Anda di halaman 1dari 5

ANALYTICAL ESSAY

KENAIKAN CUKAI ROKOK, PROBLEM DILEMATIS INDONESIA

Dosen Pengampu : Soya Sobaya S.E.I.,M.M

Oleh ;

Fandy Syahputra Galeko

(15423035)

FAKULTAS ILMU AGAMA ISLAM

JURUSAN EKONOMI ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

2016
DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN..1

1.1. Latar Belakang...1

1.2. Rumusan Masalah.1

1.3. Tujuan Penulisan2

BAB II : PEMBAHASAN3

2.1. Kajian Teori..3

2.2. Problematika kenaikan cukai rokok terhadap investasi di Indonesia...4

2.3. Penerapan Penurunan Cukai rokok sebagai Solusi5

2.4. Peluang dan Tantangan Implementasi Tax Amnesty di Indonesia7

2.5. Peran Tax Amnesti Untuk Pembangunan Nasional.13

BAB III : PENUTUP20

3.1. Kesimpulan20

3.2. Saran..20

DAFTAR PUSTAKA..
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tembakau merupakan salah satu komoditas pertanian negeri ini. Dilihat dari perspektif
ekonomi, tembakau adalah komoditas dengan keuntungan yang luar biasa, sebab tembakau
paling banyak diserap oleh industri super besar yang kita sebut rokok. Produksi tembakau
pasti berbanding lurus dengan produksi rokok karena bahan baku utamanya adalah tembakau.
Industri rokok memiliki pendapatan yang luar biasa karena permintaan pasar yang tinggi, dan
dilihat dari sisi keuangan negara, industri rokok merupakan salah satu industri yang
menyumbang pajak yang besar di Indonesia.
Jika kita melihat lebih dalam, walaupun eksistensi industri rokok di Indonesia menyumbang
pemasukan negara yang besar, perlu diingat bahwa industri rokok memiliki dampak negatif
yang sangat besar pula. Konsumsi rokok berdampak signifikan pada kesehatan masyarakat
sebab rokok menyebabkan meningkatnya resiko kanker, serangan jantung, dan berbagai
macam penyakit lainnya.

Untuk menekan dampak negatif tersebut, Menteri Keuangan mengeluarkan kebijakan


menaikkan tarif cukai hasil tembakau yang dimuat dalam Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 198/PMK.010/2015 tentang Perubahan Kedua Atas PMK Nomor 179/PMK.011/2012
tentang Tarif Cukai Hasil Tembakau dengan ketentua tarif cukainya mulai berlaku per 1
Januari 2016. Kebijakan ini didasari atas penetapan target APBN 2016 sebesar Rp 139,82
triliun dari sektor hasil tembakau. Ketika kita kembali melihat keuntungan yang dihasilkan
dari kebijakan ini, jelas bahwa pendapatan negara dari kenaikan tarif cukai hasil tembakau ini
akan naik secara signifikan mengingat industri rokok merupakan industri besar yang jumlah
produksinya sampai ratusan juta batang per tahun.
1.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud cukai rokok?


2. Siapa yang memungut cukai rokok ?
3. Berapa tarif cukai rokok ?
4. Kapan cukai rokok di berlakukan secara efektif ?
5. Bagaimana pembagian cukai rokok oleh pemerintah daerah provinsi dengan
kabupaten/kota ?
6. Apa tujuan pemerintah memberlakukan cukai rokok ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Bertujuan untuk menambah pemahaman mengenai cukai rokok di Indonesia
2. Bertujuan untuk mengetahui mengenai konstributif dalam mengelola cukai rokok
3. Bertujuan untuk memberi pengertian cara tariff cukai rokok dan masalah pajak

BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi dan Aturan Hukum


B. Objetktif
Objek

Anda mungkin juga menyukai