Jurnal Ilmiah
Jurnal Ilmiah
Disusun Oleh:
KHALIMATUS SYA DIYAH
07150100128
Abstrak
Imunisasi merupakan tindakan memberikan kekebalan dengan cara memasukkan vaksin ke dalam tubuh.
Faktor yang mempengaruhi imunisasi diantaranya psikologis, sosial dan sepiritual. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh psikologis, sosial, dan spiritual terhadap pemberian imunisasi dasar
pada bayi. Populasi dan sampel dalam penelitian ini yang digunakan yaitu total sampling sebanyak 31
responden dan seluruhnya diambil informasinya untuk memenuhi 3 variabel dalam penelitian ini
psikologis, sosial dan sepiritual. Metode analisis yang digunakan adalah univariat, bivariat dan
multivariat dengan menggunakan statistik uji chi square. Hasil penelitian menujukan bahwa adanya
pengaruh psikologis dengan pemberian imunisasi (p=0,004 dan OR=20,00), adanya pengaruh sosial
dengan pemberian imunisasi (p=0,001 dan OR= 31,5), adanya Pengaruh Spritual dengan Pemberian
Imunisasi (p=0,001 dan OR=0,57). Kesimpulan terdapat Pengaruh antara Psikologis, Sosial,
Spritual terhadap pemberian imunisasi. Oleh karena itu saran untuk ibu bayi diharapkan dapat
melakukan imunisasi secara rutin dan imunisasi secara lengkap, agar dapat menjamin kesehatan bayi
dan dapat menurunkan angka kematian bayi secara dini.
Abstract
Immunization of behavior by entering the vaccine into the body. Factors that affect immunization, social
and spiritual. The purpose of this study was to determine the psychological, social, and spiritual effects
of basic immunization in infants. Which is a total sampling of 31 respondents and their information to
meet the 3 variables in this study, social and sepiritual. Analytical methods used were univariate,
bivariate and multivariate using chi square statistic. The result of this research is psychological
influence with immunization (p = 0,004 and OR = 20,00), social influence with immunization (p = 0,001
and OR = 31,5), spiritual influence with immunization (p = 0,001 Dan OR = 0.57). There are many
influences between the psychological, social, spiritual, and immunization, so the advice for the baby's
mother is expected to be able to immunize regularly and complete immunization so that the baby's health
can be guaranteed and can decrease infant mortality early.
lengkap, dibandingkan pada ibu yang memiliki situasi sosial-emosional seperti itu membentuk
sosial baik akan melakukan munisasi secara konsep diri internal yang sehat atau positif pada
lengkap. diri ibu bayi dalam melakukan pemberian
imunisasi.24
Pada ibu hendaknya dapat lebih
memperhatikan pemberian imunisasi kepada Hasil Analisis secara fisik, kontak sosial
bayi, pemahaman tentang instruksi, kualitas baru terjadi apabila terjadi hubungan badaniah,
interaksi, isolasi dan sosial sangat berpengaruh sedangkan dalam gejala sosial tidak selalu
signifikan terhadap pemberian imunisasi pada berarti hubungan badaniah. Kontak sosial dapat
bayi .23 bersifat positif atau negative. Bersifat positif
mengarah pada kerjasama pada ibu bayi, dan
Sejalan dengan hasil penelitian yang
yang bersifat negatif mengarah pada suatu
menjelaskan bahwa konsep diri sosial
pertentangan yaitu ibu enggan melakukan
umumnya dipengaruhi oleh keluarga dan
imunisasi. Kontak sosial juga akan bersifat
orang-orang dekatainnya di sekitar kita
primer dan sekunder apabila yang mengadakan
(significant others).25
hubungan langsung bertemu dan berhadapan
Secara teori menjelaskan bahwa hakikat muka, Adapun kontak sekunder merupakan
hidup bermasyarakat itu sebenarnya adalah kontak yang memerlukan perantara.
