Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Keperawatan Bina Husada

PENGALAMAN LANSIA DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN KEBERSIHAN


DIRI DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA TERATAI PALEMBANG
TAHUN2017

Oleh
Beben Senjaya1,Alkhusari2
1
Mahasiswa S-1 Program Studi Ilmu Keperawatan STIK Bina Husada Palembang
Email: bebensanjaya21@gmail.com
2Dosen Tetap Studi Ilmu Keperawatan STIK Bina Husada Palembang

Emaill : alkhusari@yahoo.co.id

ABSTRAK

World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa penduduk lansia di indonesia pada tahun 2020 mendatang sudah Commented [L1]: Sdh diperbaiki
mencapai angka 11,34% atau tercatat 28,8 juta orang, balitanya tinggal 6,9% yang menyebabkan jumlah penduduk lansia
terbesar di dunia. Berdasarkan studi pendahuluan, didapatkan bahwa lansia mengatakan belum mengetahui secara
menyeluruh tentang bagaimana perawatan diri secara benar dan cara untuk perawatan diri kurang untuk dilakukan secara
maksimal. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomologi, informan dalam penelitian ini
adalah pasien lansia dan petugas Panti Sosial Tresna Werdha dengan mengunakan tehnik porvosive sampling. Data dalam
penelitian ini didapatkan dengan melakukan wawancara langsung kepada informan peneliti, selanjutnya dilakukan analisis
dengan cara membaca transkip secara berulang, membuat kategori , menentukan kata kunci menentukan tema selanjutnya di
Imel :alkhusari@yahoo.co.id
lakukan vilidasi, peneliti ini dilaksanakan pada tanggal 05 Juli - 20 Juli 2017. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa lanjut
usia dalam pemenuhan kebutuhan masih kurang ditandai dengan kurangnya pengetahuan pada lansia dan kurangnya
dukungan oleh petugas panti untuk melakukan perawatan diri dengan baik dan alat kebersihan diri secara terbatas di panti
sosial Tresna Werdha Palembang. Diharapkan kepada pihak panti lebih meningkatkan peran petugas memberikan
penyuluhan mengenai perawatan diri lanjut usia, dengan lebih memperhatikan, mengawasi serta berperan secara aktif untuk
membantu lanjut usia memenuhi kebersihan diri secara rutin.

Kata kunci : Pemenuhan Kebersihan Diri, Lanjut usia

ABSTRACT

World Health Organization (WHO) reported that elderly population in Indonesia in 2020 will reach 11.34% or recorded
28.8 million people, toddlers only 6.9% that will cause the largest elderly population in the world. Based on preliminary
study, it is found that elderly do not yet know thoroughly about how to do self care properly and they do not do it maximally.
This research is qualitative research with phenomology approach, informant in this research is elderly patient and officers of
Tresna Werdha Social House by using porvosive sampling technique. The data in this research is gained by doing direct
interview to the informant, then analyzed by reading the transcripts repeatedly, making the categories, determining the
keywords determine the next theme to be validated. This research was conducted on July 5th-20, 2017. The result of this study
showed that the elderly in the needs fulfillment is still less marked by the lack of knowledge of the elderly and the lack of
support by the institution to do self-care well and personal hygiene tools are limited in Tresna Werdha Social House. It is
hoped the social house develop its role in providing counseling on self care by paying more attention, supervising and
helping them to fulfill personal hygiene routinely.

Keywords : Hygiene Fulfillment, Elderly

1. PENDAHULUAN kemunduran pada peran-peran sosialnya. Hal ini


1.1. Latar belakang mengakibatkan pula timbulnya gangguan dalam hal
Salah satu hasil pembangunan kesehatan di mencukupi kebutuhan hidupnya, sehingga dapat
Indonesia meningkatnya angka harapan hidup dari sisi meningkatkan ketergantungan yang memerlukan
pembangunan bangsa kita telah tingkat secara bantuan orang lain ( Tamher, 2010)
bermakna, namun di sisi lain dengan meningkatnya Fenomena terjadinya peningkatan jumlah
harapan hidup ini membawa beban bagi masyarakat. penduduk lansia disebabkan oleh penurunan angka
Karena populasi penduduk usia lanjut meningkat. fertilitas penduduk, perbaikan status kesehatan akibat
Menigkatnya populasi lansia ini hanya fenomena di kemajuan teknologi, dan penelitian-penelitian
Indonesia saja tetapi juga merupakan fenomena global kedokteran, transisi epidemiologi dari penyakit infeksi
(Notoatmodjo, 2012). menuju penyakit degeneratif, perbaikan status gizi
Secara individu, pengaruh proses menua dapat yang ditandai oleh peningkatan kasus obesitas lansia
menimbulkan berbagai masalah, baik secara fisik daripada underweight, peningkatan usia harapan hidup
biologis, mental, maupun sosial ekonomi. Semakin dari 45 tahun di awal tahun 1950 menjadi 65 tahun
lanjut usia seseorang, maka kemampuan fisiknya akan pada saat ini (Notoatmodjo,2012).
semakin menurun, sehingga dapat mengakibatkan

