PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi sebagai salah satu indikator, dalam beberapa tahun terakhir
berada pada kisaran 5 hingga 6 % pertahun, kecuali mengalami penurunan pada tahun 2009
saat terkena imbas oleh krisis finansial. Pertumbuhan ekonomi stabil menggambarkan
kecenderunganyang stabil dalam peningkatan belanja masyarakat. Keadaan ini
mengindikasikan pasar kondusif.
Studi kelayakan diperlukan untuk dapat dijadikan suatu bahan pertimbangan dalam
pendirian usaha ini. Adapaun studi kelayakan tersebut, dilakuakn peninjauan aspek-aspeknya
untuk mengetahui kelayakan dari pendirian usaha ini. Hasil analisa tersebut diperlukan guna
apakah rencana pendirian usaha ini akan menguntungkan secara ekonomis atau tidak, karena
kegiatan yang akan dilakukan oleh suatu industr pada umumnya bertujuan untuk
mendapatkan keuntungan secara ekonomis.
Sebelum bisnis baru dimulai atau dikembangkan terlebih dahulu harus mengadakan
penelitian tentang apakah bisnis yang akan dirintis atau dikembangkan menguntungkan atau
tidak. Bila menguntungkan, apakah keuntungan itu memadai dan dapat diperoleh secara terus
menerus dalam waktu yang lama? Secara teknis mungkin saja usaha itu layak dilakukan,
tetapi secara ekonomis dan sosial kurang memberi manfaat.
C. Tujuan
4. Untuk mengetahui analisis kelayakan bisnis dari segi aspek manajemen dan keuangan.
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bisnis
Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa
kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis
dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam konteks
individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan
pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
Dalam ekonomi kapitalis, dimana kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta,
bisnis dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran para pemiliknya.
Pemilik dan operator dari sebuah bisnis mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha,
atau kapital yang mereka berikan. Namun tidak semua bisnis mengejar keuntungan seperti
ini, misalnya bisnis koperatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya
atau institusi pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Model bisnis
seperti ini kontras dengan sistem sosialistik, dimana bisnis besar kebanyakan dimiliki oleh
pemerintah, masyarakat umum, atau serikat pekerja.
Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang
sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Kata "bisnis" sendiri memiliki
tiga penggunaan, tergantung skupnya penggunaan singular kata bisnis dapat merujuk pada
badan usaha, yaitu kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari
laba atau keuntungan. Penggunaan yang lebih luas dapat merujuk pada sektor pasar tertentu,
misalnya "bisnis pertelevisian." Penggunaan yang paling luas merujuk pada seluruh aktivitas
yang dilakukan oleh komunitas penyedia barang dan jasa. Meskipun demikian, definisi
"bisnis" yang tepat masih menjadi bahan perdebatan hingga saat ini.
Studi Kelayakan dapat diartikan sebagai penelitian tentang akan didirikan atau
perluasan suatu proyek guna mengatahui apakah layak atau tidaknya suatu proyek tersebut
dilaksanakan dan menguntungkan dipandang dari aspek pasar,aspek teknis, aspek finansil dan
askpek sosial. studi kelayakan bila dilakukan secara profesional akan dapat berperan penting
dalam proses pengambilan keputusan investasi.
Analisis SWOT adalah metode perencanaa strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan
ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis.
Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses,
opportunities, dan threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari
spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang
mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.
o Strengths (kekuatan)
o Weakness (kelemahan)
Merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau
konsep bisnis yang ada.Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang
terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
o Opportunities (peluang)
o Threats (ancaman)
Selain pemilihan alternatif analisis Swot juga bisa digunakan untuk melakukan
perbaikan dan improvisasi. dengan mengetahui kelebihan (Strength dan opportunity) dan
kelemahan kita (weakness dan threat), maka kita melakukan strategi untuk melakukan
Studi kelayakan usaha sangat diperlukan oleh banyak kalangan, khususnya terutama
bagi para investor yang selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit, dan pemerintah yang
memberikan fasilitas tata peraturan hukum dan perundang-undangan, yang tentunya
kepentingan semuanya itu berbeda satu sama lainya.
Investor berkepentingan dalam rangka untuk mengetahui tingkat keuntungan dari
investasi, bank berkepentingan untuk mengetahui tingkat keamanan kredit yang diberikan
dan kelancaran pengembaliannya, pemerintah lebih menitik-beratkan manfaat dari investasi
tersebut secara makro baik bagi perekonomian, pemerataan kesempatan kerja, dll.
