Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ASUHAN KEGAWATDARURATAN MATERNAL DAN


NEONATAL

HIPOGLIKEMIA

Dosen Pembimbing :
Sukma Amperiana S.Si.T,M.Pd,M.Kes

Disusun Oleh :
Kelompok 13
D- III Kebidanan Semester IV

Anggota : 1. Elsa Elfrida Kusuma W. (1513020)


2. Heni Ratnasari (1513020)
3. Nur Azizah (151302014)

AKADEMI KEBIDANAN PAMENANG

PARE KEDIRI

Tahun Akademik 2016/2017

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah. Segala puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Asuhan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal dengan
judul Hipoglikemia.Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Asuhan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal dengan dosen pembimbing
Sukma Amperiana S.Si.T,M.Pd,M.Kes
Selain itu juga diharapkan bisa memberikan wawasan kepada rekan-rekan
mahasiswa khususnya mahasiswa D-III Akademi Kebidanan Pamenang Pare-
Kediri. Dalam kesempatan ini kami selaku penyusun mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah banyak membantu memberikan bimbingan, ilmu,
dorongan, serta saran-saran kepada kami.

Kami juga menyadari bahwa isi maupun penyajian makalah ini jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
untuk perbaikan di masa yang akan datang.

Pare, 31 Januari 2017

Penulis

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................
KATA PENGANTAR.......................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................

BAB. I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................
B. Rumusan Masalah...........................................................................
C. Tujuan.............................................................................................

BAB. II PEMBAHASAN
A. Definisi...........................................................................................
B. Patofisiologi ...................................................................................
C. Diagnosis........................................................................................
D. Gejala Klinis/Pemeriksaan Fisik ....................................................
E. Diagnosis Banding .........................................................................
F. Penyulit ..........................................................................................
G. Tatalaksana .....................................................................................

BAB III ASUHAN KEBIDANAN


A. Data Subyektif................................................................................
B. Data Obyektif..................................................................................
C. Analisa............................................................................................
D. Penatalaksanaan..............................................................................

BAB. IV PENUTUP
A. Kesimpulan.....................................................................................
B. Saran...............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Tujuan kelahiran bayi ialah lahirnya seorang individu yang sehat
dari seorang ibu yang sehat. Bayi lahir sehat artinya tidak mempunyai
gejal sisa atau tidak mempunyai kemungkinan mendapatkan gejala yang
penyebabnya dapat dicegah dengan pengawasan antenatal dan perinatal
yang baik. Sekarang telah banyak diketahui bahwa penyakit bayi baru
lahir merupakan kelanjutan penyakit ibu atau disebabkan oleh kelainan
pada kehamilan dan kelahiran.
Untuk menurunkan angka morbiditas dan mortalitas bayi karena
hipoglikemia menjadi tanggung jawab tenaga kesehatan khususnya bidan
dengan menggunakan pendekatan asuhan kebidanan.
Oleh karena itu kami menyusun makalah ini dengan tema asuhan
kegawatdaruratan maternal dan neonatal hipoglikemia.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengkajian data subyektif dan obyektif?
2. Bagaimana bentuk diagnosa, prognosa dan prioritas masalah serta
sumber-sumber dan fasilitas untuk kebutuhan intervensi lebih lanjut?
3. Bagaimana penanganan awal rujukan dengan melakukan identifikasi
kasus, stabilisasi penderita dan pemberian obat-obatan terhadap
komplikasi, kasus kompilkasi bayi baru lahir dengan hipoglikemia?

C. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi kasus semu kegawatdaruratan
neonatal hipoglikemia dengan menggunakan format pengkajian
2. Mahasiswa mampu melakukan asuhan kebidanan pada kasus
kegawatdaruratan neonatal hipoglikemia sesuai prosedur dan
kewenangan berdasar format yang telah dibuat.

BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFINISI
Hipoglikemia pada bayi baru lahir
Batasan
Hipoglikemia adalah keadaan hasil pengukuran kadar glukosa darah
kurang dari 45 mg/dL (2,6 mmol/L).

B. PATOFISIOLOGI
1. Hipoglikemia sering terjadi pada BBLR, karena cadangan glukosa
rendah.
2. Pada ibu DM terjadi transfer glukosa yang berlebihan pada janin
sehingga respon insulin juga meningkat pada janin. Saat lahir dimana
jalur plasenta terputus maka transfer glukosa berhenti sedangkan
respon insulin masih tinggi (transient hiperinsulinism) sehingga terjadi
hipoglikemia.
3. Hipoglikemia adalah masalah serius pada bayi baru lahir, karena dapat
menimbulkan kejang yang berakibat terjadinya hipoksi otak. Bila tidak
dikelola dengan baik akan menimbulkan kerusakan pada susunan saraf
pusat bahkan sampai kematian.
4. Kejadian hipoglikemia lebih sering didapat pada bayi dari ibu dengan
diabetes mellitus.
5. Glukosa merupakan sumber kalori yang penting untuk ketahanan
hidup selam proses persalinan dan hari-hari pertama pasca lahir.
6. Setiap stress yang terjadi mengurangi cadangan glukosa yang ada
karena meningkatkan penggunaan cadangan glukosa, misalnya pada
asfiksia, hipotermi, hipertermi, gangguan pernapasan.