Pengalaman lansia dalam pemenuhan kebutuhan kebersihan diri beben dan alkhusari 1
Jurnal Keperawatan Bina Husada

Usia kronologis lansia dihitung dengan tahun didapatkan dari hasil checklist dan wawancara. Tetapi
kalender. Di Indonesia, dengan usia pensiun 65 tahun, partisipasi pihak panti selalu dibutuhkan untuk
barang kali dapat dipandang sebagai batas seseorang memonitoring kebersihan diri lansia dengan selalu
mulai memasuki usia lanjut, namun dalam melakukan dan menerapkan cara membersihkan diri
perkembangan selanjutnya, menurut Undang-Undang sehingga dapat mewujudkan kebersihan diri lansia
No. 13 tahun 1998 dinyatakan bahwa usia 60 tahun ke yang baik.
atas adalah yang paling layak disebut usia lanjut
(Kusharyadi,2012) 1.2. Tujuan Penelitian
Diseluruh dunia 500 juta lanjut usia (lansia) 1.2.1 Tujuan Umum
dengan umur rata-rata 60 tahun dan diperkirakan pada Telah diperoleh informasi yang mendalam
tahun 2025 akan mencapai 1,2 milyar. Sedangkan mengenai pengalaman lansia dalam pemenuhan
menurut World Health Organization (WHO,2015) kebutuhan kebersihan diri di Panti Sosial Tresna
Bahwa penduduk lansia di Indonesia pada Werdha Teratai Palembang Tahun 2017.
tahun 2020 mendatang sudah mencapai angka 11,34%
atau tercatat 28,8 juta orang, balitanya tinggal 6,9% 1.2.2 Tujuan khusus
yang menyebabkan jumlah penduduk lansia terbesar 1) Diperolehnya informasi yang mendalam
di dunia (Kemenkes RI, 2013). mengenai pengetahuan lanjut usia dalam
Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia, pemenuhan kebutuhan kebersihan diri.
jumlah penduduk di Sumatera Selatan pada tahun
2012 yaitu 7.222.637 jiwa dengan komposisi 2) Diperolehnya informasi yang mendalam
3.650.602 jiwa laki-laki dan 3.572.035 perempuan, mengenai kemampuan lanjut usia dalam
sedangkan pada tahun 2013 terdapat 7.857.437 jiwa pemenuhan kebutuhan kebersihan diri.
dengan komposisi 3.998.335 jiwa laki-laki dan
3.859.109 perempuan pada Keadaan Lansia dl 3) Diperolehnya informasi yang mendalam
Indonesia tahun 2000 jumlah lansia diproyeksikan mengenai sarana dan prasarana serta fasilitas
sebesar 7,28% dan pada tahun 2002 menjadi sebesar yang ada dalam pemenuhan kebersihan diri
11,34% (BPS,1992 dalam Aspiani, 2014). pada lanjut usia.
Kecendrungan menigkatnya lansi yang tinggal
di perkotaan ini bisa jadi disebabkan oleh tidak 4) Diperolehnya informasi yang mendalam
banyaknya perbedaan antara desa dan kota karena mengenai peran petugas panti dalam
pemusatan penduduk disuatu wilaya dapat pemenuhan kebutuhan kebersihan diri pada
menyebabkan dan membentuk wilayah urban lanjut usia.
(Notoatmodjo,2012)
Lanjut usia merupakan suatu anugrah. Menjadi 1.2 Manfaat Penelitian
tua, dengan segenap keterbatasannya, pasti akan 1.2.1. Bagi peneliti
dialami oleh seorang bila ia panjang umur . Di Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai
Indonesia kelompok usia belum baku, orang yang bahan masukan dalam meningkatkan pelayanan panti
memiliki sebutan yang berbeda-beda . ada yang sosial Teratai khususnya dalam pemenuhan kebutuhan
mengunakan istilah usia lanjut ada pula lanjut usia. kebersihan diri pada lanjut usia untuk meningkatkan
Atau jompo dengan pandangan kata dalam bahasa status kesehatan pasien.
inggris biasa disebut the age, the eiders, old adult, 1.2.2. Bagi STIK Bina Husada
serta senior citizen. (Tamher,2009). Hasil penelitian ini dapat menambah referensi
Perawatan diri atau kebersihan diri (personal keperawatan khususnya keperawatan gerontik dan
hygiene) merupakan perawatan diri sendiri yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan bagi
dilakukan untuk mempertahankan kesehatan, baik mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan STIK
secara fisik maupun psikologis. Tujuan umum Bina Husada Palembang khususnya dan mahasiswa
perawatan diri adalah mempertahankan perawatan kesehatan lainnya pada umumnya.
diri, baik secara sendiri maupun dengan menggunakan 1.2.3. Bagi Peneliti Lain
bantuan, dapat melatih hidup sehat/bersih dengan cara Bisa mengaplikasikan ilmu keperawatan
memperbaiki gambaran atau persepsi terhadap khususnya keperawatan gerontik serta dapat
kesehatan dan kebersihan, serta menciptakan memberikan pengalaman baru bagi peneliti saat
penampilan yang sesuai dengan kebutuhan kesehatan melihat fenomena nyata yang ada di lapangan.
(Hidayat, 2008).
Berdasarkan hasil penelitian dari Wijaya 2. METODE PENELITIAN
Ardy R,(2011 ), menyatakan bahwa pengetahuan dan Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif
pemahan lansia tentang perawatan diri sudah cukup dengan mengunakan pendekatan fenomologi.
baik dengan mandi teratur Informan dalam penelitian ini terdiri dari 4 orang
Hasil penelitian dari wayan (2011), dengan lansia yang dipilih dengan mengunakan tehnik
metode kualitatif menunjukan hasil yang di dapat dari porvosive sampling serta memenuhi kriteria yang telah
observasi partisipasi pada perawatan pemenuhan dilakukan. data dalam penelitian ini didapat dengan
kebersihan diri pada lansia sudah baik, hasil tersebut melakukan wawancara langsung kepada informan

