Anda di halaman 1dari 11

ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH PSIKOLOGIS, SOSIAL, DAN SEPIRITUAL TERHADAP


PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI

Disusun Oleh:
KHALIMATUS SYA DIYAH
07150100128

PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU
JAKARTA
2016
1

PENGARUH PSIKOLOGIS, SOSIAL, DAN SEPIRITUAL TERHADAP


PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI

Khalimatus Sya Diyah1, Fajar Saputra2


1.2
Program Studi DIV Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju
Jl. Harapan Nomor 50 Lenteng Agung-Jakarta Selatan 12610, Indonesia
Tlp: (021) 78894045 Email: khalimatusdiyah13@gmail.com1. fajar.saputra1988@gmail.com2.

Abstrak

Imunisasi merupakan tindakan memberikan kekebalan dengan cara memasukkan vaksin ke dalam tubuh.
Faktor yang mempengaruhi imunisasi diantaranya psikologis, sosial dan sepiritual. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh psikologis, sosial, dan spiritual terhadap pemberian imunisasi dasar
pada bayi. Populasi dan sampel dalam penelitian ini yang digunakan yaitu total sampling sebanyak 31
responden dan seluruhnya diambil informasinya untuk memenuhi 3 variabel dalam penelitian ini
psikologis, sosial dan sepiritual. Metode analisis yang digunakan adalah univariat, bivariat dan
multivariat dengan menggunakan statistik uji chi square. Hasil penelitian menujukan bahwa adanya
pengaruh psikologis dengan pemberian imunisasi (p=0,004 dan OR=20,00), adanya pengaruh sosial
dengan pemberian imunisasi (p=0,001 dan OR= 31,5), adanya Pengaruh Spritual dengan Pemberian
Imunisasi (p=0,001 dan OR=0,57). Kesimpulan terdapat Pengaruh antara Psikologis, Sosial,
Spritual terhadap pemberian imunisasi. Oleh karena itu saran untuk ibu bayi diharapkan dapat
melakukan imunisasi secara rutin dan imunisasi secara lengkap, agar dapat menjamin kesehatan bayi
dan dapat menurunkan angka kematian bayi secara dini.

Kata kunci : Imunisasi Dasar, Psikologis, Spiritual, Sosial

Abstract

Immunization of behavior by entering the vaccine into the body. Factors that affect immunization, social
and spiritual. The purpose of this study was to determine the psychological, social, and spiritual effects
of basic immunization in infants. Which is a total sampling of 31 respondents and their information to
meet the 3 variables in this study, social and sepiritual. Analytical methods used were univariate,
bivariate and multivariate using chi square statistic. The result of this research is psychological
influence with immunization (p = 0,004 and OR = 20,00), social influence with immunization (p = 0,001
and OR = 31,5), spiritual influence with immunization (p = 0,001 Dan OR = 0.57). There are many
influences between the psychological, social, spiritual, and immunization, so the advice for the baby's
mother is expected to be able to immunize regularly and complete immunization so that the baby's health
can be guaranteed and can decrease infant mortality early.

Keywords: Of Basic Immunization, Psychological, Social, Spiritual


2

Pendahuluan dilaksakan dengan baik maka secara global


semakin banyak pula angka kematian pada
Upaya keberhasilan imunisasi untuk
balita didunia.1
melawan penyakit infeksi telah menyelamatkan
jiwa manusia melebihi program-program Pembangunan nasional jangka panjang
kesehatan yang lain, untuk memenuhi program yang didasarkan pada sistem kesehatan nasional
imunisasi, kita memerlukan kerja sama yang (SKN), salah satu indikator kerjanya ditinjau
erat antara para petugas kesehatan dan orang dari angka kematian bayi. Untuk mengatasi
tua. Juga, antara pemerintah juga akademis dan kematian bayi tersebut guna meneruskan
para pakar politik di parlemen. Dalam hal pembangunan jangka panjang, maka asuhan
kerjasama antara petugas kesehatan dan orang dan perlindungan terhadap penyakit yang
tua perlu menyampaikan hal-hal praktis yang mungkin dapat menghambat tumbuh kembang
bisa memunculkan rasa percaya orangtua bayi menuju dewasa yang berkualitas tinggi
terhadap program imunisasi sehingga mereka perlu diberikan imunisasi.2
mau menerapkan kepada anak-anaknya.
Kematian bayi di Indonesia disebabkan
Dampak jika program imunisasi tidak
salah satunya oleh penyakit yang dapat dicegah
memenuhi program tersebut maka akan
dengan imunisasi (PD3I) yang diperkirakan 1,7
menurunkan derajat kesehatan.1
juta (5%) kematian. Agar target nasional dan
Derajat kesehatan anak mencerminkan global dapat mencapai eradikasi, eliminasi dan
derajat kesehatan bangsa, sebab anak sebagai reduksi terhadap PD3I, maka cakupan
generasi penerus bangsa memiliki imunisasi harus dipertahankan tinggi dan
kemampuan yang dapat dikembangkan merata sampai mencapai tingkat population
dalam meneruskan pembangunan bangsa. immunity (kekebalan masyarakat) yang tinggi.
Berdasarkan alasan tersebut, masalah Salah satu program yang telah terbukti efektif
kesehatan anak diprioritaskan dalam untuk menekan angka kesakitan dan kematian
perencanaan atau penataan pembangunan akibat PD3I adalah imunisasi.2
bangsa. Angka kematian bayi menjadi indikator
Upaya imunisasi perlu terus ditingkatkan
pertama dalam menetukan derajat kesehatan
untuk mencapai tingkat kekebalan masyarakat
anak karena merupakan cerminan dari
yang tinggi sehingga PD3I (penyakit yang dapat
status kesehatan anak saat ini. Dampak dari
dicegah dengan imunisasi) dapat dibasmi,
derajat kesehatan tersebut dapat mempengaruhi
dieliminasi atau dikendalikan berdasarkan pada
angka kematian pada bayi serta angka kesakitan
Kep. Menkes No. 1611/Menkes/SK/XI/ 2005
yang buruk terhadap balita semakin
tentang Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi.3
meningkat.1
Dalam buku juga disampaikan tentang
Imunisasi adalah kuman atau racun
pandangan majelis ulama Indonesia dan
kuman yang dimasukkan ke dalam tubuh bayi
pimpinan agama-agama lainya terhadap
atau anak yang disebut antigen. Di dalam tubuh
program imunisasi di Indonesia untuk
antigen akan berekasi dengan antibodi,
menyakinkan orang tua bahwa pemberian
sehingga akan terjadi kekebalan. Juga pada
imunisasi tidak dilarang, bahkan dianjurkan
vaksin dapat langsung menjadi racun terhadap
oleh agama pada umumnya. Para pemimpin
kuman yang disebut antioksin.1
agama senantiasa menyertai program imunisasi
Setiap tahun lahir 130 juta anak di dunia, di indonesiademi memberikan rasa percaya
91 juta diantaranya lahir di Negara yang kepada masayarakat akan manfaat imunisasi di
sedang berkembang. Pada tahun 1974, bandingkan dengan mudaratnya.3
cakupan vaksinasi baru mencapai 5%
Perspektif kebidanan seperti
sehingga dilaksanakan imunisasi global yang
dikemukakan merupakan individu, keluarga
disebut ekstended program on immunization
atau masyarakat yang memiliki masalah
(EPI) dan saat ini cakupan meningkat hampir
kesehatan dan membutuhkan bantuan untuk
setiap tahun, minimal 3 juta anak dapat
dapat memelihara, mempertahankan dan
terhindar dari kematian dan sekitar 750 ribu
meningkatkan status kesehatannya. Sebagai
anak terhindar dari cacat. Namun demikian,
manusia, klien selain sebagai mahluk individu,
satu dari 4 orang anak masih belum
juga merupakan mahluk sosial dan mahluk
mendapatkan vaksinasi dan 2 juta meninggal
Tuhan. Berdasarkan hakikat manusia itu, maka
setiap tahunnya karena penyakit yang dapat
kebidanan memandang manusia sebagai
dicegah dengan imunisasi. Dampaknya dari
mahluk yang holistik yang terdiri atas aspek
angka kelahiran balita dan imunisasi tidak
3