C. DIAGNOSIS

Anamnesis

1. Riwayat bayi : menderita asfiksia, hipotermi, hipertermi, gangguan


pernapasan.
2. Riwayat bayi premature.
3. Riwayat bayi Besar untuk Masa Kehamilan (BMK).
4. Riwayat bayi Kecil untuk Masa Kehamilan (KMK).
5. Riwayat bayi dengan ibu Diabetes Mellitus.
6. Riwayat bayi dengan Penyakit Jantung Bawaan.
7. Bayi yang berisiko terkena hipoglikemia
a. Bayi dari ibu diabetes (DM).
b. Yang besar untuk masa kehamilan kehamilan (LGA).
c. Bayi yang kecil untuk masa kehamilan (SGA).
d. Bayi prematur dan lewat bulan.
e. Bayi sakit atau stress (RDS, hipotermia).
f. Bayi puasa.
g. Bayi dengan polisitemia.
h. Bayi dengan eritoblastosis.
i. Obat-obat yang dikonsumsi ibu, misalnya sterorid, beta
simpatomimetik dan beta blocker.

D. GEJALA KLINIS / PEMERIKSAAN FISIK

Gejala Hipoglikemi : tremor, jittery, keringat dingin, letargi, kejang,


distress napas.

1. Jitteriness.
2. Sianosis.
3. Kejang atau tremor.
4. Letargi dan menyusui yang buruk.
5. Apnea.
6. Tangisan yang lemah atau bernada tinggi.
7. Hipotermia.
8. RDS.

E. DIAGNOSIS BANDING

Insufisiensi adrenal, kelainan jantung, gagal ginjal, penyakit SSP,


sepsis, asfiksia, abnormalitas metabolik (hipokalsemia, hiponatremia,
hipernatremia, hipomagnesemia, defisiensi piridoksin)

F. PENYULIT
1. Hipoksia otak.
2. Kerusakan sistem saraf pusat.

G. TATALAKSANA
1) Monitor
Pada bayi yang berisiko (BBLR, BMK, bayi dengan ibu DM) perlu
dimonitor dalam 3 hari pertama :
a. Periksa kadar glukosa saat bayi datang / umur 3 jam.
b. Ulangi setiap 6 jam selama 24 jam atau sampai pemeriksaan glukosa
normal dalam 2 kali pemeriksaan.
c. Kadar glukosa 45 mg/dl atau gejala positif tangani hipoglikemia.
d. Pemeriksaan kadar glukosa baik, pulangkan setelah 3 hari penanganan
hipoglikemia selesai.
2) Penanganan hipoglikemia dengan gejala :
a. Bolus glukosa 10% 2 ml/kg pelan-pelan dengan kecepatan 1 ml/menit.
b. Pasang jalur iv D10 sesuai kebutuhan (keutuhan infus glukosa 6-8
mg/kg/menit).
Contoh : BB 3 kg, kebutuhan glukosa 3 kg x 6 mg/kg/menit = 18
mg/menit = 25920 mg/hari. Bila dipakai D 10% artinya 10 g/ 100cc,
bila perlu 25920 mg/hari atau 25,9 g/hari berarti perlu 25,9 g/10 g x
100 cc = 259 cc D 10% /hari.

Atau cara lain dengan GIR

Konsentrasi glukosa tertinggi untuk infus perifer adalah 12,5%, bila lebih
dari 12,5% digunakan vena sentral.

a. Untuk mencari kecepatan infus glukosa pada neonatus dinyatakan


dengan GIR.
Kecepatan infus (GIR) = Glucosa Infusion Rate
GIR (mg/kg/min) =

kecepatancairan ( cc / jam ) x konsentrasidextrose( )


6 x berat (kg )

Contoh : berat bayi 3 kg umur 1 hari


Kebutuhan 80 cc/jam/hari = 80 x 3 = 240 cc/hari = 10 cc/jam
GIR = 10 x 10 (Dextrose 10%) = 100 = 6 mg/kg/min
6 x 3 = 18
b. Periksa glukosa darah pada : 1 jam setelah bolus dan tiap 3 jam.
c. Bila kadar glukosa masih < 25 mg/dl, dengan atau tanpa gejala, ulangi
seperti diatas.
d. Bila kadar 25-45 mg/dl, tanpa gejala klinis :
1. Infuse D10 diteruskan.
2. Periksa kadar glukosa tiap 3 jam.
3. ASI diberikan bila bayi dapat minum.
e. Bila kadar glukosa 45 mg/dl dalam 2 kali pemeriksaan
1. Ikuti petunjuk bila kadar glukosa sudah normal
2. ASI diberikan bila bayi dapat minum dan jumlah infus diturunkan
pelan-pelan.
3. Jangan menghentikan infus secara tiba-tiba.

