Anda di halaman 1dari 6

PORTOFOLIO

Hipertensi Emergensi

Oleh

dr. Afifurrahman

Pendamping

dr. Zainab, M.kes

PROGRAM DOKTER INTERNSHIP

RS. PELABUHAN PALEMBANG

2017
Borang Portofolio

No. ID dan Nama Peserta : dr. Afifurrahman

No. ID dan Nama wahana: Rumah Sakit Pelabuhan Palembang

Topik : Hipertensi Emergensi

Tanggal Kasus : 1 Januari 2017

Nama Pasien : Ny. R Nomor RM : 152123

Tanggal Presentasi : /2/17 Pendamping : dr. Zainab, M.kes

Tempat Presentasi : RS Pelabuhan Palembang

Objektif Presentasi :

Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka

Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa

Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil

Deskripsi : An AM, 5 tahun, Demam dan bintik merah

Tujuan : Mengidentifikasi penyebab,perjalanan penyakit, gejala, diagnosis dan tata laksana


dari Campak

Bahan Tinjauan Pustaka Riset Kasus Audit


BAhasan :
Cara Diskusi Presentasi dan Diskusi Email Pos
Membahas :

Data Pasien Nama : An. AM 5 tahun No. Reg: 060756

Nama Klinik : Bangsal P2 Telp : Terdaftar sejak :

Data Utama untuk bahan diskusi :


1. Diagnosis / Gambaran Klinis :
Diagnosis : Campak.
Keluhan Utama : Demam dan bintik merah.
Riwayat Perjalanan Penyakit: (allonamnesis ibu pasien)
OS mengeluh sejak 4 hari SMRS demam mendadak, terus menerus setiap hari. Demam tidak
disertai menggigil, dan tidak ada kejang. OS mengeluh batuk dan pilek, dahak berwarna putih
kental dan susah dikeluarkan. OS mengaku nyeri pada saat menelan makanan. OS tidak mau
makan dan minum. Mual dan muntah tidak ada. OS mengeluh kedua mata perih, berair agak
merah, mata kabur tidak ada. Satu hari SMRS muncul bintik-bintik kemerahan yang mula-
mula tampak di belakang telinga OS, lalu menyebar ke seluruh tubuh. Buang air besar dan
buang air kecil tidak ada keluhan.

2. Riwayat Pengobatan : -
3. Riwayat Kesehatan/Penyakit : -
4. Riwayat keluarga : -
5. Riwayat Pekerjaan : -
6. Riwayat Lingkungan Sosial dan Fisik : -
7. Riwayat Imunisasi (disesuaikan dengan pasien dan kasus): imunisasi polio (+), imunisasi
Hepatitis (+), imunisasi DPT (+), imunisasi campak (-)
Daftar Pustaka :
Pudijadi AH, Hegar B, Hardyastuti S, Idris NS, Gandaputra EP, Harmoniati ED, penyunting.
Pedoman Pelayanan medis Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta: Badan Penerbit
IDAI:2011.
Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak Infeksi & Penyakit Tropis.
Buku Penyakit Infeksi Tropik Pada Anak. T.H Rampengan, I.R Laurentz. 1997.
Hasil Pembelajaran :
1. Diagnosis Campak
2. Mekanisme perjalanan penyakit Campak.
3. Penanganan Campak di RS Pelabuhan

Subjektif :
Keluhan Utama : Demam dan bintik merah.
Riwayat Perjalanan Penyakit: (allonamnesis ibu pasien)
OS mengeluh sejak 4 hari SMRS demam mendadak, terus menerus setiap hari. Demam tidak
disertai menggigil, dan tidak ada kejang. OS mengeluh batuk dan pilek, dahak berwarna putih
kental dan susah dikeluarkan. OS mengaku nyeri pada saat menelan makanan. OS tidak mau
makan dan minum. Mual dan muntah tidak ada. OS mengeluh kedua mata perih, berair agak
merah. Satu hari SMRS muncul bintik-bintik kemerahan yang mula-mula tampak di belakang
telinga OS, lalu menyebar ke seluruh tubuh. Buang air besar dan buang air kecil tidak ada
keluhan.
-
Objektif :
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Kompos mentis
TD : 100/60 mmHg, Nadi : 72 x/m, Respirasi : 22 x/m, Suhu badan : 38,80C,
BB : 15 kg TB: 105cm
Kepala : konjungtiva Hiperemis (+/+), Sklera Ikterik (-)
mulut: Faring hiperemis(+) stomatitis (+) bercak koplik (+)
Kulit :
Lesi : Regio Generelisata
Effloresensi : makuloeritematous
Jumlah : multiple
Ukuran : lentikuler-plakat
Susunan : diskret
Batas : tegas