biologis (fisiologis), psikologis, sosiologis, seharusnya 90%, kemudian masih ada 4


kultural dan spiritual. Hal ini seperti di nyatakan provinsi yang belum mencapai status eliminasi
bahwa manusia merupakan satu kesatuan yang Tetanus Neonatorum. Pencapaian target MDG
utuh yang terdiri atas fisiologis (physiological), Indonesia untuk TB sudah on track dalam
psikologis (psychological), sosial (social), pencapaian MDG 2015 tetapi insidens TB
spiritual (spiritual), dan kultural (cultural), menurun sangat lambat dan saat ini masih
yang menyatakan bahwa manusia merupakan 187/100.000. Dampak dari setiap insiden dapat
mahluk unik dan kompleks yang terdiri atas menurunkan target UCI yang semakin menurun
berbagai dimensi. Dimensi yang komprehensif dan jika risiko itu terjadi akan memperlambat
pada manusia itu meliputi dimensi biologis perkembangan serta pembangunan pemerintah
(fisik), psikologis, sosial, kultural dan spiritual.4 secara naluriah.7
Psikologi adalah tingkah laku terbuka Data pemberian imunisasi di Klinik Medi
dan tertutup pada manusia, baik perilaku Insani selama tahun 2016 diketuhui jumlah data
individu maupun kelompok, dalam imunisasi dengan perincian yaitu imunisasi HB
hubungannya dengan lingkungan. sebanyak 76 bayi, imunisasi BCG sebanyak 91,
Spiritual bisa menumbuhkan kekuatan dari imuniasasi DPT sebanyak 76, imunisasi polio
dalam diri manusia agar bisa bertahan dalam sebanyak 47 dan imunisasi campak 38. Dari
segala keadaan apapun. Spiritual juga bisa data tersebut ketahui bahwa semua imunisasi
menumbuhkan kecerdasan emosional dan rasa sudah tersedia namun masih ada data yang tidak
kekhawatiran ibu terhadap efek samping dari lengkap seperti imunisasi polio dan campak
imunisasi dasar tersebut.4 yang masih sedikit.8
Sosial berpengaruh terdapat pemberian Berdasarkan studi pendahuluan di Klinik
imunisasi dasar karena dengan cara itu makan Medi Insani yang dilakukan wawancara
setiap orang tua akan lebih mengetahui dan terhadap 10 orang ibu bayi didapatkan 6 dari 10
menambah wawasan akan pentingnya imunisasi orang secara psikologi ibu kurang percaya
bagi kesehatan anak. Spiritual dalam pengertian terhadap pemberian imunisasi dasar lengkap
luas merupakan hal yang berhubungan dengan untuk bayi, sehingga bayi sering sakit, dan
spirit, sesuatu yang spiritual memiliki bahkan keteraturan jadwal imunisasi dari
kebenaran yang abadi yang berhubungan sebagian orang ibu kurang teratur, dan
dengan tujuan hidup manusia, sering terkadang ibu lupa dalam melakukan imunisasi
dibandingan dengan sesuatu yang bersifat setiap ada jadwal tersebut.9
duniawi, dan sementara, Didalamnya mungkin
Selain itu ibu hanya melakukan imunisasi
terdapat kepercayaan terhadap kekuatan
untuk bayi ketika bayi sedang sakit. Kemudian
supernatural seperti dalam agama, tetapi
diketahui 2 dari 10 ibu secara sosial ibu kurang
memiliki penekanan terhadap pengalaman
mendukung untuk dilakukan imunisasi pada
pribadi.5
bayinya, karena interaksi sosial antara ibu
Spiritual dapat diartikan sebagai ekspresi dengan petugas kesehatan kurang mendapatkan
dari kehidupan yang dipersiapkan lebih tinggi. informasi yang jelas tentang dilakukanya
Salah satu aspek dari menjadi spiritual adalah jadwal imunisasi pada bayi, sedangkan 2 ibu
memiliki arah dan tujuan. Dimana spiritual lainya ia hanya menganggap bahwa secara
sangat berpengaruh terhadap kepercayaan ibu agama jika imunisasi itu tidak perlu untuk bayi,
karena pemberian imunisasi menurut karena ibu mempunyai kepercayaan terhadap
pandangan ibu imunisasi dasar bisa berdampak buah kurma dengan cara dioleskan kepada bayi
terhadap anak bila diberikan imunisasi akan sudah cukup dan dapat membuat bayi sembuh
mengakibatkan terjadinya sakit karena efek dari kondisi sakitnya.10
yang ditimbulkan dari imunisasi tersebut.6
Berdasarkan latar belakang maka peneliti
Menurut Tjandra Yoga Aditama mangambil penelitian tentang pengaruh
disampaikan dalam siaran pers Kementerian pisikologis, sosial, dan spiritual terhadap
Kesehatan di Jakarta. Peningkatan cakupan pemberian imunisasi dasar pada bayi di Klinik
imunisasi rutin diperlukan karena masih Medi Insani Jakarta Timur tahun 2016.
terdapat 13 provinsi yang capaiannya masih di
Penelitian ini bertujuan untuk
bawah target Renstra untuk imunisasi dasar
mengetahui pengaruh pisikologis, sosial, dan
79,3% desa/kelurahan yang mencapai UCI atau
spiritual terhadap pemberian imunisasi dasar
Universal Child Immunization, dari yang
pada bayi.
4