Pengalaman lansia dalam pemenuhan kebutuhan kebersihan diri beben dan alkhusari 2
Jurnal Keperawatan Bina Husada

penelitian. selanjutnya setelah semua data terkumpul Dari wawancara mendalam diperoleh hasil
dilakukan analisis dengan cara membaca transkip pengetahuan kebersihan kepala dan rambut
secara berulang, menentukan kata kunci,membuat adalah keramas menggunakan shampoo atau
katagori, menentukan tema selanjutnya dilakukan sabun setiap hari.
validasi. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 5
juli - 20 juli 2017 bertempatdi panti sosial teratai 4) Pengetahuan Penyakit apa bila tidak
palembang. melakukan perawatan diri.
P1banyak itu penyakit kalo kita tidak
3.1 HASIL DAN PEMBAHASAN membersihkan, terutama gatal-gatal dan
3.1 Pengetahuan disamping itu kurap kudis juga nunggu
1) Pengetahuan Perawatan diri.
P1kebersihan diri itu setidak-tidaknya mandi P2iya pasti gatal-gatal
itu dua kali sehari. Pakaiannya harus tiap hari
ganti. P3gatel-gatel itulah pasti, bisa kena kurap
P2 mandi tiga kali sehari kan, tiap hari juga
gitu
P4iya nggak ada kurap kan, kudis jadi
P3 hmm ya itu mandi setiap hari. Kan enak nggak gatel kalo kito rajin mandi
kalo kita bersih terus. Nggak bau
Dari wawancara mendalam diperoleh hasil
P4 perawatannya bersihin badan, mandi tiap penyakit apabila tidak melakukan perawatan
hari, gosok gigi, kalau tidak siapa lagi yang diri adalah gatal-gatal, kudis dan kurap.
mau merawat kalau bukan diri sendiri
Hasil penelitian yang dilakukan melalui
Dari hasil wawancara mendalam diperoleh wawancara mendalam mengenai pengetahuan,
hasil pengetahuan lansia tentang perawatan diri didapatkan seluruh informan tahu tentang pemenuhan
yaitu membersihkan badan dengan mandi dua kebutuhan kebersihan diri adalah mandi, sikat gigi,
kali sehari. keramas, memotong kuku, membersihkan mata,
telinga dan hidung serta mengganti pakaian minimal
2) Pengetahuan kebersihan mulut dan gigi. satu kali sehari.
P1 sehari tiga kali, pagi, sore, mau tidur Seluruh lansia menyatakan kebersihan mulut
belum pernah pakai gigi palsu dan gigi adalah menggosok gigi. Hal ini dapat dari
pernyataan informan bahwa seluruh lansia
P2kalo habis makan kalo mandi saya sikat menyatakan kebersihan mulut dan gigi adalah
gigi tiga kali jadi menggosok gigi. Hal ini sejalan dengan teori bahwa
kebersihan mulut dan gigi harus tetap dijaga dengan
P3sikat gigi dua kali sehari kalo gigi saya menyikat gigi dan berkumur secara teratur meskipun
ini asli, belum pernah saya pake gigi palsu sudah ompong
Lansia mengungkapkan bahwa kebersihan
P4katek gigi jadi kumur-kumur bae dua kali, kepala dan rambut adalah menjaga kepala dan rambut
waktu pagi-pagi bangun tidur samo pas agar tetap bersih dengan cara keramas. Hal ini dapat
mandi sore nggak pernah pakai gigi dilihat seluruh informan menyatakan menjaga kepala