terdiri dari relasi-relasi yang mempertemukan
Pengaruh Spritual terhadap Pemberian
mereka dalam usaha-usaha bersama dalam aksi
Imunisasi Dasar pada Bayi
dan tindakan yang berbalas-balasan. Sehingga
orang saling menggapi tindakan mereka.26 Didapatkan hasil uji chie square
menunjukan p-value 0,001<0,05 yang berarti
Dengan demikian, dapat pula diartikan
terdapat pengaruh antara faktor spritual
bahwa masyarakat merupakan jaringan relasi-
terhadap pemberian imunisasi, dibuktikan
relasi hidup yang timbal balik. Yang satu
dengan nilai OR sebesar 0,57 artinya faktor
berbicara, yang lain mendengarkannya; yang
spritual ibu buruk akan memiliki peluang lebih
satu bertanya, yang lainnya menjawab; yang
besar memiliki risiko 0,57 terhadap pemberian
satu memberi perintah, yang lainnya menaati;
imunisasi tidak lengkap, dibandingkan pada ibu
yang satu berbuat jahat, yang lain membalas
yang memiliki spritual baik akan melakukan
dendam; dan yang satu mengundang, yang
munisasi secara lengkap.
lainnya datang. Jadi selalu tampak bahwa orang
saling mempengaruhi. Dan hasil interaksi inilah Spiritual adalah suatu aspek yang
sangat ditentukan oleh nilai dan arti serta terintegrasi dari manusia secara keseluruhan
interpretasi yang diberikan oleh pihak-pihak yang ditandai oleh makna dan harapan yaitu
yang terlibat dalam interaksi ini.27 harapan ibu dalam hal tersebut tentang
kesehatan bayinya, sehingga ia menginginkan
Pada dasarnya ibu bayi tinggal di
bayinya sehat, begitupun dengan imunisasi ibu
lingkungan individu mulai dikenalkan dengan
akan melakukan imunisasi pada bayinya secara
kehidupan dan masyarakat sosial, dan mulai
dini.29
memiliki pandangan-pandangan tentang
dirinya yang didapat dari penilaian keluarga Sejalan dengan hasil jurnal yang
atau orang-orang terdekat. Positif atau tidaknya menjelaskan bahwa penelitian menunjukan
pandangan individu terhadap dirinya turut terdapat hubungan hubungan yang signifikan
dipengaruhi oleh keluarga. Pandangan ibu antara spritual dengan tindakan dan peran serta
terhadap pemberian imunisasi meruapakan ibu dalam imunisasi. Semakin tinggi
peran yang terlahir dari individu yang kecerdasan spiritual ibu, semakin rendah
dibesarkan dalam berbagai situasi yang prokrastinasinya dan sebaliknya. Kecerdasan
diciptakan di masyarakat.28 spiritual akan menuntun seseorang untuk
memutuskan tindakan yang tepat dan
Situasi sosial-emosional dalam keluarga
memikirkan dampak yang akan ditimbulkan
yang hangat dapat dilihat dari tingkah laku ibu
oleh tindakannya. Ibu yang memiliki
dalam pemberian imunisasi yang menonjolkan
kecerdasan spiritual yang tinggi akan
dan menghargai aspek-aspek positif dari dari
cenderung menghindari prokrastinasi karena
ibu dan sosialnya dan meredam kelemahan-
perilaku tersebut merugikan dirinya sendiri
kelemahan mereka, memberi kesempatan
maupun orang lain.30
menyatakan diri, baik dalam bentuk ide
maupun dalam bentuk hasil karya atau Spiritualitas memberi dimensi luas pada
keterampilan. Lingkungan sosial dengan pandangan holistik kemanusiaan. Definisi
9
spiritualitas atau dimensi spiritualitas akan unik Didapatkan hasil pengaruh pisikologis
dan berbeda bagi setiap individu. Definisi terhadap pemberian imunisasi dasar pada bayi
individual tentang spiritualitas dipengaruhi oleh di klinik medi insani Jakata Timur tahun 2016
kultur, perkembangan, pengalaman hidup dan yaitu p-value 0,004<0,05 yang berarti terdapat
ide-ide mereka sendiri tentang hidup.31 pengaruh antara pisikologis terhadap
pemberian imunisasi, dibuktikan dengan nilai
Dimensi spiritual berupaya untuk
OR sebesar 20,00
mempertahankan keharmonisan atau
keselarasan dengan dunia luar, berusaha untuk Sedangkan untuk pengaruh sosial yang
menjawab atau mendapatkan kekuatan ketika didapatkan dari hasil analsis yaitu menunjukan
sedang menghadapi stress emosional, penyakit p-value 0,001<0,05 yang berarti terdapat
fisik, atau kematian, yang merupakan kekuatan pengaruh antara faktor sosial terhadap
yang timbul diluar kekuatan manusia.32 pemberian imunisasi, dibuktikan dengan nilai
OR sebesar 31,5
Spiritualitas sebagai suatu yang
multidimensi, yaitu dimensi eksistensial dan Berdasarkan hasil penilitian didapatkan
dimensi agama. Dimensi eksistensial berfokus pengaruh faktor spritual terhadap pemberian
pada tujuan dan arti kehidupan, sedangkan imunisasi, menunjukan p-value 0,001<0,05
dimensi agama lebih berfokus dengan artinya terdapat hubungan antara spritual
hubungan seseorang dan sang pencipta. dengan pemberian imunisasi yang dibuktikan
menguraikan bahwa spiritualitas sebagai dengan nilai OR sebesar 0,57.