Metode Variabel yang digunakan yaitu variabel


independen adalah pisikologis, sosial, dan
Desain penelitian yang digunakan yaitu
spiritual, sedangkan untuk variabel dependenya
deskriptif dengan pendekatan cross sectional,
yaitu pemberian imunisasi dasar. Tahap
dimana pengukuran terhadap variabel dependen
pengolahan data dilakukan sebagai berikut :
dan independen dapat dilakukan dengan cara
Penyuntingan (Editing), Pengkodean (Coding),
bersamaan sehingga cukup efektif dan efisien.11
Entry Data dan Cleaning Data.11
Tempat penelitian yaitu klinik Medi Insani
Pada penelitian ini analisa data
Jakarta Timur. Waktu bulan Februari dengan
menggunakan Uji chie square yaitu untuk
cara pengumpulan data yang digunakan adalah
melihat hasil kemaknaan perhitungan statistik
data primer yaitu menyebarkan kuesioner ke ibu
digunakan batas kemaknaan 0,05. Hipotesa
yang memeriksakan bayi di dalam penelitian ini
diterima jika nilai P < 0,05 yang berarti ada
hanya untuk mengetahui pengaruh psikologi,
hubungan secara signifikan antara dua variable
sosial, dan spiritual terhadap pemberian
yang diteliti dan hipotesa ditolak jika P > 0,05
imunisasi dasar pada bayi.
yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan
Populasi adalah keseluruhan objek yang antara dua variable yang diteliti.12
akan diteliti yang mempunyai kualitas dan
Analisis multivariat dilakukan dengan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
cara menghubungkan beberapa variabel
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
independen dengan satu variabel dependen
kesimpulannya. Populasi penelitian ini adalah
secara bersamaan. Analisis dilakukan untuk
ibu yang memiliki bayi usia 0-9 bulan yang
mengetahui varibel independen mana yang
datang ke klinik Medi Insani Jakarta yaitu
paling besar pengaruhnya terhadap variabel
berjumlah 31 orang.11
dependen. Analisis multivariat akan dilakukan
Sampel adalah sebagian atau wakil dari dengan uji regresi logistik karena variabel
populasi yang diteliti. Penelitian ini teknik dependen (Kejadian Pneumonia) berbentuk
sampling yang digunakan yaitu total sampling, kategorik, dengan menggunakan bantuan
dengan alasan jumlah sampel kurang dari 100 komputer.12
orang. Maka jumlah sampel yang digunakan
Langkah pengujian pada penelitian ini
pada penelitian ini yaitu jumlah ibu yang
yang dianalisis berdasarkan multivariat dan
memiliki bayi usia 0-9 bulan sebanyak 31
melakukan analisis bivariat yaitu variabel
orang.11
independen dan dependen, yang berhubungan
Hasil uji validitas yang telah dilakukan signifikan terhadap dependen, melakukan uji
terhadap 30 orang diketahui hasil r tabel logistik regresi secara bersamaan semua
psikologis (0,485-972), sosial (0,475-0,802), variabel independen yang memiliki nilai p <
spritual (0,869-0,991) lebih besar dari nilai 0,25 kedalam model multivariat dan variabel
baku sebesar 0,361 yang artinya valid dan sudah yang tidak signifikan dan diperoleh variabel
layak untuk digunakan untuk penelitian. independen yang paling berpengaruh terhadap
Sedangkan untuk reliabilitas diketahui masing- variabel dependen.11
masing nilai yaitu psikologis (0,970), sosial
Nilai p yang dipergunakan untuk
(0,878), spritual (0,990) dari nilai reliabilitas
keputusan uji statistik yaitu dengan cara
tersebut menunjukan reliabel dan sudah layak
membandingkan nilai p dengan nilai (nilai
untuk digunakan penelitian.
alpha = 0,05) dengan ketentuan sebagai berikut:
Cara pengambilan data yang digunakan Bila nilai p nilai , maka keputusannya adalah
yaitu data primer dimana pengambilan data Ho ditolak, Bila nilai p > nilai , maka
yang dilakukan dengan cara pengisian keputusannya adalah Ho gagal ditolak.
kuesioner langsung dari ibu bayi, dengan
Penyajian Data
pernyataan variabel psikologis sebanyak 8 soal
terdiri dari kisi-kisi (penolakan, marah, depresi, Frekuensi dari sampel data yang
menerima, tawar menawar), sosial sebanyak 6 disajikan pada awal analisa adalah berupa
soal dan variabel spritual sebanyak 8 soal serta gambaran atau diskripsi dimana penjelasan juga
soal untuk pemberian imunisasi peneliti disertai ringkasan berupa tabel dari diskripsi
lakukan dengan pertanyaan langsung yang utama kemudian disajikan dalam bentuk
menggunakan tanda silang (x), dengan jawaban kalimat dan dibandingkan dengan teori.12
a=diberikan imunisasi secara lengkap dan
b=tidak diberikan imunisasi secara lengkap.
5