dan rambut agar tetap bersih dengan cara keramas
Dari hasil wawancara mendalam diperoleh dengan menggunakan shampoo atau sabun. Hal ini
hasil pengetahuan kebersihan mulut dan gigi sejalan dengan teori bahwa tujuan membersihkan
adalah menggosok gigi minimal dua kali sehari kepala dan rambut adalah menghilangkan debu dan
atau tiga kali sehari. Sebagian besar lansia kotoran yang melekat di rambut dan kulit kepala.
tidak memakai gigi palsu. Lansia mengungkapkan bahwa pemeliharaan
kuku adalah menjaga kebersihan kuku dan
3) Pengetahuan kebersihan kepala dan rambut. memelihara kuku agar tetap pendek dengan cara
P1setiap hari, setiap mandi pakai memotong kuku, hal ini dapat dilihat dari pernyataan
shampoo informan bahwa seluruh lansia menyatakan
pemeliharaan kuku adalah menjaga kuku tetap bersih
P2.. tiap mandi saya bersihin pakai dengan cara memotong kuku.
shampoo sunsilk Hal ini sejalan dengan tori bahwa kuku yang
P3tiap hari saya keramas pake shampoo, panjang mudah menyebabkan berkumpulnya kotoran,
setiap pagi sama sore bahkan kuma penyakit. Oleh karena itu, lanjut usia
harus selalu secara teratur memotong kukunya
P4 pakek sabun itulah nah digosok tiap (Nugroho,2012)
saya mandi Lansia menyatakan bahwa kebersihan badan
dan pakaian adalah menjaga badan tetap bersih

Pengalaman lansia dalam pemenuhan kebutuhan kebersihan diri beben dan alkhusari 3
Jurnal Keperawatan Bina Husada

dengan cara mandi mandi dan menggati pakaian yang tiga kali nah telinga kalo kito kurang
kotor. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan informan merasa kurang normal harus kita korek
bahwa sebagian besar lansia menyatakan kebersihan
badan dan pakaian adalah menjaga badan tetap bersih P2 bersihin nah digini-giniin (mengsuap
dengan cara mandi dan sebagian kecil mengatakan mata) kuping pakai korek kuping hidung
dengan cara mengganti pakaian yang kotor. pake ini aja kapas
Hal ini sejalan dengan teori bahwa kebersihan mata pakai kapas terus dibasahi telinga
kulit dan kerapian dalam berpakaian klien lanjut usia dibersihin pakai alat yang ujungnya ada
perlu tetap diperhatikan agar penampilan mereka tetap buntelan kapas hidung ya sama pakai
segar. Usaha membersihkan kulit dapat dilakukan kapas
dengan cara mandi setiap hari secara teratur, paling
sedikit dua kali sehari P3 mata tiap hari dibersihin pakai air itulah
Berdasarkan hasil penelitian Gambaran waktu mandi hidung sams telinga kalau
Kemampuan (Kemampuan, Sikap Dan Praktek) terasa gatal bersihkan, dikorek
Lanjut Usia Dalam Pemenuhan Perawatan Diri Di
Panti Tresna Werdha Warga Tama Inderalaya Ogan Dari wawancara mendalam diperoleh hasil
Ilir, menyatakan bahwa pengetahuan dan pemahan teknik perawatan mata, talinga dan hidung
lansia tentang perawatan diri sudah cukup baik dengan adalah dibersihkan dengan menggunakan
mandi teratur (Wijaya Ardy R,2011) cotton bud atau kapas.