konsep dua dimensi yaitu dimensi vertikal yang
merupakan hubungan dengan pencipta yang
Saran
menuntun kehidupan seseorang, sedangkan
dimensi horizontal adalah hubungan Diharapkan dapat melakukan imunisasi
seseorang dengan diri sendiri dengan orang secara rutin dan imunisasi secara lengkap, agar
lain dan dengan lingkungan. Hubungan antara dapat menjamin kesehatan bayi dan dapat
dua dimensi ini berlangsung terus menerus.33 menurunkan angka kematian bayi secara dini.
Meskipun spiriualitas sulit untuk Diharapkan dapat mengadakan
didefinisikan, terdapat dua karakteristik penting penyuluhan dalam bentuk promosi kesehatan
tentang spiritualitas yang disetujui oleh pada ibu bayi, dengan tujuan agar ibu bayi
sebagian orang: (1) Spiritualitas adalah dapat melakukan imunisasi sesuai jadwal.
kesatuan tema dalam kehidupan kita. (2) Diharapkan pada peneliti selanjutnya
Spiritualitas merupakan keadaan hidup. Jika agar dapat menemukan fenomena yang lain
diambil dari definisi fungsionalnya, dengan variabel yang berbeda, sehingga
spiritualitas adalah komitmen tertinggi individu dikemudian hari dapat mempengaruhi ibu
yang merupakan prinsip yang paling dalam pemberian imunisasi.
komprehensif dari perintah atau nilai final yaitu
argument yang sangat kuat yang diberikan
untuk pilihan yang dibuat dalam hidup kita.34 Daftar Pustaka
Hasil analisis spritual sangat 1. Kemenkes, RI. Peraturan Menteri
berpengaruh terhadap peran serta ibu dalam Kesehatan Republik Indonesia 2013.
pemberian imunisasi, karena pada dasarnya Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik
spritual adalah kepercayaan ibu terhadap Indonesia;2014
tuhanyan, serta spritual meruapan suatu 2. Ranuh, dkk. Pedoman Imunisasi di
argumen yang menyimpulkan bahwa peran ibu Indonesia. Edisi ketiga.Jakarta: Badan
sebagai orang tua bayi selalu menginginkan Penerbit Ikatan Dokter Anak
bayinya sehat, maka ia akan melakukan Indonesia;2013.
imunisasi secara lengkap.35 3. Dinkes.Prov.Jaktim. Data Imunisasi tahun
2015.
Kesimpulan 4. Govier. Spiritual care in nursing: A
systematic approach;2000.