Thorax: Cor dan Pulmo dalam batas normal


Abdomen: dalam batas normal
Ekstermitas: dalam batas normal


Assesment :
Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik mendukung diagnosis Campak. Pada kasus ini diagnosis
ditegakkan berdasarkan :
Anamnesis : demam 4 hari, bintik merah di kulit, batuk berdahak, nyeri
tenggorokan dan mata merah.
Pemeriksaan fisik: Konjungtiva hiperemis, faring hiperemis, stomatitis, bercak koplik,
lesi kulit makuloeritematous multiple generalisata

Diagnosis Kerja: Campak


Plan :
Pengobatan :
Istirahat tirah baring
O2 3 l/m
Medikamentosa
o Nifedipine SL 10 mg
o Mefinal tab 3x1
o Amlodipin 1x10mg
o Neurosanbe 5000 1x1

Pencegahan :
Imunisasi Campak :
Imunisasi campak sebaiknya diberika pada usia 9 bulan dan dosis penguatan (second
opportunity pada crash program campak) pada usia 24 bulan serta saat SD kelas 1-6.
Terkadang terdapat program PIN (Pekan Imunisasi Nasional) campak yang bertujuan
sebagai penguatan (strengthening) dan mencakup sekitar 5 % individu yang
diperkirakan tidak memberikan respons imunitas yang baik saat diimunisasi dulu.
Untuk anak yang terlambat/ belum mendapat imunisasi campak bila saat itu anak
berusia 9-12 bulan, berikan kapanpun saat bertemu. Bila anak berusia > 1 tahun,
berikan MMR. Jika sudah diberi MMR usia 15 bulan, tidak perlu campak di usia 24
bulan

Edukasi :
Kepada orangtua dan keluarga pasien dijelaskan mengenai penyakit yang diderita
pasien dan menjelaskan kepada orangtua pasien untuk menjaga daya tahan tubuh anak
sehingga tidak mudah batuk pilek

Peserta Pendamping

dr. Afifurrahman dr. Zainab, M.kes


PERTANYAAN

1. Apa etiologi campak?

Etiologi campak adalah virus campak (measles atau rubeola) yang merupakan tipe paramyxovirus

2. Bagaimana cara penularan penyakit ini ditubuh?

virus campak menular melalui droplet dengan port d'entree virus adalah saluran nafas atas.

3. Apa komplikasi dari campak?

infeksi bakteri sekunder seperti bronkopneumonia, otitis media akut, encephalitis

dan SSPE (subakut sklerosing panensefalitis)

4.Kapan campak dikatakan tidak menular lagi?

penderita campak sangat infeksius sejak 1-2 hari sebelum stadium prodirmal, hingga

empat hari setelah ruam menghilang. ruam akan menghilang dalam 1-2 minggu

5.Kenapa diberi vitamin A pada pengobatan Campak?

virus campak dapat menyebabkan defisiensi vitamin A yang dapat menyebabkan xerophtalmia (dry
eyes) hingga kebutaan. sehingga diberikan vitamin A sebagai pencegahan. vitamin A diberikan hari 1,
hari 2 dan 2-4 minggu setelah dosis kedua

6. Apakah perlu diberi antiviral?

tidak perlu, karena merupakan self limiting disease. Yang penting cegah dehidrasi.

7.Bagaiman cara penegakan diagnosis campak?

melalui 3 fase trias dapat ditegakkan diagnosis secara klinis (demam, ruam, batuk dan konjungtivitis
atau ditemukan bercak koplik)

8. Bagaimana virus campak bisa menyebabkan gejala2?

virus campak menular lewat udara, infeksi awal dan viremia terjadi di sel epitel trakea dan bronkus.
setelah 2-4 hari virus campak menginvasi jaringan limfe regional melalui pulmonary makrofag.
hingga terjadi penyebaran hematogen. monosit yg terinfeksi virus akan menyebarkan virus ke saluran
respirasi, kulit dan organ lainnya

9. Apa indikasi rawat inap untuk penyakit campak?

indikasi rawat inap pada penyakit campak adalah hiperpireksia, dehidrasi, kejang, asupan oral sulit
atau disertai komplikasi

Anda mungkin juga menyukai