3.2. Kemampuan 4) Teknik perawatan kuku, badan dan pakaian.


1) Teknik perawatan mulut dan gigi. P1 pake gunting badan pakai dibersihkan
P1 caranya disikat pakai odol. Ke kanan ke pakai sabun pakaian setiap hari dicuci
kiri, ke atas ke bawah
P2 kalo kuku seminggu satu kali saya
P2disikat gigi kita tiap hari, abis makan sikat potongi badan waktu mandi itu saya bersihin
gigi ya, nah kumur kumur dulu, udah itu ambil sama sikat sabut itu pakain ganti setiap hari,
pepsodent, ya disogok atas bawah saya kan nyuci sendiri saya
nggak gigi lagi gitu-gitu aja nah diginiin
udah habis yasudah tapi masih bisa sikat P3 kuku dipotong seminggu sekali, pake alat
gigi potongan kuku.. pakaian ganti kalau sudah
mandi badan dibersihin waktu pas mandi
P3kumur-kumur,pake odol pepsodent, pakai sabun
digosok-gosok atas bawah
sikat gigi pake odol, sikati sampe bersih P4 cuci pake sabun, kalu panjang potong pake
tapi ini aku sudah dak katek gigi lagi jadi idak jepitan kuku badan dibersihkan pakai
besikat gigi, itu palingan kumur-kumur tulah sabun pakaian ganti aku du kali

Dari wawancara mendalam diperoleh hasil Dari wawancara mendalam diperoleh hasil
teknik membersihkan mulut dan gigi adalah teknik perawatan kuku, badan, dan pakaian
digosok dengan menggunakan sikat gigi di adalah kuku dibersihkan dan dipotong rutin
seluruh bagian mulut dan gigi. seminggu sekali menggunakan pemotong kuku,
badan dibersih kan dengan sabun ke seluruh
2) Teknik perawatan kepala dan rambut. badan, pakaian rutin dicuci jika kotor.
P1 iya kalo kepala kan pake shampoo kita
mandi yaa. nah di ambil sampoo di tarok 5) Perasaan setelah melakukan perawatan diri.
tangan kan langsung saya siram lagi,, P1terasa nyaman, segar...mau tidur terasa
nyenyak
P2 keramas pakai shampoo, taruh shampoo
digini-giniin kalo sudah siram pakai air P2bersih badan nggak sakit sakit
sampai sabunnya hilang
P3 rambut pakai sabun tulah nah digosok, P3senang jadi enteng rasanya, seger
setiap hari saya bersihin kepala
P4seneng, pikiran jadi terasa nyaman juga,
Dari wawancara mendalam diperoleh hasil sehat
teknik perawatan kepala dan rambut adalah
dikeramas dengan menggunakan shampoo atau Dari wawancara mendalam diperoleh hasil
sabun. didapatkan perasaan setelah melakukan
3) Teknik perawatan mata, telinga, dan hidung. perawatan diri adalah bahagia dan sehat.
P1 mandi itu harus disiram supaya segar
hidung harus kito hisap kito balekkan sehingga

Pengalaman lansia dalam pemenuhan kebutuhan kebersihan diri beben dan alkhusari 4
Jurnal Keperawatan Bina Husada