Hasil Analisis Bivariat


Analisis Univariat Tabel 2. Hubungan Pisikologis terhadap
Pemberian Imunisasi Dasar pada Bayi
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Pemberian Nilai
Imunisasi
Imunisasi, Faktor Pisikologis, Sosial, Spritual P
Variabel f % Variabel Tidak
Lengkap Total
Pemberian Imunisasi lengkap
Tidak lengkap 23 74.2 f % f % f %
Lengkap 8 25.8 Faktor pisikologis
Faktor Pisikologis Buruk 20 64,5 2 6,5 22 71,0
0,004
Buruk 22 71.0 Baik 3 9,7 6 19,4 9 29,0
Baik 9 29.0 Faktor Sosial
Faktor Sosial Buruk 21 67,7 2 6,5 23 74,2
0,001
Buruk 23 74.2 Baik 2 6,5 6 19,4 8 25,8
Baik 8 25.8 Faktor Spritual
Faktor Spiritual Buruk 11 35,5 8 25,8 19 61,3
0,029
Buruk 19 61.3 Baik 12 38,7 0 0 12 38,7
Baik 12 38.7
Total 31 100 Berdasarkan tabel 2 didapatkan hasil uji
chie square menunjukan p-value 0,004<0,05
Pada bagian ini dijelaskan tentang hasil
yang berarti terdapat hubungan antara
analisis univariat yang dilihat menggunakan
pisikologis terhadap pemberian imunisasi,
tabel distribusi frekuensi yaitu pemberian
dibuktikan dengan nilai OR sebesar 20,00
imunisasi, pisikologis, sosial dan spritual ibu,
artinya faktor fisikologis ibu buruk akan
hasilnya yaitu :
memiliki peluang lebih besar memiliki risiko
Hasil analisis pada tabel 1 menunjukan 20,00 terhadap pemberian imunisasi tidak
bahwa pemberian imunisasi pada penelitian ini lengkap dibandingkan pada ibu yang memiliki
diketahui dari 31 orang ibu, sebagian besar pisikologis baik akan melakukan munisasi
tidak lengkap sebanyak 23 orang (74,2%). secara lengkap.
Menunjukan faktor pisikologis didapatkan
Didapatkan hasil uji chie square
sebagian besar ibu berada pada kategori buruk
menunjukan p-value 0,001<0,05 yang berarti
sebanyak 22 orang (71,0%). Faktor sosial
terdapat Hubungan antara faktor sosial
diketahui pada penelitian ini yaitu dari 31
terhadap pemberian imunisasi, dibuktikan
orang, didapatkan sebagian besar ibu berada
dengan nilai OR sebesar 31,5 artinya faktor
pada kategori buruk sebanyak 23 orang
sosial ibu buruk akan memiliki peluang lebih
(74,2%). Faktor spritual diketahui pada
besar memiliki risiko 31,5 terhadap
penelitian ini yaitu dari 31 orang, didapatkan
pemberian imunisasi tidak lengkap,
sebagian besar ibu berada pada kategori buruk
dibandingkan pada ibu yang memiliki sosial
sebanyak 19 orang (61,3%).
baik akan melakukan munisasi secara lengkap.
Multivariat Didapatkan hasil uji chie square
menunjukan p-value 0,001<0,05 yang berarti
Berdasarkan hasil analisis multivariat terdapat Hubungan antara faktor spritual
yang dilakukan dengan metode statistik yang terhadap pemberian imunisasi, dibuktikan
memungkinkan untuk melakukan penelitian dengan nilai OR sebesar 0,57 artinya faktor
terhadap lebih dari dua variable secara spritual ibu buruk akan memiliki peluang
bersamaan yaitu variabel fisikologis, sosial dan lebih besar memiliki risiko 0,57 terhadap
spritual. Pada penelitian ini dapat menganalisis pemberian imunisasi, dibandingkan pada ibu
pengaruh beberapa variable terhadap variabel yang memiliki spritual baik akan melakukan
(variable) lainnya dalam waktu yang bersamaan munisasi secara lengkap.
yaitu :
Berdasarkan hasil analisis bivariat, maka
Langkah pertama dalam analisis variabel yang dimasukkan dalam analisis
multivariat adalah menyeleksi variabel yang multivariat adalah fisikologis, sosial dan
akan dimasukkan dalam analisis multivariat. spritual. Ketiga variabel tersebut memiliki p
Variabel yang dimasukkan dalam multivariat value < 0,25. Maka dibuatlah multivariat
adalah variabel yang pada analisis bivariat berdasarkan kandidat pada tabel sebagai
mempunyai p value < 0,25.12 berikut:
6