3) Kadar glukosa darah < 45 mg/dl tanpa gejala :


a. ASI diteruskan.
b. Pantau, bila ada gejala manajemen seperti diatas.
c. Periksa kadar glukosa tiap 3 jam atau sebelum minum, bila :
1. Kadar < 25 mg/dl, dengan atau tanpa gejala tangani hipoglikemi.
2. Kadar 25-45 mg/dl naikkan frekuensi minum.
3. Kadar 45 mg/dl manajemen sebagai kadar glukosa normal.
4) Kadar glukosa normal :
a. IV teruskan.
b. Periksa kadar glukosa tiap 12 jam.

Bila kadar glukosa turun, atasi seperti di atas :

bila bayi sudah tidak mendapat IV, periksa kadar glukosa tiap 12 jam, bila
2 kali pemeriksaan dalam batas normal, pengukuran dihentikan.

5) Persisten hipoglikemia (hipoglikemia lebih dari 7 hari)


a. Konsultasi endokrin.
b. Terapi : kortikosteroid, hidrokortison 5 mg/kg/hari 2 x/hari iv atau
prednisone 2 mg/kg/hari per oral, mencari kausa hipoglikemia lebih
dalam.
c. Bila masih hipoglikemia dapat ditambahkan obat lain : somatostatin,
glukagon, diazoxide, human growth hormone, pembedahan (jarang
dilakukan).

BAB III
ASUHAN KEBIDANAN
Asuhan Kegawatdaruratan pada Bayi baru lahir dengan Hipoglikemia

A. DATA SUBYEKTIF
Usia kehamilan ibu saat melahirkan 36 minggu.

B. DATA OBYEKTIF
1. Bayi kecil, berat 2200 gram.
2. Bayi tampak jitteriness.
3. Bayi tampak sianosis.
4. Bayi tampak tremor.
5. Bayi tampak letargi.
6. Bayi malas menyusui.
7. Apnea.
8. Tangisan yang lemah.
9. Suhu tubuh bayi 35C.
10. Pernapasan cepat, frekuensi 70x/menit.

C. ANALISA

Bayi usia 3 jam dengan Hipoglikemia

D. PENATALAKSANAAN
1. Memonitor dalam 3 hari pertama meliputi :
a. Memeriksa kadar glukosa saat bayi datang/umur 3 jam.
b. Mengulangi pemeriksaan setiap 6 jam selama 24 jam atau sampai
pemeriksaan glukosa normal dalam 2 kali pemeriksaan. Jika kadar
glukosa 45 mg/dl atau gejala positif, menangani hipoglikemia
dengan kolaborasi dokter. Jika pemeriksaan kadar glukosa baik, bayi
bisa dipulangkan setelah 3 hari penanganan hipoglikemia selesai.

2. Menangani hipoglikemia dengan gejala :


a. Kolaborasi dokter untuk :
c. Pemasangan infus D10 sesuai kebutuhan (keutuhan infus glukosa 6-8
mg/kg/menit).Contoh : BB 3 kg, kebutuhan glukosa 3 kg x 6
mg/kg/menit = 18 mg/menit = 25920 mg/hari. Bila dipakai D 10%
artinya 10 g/ 100cc, bila perlu 25920 mg/hari atau 25,9 g/hari berarti
perlu 25,9 g/10 g x 100 cc = 259 cc D 10% /hari.

Atau cara lain dengan GIR


Konsentrasi glukosa tertinggi untuk infus perifer adalah 12,5%,
bila lebih dari 12,5% digunakan vena sentral.

Untuk mencari kecepatan infus glukosa pada neonatus dinyatakan


dengan GIR.

3. Memberikan injeksi glukosa 10% 2 ml/kg pelan-pelan dengan


kecepatan 1 ml/menit.
a. Memeriksa glukosa darah pada : 1 jam setelah bolus dan tiap 3 jam.
b. Bila kadar glukosa masih < 25 mg/dl, dengan atau tanpa gejala,
ulangi seperti diatas.
c. Bila kadar 25-45 mg/dl, tanpa gejala klinis :
Infus D10 diteruskan.
Memeriksa kadar glukosa tiap 3 jam.
Memberikan ASI bila bayi dapat menghisap dan menelan.
Bila kadar glukosa 45 mg/dl dalam 2 kali pemeriksaan
Mengikuti petunjuk bila kadar glukosa sudah normal.
Memberikan ASI bila bayi dapat minum dan jumlah infus
diturunkan pelan-pelan.
Jangan menghentikan infuse secara tiba-tiba.

BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Hipoglikemia adalah masalah serius pada bayi baru lahir, karena
dapat menimbulkan kejang yang berakibat terjadinya hipoksi otak. Bila
tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan kerusakan pada susunan
saraf pusat bahkan sampai kematian.

B. SARAN
Sebagai tenaga kesehatan khususnya bidan harus mempelajari
beberapa masalah yang kegawatdaruratan yang terjadi pada bayi seperti
hipoglikemia, sehingga pada saat diterjunkan di lahan praktik mampu
untuk memberikan asuhan kegawatdaruratan hipoglikemia pada neonatal
dengan benar.

DAFTAR PUSTAKA

Maryanti, Dwi, Sujianti, Tri Budiarti. 2011. Buku Ajar Neonatus, Bayi
Dan Balita. Jakarta : CV. Trans info media (TIM) hal 214-220

Anda mungkin juga menyukai