kejadian hipertensi pada kelompok usia lanjut di wilayah kerja UPT Puskesmas Petang I Kabupaten Badung tahun 2016. E-jurnal Medika: FK Udayana Bali; 5(7). 2016. 2. WHO. Raised blood pressure. Jenewa: World Health Organization, 2014. 3. Rahajeng E., Tuminah S. Prevalensi hipertensi dan determinannya di Indonesia. Maj Kedokt Indon: Jakarta; 59(12). h. 550-87. 4. 1 pertama kali 5. Malonda NSH., Dinarti LK, Pangastuti R. Pola makan dan konsumsi alcohol sebagai faktor risiko hipertensi pada lansia. Jurnal Gizi Klinik Indonesia: FK UGM Yogyakarta; 2012. 6. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Hipertensi penyebab kematian nomor tiga. [15 Februari 2010] [cited 15 September 2017]. Available from: http://www.depkes.go.id/article/print/810/hipertensi-penyebab-kematian-nomor-tiga.html 7. Kemenkes, RI. 2014. INFODATIN. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. HIPERTENSI. Jakarta: Kemenkes, RI. 8. Balitbang Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta: Balitbang Kemenkes RI. 9. Seifert (casereport) 10. 4 11. Noer MS. 2003. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Edisi Ketiga, Jilid Kedua, Balai Penerbit Fkui 12. D 13. The Seventh Repot of the Joint national Comitte on Prevention, detection, evaluation, and Treatment of High Blood Pressure. 2004 14. Tedjasukmana, P. 2012. Tata Laksana Hipertensi : Departemen Kardiologi RS Premier Jatinegara dan RS Graha Kedoya Jakarta, Indonesia: Vol, 39 No, 4. 15. NHANES. 2008. Annual report of national epidemiology of hypertension. http://www.westernhealth.com/providers.download/nhanes/hypertensionsrvey.pdf 16. Yogiantoro M. Hipertensi Esensial. Dalam: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiatii S (editor). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 5. Jakarta: Interna Publishing; 2009.p. 1079-85 17. World Health Organization. Hypertension fact sheet. World Health Organization: Departement of Sustainable Development and Healthy Environment;2011.h.1-2. 18. National Heart Foundation. Guideline for the diagnosis and management of hypertension in adult. Australia: National Heart Foundation;2016.1-2, 26-30. 19. Slim AN. 2014.Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian obesitas karyawati sekretariat daerah kabupaten wonosobo. Semarang: Universitas Muhammad Madiyah. 20. (Kartikasari AN. Faktor risiko hipertensi pada masyarakat di desa kabongan kidul, kabupaten rembang. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro;2012) 21. ( Novitanongtyas T. Hubungan karakteristik umur, jenis kelamin tingkat pendidikan dan aktivitas fisik dengan tekanan darah pada lansia di ekelurahan makamhaji kecamatan kartasura kabupaten sukoharjo. Solo: Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta.2014) 22. (Kurniasih I, Setiawan MR. Analisis factor risiko kejadian hipertensi di puskesmas srondol semarang periode bulan September- Oktober 2011. Jurnal kedokteran muhammadiyah 2013; 1(2): 57.) 23. (Anggara FHD, Prayitno H. Faktor-faktor yang berhubungan dengan tekanan darah tinggi di puskesmas telaga murni cikarang barat tahun 2012. Jurnal Ilmiah Kedokteran 5(1); januari 2013) 24. (Apriyandi F. Hubungan antara peningkatan usia dengan kejadian hipertensi pada pasien yang berobat jalan di rumah sakit bhineka bhakti husada pada tanggal 19 sampai 31 juli 2010. Jakarta: Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah: 2010) 25. (Sulistyowati. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi di kampung botton kelurahan magelang kecamatan magelang tengah kota magelang tahun 2009. Magelang: fakultas ilmu keolahragaan Universitas Negri Semarang: 2010) 26. (Wahyuni, Eksanoto D. Hubungan tingkat pendidikan dan jenis kelamin dengan kejadian hipertensi di kelurahan jagalan di wilayah kerja puskesmas picangsawit surakarta. Jurnal ilmu keperawatan Indonesia. 2013. 