Anda di halaman 1dari 7

NOTULEN EDUKASI PROLANIS

Dilaksanakan = Pada hari Sabtu 18 Februari 2017


Dimulai pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 08.45
Edukator = dr. Hendrawan Permadi
Materi = Perawatan Luka Diabetes Melitus

Luka diabetes atau neuropati adalah luka yang terjadi pada pasien yang diabetik
melibatkan gangguan pada saraf perifer dan otonomik. Luka diabetes adalah luka yang
terjadi pada kaki penderita diabetes, dimana terdapat kelainan tungkai kaki bawah akibat
diabetes melitus yang tidak terkendali. Kelainan kaki diabetes mellitus dapat disebabkan
adanya gangguan pembuluh darah, gangguan persyarafan dan adanya infeksi.
Luka diabetes melitus terjadi karena kurangnya kontrol diabetes melitus selama
bertahun-tahun yang sering memicu terjadinya kerusakan syaraf atau masalah sirkulasi yang
serius yang dapat menimbulkan efek pembentukan luka diabetes melitus.

Jenis Penyebab Luka Diabetes antara lain:


a. Neuropati
Neuropati diabetik merupakan kelainan urat syaraf akibat diabetes melitus karena
kadar gula dalam darah yang tinggi yang bisa merusak urat syaraf penderita dan
menyebabkan hilang atau menurunnya rasa nyeri pada kaki, sehingga apabila
penderita mengalami trauma kadang- kadang tidak terasa.
Gejala- gejala neuropati meliputi kesemutan, rasa panas, rasa tebal di telapak kaki,
kram, badan sakit semua terutama malam hari
b. Angiopathy
Angiopathy diabetik adalah penyempitan pembuluh darah pada penderita diabetes.
Apabila sumbatan terjadi di pembuluh darah sedang/ besar pada tungkai, maka
tungkai akan mudah mengalami gangren diabetik, yaitu luka pada kaki yang merah
kehitaman atau berbau busuk. Angiopathy menyebabkan asupan nutrisi, oksigen
serta antibiotik terganggu sehingga menyebabkan kulit sulit sembuh
Sistem derajat luka diabetes dibedakan menjadi 4 yaitu:
1. Derajat 1= luka superficial terbatas pada kulit.
2. Derajat 2= luka dalam sampai menembus tendon, atau tulang
3. Derajat 3= luka dalam dengan abses, osteomielitis atau sepsis persendian
4. Derajat 4= Gangren setempat, di telapak kaki atau tumit ( dengan kata lain : gangren
jari kaki atau tanpa selulitis.

Ciri-ciri luka diabetes antara lain:


1. Kesemutan
Luka karena diabetes biasanya dimulai dari kaki. Kebanyakan orang yang mengalami
diabetes basah akan terkena luka tersebut di bagian kaki. Ciri pertama luka diabetes
adalah kesemutan
2. Mati Rasa
Kebanyakan orang yang akan memiliki luka diabetes nantinya akan mengalami
kesemutan disertai dengan mati rasa.
3. Luka Muncul
Ciri luka diabetes lainnya adalah setelah kesemutan dan mati rasa sering muncul
langkah selanjutnya yang bisa terjadi adalah luka diabetes itu akan muncul. Luka itu
biasanya akan muncul di bagian kaki .
4. Banyak Bakteri
Jika dilakukan pemeriksaan laboratorium, luka tersebut banyak mengandung bakteri.
Bakteri akan dengan mudah dan senangnya berkembangbiak di luka tersebut,
akibatnya luka itu mengandung banyak bakteri yang tidak boleh disentuh
menggunakan tangan secara langsung. Dibutuhkan sarung tangan yang steril jika
ingin menyentuh luka diabetes tersebut.
5. Abses
Ciri luka diabetes lainnya adalha munculnya nanah pada luka tersebut. Nanah yang
ada di kaki tersebut disebabkan oleh perkembangan bakteri yang muncul dan
berkembangbiak secara leluasa pada luka itu.
6. Pembusukan
Abses pada luka itu lama kelamaan akan menimbulkan pembusukan. Pembusukan
itu nantiny akan menyebabkan luka semakin bertambah parah.
7. Jaringan Syaraf Kaki Rusak
Pembusukan yang terjadi saat terkena luka diabetes akan membuat orang yang
terkena luka tersebut akan mengalami jaringan syaraf kaki yang rusak. Hal itu
diperparah dengan metabosime tubuh yang terganggu sehingga kaki yang
seharusnya membutuhkan banyak aliran darah justru terhambat aliran darahnya.
8. Menyebar dan Infeksi
Ciri dari luka diabetes lainnya adalah luka diabetes itu akan mudah sekali menyebar.
Jika tadinya hanya sebatas satu jari kaki saja yang terkena, lama kelamaan luka
tersebut bisa menyebar ke seluruh jari kaki atau seluruh permukaan kaki. Luka
tersebut juga mengalami infeksi sehingga penyebaran ke bagian tubuh lainnya juga
akan terjadi.
9. Sulit Mengering dan Sulit Hilang
Ciri paten dari luka diabetes yang perlu diwaspadai adalah luka itu menjadi sulit
mengering dan sulit hilang. Jika sudah terkena luka diabetes, luka itu akan tetap
basah dan tidak akan bisa hilang. Hal itu disebabka oleh produksi insulin yang
dihasilkan oleh pankreas dan juga suntkan insulin yang disuntikkan ke daam tubuh
membawa efek samping berupa luka diabetes menjadi suit mengering sebab kadar
gula tersebut menumpuk di bagian luka diabetes.