Dari hasil penelitian yang dilakukan dengan Hal tersebut sejalan dengan teori kemampuan
cara wawancara mendalam (indepth interview) yaitu suatu kapasitas individu untuk mengerjakan
mengenai sikap lansia terhadap pemenuhan kebutuhan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan (Nugroho,2012)
kebersihan diri di panti maka didapatkan sebagian Berdasarkan penelitian Pengalaman Petugas
besar penghuni di panti menerima. Hal ini dapat Panti Dalam Melakukan Perawatan Diri (Personal
dilihat dari pernyataan informan bahwa pemenuhan Hygiene) Pada Lanjut Usia Di Panti Sosial Tresna
kebutuhan kebersihan diri itu penting dilakukan agar Werdha Warga Tama Inderalaya Ogan Ilir tahun 2011,
badan tetap sehat. bahwa belum ada penerapan semacam pembinaan
kemampuan lansia dalam pemenuhan pada petugas yang tidak melakukan pemenuhan
kebersihan mulut dan gigi adalah dengan cara kumur kebersihan diri pada lanjut usia.( Wijaya Ardy
dan menggosok gigi dengan pasta gigi. Hal ini dapat R,2011)
dilihat dari pernyataan informan bahwa seluruh lansia Dari hasil penelitian dan teori yang ada, maka
dapat mendeskripsikan cara kumur-kumur, dan peneliti berpendapat bahwa kemampuan dalam
menggosok gigi dengan menggunakan sikat gigi dan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri pada lanjut usia
pasta gigi. adalah dapat memenuhi kebutuhannya secara teratur
Kemampuan lansia dalam pemenuhan seperti mandi menggunakan sabun, menggosok gigi
kebutuhan kebersihan kepala dan rambut maka lansia secara rutin dua kali sehari menggunakan pasta gigi,
menyikapinya dengan keramas menggunakan membersihkan rambut dengan keramas menggunakan
shampoo atau sabun. Hal ini dapat dilihat dari shampoo atau sabun, memotong kuku secara rutin
pernyataan informan bahwa sebagian besar lansia seminggu sekali.
menyikapinya dengan keramas menggunakan
shampoo maupun sabun agan kulit kepala terhindar 3.3 Sarana dan prasarana yang mendukung
dari ketombe. pemenuhan kebutuhan kebersihan diri.
Kemampuan lansia dalam pemenuhan P1Sebulan disekali dikasih secukupnnya
kebutuhan kebersihan mata, telinga dan hidung maka kalau kurang kita minta
lansia menyikapinya dengan membersihkannya
dengan kapas dan cotton bud. Hal ini dapat dilihat dari P2Nggak ada nggak di kasih apa-apa kita
pernyataan informan bahwa lansia membersihkan beli sendiri nggak ada dari panti, nggak ada
mata, telinga dan hidung dengan menggunakan kapas saya selama disini dikasih, saya kan dikasih
yang dibasahi dengan air bersih atau dengan cotton keponakan saya banyak, sekalian satu lusin
bud, agar tetap terjaga kebersihannya.
Kemampuan lansia dalam pemenuhan P3pakainya dikira-kira aja memang
kebutuhan kebersihan diri kuku adalah dengan kadang-kadang kurang juga kayak odol,
memotong kuku seminggu sekali. Hal ini dapat dilihat sabun memang kadang-kadang kurang juga
dari pernyataan informan bahwa sebagian besar lansia kayak odol, sabun kan, nah kalau kehabisan ya
penghuni panti memotong kukunya seminggu sekali saya beli sendiri, kita disini ni maklumlah dari
dan sebagian kecil dua minggu sekali. kantor juga terbatas, jadi ibu ya ngasihnya ya
Kemampuan lansia terhadap pemenuhan terbatas
kebutuhan kebersihan diri badan dan pakaian adalah
dengan mandi secara teratur minimal dua kali sehari P4alatnya kurang kalau misalnya shampoo
dan mengganti pakaian jika kotor. Hal ini dapat dilihat nggak ada, kalau air disini cukuplah kalau
dari pernyataan informan bahwa lansia penghuni di untuk alat-alat mandi ya, sudah lengkap kalau
panti memenuhi kebutuhan kebersihan diri badan dan untuk sedirian, sabun kan dikasih, sikat ada.
pakaian adalah dengan mandi secara teratur dan Cuma kalau pas lagi sabun tu abis kan beli
mengganti pakaian yang kotor agar terhindar dari sendiri. Itu sering ada tamu dikasih uang
penyakit. nah kita beli sendiri pakai uang itulah
Kemampuan lansia dalam frekuensi melakukan
pemenuhan kebutuhan kebersihan diri adalah mandi Dari wawancara mendalam diperoleh hasil
dua kali sehari secara teratur. Hal ini dapat dilihat dari sarana dan prasarana masih belum memadai.
pernyataan informan bahwa sebagian besar lansia
mandi secara teratur dua kali sehari pada pagi dan sore Hasil wawancara mendalam dengan informan
hari , dan ssbagian kecil lain mandi tiga kali sehari mengenai sarana dan prasarana untuk memenuhi
pada pagi, siang dan sore hari. kebutuhan kebersihan diri didapatkan bahwa sarana
Tanggapan lansia terhadap koping perasaan dan prasarana yang mendukung terdiri dari shampoo,
setelah memenuhi kebutuhan kebersihan diri sabun, sikat gigi, pasta gigi, dan pemotong kuku. Hal
didapatkan bahwa semua lansia bahagia setelah ini dapat dilihat dari pernyataan informan bahwa
melakukan. perawatan diri. Hal ini dapat dilihat dari sebagian besar lansia mempunyai shampoo, sabun,
pernyataan bahwa semua lansia mengaku perasaannya sikat gigi, pasta gigi, cotton bud dan pemotong kuku,
bahagia dan badan lebih segar setelah melakukan dan sebagian kecil lainnya tidak mempunyai shampoo,
perawatan diri. cotton bud.

