi f dan g dapat dikomposisikan menjadi fungsi komposisi f g
adalah Df Rg .
Artinya irisan antara domain fungsi f atau Df dan range fungsi g atau Rg tidak
kosong.

13
1. Komposisi dua fungsi atau lebih
Misalkan f, g dan h adalah fungsi maka fungsi-fungsi tersebut dapat
tersusun menjadi fungsi komposisi:
a. (f g)(x) = f(g(x))
b. (f g h)(x) = f(g(h(x)))
Contoh:
Diketahui f(x) 4x 8 dan g(x) 3x2 dan h(x) 2x.
Tentukan
1) (f g)(x)
2) (f f)(x)
3) (f g h)(x)
Penyelesaian:
1) (f g)(x) f(g(x)) f(3x ) 4(3x ) 8 12x 8
2 2 2

2) (f f)(x) f(f(x)) f(4x 8) 4(4x 8) 8 16x 40


3) (f g h)(x) f(g(h(x)))
f(g(2x))
f(3(2x )2)
f(12x 2)
4(12x 2) 8
48x 2 8
2. Sifat-sifat komposisi fungsi
a. Operasi komposisi fungsi pada umumnya tidak bersifat komutatif
f g g f
b. Operasi komposisi fungsi pada umumnya bersifat assosiatif
f (g h) = (f g) h
c. Dalam operasi komposisi fungsi terdapat fungsi identitas, yaitu I(x) x,
sehingga berlaku: I f f I f
Contoh:
Pada contoh sebelumnya diketahui f(x) 4x 8, g(x) 3x2 dan h(x) 2x.
Tunjukkan bahwa:
1) (f g)(x) (g f) (x)
2) (f (g h))(x) = ((f g ) h)(x)

14
3) (I f)(x) (f I)(x) f(x)
Penyelesaian:
1) (f g)(x) f(g(x)) f(3x ) 4(3x ) 8 12x
2 2 2
8
(g f)(x) g(f(x))
g(4x 8)
3(4x 8)2
3(16 x2 64x + 64)
48 x2 192x + 192
jadi (f g)(x) (g f) (x)
2) f(x) 4x 8, g(x) 3x2 dan h(x) 2x
menentukan (f (g h))(x) menentukan ((f g ) h)(x)
(g h)(x) g(h(x)) (f g)(x) f(g(x))
g(2x) f(3x2)
3(2x )2 4(3x2) 8
12x 2 12x2 8
(f (g h))(x) f)(g h)(x)) ((f g) h)(x) (f g)(h(x))
f(12x 2) (f g)(2x)
4(12x 2) 8 12(2x)2 8
48x 2 8 48x 2 8
Jadi terbukti bahwa (f (g h))(x) = ((f g ) h)(x)
3) I(x) x dan f(x) 4x 8
(I f)(x) I(f(x)) I(4x 8) 4x 8 f(x)
(f I)(x) f(I(x)) f(x)
Jadi terbukti bahwa (I f)(x) (f I)(x) f(x)

3. Menentukan fungsi f jika fungsi g dan f g diketahui


Contoh:
Tentukan f(x) jika g(x) 3x + 2 dan (f g)(x) 18x 2
+ 39x + 22
Penyelesaian:
(f g)(x) 18x 2
+ 39x + 22

15
f(g (x)) 18x2 + 39x + 22
f(3x + 2) 18x2 + 39x + 22
f(3x + 2) 2(3x + 2)2 24x 8 + 39x + 22
f(3x + 2) 2(3x + 2)2 + 15x +14
f(3x + 2) 2(3x + 2)2 + 5(3x + 2) +4
jadi f(x) 2x2 + 5x + 4
Dengan cara sama dapat pula ditentukan fungsi g jika fungsi f dan f g
diketahui.
Contoh:
Tentukan g(x) jika diketahui f(x) 3x dan (f g)(x) 12x + 24
Penyelesaian:
(f g)(x) 12x + 24
f(g(x)) 12x + 24
3 g(x) 12x + 24
g(x) 4x + 8
jadi g(x) 4x + 8
Catatan: dalam penyelesaian tersebut terkadang sulit untuk dikerjakan,
namun dengan pengertian fungsi invers (balikan) akan memudahkan untuk
menyelesaikan soal tersebut.