Ciri-ciri fisik luka diabetes yaitu:


1. Kulit terlihat kebiruan
Sebelum luka diabetes itu muncul, anda akan melihat kulit anda terutama di bagian
kaki seperti kebiruan. Memang sekilas warna kebiruan itu seperti memar namun
warna kebiruan itu tidak mau menghilang seiring dengan berjalannya waktu.
2. Menghitam
Kulit yang tadinya kebiruant ersbeut lama kelamaan akan berubah menjadi
menghitam. Jika tadinya kulit yang biru tidak terasa sakit, saat berubah menjadi
menghitam kuit tersebut lama kelamaan akan menjadi sakit luar biasa. Sakit itu terus
berkepanjangan dan tidak tertahankan.
3. Berair
Luka itu juga berair meski sudah diobati dengan berbagai macam cara. Karena berair
akibatnya luka itu akan menjadi suit mengering dan sulit sembuh.
Cara perawatan luka di kaki pada penderita diabetes
1. Luka diabetes bisa anda bersihkan dengan menggunakan cairan infus NaCl.
2. Keringkan luka yang telah dibersihkan dengan kain kassa steril.
3. Balut luka dengan kain kassa.
4. Plester balutan kain kasa agar luka tertutupi dengan baik dan menempel tahan lama.
Saat keluar rumah, pakailah kain penutup untuk melindungi dari debu kotor,
misalnya luka pada kaki, meski pun telah dibalut dengan kain kasa, tapi pakailah kaos
kaki yang lembut dan tidak ketat, yang penting nyaman dipakai.
5. Setelah melakukan perawatan, pastikan cuci tangan sebelum dan sesudah
melakukan perawatan.
6. Oleskan salep atau obat khusus pada luka diabetes maupun luka pasca operasi
diabetes.

Beberapa alasan mengapa luka diabetes susah untuk disembuhkan diantaranya:


1. Glukosa yang tinggi
Semuanya dimulai di sini. Tingkat gula darah menegang arteri dan menyebabkan
penyempitan pembuluh darah. Efek dari ini adalah jauh jangkauannya dan termasuk
asal luka serta faktor risiko untuk penyembuhan luka
2. Stres
Lamanya penyembuhan luka penderita diabetes ini karena terkait kadar kadar
kortisol atau hormon stres. Kadar kortisol akan meningkat jika penderita diabetes
depresi atau frustasi. Semakin depresi maka semakin tinggi kadar kortisolnya. Selain
itu, kombinasi aliran darah yang buruk dan neuropati diabetes mempersulit
pemulihan luka.
3. Kekurangan nutrisi
Kekurangan nutrisi dapat menghambat proses penyembuhan luka.
4. Oksigenisasi jaringan
Seberapa baik kadar oksigen di jaringan yang terluka penting untuk pembentukan
sel-sel baru dan mempercepat penyembuhan luka.
5. Sirkulasi yang buruk
Menyempit pembuluh darah menyebabkan aliran darah menurun dan oksigen ke
luka. Tingkat gula darah menurun fungsi sel-sel darah merah yang membawa nutrisi
ke jaringan. Hal ini akan menurunkan efisiensi sel darah putih yang melawan infeksi.
Tanpa nutrisi yang cukup dan oksigen, luka menyembuhkan perlahan.
6. Neuropati diabetik
Ketika kadar glukosa darah yang tidak terkontrol, saraf dalam tubuh yang terkena
dan pasien dapat mengembangkan hilangnya sensasi. Ini disebut neuropati diabetes.
. Karena pasien diabetes mungkin tidak dapat merasakan perubahan dalam status
luka atau luka yang sebenarnya, tingkat keparahan dapat berkembang dan mungkin
ada komplikasi dengan penyembuhan.
7. Daya tahan tubuh lemah
Diabetes menurunkan efisiensi dari sistem kekebalan tubuh, sistem pertahanan
tubuh terhadap infeksi. Kadar glukosa yang tinggi menyebabkan sel-sel kekebalan
berfungsi tidak efektif, yang meningkatkan risiko infeksi bagi pasien. Studi
menunjukkan bahwa enzim tertentu dan hormon yang tubuh memproduksi dalam
menanggapi sebuah gula darah bertanggung jawab untuk berdampak negatif sistem
kekebalan tubuh.
8. Infkesi
Dengan sistem kekebalan tubuh yang kurang berfungsi, penderita diabetes berada
pada risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan infeksi . Infeksi menimbulkan
banyak masalah kesehatan dan juga memperlambat proses penyembuhan secara
keseluruhan.
9. Faktor sosio-ekonomik
Faktor sosio-ekonomik tak jarang memaksa orang yang sedang terluka untuk tetap
bekerja atau beraktivitas. Padahal, aktivitas tertentu dapat memperparah kondisi
luka.
TANYA JAWAB

1. Pertanyaan : Apakah kadar gula yang tinggi bisa mempengaruhi besar kecilnya luka
yang dialami penderita kencing manis?
Jawaban : Kadar gula darah yang tinggi memang bisa membuat luka pada
penderita kencing manis semakin membesar atau melebar karena kadar gula darah
yang tinggi mengakibatkan penyempitan pembuluh darah sehingga aliran darah dan
oksigenasi ke daerah luka menurun sehingga luka akan lebih lama sembuhnya.
2. Pertanyaan : Apakah cairan rivanol bisa digunakan untuk membersihkan luka pada
penderita kencing manis?
Jawaban : Cairan rivanol bisa digunakan untuk membersihkan luka pada penderita
kencing manis,namun dengan catatan cairan rivanol tidak boleh disiramkan langsung
pada luka,akan tetapi cukup dioleskan saja,sehinggan luka tidak terlalu basah. Namun
yang terbaik disarankan untuk memakai cairan NaCl yang bisa dibeli di apotek
terdekat.
3. Pertanyaan : Apakah harus dilakukan amputasi pada luka yang besar atau lebar pada
penderita kencing manis ?
Jawaban : Pada luka yang besar atau lebar pada penderita kencing manis tidak
selalu dilakukan amputasi,tergantung seberapa dalam dan lebar luka-nya,serta
tergantung apakah jaringannya udah rusak parah atau tidak,kalau memang sudah
parah sebaiknya di amputasi untuk mencegah luka yang merambat naik ke atas ke
jaringan yang masih sehat.
4. Pertanyaan : Untuk perawatan luka pada penderita kencing manis,sebaiknya kontrol
lukanya atau ganti perbannya setiap berapa hari sekali?
Jawaban : Untuk perawatan luka pada penderita kencing manis sebaiknya
penggantian perbannya dilakukan setiap hari untuk mencegah pertumbuhan kuman
yang banyak pada luka. Kalau tidak bisa setiap hari,minimal dua hari sekali sehingga
bisa menilai lukanya,apakah semakin membaik dan menyempit lukanya tau justru
semakin melebar.
5. Pertanyaan : Untuk penderita kencing manis dengan luka yang cukup besar atau
lebar,idealnya pemeriksaaan gula darah dilakukan berapa hari sekali?
Jawaban : Untuk penderita kencing manis dengan luka yang cukup besar atau
lebar,sebaiknya dilakukan pemeriksaan gula darah minimal seminggu sekali,untuk
memantau kadar gula darahnya,sehingga dosis obat bisa disesuaikan dengan tinggi
rendahnya kadar gula darahnya.

Edukator

dr Hendrawan Permadi

Anda mungkin juga menyukai