Pengalaman lansia dalam pemenuhan kebutuhan kebersihan diri beben dan alkhusari 5
Jurnal Keperawatan Bina Husada

Menurut kepala panti tentang sarana dan Dari wawancara mendalam diperoleh hasil
prasarana yang mendukung dalam pemenuhan pembinaan dilakukan oleh petugas panti yang
kebutuhan kebersihan diri pada lansia adalah menetap tinggal dilingkungan panti, namun
shampoo, sabun, sikat gigi bagi yang mempunyai gigi, tidak ada semacam pembinaan atau penyuluhan
pemotong kuku dan pakaian. Namun ketersediaannya dari petugas kesehatan.
terbatas biasanya jika tidak didapatkan dari kantor
didapat dari para donator yang berkunjung ke panti. Hasil waancara mendalam dengan informan
Hal ini dapat dilihat dari pernyataan informan bahwa mengenai peran petugas panti didapatkan sudah cukup
sarana dan prasaran yang didapatkan dari panti adalah baik. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan informan
sabun, sikat gigi dan pasta gigi dan untuk shampoo, bahwa sebagian besar sudah baik yaitu sering
cotton bud dan pemotong kuku beli sendiri. memberikan penyuluhan dan mengingatkan penghuni
Hal ini sejalan dengan toeri bahwa bahwa panti apabila malas melakukan perawatan diri,
upaya pemeliharaan dan peningkatan dalam suatu sebagian kecil mengatakan kurang. Menurut kepala
wadah pelayanan kesehatan, yang disebut sarana panti perannya yaitu pemberikan penyuluhan kepada
pelayanan kesehatan (health service) misalnya lansia. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan informan
puskesmas, poliklinik, dokter praktek swasta dan bahwa pihak panti memberikan penyuluhan kepada
sebagainya. Dan untuk prasarana seperti obat-obatan, lansia untuk meningkatkan perawatan diri lansia.
jamban dan alat kontrasepsi.(Nugroho,2012) Hal ini sejalan dengan teori bahwa peran
Berdasarkan penelitian Pengalaman Petugas adalah bentuk dari perilaku yang diharapkan dari
Panti Dalam Melakukan Perawatan Diri (Personal seseorang pada situasi sosial tertentu. Peran perawat
Hygiene) Pada Lanjut Usia Di Panti Sosial Tresna yang dimaksud adalah cara untuk menyatakan
Werdha Warga Tama Inderalaya Ogan Ilir tahun 2011 aktivitas perawat dalam praktik, di mana telah
mengatakan bahwa saran dan prasarana yang belum menyelesaikan pendidikan formalnya yang diakui dan
memadai merupakan salah satu faktor pemhambat diberi kewenangan oleh pemerintah untuk
dalam melakukan pemenuhan perawatan diri dan menjalankan tugas dan tanggung jawab keperawatan
merupakan faktor yang mendukung petugas panti secara profesional sesuai dengan kode etik
dalam melakukan perannya kepada lansia(Wijaya profesional. Di mana setiap peran yang dinyatakan
Ardy R,2011) sebagai ciri terpisah untuk kejelasan (Nugroho,2012)
Hasil penelitian dan teori terkait peneliti Berdasarkan penelitian perilaku lansia dalam
beransumsi bahwa sarana dan prasarana yang perawat pemenuhan kebersihan diri di Panti Sosial
mendukung dalam pemenuhan kebutuhan kebersihan Tresna Werdha Teratai Palembang Tahun 2011, dari
diri di panti, seperti: peralatan mandi sabun, sikat gigi hasil penelitian melalui WM dan checklist, partisipasi
dan pasta gigi, samphoo, cotton bud dan pemotong pihak panti selalu dibutuhkan untuk memonitoring
kuku. Sarana dan prasarana yang memadai maka akan kebersihan diri lansia dengan melakukan dan
menunjang dalam pemenuhan kebutuhan kebersihan menerepkan cara membersihkan diri sehingga dapat
diri. mewujudkan kebersihan diri lansia yang baik (Wijaya
Ardy R,2011)
3.4 Peran Petugas Panti Berdasarkan penelitian dan teori terkait maka
1) Pembinaan untuk lansia. peneliti beransumsi bahwa peran petugas panti
kami selalu memantau, mengontrol kalau terhadap pemenuhan kebutuhan kebersihan diri dalam
nggak mau mandi itu, ya diharuskan mandi perawatan diri lanjut usia yaitu dengan memantau dan
memonitoring keadaan kebersihan lanjut usia setiap
Dari wawancara mendalam diperoleh hasil hari.
peran petugas panti adalah mengontrol,
memberikan penyuluhan dan membantu dalam 4 SIMPULAN DAN SARAN
pemenuhan kebutuhan kebersihan diri dan 4.1 Simpulan
lingkungan sekitar lanjut usia. 4.1.1. Diperolehnya informasi yang mendalam
mengenai pengetahuan lanjut usia dalam
2) Frekuensi pembinaan. pemenuhan kebutuhan kebersihan diri.
kami kadang rutin dak ada waktu rutin itu 4.1.2. Diperolehnya informasi yang mendalam
sering mengenai kemampuan lanjut usia dalam
pemenuhan kebutuhan kebersihan diri.
Dari wawancara mendalam diperoleh hasil 4.1.3. Diperolehnya informasi yang mendalam
pembinaan semacam memantau dan mengenai sarana dan prasarana serta fasilitas
mengontrol kebersihan lansia rutin dan tidak yang ada dalam pemenuhan kebersihan diri
ada jadwal tertentu. pada lanjut usia.
4.1.4. Diperolehnya informasi yang mendalam
3) Pembinaan dilakukan oleh siapa. mengenai peran petugas panti dalam
petugas panti, siapa saja yang ada di panti pemenuhan kebutuhan kebersihan diri pada
saling memantau saja lanjut usia