Berdasarkan hasil multivariat pada mempengaruhi perilaku ibu dalam pemberian


penelitian ini yaitu dapat terlihat pada tabel imunisasi dasar pada bayi.
sebagai berikut :
Fisikologis merupakan pemahaman dan
Tabel 3. Kandidat Multivariat kepatuhan ibu dalam program imunisasi pada
No. Variabel Independen Hasil p bayi atau anak tidak akan menjadi halangan
1. Faktor Fisikologis 0,004 yang besar jika pendidikan, pengetahuan orang
2. Faktor Sosial 0,001 tua yang memadai tentang hal itu diberikan.
3. Faktor Spritual 0,029 Untuk meningkatkan pengetahuan orang tua
dan kepatuhan ibu dalam memberikan
Pengolahan data untuk analisis imunisasi pada bayi nya, diperlukan bimbingan
multivariat menggunakan regresi logistik dan penyuluhan dari petugas kesehatan yang
metode backward dengan bantuan perangkat lebih intensif tentang imunisasi. Selain itu juga
lunak komputer program statistik. Hasil diperlukan dukungan dari orang tua,keluarga
pengolahan perangkat lunak komputer hasil dan lingkungan agar ibu lebih aktif dalam
statistik diperoleh 1 langkah (step) analisis membawa anaknya ke posyandu untuk
tampak seperti pada tabel sebagai berikut : memperoleh imunisasi secara lengkap.14
Didapatkan faktor sosial menunjukan
Tabel 4. Analisis Regresi Logistik Atas Faktor sebagian besar ada pada kategori buruk yaitu 23
Fisikologis, Faktor Sosial dan Spritual orang (74,2%). Sosial merupakan sesuatu yang
Variabel P OR CI 95% menyangkut aspek hidup masyarakat. Namun
Faktor Fisikologis 0,004 20,00 2,68-149-,02 jika di lihat dari asal katanya, sosial berasal
Faktor Sosial 0,001 31,5 3,63-273-07 dari kata socius yang berarti segala sesuatu
Faktor Spritual 0,029 0,57 0,39-0,85 yang lahir, tumbuh dan berkembang dalam
kehidupan secara bersama-sama.
Tabel 4 menunjukan variabel fisikologis Didapatkan untuk faktor spiritual pada
p-value sebesar 0,004 dengan nilai OR sebesar kategori buruk sebanyak 19 orang (61,3%),
20,00 artinya pada ibu yang memiliki sedangkan data yang didapatkan dalam kategori
fisikologis buruk akan berisiko lebih besar pemberian imunisasi sebagian besar
20,00 terhadap pemberian imunisasi pada bayi menunjukan tidak lengkap yaitu sebanyak 23
tidak lengkap, dibandingkan dengan ibu yang orang (74,2%).
memiliki fisikologis baik akan melakukan Spritual adalah suatu usaha dalam
imunisasi secara lengkap. mencari arti kehidupan, tujuan dan panduan
Faktor sosial menunjukan p-value 0,001 dalam menjalani kehidupan bahkan pada orang-
dengan nilai OR sebesar 31,5 artinya ibu yang orang yang tidak memercayai adanya Tuhan,
memiliki sosial buruk akan berisiko lebih besar seperti ibu percaya terhadap imunisasi, bahwa
terhadap pemberian imunisasi pada bayi ibu percaya terhadap kesehatan bayinya dengan
dibandingkan pada ibu yang memiliki sosial cara dilakukan imunisasi.15
baik akan melakukan imunisasi secara lengkap. Hasil Analisis bahwa paling banyak
didapatkan sosial buruk, oleh karena itu petugas
Faktor spritual didapatkan p-value 0,029 kesehatan yaitu bidan mampu mendorong ibu,
dengan p-value sebesar 0,57 artinya pada ibu serta diperlukan dukungan dari orang tua,
yang memiliki spritual buruk akan berisiko keluarga dan lingkungan agar ibu lebih aktif
lebih besar terhadap pemberian imunisasi dalam membawa anaknya ke posyandu untuk
dibandingkan pada ibu yang memiliki spritual memperoleh imunisasi secara lengkap dan
baik akan melakukan imunisasi. imunisasi dilakukan setiap jadwal yang telah
ditetepkan sesuai dengan ada di klinik.
Pembahasan Pengaruh Pisikologis terhadap Pemberian
Gambaran Pisikologis, Sosial dan Spritual Imunisasi Dasar pada Bayi
pada Ibu Berdasarkan hasil penelitian yang
Berdasarkan hasil penelitian diketahui didapatkan analsis uji chie square menunjukan
dari 31 orang didapatkan sebagian besar p-value 0,004<0,05 yang berarti terdapat
menunjukan kategori buruk pada faktor pengaruh antara pisikologis terhadap
pisikologis sebanyak 22 orang (71,0%). pemberian imunisasi, dibuktikan dengan nilai
Psikologis berarti berkaitan dengan bagaimana OR sebesar 20,00 artinya faktor fisikologis ibu
pikiran bekerja dan berpikir dan merasa yang buruk akan memiliki peluang lebih besar
7