1(1) 112-121) 27. (Syahrini EN, Susanto HS, Udiyono A. Faktor-faktor risiko hipertensi primer di puskesmas tlogosari kulon kota semarang. Jurnal kesehatan masyarakat 2012; 1(2): 315-325) 28. (Andria KM. Hubungan antara perilaku olahraga, stress dan pola makan dengan tingkat hipertensi pada lanjut usia di posyandu lansia kelurahan gebang putih kecamatan sukolilo kota Surabaya. Jurnal Promkes 2013; 1(2): 111-114) 29. (Sugiharto A. Faktor-faktor resiko hipertensi grade II pada masyarakat. Semarang: Universitas Diponegoro, 2007) 30. (Puspitasari SD, dkk. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian prehipertensi pada usia 18-40 tahun di desa Jati Kseuma kecamatan Namo Rambe Kabupaten Deli Serdang tahun 2015. Medan: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatra Utara, 2015) 31. (Rahayu H. Faktor resiko hipertensi pada masyarakat rw 1 srengseng sawah, kecamatan jagakarsa kota jakarta selatan. Depok:Fakultas Ilmu Keperawatan UI, 2012) 32. Hendra C, Manampiring AE, Budiarso F. 2016. Faktor-faktor risiko terhdap obesitas pada remaja di kota bitung. Jurnal e biomedik Vol 4 No 1 33. (Julaeha J. Angka kejadian hipertensi berdasarkan asupan kopi pada anggota reserse kepolisian resor tasikmalaya kota. Tasikmalaya: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi, 2012) 34. Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. 2015. Pedoman Tatalaksana Hipertensi pada Penyakit Kardiovaskular. Jakarta ; PP PERKI. 35. Ambariski YA. Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Konsumsi Minuman Berenergi Pada Atlet Sepak Bola [Internet]. Universitas Dipoinegoro; 2010. Available from: eprints.undip.ac.id/24814/1/272_Yuki__Ambika_Ambariski_G2C005315_A.pdf diakses pada tanggal 1 November 2016 36. Puspita Sari P, Kusnadi D, Hubungan antara konsumsi minuman berenergi yang mengandung kombinasi taurin dan kafein dengan angka kejadian gagal ginjal kronis, 2015, vol 3(3), jurnal kesehatan hesti wira sakti, h. 54-61. 37. Rotstein J., Barber J., Strowbridge C., et al. Energy drinks: An assessment of the potential health risks in the Canadian context. Int. food risk anal journal; Canada; 3(5). 2013. 38. Canadian Community Health Survey 2004. http://www.hcsc.gc.ca/fn an/surveill/nutrition/ commun/indexeng.php 39. Reni Budiarti. 2011. Pengaruh minuman berenergi terhadap asien yang berolahraga. Medan: Universitas Sumatra Utara 40. Ferre S. An update on the mechanisms of the psychostimulant effects of caffeine. Journal of Neurochemistry. 105(4): 1067-79. 41. Brice CF., Smith AP. Factors associated with caffeine consumption. Electronic Article] International Journal of Food Science and Nutrition, 53(1); 55-64 42. Babu, K.M., Church, R.J., Lewander, W., 2008. Energy Drinks: The New Eye-Opener for Adolescents, Clinical Pediatric Emergency Medicine) 43. Ripps H., Shen W. Review: Taurine: A very essential amino acid. 2012. Molecular Vision; Chicago. 44. Gray HH, dkk. Kardiologi. 4th ed. Jakarta: Erlangga; 2005; hal 68 45. Seke PA, Bidjuni HJ, Lolong J. Hubungan kejadian stress dengan penyakit hipertensi pada lansia di Balai Penyantunan Lanjut Usia Senjah Cerah Kecamatan Mapanget Kota Manado. Manado: e-journal Keperawatan. 2016. 4(2):hal.1-2 46. Stokes GS. Management of hypertension in the elderly patient. Clin Interv Aging [internet]. 2009 [cited 2017 Agusuts 14]. 4:37989. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov 47. Muslihah N, dkk. Kualitas diet dan hubungannya dengan pengetahuan gizi, status sosial ekonomi, dan status gizi. Jurnal Gizi dan Pangan. Maret 2013;8(1): 71-6. 48. Yulianto F. Pengaruh konsumsi minuman suplemen terhadap peningkatan tekanan darah. 2010. Universitas Kristen Maranatha. 49. Steike L., Lanfear D., Dhanapal V., et al. Effect of energy drink consumption on hemodynamic and electrocardiography parameters in healthy young adults. Sage Journal; .. 2009. 50. Kalangi JA, Umboh A, Pateda V. Hubungan faktor genetik dengan tekanan darah pada remaja. Journal e-Clinic Volume 3, Nomor 1. Manado, 2015. 51. Sugiharto A. Faktor-faktor risiko hipertensi grade II pada masyarakat (studi kasus di Kabupaten Karanganyar). Semarang: Magister Epidemiologi Universitas Dipenogoro. 2007.