E. Fungsi Invers
1. Pengertian invers suatu fungsi
Perhatikan gambar 2.12 berikut

A B
f

Pada gambar di atas fungsi f : A B dengan
1
f (y) x f(x) y
f ( x, y ) y f ( x ), x A dan y B ,
1
relasi g: B Af dengan
g ( y , x ) x g ( y ), x A dan y B maka g adalah invers dari fungsi f dan
Gb. 2.12. invers fungsi
ditulis f 1. Jika relasi f 1 merupakan fungsi maka f 1 disebut fungsi invers,
jika relasi f 1 bukan merupakan fungsi maka f 1 disebut invers dari f saja.

16
Jika fungsi g f 1 ada maka f dan g disebut fungsifungsi invers, g adalah
invers dari f dan f adalah invers dari g. Sehingga dapat dinyatakan dengan:
f 1( y ) x f ( x ) y .
Contoh:
Fungsifungsi dalam himpunan pasangan berurutan berikut ini nyatakan
inversnya dan apakah merupakan fungsi invers.
a. f = {(2,4), (3,6), (5,10)}
b. g = {(2,4), (1,1), (1,1), (2,4)}
c. h = {(1,1), (3,3), (1,1), (3,3)}
Penyelesaian:
1
a. f = {(4,2), (6,3), (10,5)}, merupakan fungsi invers
b. g 1= {(4, 2), (1, 1), (1,1), (4, 2)}, merupakan invers dari fungsi g tetapi
bukan merupakan fungsi invers.
c. h 1= {(1, 1), (1,1), (2, 4), (2, 4)}, merupakan fungsi invers
Catatan: syarat suatu fungsi memiliki fungsi invers adalah jika fungsi
tersebut merupakan korespondensi satusatu.
2. Menentukan fungsi invers
Langkahlangkah untuk menentukan fungsi invers dari fungsi y f(x)
adalah:
a. Tentukan terlebih dulu fungsi x dari y sehingga didapat x f(y)
b. Setelah didapat x f(y) selanjutnya tukarkan 2 variabel tersebut
menjadi y f 1(x)
c. Kemudian tunjukkan bahwa (f f 1

)(x) (f 1 f)(x) I(x) x

17
Contoh:
Tentukan fungsi invers dari y = 2x + 10
Penyelesaian:
y 2x + 10 2x y 10
y 10
x x f(y)
2
x 10 1
jadi f 1(x) x 5
2 2
1
(f f 1
)(x) f )f 1(x)) 2 x 5 10 x
2
1

(f 1 f)(x) f 1(f(x))
2
(2 x 10) 5 x

Karena (f f 1

)(x) (f 1 f)(x) I(x) x maka fungsi invers dari y = 2x + 10

1
adalah f 1(x) x 5
2
1
Catatan: grafik fungsi f akan simetris dengan fungsi f dengan sumbu
simetrinya adalah garis y x.
3. Fungsi invers dari fungsi komposisi

gf
A B C

f g


x y z
f 1 g 1
Jika fungsi f: A B, g: B C dan (g f): A C maka (g f)
1
memetakkan setiap x A oleh (g f)
fungsi f dilanjutkan oleh fungsi g ke z C.
Gb. 2.13. invers fungsi komposisi
Atau dapat ditulis:
f(x) = y dan g(y) = z (g f)(x) g(f(x)) = z
Misalkan f -1 dan g -1 berturut-turut invers dari fungsi f dan g maka (g f) -1

memetakkan setiap z C oleh fungsi g 1 dilanjutkan oleh fungsi f 1 ke x


A sehingga dapat dinyatakan dengan (f -1 g 1
). Atau dapat ditulis:

18
g 1(z) = y dan f 1(y) = x (f -1 g 1
)(z) f 1(g 1(z)) = x
Jadi (g f) 1
= f -1 g 1