memiliki risiko 20,00 terhadap pemberian Kendala utama untuk keberhasilan


imunisasi tidak lengkap, dibandingkan pada ibu imunisasi bayi dan anak dalam sistem
yang memiliki pisikologis baik akan melakukan perawatan kesehatan yaitu rendahnya
munisasi secara lengkap. kesadaran yang timbul dari fisikologis ibu yang
berhubungan dengan tingkat pengetahuan dan
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil
tidak adanya kebutuhan masyarakat pada
jurnal yang menyatakan hubungan Kecerdasan
imunisasi. Kepercayaan dan perilaku kesehatan
Emosi dengan Kemampuan Coping Adaptif.
ibu juga hal yang penting, karena penggunaan
Menunjukan hasil bahwa fisikologois
sarana kesehatan oleh anak berkaitan erat
berhubungan dengan emosi ibu tentang
dengan perilaku dan kepercayaan ibu tentang
pemberian imunisasi yang menunjukan terdapat
kesehatan dan mempengaruhi status
hubungan positif antara kecerdasan emosi
imunisasi.17
dengan kemampuan coping adaptif. Semakin
tinggi kecerdasan emosi seseorang, maka akan Tujuan imunisasi adalah untuk mencegah
semakin tinggi pula kemampuan coping terjadinya penyakit tertentu pada seseorang dan
adaptifnya. Semakin rendah kecerdasan emosi menghilangkan penyakit tertentu pada
seseorang, maka akan semakin rendah pula sekelompok masyarakat (populasi) atau bahkan
kemampuan coping adaptifnya.16 menghilangkan penyakit tertentu dari dunia
seperti pada imunisasi cacar variola. Keadaan
Fisikologis dapat mengendalikan
yang terakhir ini lebih mungkin terjadi pada
perilaku ibu tentang pemberian imunisasi yang
jenis penyakit yang hanya dapat ditularkan
sesuai dengan diharapkan ibu dalam
melalui manusia, seperti penyakit difteria.18
mengimunisasikan bayi nya. Selain itu ibu bayi
juga mengangap bahwa fisikologis merupakan Manfaat imunisasi tidak hanya dirasakan
perwujudan berupa tindakan yang sifatnya oleh pemerintah dengan menurunnya angka
pencegahan, intervensi atau treatment serta kesakitan dan kematian akibat penyakit yang
rehabilitasi. Orang belajar pisikologi agar dapat dicegah dengan imunisasi, tetapi juga
mampu menguasai dirinya dan trampil dirasakan oleh : 1) Untuk anak : mencegah
mengatasi permasalahn dengan pisikologi.21 penderitaan yang disebabkan oleh penyakit, dan
kemungkinan cacat atau kematian. 2) Untuk
Pisikologi Kesehatan pendekatan
keluarga: menghilangkan kecemasan dan biaya
kesehatan juga memiliki reaksi yang keras
pengobatan yang akan dikeluarkan bila anak
terhdap disiplin pisikologi sendiri. Karena
sakit. Hal ini mendorong penyiapan keluarga
adanya minat bidang baru ini, suatu disiplin
yang terencana, agar sehat dan berkualitas. 3)
baru muncul; pisikologi kesehatan. The
Untuk negara: memperbaiki tingkat kesehatan,
Interamerican Congress of Psychology di
menciptakan bangsa yang kuat untuk
Quito, Ecuador, mencurahkan perhatain
melanjutkan pembangunan negara dan
sebagaian besar dari program ini untuk
memperbaiki citra bangsa.19
memperbaharui nama kegiatan ini dan pada
pertemuan terbut menekankan sesuatuTask Hasil Analisis terhadap fisikologis ibu
Force pada pisikologi kesehatan. Symposium dipengaruhi oleh tingkat kesadaran ibu dalam
internasional pertama tentang pisikologi melakukan imunisasi bayi , sehingga dari
kesehatan diselengagarakan di La Hubana, kesadaran ibu kurang maka peran imunisasi
Cuba 1984. Sejak ini teah banyak ketertarikan terhadap kesehatan bayi nyapun akan kurang,
dunia luas pada konsep dan penerapan serta selain itu faktor pengetahuan juga menjadi
pengetahuan dan kemampuan pisikologi untuk pengaruh bagi ibu, semakin tingkat
masalah-masalah system kesehatan. Konferensi pengetahuan baik maka akan semakin baik pula
internasional dan ragional telah berlanjut terus fisikologis ibu terhadap imunisasi.
menerus. Pada banyak Negara pisikologi
Pengaruh Sosial terhadap Pemberian
kesehatan diintegrasijab dengan kurikulum
Imunisasi Dasar pada Bayi
pisikologi, dan semakin banyak universitas
menawarkan latihan-latihan khusus.20 Didapatkan hasil uji chie square
menunjukan p-value 0,001<0,05 yang berarti
Pisikologi ksehatan menyangkut bagain
terdapat pengaruh antara faktor sosial terhadap
khusus dari bidang ilmiah pisikologi yang
pemberian imunisasi, dibuktikan dengan nilai
memfokuskan pada studi perilaku yang
OR sebesar 31,5 artinya faktor sosial ibu buruk
memiliki kaitan dengan kesehatan dan
akan memiliki peluang lebih besar memiliki
penerapan dari kesehatan ini yaitu peran ibu
risiko 31,5 terhadap pemberian imunisasi tidak
dalam melakukan imunisasi secara dini.22
8