Pengalaman lansia dalam pemenuhan kebutuhan kebersihan diri beben dan alkhusari 6
Jurnal Keperawatan Bina Husada

4.2 Saran WHO,2015.


4.2.1 Bagi Kepala Panti Ageing.and.health.http://www.who.int.diaksesp
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai ada tanggal 5 Januari 2017.
bahan masukan dalam meningkatkan pelayanan
panti sosial Teratai khususnya dalam Wayan, Musdiana, 2011.
pemenuhan kebutuhan kebersihan diri pada Perilaku Lansia Dalam Perawatan Pemenuhan
lanjut usia untuk meningkatkan status Kebersihan Diri Di Panti Sosial Tresna Werdha
kesehatan pasien. Teratai Palembang. Skripsi Bina Husada.
4.2.2 Bagi STIK Bina Husada Palembang .
Hasil penelitian ini dapat menambah referensi
keperawatan khususnya keperawatan gerontik
dan dapat meningkatkan kualitas pendidikan
bagi mahasiswa Program Studi Ilmu
Keperawatan STIK Bina Husada Palembang
khususnya dan mahasiswa kesehatan lainnya
pada umumnya.
4.2.3 Bagi Peneliti Lain
Bisa mengaplikasikan ilmu keperawatan
khususnya keperawatan gerontik serta dapat
memberikan pengalaman baru bagi peneliti
saat melihat fenomena nyata yang ada di
lapangan.

DAFTAR PUSTAKA

Aspiani, 2014.
Buku Ajar Asuhan Keperawatan Gerontik,
Aplikasi Nanda, nic, noc Jilid 1. cv.Trans Info
Media. Jakarta Timur.

Ardy R, Wijaya ,2011.


Pengalaman Petugas Panti Dalam Melakukan
Perawatan Diri (Personal Hygiene) Pada
Lanjut Usia Di Panti Sosial Tresna Werdha
Warga Tama Inderalaya Ogan Ilir. Skripsi Bina
Husada. Palembang

Hidayat, A.Aziz Alimul, 2008.


Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Edisi
2. Salemba Medika. Jakarta

Kushariyadi,2010.
Asuhan Keperawatan Pada Klien Lanjut Usia.
Salemba Medika. Jakarta

Kementerian Kesehatan RI. 2016.


Kementerian Kesehatan RI: Jakarta

Notoatmodjo,seokidjo 2012.
Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka
Cipta:Jakarta.

Nugroho,2012.
Keperawatan Gerontik & Geriatrik. Edisi 3.
EGC. Jakarta

Tamher, Noorkasiani, 2011.


Kesehatan Usia Lanjut Dengan Pendekatan
Asuhan keperawatan. Selemba Medika. Jakarta

Pengalaman lansia dalam pemenuhan kebutuhan kebersihan diri beben dan alkhusari 7

Anda mungkin juga menyukai