Jika f 1, g 1
dan h 1
berturutturut masingmasing adalah fungsi
invers dari fungsifungsi f , g dan h maka berlaku hubungan:
a. (f g) (x) (g f )(x)
1 1 1

b. (f g h) (x) (h g f )(x)
1 1 1 1

c. ((f g) g )(x) (g (g f ))(x) = f(x)


1 1

d. (f 1(x)) 1 f(x)
Ada 2 cara dalam menentukan rumus invers fungsi dari fungsi komposisi,
yaitu:
a. Menentukan dulu rumus fungsi komposisi, kemudian menentukan
inversnya.
Contoh:
Diketahui f x 7 dan g 4x + 1, tentukan (f g) 1
(x) Penyelesaian:
(f g)(x) f(g(x)) f(4x + 1) 4x + 1 7 4x 6
Misalkan y 4x 6
4x y + 6
y6
x
4
x6
Jadi (f g) 1
(x)
4
b. Menentukan dulu inversnya masingmasing fungsi, kemudian
dikomposisikan
Contoh: (dari contoh sebelumnya)
Diketahui f(x) x 7 dan g(x) 4x + 1, tentukan (f g) 1
(x)
Penyelesaian:
f (x) x 7 misalkan y x 7
xy+7 sehingga f 1(x) x + 7
g(x) 4x + 1 misalkan y 4x + 1
4x y 1
y 1 x 1
x sehingga g1(x)
4 4

19
(f g) 1
(x) (g 1 f 1
)(x)
g 1 (f 1(x))
g 1(x + 7)
( x 7) 1

4
x6

4
F. Soalsoal
1. Diketahui A = {1, 3, 4, 5} dan B = {1, 8, 27, 64,125, 256}, relasi dari A ke B
adalah akar pangkat tiga dari.
a. Sajikan relasi itu dalam
i. diagram panah
ii. himpunan pasangan berurutan
b. Tentukan domain, kodomain dan range relasi tersebut.
2. Dari titiktitik berikut, mana yang terletak pada garis 2x+ 3y 15
a. (3,3) b. (9,1) c. (2.5,3.5) d. (10.5,12)
3. Carilah koordinat titik potong dengan sumbu dari garis 4x 3y 18
3 1
4. Jika f ( x ) x , tentukan f(2) dan f(2)
4 2
5. Carilah pembuat nol persamaan berikut
a. 4x2 8x 32 0 b. (3y 2)(y + 4) 24
6. Gambarlah sketsa grafik parabola berikut
a. y x2 7x + 10 b. y 4x x2
7. Diketahui f(x) 3x 21 dan g(x) x 1 . Tentukan

a. (f g)(x) dan (g f) (x)


b. (f g)(15) dan (g f) (15)
c. nilai x sehingga memenuhi (f g)(x) 12
d. (f g) 1
(x) dan (g f) 1
(x)
8. Cari g(x) jika f(x) x + 2 dan (f g)(x) ( x 4) 2

20
Daftar Pustaka

Richard G. Brown (1994). Advanced Mathematics . California: Houghton Mifflin


Company.

Tumisah P. Jono & Mukimin (2002). Bahan Ajar Matematika PT Kelas 1.


Yogyakarta: PPPG Matematika.

21
Kunci Jawaban

1. a. i)
A B

1
1 8
27
3 64
125
4 256

5

ii) { (1,1), (3,27), (4,64), (5,125) }
b. domain = {1, 3, 4, 5}
kodomain = {1, 8, 27, 64, 125, 256}
range = {1, 27, 64, 125}
2. jawabnya a, b dan d
1
3. titik potong dengan sumbu x = 4 ,0
2
titik potong dengan sumbu y = (0,6)
4. f(2) = 1 ; f(2) = 2
5. a. x1 = 2 atau x2 = 4
16
b. y1 = atau y2 = 2
3
6. trivial (mudah), lihat contoh soal
7. a. (f g)(x) = 3 x 1 21 dan (g f) (x) = 3 x 20

b. (f g)(15) = 9 dan (g f) (15) = 5


c. x = 8
2
x 2 x 2 20
d. (f g) -1
(x) =
3
1

dan (g f) -1
(x) =
3

8. g(x) = x2 8x + 14

22

Anda mungkin juga menyukai