lengkap, dibandingkan pada ibu yang memiliki situasi sosial-emosional seperti itu membentuk
sosial baik akan melakukan munisasi secara konsep diri internal yang sehat atau positif pada
lengkap. diri ibu bayi dalam melakukan pemberian
imunisasi.24
Pada ibu hendaknya dapat lebih
memperhatikan pemberian imunisasi kepada Hasil Analisis secara fisik, kontak sosial
bayi, pemahaman tentang instruksi, kualitas baru terjadi apabila terjadi hubungan badaniah,
interaksi, isolasi dan sosial sangat berpengaruh sedangkan dalam gejala sosial tidak selalu
signifikan terhadap pemberian imunisasi pada berarti hubungan badaniah. Kontak sosial dapat
bayi .23 bersifat positif atau negative. Bersifat positif
mengarah pada kerjasama pada ibu bayi, dan
Sejalan dengan hasil penelitian yang
yang bersifat negatif mengarah pada suatu
menjelaskan bahwa konsep diri sosial
pertentangan yaitu ibu enggan melakukan
umumnya dipengaruhi oleh keluarga dan
imunisasi. Kontak sosial juga akan bersifat
orang-orang dekatainnya di sekitar kita
primer dan sekunder apabila yang mengadakan
(significant others).25
hubungan langsung bertemu dan berhadapan
Secara teori menjelaskan bahwa hakikat muka, Adapun kontak sekunder merupakan
hidup bermasyarakat itu sebenarnya adalah kontak yang memerlukan perantara.
terdiri dari relasi-relasi yang mempertemukan
Pengaruh Spritual terhadap Pemberian
mereka dalam usaha-usaha bersama dalam aksi
Imunisasi Dasar pada Bayi
dan tindakan yang berbalas-balasan. Sehingga
orang saling menggapi tindakan mereka.26 Didapatkan hasil uji chie square
menunjukan p-value 0,001<0,05 yang berarti
Dengan demikian, dapat pula diartikan
terdapat pengaruh antara faktor spritual
bahwa masyarakat merupakan jaringan relasi-
terhadap pemberian imunisasi, dibuktikan
relasi hidup yang timbal balik. Yang satu
dengan nilai OR sebesar 0,57 artinya faktor
berbicara, yang lain mendengarkannya; yang
spritual ibu buruk akan memiliki peluang lebih
satu bertanya, yang lainnya menjawab; yang
besar memiliki risiko 0,57 terhadap pemberian
satu memberi perintah, yang lainnya menaati;
imunisasi tidak lengkap, dibandingkan pada ibu
yang satu berbuat jahat, yang lain membalas
yang memiliki spritual baik akan melakukan
dendam; dan yang satu mengundang, yang
munisasi secara lengkap.
lainnya datang. Jadi selalu tampak bahwa orang
saling mempengaruhi. Dan hasil interaksi inilah Spiritual adalah suatu aspek yang
sangat ditentukan oleh nilai dan arti serta terintegrasi dari manusia secara keseluruhan
interpretasi yang diberikan oleh pihak-pihak yang ditandai oleh makna dan harapan yaitu
yang terlibat dalam interaksi ini.27 harapan ibu dalam hal tersebut tentang
kesehatan bayinya, sehingga ia menginginkan
Pada dasarnya ibu bayi tinggal di
bayinya sehat, begitupun dengan imunisasi ibu
lingkungan individu mulai dikenalkan dengan
akan melakukan imunisasi pada bayinya secara
kehidupan dan masyarakat sosial, dan mulai
dini.29
memiliki pandangan-pandangan tentang
dirinya yang didapat dari penilaian keluarga Sejalan dengan hasil jurnal yang
atau orang-orang terdekat. Positif atau tidaknya menjelaskan bahwa penelitian menunjukan
pandangan individu terhadap dirinya turut terdapat hubungan hubungan yang signifikan
dipengaruhi oleh keluarga. Pandangan ibu antara spritual dengan tindakan dan peran serta
terhadap pemberian imunisasi meruapakan ibu dalam imunisasi. Semakin tinggi
peran yang terlahir dari individu yang kecerdasan spiritual ibu, semakin rendah
dibesarkan dalam berbagai situasi yang prokrastinasinya dan sebaliknya. Kecerdasan
diciptakan di masyarakat.28 spiritual akan menuntun seseorang untuk
memutuskan tindakan yang tepat dan
Situasi sosial-emosional dalam keluarga
memikirkan dampak yang akan ditimbulkan
yang hangat dapat dilihat dari tingkah laku ibu
oleh tindakannya. Ibu yang memiliki
dalam pemberian imunisasi yang menonjolkan
kecerdasan spiritual yang tinggi akan
dan menghargai aspek-aspek positif dari dari
cenderung menghindari prokrastinasi karena
ibu dan sosialnya dan meredam kelemahan-
perilaku tersebut merugikan dirinya sendiri
kelemahan mereka, memberi kesempatan
maupun orang lain.30
menyatakan diri, baik dalam bentuk ide
maupun dalam bentuk hasil karya atau Spiritualitas memberi dimensi luas pada
keterampilan. Lingkungan sosial dengan pandangan holistik kemanusiaan. Definisi
9

spiritualitas atau dimensi spiritualitas akan unik Didapatkan hasil pengaruh pisikologis
dan berbeda bagi setiap individu. Definisi terhadap pemberian imunisasi dasar pada bayi
individual tentang spiritualitas dipengaruhi oleh di klinik medi insani Jakata Timur tahun 2016
kultur, perkembangan, pengalaman hidup dan yaitu p-value 0,004<0,05 yang berarti terdapat
ide-ide mereka sendiri tentang hidup.31 pengaruh antara pisikologis terhadap
pemberian imunisasi, dibuktikan dengan nilai
Dimensi spiritual berupaya untuk
OR sebesar 20,00
mempertahankan keharmonisan atau
keselarasan dengan dunia luar, berusaha untuk Sedangkan untuk pengaruh sosial yang
menjawab atau mendapatkan kekuatan ketika didapatkan dari hasil analsis yaitu menunjukan
sedang menghadapi stress emosional, penyakit p-value 0,001<0,05 yang berarti terdapat
fisik, atau kematian, yang merupakan kekuatan pengaruh antara faktor sosial terhadap
yang timbul diluar kekuatan manusia.32 pemberian imunisasi, dibuktikan dengan nilai
OR sebesar 31,5
Spiritualitas sebagai suatu yang
multidimensi, yaitu dimensi eksistensial dan Berdasarkan hasil penilitian didapatkan
dimensi agama. Dimensi eksistensial berfokus pengaruh faktor spritual terhadap pemberian
pada tujuan dan arti kehidupan, sedangkan imunisasi, menunjukan p-value 0,001<0,05
dimensi agama lebih berfokus dengan artinya terdapat hubungan antara spritual
hubungan seseorang dan sang pencipta. dengan pemberian imunisasi yang dibuktikan
menguraikan bahwa spiritualitas sebagai dengan nilai OR sebesar 0,57.
konsep dua dimensi yaitu dimensi vertikal yang
merupakan hubungan dengan pencipta yang
Saran
menuntun kehidupan seseorang, sedangkan
dimensi horizontal adalah hubungan Diharapkan dapat melakukan imunisasi
seseorang dengan diri sendiri dengan orang secara rutin dan imunisasi secara lengkap, agar
lain dan dengan lingkungan. Hubungan antara dapat menjamin kesehatan bayi dan dapat
dua dimensi ini berlangsung terus menerus.33 menurunkan angka kematian bayi secara dini.
Meskipun spiriualitas sulit untuk Diharapkan dapat mengadakan
didefinisikan, terdapat dua karakteristik penting penyuluhan dalam bentuk promosi kesehatan
tentang spiritualitas yang disetujui oleh pada ibu bayi, dengan tujuan agar ibu bayi
sebagian orang: (1) Spiritualitas adalah dapat melakukan imunisasi sesuai jadwal.
kesatuan tema dalam kehidupan kita. (2) Diharapkan pada peneliti selanjutnya
Spiritualitas merupakan keadaan hidup. Jika agar dapat menemukan fenomena yang lain
diambil dari definisi fungsionalnya, dengan variabel yang berbeda, sehingga
spiritualitas adalah komitmen tertinggi individu dikemudian hari dapat mempengaruhi ibu
yang merupakan prinsip yang paling dalam pemberian imunisasi.
komprehensif dari perintah atau nilai final yaitu
argument yang sangat kuat yang diberikan
untuk pilihan yang dibuat dalam hidup kita.34 Daftar Pustaka
Hasil analisis spritual sangat 1. Kemenkes, RI. Peraturan Menteri
berpengaruh terhadap peran serta ibu dalam Kesehatan Republik Indonesia 2013.
pemberian imunisasi, karena pada dasarnya Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik
spritual adalah kepercayaan ibu terhadap Indonesia;2014
tuhanyan, serta spritual meruapan suatu 2. Ranuh, dkk. Pedoman Imunisasi di
argumen yang menyimpulkan bahwa peran ibu Indonesia. Edisi ketiga.Jakarta: Badan
sebagai orang tua bayi selalu menginginkan Penerbit Ikatan Dokter Anak
bayinya sehat, maka ia akan melakukan Indonesia;2013.
imunisasi secara lengkap.35 3. Dinkes.Prov.Jaktim. Data Imunisasi tahun
2015.
Kesimpulan 4. Govier. Spiritual care in nursing: A
systematic approach;2000.
Penelitian ini berisikan suatu model yang 5. Daryanto. Buku Imunisasi di Indonesia.
mengguji tentang pengaruh-pengaruh langsung Jakarta : Satgas Imunisasi IDAI;1998
dan tidak langsung antara pengaruh fisikologis, 6. Aman. Buku ajar Aspek Spiritual dalam
sosial dan spritual terhadap terhadap pemberian Keperawatan, Widya medika:
imunisasi dasar pada bayi. Jakarta;2013
10

7. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: 20. Notoatmodjo,S. Pendidikan dan Perilaku
Gramedia Pustaka;2016. Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta.2007
8. Ranuh, I.G.N. Pedoman Imunisasi di 21. Brennan, J. Sejarah dan Sistem Psikologi.
Indonesia. Edisi ketiga.Jakarta: Badan Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada;2006.
Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia. 22. A. Crow, dan Crow, L. Psikologi Belajar.
Hal. 10;2008. (Terjemahan Casiden Z. Education
9. Atikah. Imunisasi dan Vaksinasi.Jakarta: Psychology) Surabaya : PT Bina
Nuha Offset. Hal.8;2010 Ilmu;2003.
10. Matondang, CS. S. SP. Aspek imunologi 23. Syah, M. Psikologi Pendidikan. Bandung.
imunisasi. Dalam: Ranuh IGN. Pedoman Rosda Karya;2001.
Imunisasi di Indonesia. Ed. 3. Jakarta. 24. Ahmadi, A. Psikologi Umum. Jakarta : PT.
Satgas Imunisasi ikatan Dokter Anak RINEKA CIPTA;2003
Indonesia;. Hal.10-22;2008 25. Abdul, W. Psikologi Suatu Pengantar
11. Notoatmodjo, S. Metode Penelitian Dalam. Perspektif Islam, Kencana.
Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta;2003 Jakarta;2004.
12. Arikunto, S. Prosedur Penelitian Suatu 26. Arwenia, J. Psikologi untuk kebidanan.
Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Yogyakarta. Nuha Medika;2010.
Cipta;2010. 27. Arwenia, J. Op.cit. Psikologi Untuk
13. Depkes, RI. Tujuan Imunisasi dasar Kebidanan Pelajar. Yogyakarta;2012
Deoartemen Kesehatan Republik 28. Wawan, A dan Dewi, M. Teori dan
Indonesia;2006 Pengukuran Pengetahuan , Sikap
14. Depkes RI. Sistem Kesehatan Nasional. danPerilaku anusia.. Yogyakarta : Nuha
Jakarta.2009. Medika;2010.
15. Khairani. Hubungan sosial dengan konsep 29. Elida, P. Korelasi antara konsep diri sosial.
diri. Padang [Tesis]. Volume 3. Jurnal Padang Panjang. [Skripsi]. Volume 2
Konseling;2013. Nomor 1 Januari;2013
16. Alan R, Difteria, tetanus, pertusis. Dalam: 30. Enda. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta :
Ranuh IGN. Pedoman Imunisasi di Rineka Cipta;2010.
Indonesia. Ed. 3. Jakarta. Satgas Imunisasi 31. Lendra. Tingkat Kepercayaan Dalam
ikatan Dokter Anak Indonesia. Hal.10- Hubungan Kemitraan Antara Kontraktor
22;2008 dan Subkontraktor di Surabaya. Civil
17. HidayatB, Pujiarto PS. Hepatitis B. Dalam: Engineering Dimension, Vol. 8, No. 2, 55-
Ranuh IGN. Pedoman Imunisasi di 62;2004.
Indonesia. Ed. 3. Jakarta. Satgas Imunisasi 32. Soerjono, S. Sosiologi suatu pengantar. PT
ikatan Dokter Anak Indonesia. Hal.10- Rajawali Pers : Jakarta. Hlm. 58-61;2012.
22;2008 33. Dewi, W. Sosiologi (Konsep dan Teori).
18. Depkes. Profil Kesehatan Indonesia, PT Refika Aditama : Bandung;2009
Jakarta;2009. 34. Agus, S. Startifikasi Etnik (Kajian Mikro
19. Ismael. Program Imunisasi Nasional. Sosiologi interaksi Etnis Jawa dan Cina).
In:Pedoman Imunisasi di Indonesia Edisi PT Tiara wacana;2012
4. Jakarta : Badan Penerbit Ikatan Dokter 35. Soerjono, S. Sosiologi suatu pengantar. PT
Anak Indonesia;2008 Rajawali Pers : Jakarta, 2012

Anda mungkin juga menyukai