Mengingat bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi dengan ketidakpastian, maka
diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu karena di dalam studi kelayakan terdapat
berbagai aspek yang harus dikaji dan diteliti kelayakannya sehingga hasil daripada studi
tersebut digunakan untuk memutuskan apakah sebaiknya proyek atau bisnis layak dikerjakan
atau ditunda atau bahkan dibatalkan. Hal tersebut di atas adalah menunjukan bahwa dalam
studi kelayakan akan melibatkan banyak tim dari berbagai ahli yang sesuai dengan bidang
atau aspek masing-masing seperti ekonom, hukum, psikolog, akuntan, perekayasa teknologi
dan lain sebagainya.
Dan studi kelayakan biasanya digolongkan menjadi dua bagian yang berdasarkan
pada orientasi yang diharapkan oleh suatu perusahaan yaitu berdasarkan orientasi laba, yang
dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan pada keuntungan yang secara ekonomis, dan
orientasi tidak pada laba (social), yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan suatu
proyek tersebut bisa dijalankan dan dilaksanakan tanpa memikirkan nilai atau keuntungan
ekonomis.
Penetuan layak atau tidaknya suatu usaha dapat dilihat dari berbagai aspek. Ukuran
kelayakan tiap proyek berbeda-beda berdasarkan jenis usahanya, namun mengacu pada
aspek-aspek yang sama. Untuk melakukan penilaian terhadap aspek-aspek ini, perlu dibentuk
suatu team yang terdiri dari orang-orang yang berasal dari berbagai bidang keahlian.
Aspek hukum untuk meneliti kelengkapan, kesemperunaan dan keaslian izin-izin dan
dokumen-dokumen.
Aspek pasar dan pemasaran meneliti besar pasar dan kemampuan perusahaan
menguasainya, serta menilai strateginya.
Aspek keuangan menilai perolehan pendapatan dan biaya yang dikeluarkan.
Hasil studi kelayakan bisnis pada prinsipnya bisa digunakan antara lain untuk melakukan hal-
hal berikut :
1. Merintis usaha baru , misalnya : membuka took , membangun pabrik, mendirikan
perusahaan jasa, membuka usaha dagang dan lain sebagainya.
2. Mengembangkan usaha yang sudah ada , misalnya : untuk menambah kapasitas pabrik ,
memperluas skala usaha, mengganti peralatan/ mesin menambah mesin baru ,
memperluas cakupan usahan , dan sebagainya.
3. Memilih jenis usaha atau investasi /proyek yang paling menguntungkan misalnya :
pilihan usaha dagang, pilihan usaha barang atau jasa ,pabrikasi/ perakitan , proyek A atau
proyek B dan lain sebagainya
Adapun pihak yang memerlukan dan berkepentingan dengan studi kelayakan usaha
dintaranya :
D. Mengetahui analisis kelayakan bisnis dari segi aspek manajemen dan keuangan.
o Kepemilikan
o Organisasi
o Tim manajemen
o Karyawan
Analisis Aspek Keuangan
Aliran kas masuk bersih = laba setelah pajak + penyusutan + (1 tarif pajak) bunga
Kriteria Investasi
Rumus :
Rumus : NPV(t) = Bt Ct
(1+ i) Co+ (1 +i )
Dimana:
Bila uang yang diinvestasikan tersebut dapat dipinjam dari bank dengan bunga 18% pertahun,
apakah keputusan pembelian mesinbaru itu layak secara ekonomis ?
Dengan menggunakan rumus :
NPV(t) = Bt Co + Ct
(1 + 0,18)t (1 + 0,18)t
Dengan bunga 0,18 maka dalam tabel akan tampak sebagai berikut :
Tahun PF Ct Bt PF(Ct) PF(Bt) NPV
(1) (2) (3) (4) (5)=(2). (3) (6)=(2).(4) (7)=(6)-(5)
0 1 40 0 40,00 0 -4
PENUTUP
A. Kesimpulan
Studi kelayakan usaha adalah suatu penelitian tentang layak tidaknya suatu
bisnis dilaksanakan dengan menguntungkan secara terus menerus.
Sebelum bisnis baru dimulai atau dikembangkan terlebih dahulu harus
diadakan penelitian tentang apakah bisnis yang akan dirintis atau dikembangkan
menguntungkan atau tidak. Bila menguntungkan, apakah keuntungan itu memadai
dan dapat diperoleh secara terus menerus dalam waktu yang lama? Secara teknis
mungkin saja usaha itu layak dilakukan, tetapi secara ekonomis dan sosial kurang
memberi manfaat.
Untuk itulah pentingnya analisis bisnis dan studi kelayakan usaha agar bisnis
yang akan kita jalankan sesuai dengan harapan kita dimasa yang akan datang.
B. Saran