Penelitian ini berisikan suatu model yang 5. Daryanto. Buku Imunisasi di Indonesia.
mengguji tentang pengaruh-pengaruh langsung Jakarta : Satgas Imunisasi IDAI;1998
dan tidak langsung antara pengaruh fisikologis, 6. Aman. Buku ajar Aspek Spiritual dalam
sosial dan spritual terhadap terhadap pemberian Keperawatan, Widya medika:
imunisasi dasar pada bayi. Jakarta;2013
10
7. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: 20. Notoatmodjo,S. Pendidikan dan Perilaku
Gramedia Pustaka;2016. Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta.2007
8. Ranuh, I.G.N. Pedoman Imunisasi di 21. Brennan, J. Sejarah dan Sistem Psikologi.
Indonesia. Edisi ketiga.Jakarta: Badan Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada;2006.
Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia. 22. A. Crow, dan Crow, L. Psikologi Belajar.
Hal. 10;2008. (Terjemahan Casiden Z. Education
9. Atikah. Imunisasi dan Vaksinasi.Jakarta: Psychology) Surabaya : PT Bina
Nuha Offset. Hal.8;2010 Ilmu;2003.
10. Matondang, CS. S. SP. Aspek imunologi 23. Syah, M. Psikologi Pendidikan. Bandung.
imunisasi. Dalam: Ranuh IGN. Pedoman Rosda Karya;2001.
Imunisasi di Indonesia. Ed. 3. Jakarta. 24. Ahmadi, A. Psikologi Umum. Jakarta : PT.
Satgas Imunisasi ikatan Dokter Anak RINEKA CIPTA;2003
Indonesia;. Hal.10-22;2008 25. Abdul, W. Psikologi Suatu Pengantar
11. Notoatmodjo, S. Metode Penelitian Dalam. Perspektif Islam, Kencana.
Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta;2003 Jakarta;2004.
12. Arikunto, S. Prosedur Penelitian Suatu 26. Arwenia, J. Psikologi untuk kebidanan.
Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Yogyakarta. Nuha Medika;2010.
Cipta;2010. 27. Arwenia, J. Op.cit. Psikologi Untuk
13. Depkes, RI. Tujuan Imunisasi dasar Kebidanan Pelajar. Yogyakarta;2012
Deoartemen Kesehatan Republik 28. Wawan, A dan Dewi, M. Teori dan
Indonesia;2006 Pengukuran Pengetahuan , Sikap
14. Depkes RI. Sistem Kesehatan Nasional. danPerilaku anusia.. Yogyakarta : Nuha
Jakarta.2009. Medika;2010.
15. Khairani. Hubungan sosial dengan konsep 29. Elida, P. Korelasi antara konsep diri sosial.
diri. Padang [Tesis]. Volume 3. Jurnal Padang Panjang. [Skripsi]. Volume 2
Konseling;2013. Nomor 1 Januari;2013
16. Alan R, Difteria, tetanus, pertusis. Dalam: 30. Enda. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta :
Ranuh IGN. Pedoman Imunisasi di Rineka Cipta;2010.
Indonesia. Ed. 3. Jakarta. Satgas Imunisasi 31. Lendra. Tingkat Kepercayaan Dalam
ikatan Dokter Anak Indonesia. Hal.10- Hubungan Kemitraan Antara Kontraktor
22;2008 dan Subkontraktor di Surabaya. Civil
17. HidayatB, Pujiarto PS. Hepatitis B. Dalam: Engineering Dimension, Vol. 8, No. 2, 55-
Ranuh IGN. Pedoman Imunisasi di 62;2004.
Indonesia. Ed. 3. Jakarta. Satgas Imunisasi 32. Soerjono, S. Sosiologi suatu pengantar. PT
ikatan Dokter Anak Indonesia. Hal.10- Rajawali Pers : Jakarta. Hlm. 58-61;2012.
22;2008 33. Dewi, W. Sosiologi (Konsep dan Teori).
18. Depkes. Profil Kesehatan Indonesia, PT Refika Aditama : Bandung;2009
Jakarta;2009. 34. Agus, S. Startifikasi Etnik (Kajian Mikro
19. Ismael. Program Imunisasi Nasional. Sosiologi interaksi Etnis Jawa dan Cina).
In:Pedoman Imunisasi di Indonesia Edisi PT Tiara wacana;2012
4. Jakarta : Badan Penerbit Ikatan Dokter 35. Soerjono, S. Sosiologi suatu pengantar. PT
Anak Indonesia;2008 Rajawali Pers : Jakarta, 2012